Anda di halaman 1dari 36

Paparan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2020 dan Evaluasi Tahun 2018

Dinas Kesehatan Kab. Situbondo


Provinsi Jawa Timur
OLEH :
Drs. Abu Bakar Abdi, Apt. Msi
Kepala Dinas Kesehatan Situbondo
A. PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM PERENCANAAN
TAHUN 2020
VISI PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO 2016 - 2021:
Terwujudnya Masyarakat Situbondo yang Madani, Mandiri, serta lebih Beriman,
Sejahtera dan Berkeadilan

MISI 1 : Mewujudkan SDM yang beriman, berkualitas, berprestasi dan aktif dalam
pembangunan
MISI 4 : Meningkatkan Tata Kelola Yang Baik dalam penyelenggaran Pemerintahan
KETERKAITAN PERUBAHAN RPJMD KABUPATEN SITUBONDO 2016 – 2021 DENGAN
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 – 2021 PADA MISI I
Perubahan RPJMD 2016 - 2021
VISI : Terwujudnya Masyarakat Situbondo yang Madani, Mandiri, serta lebih Beriman, Sejahtera dan
Berkeadilan
Misi 1 : Mewujudkan SDM yang beriman, berkualitas, berprestasi dan aktif dalam pembangunan

Tujuan : Meningkatkan kualitas SDM


Indikator Tujuan : IPM ( Indeks Pembangunan Manusia )

Sasaran : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat


Indikator Sasaran : Indeks Kesehatan

Perubahan RENSTRA 2016 - 2021


Tujuan : Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat yg bermutu
Indikator Tujuan : Indeks Kesehatan

Sasaran : Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan


Indikator Sasaran : AHH ( Angka Harapan Hidup )
KETERKAITAN PERUBAHAN RPJMD KABUPATEN SITUBONDO 2016 – 2021 DENGAN
PERUBAHAN RENSTRA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 – 2021 PADA MISI IV
Perubahan RPJMD 2016 - 2021
VISI : Terwujudnya Masyarakat Situbondo yang Madani, Mandiri, serta lebih Beriman, Sejahtera dan
Berkeadilan
Misi 4 : Meningkatkan Tata Kelola Yang Baik dalam penyelenggaran Pemerintahan

Tujuan : Meningkatkan birokrasi pemerintahan yg bersih akuntabel, efektif dan efisien


serta pelayanan publik yang baik
Indikator Tujuan : Indeks Reformasi Birokrasi

Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan publik


Indikator Sasaran : IKM

Perubahan RENSTRA 2016 - 2021


Tujuan : Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat yg bermutu
Indikator Tujuan : IKM

Sasaran : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan


Indikator Sasaran : - Prosentase Puskesmas yg memiliki nilai IKM > 76
- Prosentase Rumah Sakit yg memiliki nilai IKM > 76
LOGICAL FRAMEWORK DINKES KABUPATEN SITUBONDO
Meningkatkan Kualitas
Kesehatan masyarakat yang Meningkatnya Kualitas
Meningkatnya Akses bermutu
pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan

Menuju ODF

IKM Pelayanan
AHH Kesehatan
Peningkatan Peningkatan
Ketersediaan Tenaga kesehatan ALOS
Obat & Alkes Yang Kompeten

Peningkatan IKM Puskesmas


Promosi
Kesehatan Puskesmas IKM
Yang terstandarisasi Rumah Sakit
Penurunan AKI
Akreditasi

Penanggulangan
Gizi Buruk
Pelayanan Rujukan
Penurunan sesuai standar
Pengendalian Pelayanan RS
AKB
Penyakit Menular sesuai SPM
Peningkatan
Pengoptimalan BTO
Pengendalian BLUD Puskesmas
Penyakit Peningkatan BOR
Peningkatan
Tidak Menular
Imunisasi Penurunan NDR
POHON KINERJA PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS KESEHATAN SITUBONDO
TAHUN 2016 – 2021

PROGRAM
Tujuan
Meningkatkan Kualitas Program Sumber Daya
Kesehatan Kesehatan
masyarakat yg bermutu

Sasaran : Indikator Sasaran Program Kesehatan


MENINGKATNYA AKSES
PELAYANAN KESEHATAN - AHH Masyarkat

Program Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit Menular dan
Tidak Menular
Indikator Tujuan
- Indeks Kesehatan
- IKM
Program Pelayanan
Kesehatan

Sasaran : MENINGKATNYA
Indkator Sasaran Program Peningkatan
KUALITAS PELAYANAN
kualitas pelayanan
KESEHATAN
- Prosentase Puskesmas yg memiliki nilai kesehatan pada UPT
IKM > 76
- Prosentase Rumah Sakit yg memiliki
nilai IKM > 76 Program Pelayanan
Rumah Sakit

7
Lanjutan Pohon Kinerja
PROGRAM KEGIATAN
Pembinaan dan Pelatihan Kapasitas Sumber Daya Peningkatan Upaya obat dan Alat
Manusia Kesehatan Kesehatan
Program Sumber Daya Kesehatan
Peningkatan Pembiayaan Kesehatan dan
Pembiayaan Penduduk Miskin

Peningkatan pelayanan Kesehatan primer dan Peningkatan pelayanan rujukan dan


Kestrad penanggulangan masalah kesehatan
Program Upaya Pelayanan Kesehatan
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah
Sakit dan Puskesmas Beserta Jaringannya

Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Peningkatan Perbaikan Gizi Masyarakat


Program Kesehatan Masyarakat
Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Peningkatan Upaya Kesehatan Lingkungan
Masyarakat

Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit Pelayanan pencegahan dan pengendalian


Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
menular penyakit Tidak menular
Menular dan Tidak Menular
Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan
wabah dan Imunisasi

Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPT BLUD Penyelenggaran kegiatan rutin penunjang


Program peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas operasional Puskesmas
pada UPT Penyelenggaran kegiatan rutin penunjang operasional Penyelenggaran kegiatan rutin penunjang
Gudang Farmasi & Kesehatan operasional Labkesda

Program Pelayanan Rumah Sakit Peningkatan Sarana Prasarana Rumah


Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
Sakit
Peningkatan Upaya Promosi Kesehatan Rumah Sakit Peningkatan Kemitraan Yankes
B. HASIL EVALUASI RENJA DINAS KESEHATAN
TAHUN 2018
Capaian Evaluasi Kinerja Dinas Kesehatan Th.2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Tahun
Sasaran 2018 2018
1 Meningkatnya akses AKI 110/100.000 141,6/ 100.000 KH
kelahiran Hidup
pelayanan kesehatan ( 13 bumil )

AKB 15/1000 13,2/ 1000 KH


kelahiran Hidup
( 121 bayi )
Prevalensi Gizi 1.9% 0,29%
( 130 dari 44386
Buruk sasaran Balita )
2 Meningkatnya kualitas Prosentase 79% 82.28%

pelayanan kesehatan Puskemas yang


memiliki nilai IKM >
76
Prosentase Rumah 78% 78.08%

Sakit yang memiliki


nilai IKM > 76
TREND INDIKATOR TUJUAN DINKES
AHH ( ANGKA HARAPAN HIDUP )
Trend Capaian Indikator Sasaran
Dinas Kesehatan

Trend Angka Kematian Ibu Trend Angka Kematian Bayi


IKU 1 dan 2 :
Angka Kematian Ibu dan Bayi
NO URAIAN SATUAN TAHUN Th. 2017 Th. 2018
TERJADI Kenaikan AKI
2017 Tahun 2018 dan Penurunan AKB
REALISASI 110/
1 Angka Kematian Ibu 110/ 100.000 141,6/ 100.000 kelahiran
kelahiran 100.000 hidup ( AKI )
Hidup kelahiran dan
Hidup 13,2/ 1000 kelahiran REALISASI 141,6/
2 Angka Kematian Bayi hidup ( AKB ) 100.000 kelahiran
16/1000 13,2/ 1000 Hidup ( AKI ) dan
kelahiran kelahiran
hidup hidup 13,2/ 1000 kelahiran
hidup (AKB )

Penyebab Angka Kematian Ibu :


1) Kematian Ibu Berdasarkan Masa : 7 orang ( 53,8%) kematian terjadi pada masa Nifas, 3 orang ( 23,1 %) terjadi pada Masa Bersalin, dan 3 orang ( 23,1 % ) pada masa
kehamilan
2) Kematian Ibu Berdasarkan Kasus : 5 Kasus ( 38,5%) kematian Ibu dengan PenyebabMedis Pre eklamsi/ Eklamsi , 2 kasus( 15,4 %) karena Jantung, 1 kasus (7,7 %) karena TB
Paru, 1 kasus ( 7,7 %) karena Typhoid, 1 kasus ( 7,7 %) karena HIV/ AIDS , 1 kasus ( 7,7 %) karena perdarahan dan 2 kasus 15,4 % karena kasus lain2
3) Kematian Ibu Berdasarkan Usia pada saat hamil : Usia Terlalu muda < 18 Tahun (1 orang) 7,7%, terlalu tua (2 orang) 15,4 %, dan Usia ideal untuk kehamilan ( 10 orang)
76,9%.
4) Kematian Ibu Berdasarkan Letak Geografis : 2 orang ( 15,4 %) Bumil tidak bisa di akses ketempat Pelayanan , 11 orang ( 84,6 % ) Bumil yang bisa di akses ketempat
pelayanan

Penyebab Angka Kematian Bayi :


1) Kematian bayi Berdasarkan Usia : 73 bayi Usia 0 - 6 hr (60,3%), 21 bayi Usia 7 hr- 11 bln (17,4%), 27 Bayi Usia 29 hr - 11 bln ( 22,3 %)
2) Kematian bayi Berdasarkan Penyebab Kematian : 53 kasus BBLR (43,8 %). 28 kasus Asfisia (23,1 %) , 2 kasus Diare (1,7%), 6 kasus Pneumonia (5%), 13 kasus kelainan
Bawaan ( 15,7%), 19 Kasus lain-lain (15,7%)
Trend Capaian Kinerja Dinas Kesehatan
100

90
82.28
77 78.25 78 76 79
80

70

60

Nilai IKM
50
Target
40 Capaian
30

20

10

0
2016 2017 2018
Tahun

Trend Prevalensi Gizi Buruk Trend IKM


IKU 3 :
Prevalensi Gizi Buruk
NO URAIAN SATUAN TAHUN
TARGET 2017 : 2,0 % TARGET 2018 : 1,9 %
2017 Tahun 2018

REALISASI 0,37 % REALISASI 0,29%

1 Prevalensi Gizi Buruk % 0,37% 0,29 %

UPAYA PENCAPAIAN :
1) Melakukan Gerakan Peningkatan Kesehatan Remaja Menuju Situbondo bebas stunting dgn melakukan kegiatan terpadu di sekolah : Penyuluhan Kespro
Remaja serta pendidikan gizi remaja sbg persiapan pranikah, Pemeriksaan kesehatan dan status gizi, Pemeriksaan HB serta pemberian 1 tablet tambah
darah setiap minggu sbg Pencegahan anemia remaja putri.
2) Penguatan di Posyandu untuk mencegah sedini mungkin terjadinya kasus gizi buruk.
3) Membantu pemenuhan nutrisi janin pada ibu hamil KEK dgn pemberian PMT .
KENDALA :
1) Penyebab Kasus Gizi Buruk : BBLR 8%, Sakit, 20%, Miskin 17 %, Pengetahuan 39%, lain-lain 16 %
2) Kasus gizi buruk pada Puskesmas Banyuputih 20 kasus, Banyuglugur 18 kasus, 16 kasus Mlandingan, 12 kasus Situbondo, 10 kasus Kendit, 9 kasus
panji, 8 kasus arjasa, 6 kasus suboh, 6 kasus besuki, 5 kasus panarukan, 5 kasus mangaran, 5 kasus bungatan, 4 kasus jangkar, 3 kasus asembagus,
2 kasus kapongan, 1 kasus jatibanteng, 1 kasus sumbermalang

Hasil Penanganan Gizi Buruk : Sembuh 53 %, Belum Sembuh 40 %, DO 5 %. Meninggal 2 %


IKU 4 :
Prosentase Puskesmas dan Rumah Sakit yg memiliki nilai IKM > 76

NO URAIAN SATUAN TAHUN TARGET 2017 TARGET 2018


2017 Tahun 2018 78 % 79 %

1 Prosentase % 76 % 82,28% REALISASI 76 % REALISASI 82,28 %


Puskesmas yg
memiliki nilai IKM >
76
Prosentase Rumah % - 78,08%
Sakit yg memiliki REALISASI - % REALISASI 78,08 %
nilai IKM > 76

Temuan Survei
Dari 18 aspek penilaian yang dilakukan di 17 Puskesmas menunjukan bahwa rata – rata nilai indeks sebesar 3.29 dengan indeks konversi 82,24. Hal ini menunjukan bahwa Kinerja layanan
kesehatan di 17 Puskesmas menunjukan BAIK.

Diantara 18 atribut penilaian yang dinilai paling baik oleh masyarakat Situbondo adalah unsur “Dokter menjelaskan diagnosa penyakit yang diderita pasien”, sementara yang perlu untuk
dibenahi adalah unsur ketersediaan sarana pengaduan dan tindak lanjut atas aduan.

Responden menilai bahwa atribut yang paling urgen adalah aspek keramahan petugas dalam memberikan layanan, selanjutnya dokter menjelaskan diagnosa penyakit, dan sarana
prasarana yang tersedia memadai
Berdasarkan hasil analisis GAP menunjukan bahwa, atribut sarana dan prasarana memiliki nilai GAP yang paling lebar sehingga atribut ini harus menjadi atensi dalam melakukan
perbaikan ke depan.

Berdasarkan IMPORTANCE PERFORMANCE ANLYSIS atribut yang segera untuk dilakukan perbaikan adalah atribut persyaratan untuk mendapatkan pelayanan dipenuhi dan atribut tenaga
medis terampil dalam menangani pasien, sementara yang harus dipertahankan adalah atribut petugas ramah, petugas memberikan solusi, dokter selalu melakukan pemeriksaan kepada
pasien, dokter menjelaskan diagnosa penyakit yang diderita pasien.
PENGUKURAN REALISASI KINERJA TAHUN 2018
INDIKATOR
TARGET
NO SASARAN STRATEGIS KINERJA PENCAPAIAN KERJA Keterangan
KINERJA
SASARAN
Meningkatnya akses pelayanan 141,6/ 100.000 KH
kesehatan 110/100.000 kelahiran
1 AKI Terjadi Kenaikan Kematian Ibu
kelahiran hidup Hidup
dari terget yang telah
( 13 bumil ) ditetapkan
15/1000 13,2/ 1000 KH Terjadi Penurunan Kematian
AKB kelahiran hidup kelahiran hidup Bayi dari target yang
( 121 bayi ) ditetapkan
0,29%
Prevalensi Gizi Terjadi Penurunan Prevalensi
1,9% ( 130 dari 44386
Buruk Gizi Buruk
sasaran Balita )
Meningkatnya kualitas Prosentase
pelayanan kesehatan Puskesmas yg
2 79,00 82,28
memiliki nilai Capaian IKM tercapai dari
IKM > 76 target yang ditetapkan
Prosentase
Rumah Sakit yg
78,00 78,08
memiliki nilai Capaian IKM tercapai dari
IKM > 76 target yang ditetapkan
Jumlah Anggaran Tahun 2018 Rp. 268.448.319.247
Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2018 Rp.247.417.573.075 92,2%
Perbandingan Tahun 2017 dan 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi Tahun Realisasi Tahun Keterangan
Sasaran 2017 2018
1 Meningkatnya AKI 110/100.000 KH Terjadi Kenaikan
Kematian Ibu dari
akses pelayanan 141,6/ 100.000 KH tahun 2017
kesehatan
AKB 16/1.000 KH Terjadi Penurunan
13,2/ 1000 KH Kematian Bayi dari
tahun 2017
Prevalensi Gizi Buruk 0,37% 0,29% Terjadi Penurunan
Prevalensi Gizi
Buruk
tahun 2017
2 Meningkatnya Prosentase Puskesmas 76,00% 82,28% Capaian IKM naik
kualitas pelayanan yg memiliki nilai IKM > dari tahun 2017
kesehatan 76
Prosentase Rumah Sakit - 78,08% Capaian IKM naik
yg memiliki nilai IKM > dari tahun 2017
76
Capaian SPM Bidang Kesehatan tahun 2018
NO JENIS LAYANAN DASAR TARGET (%) ( %) KETERANGAN

1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100% 84.07% TIDAK TERCAPAI


2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100% 97.55% TIDAK TERCAPAI
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 100% 100.16% TERCAPAI
4 Pelayanan Kesehatan Balita 100% 93.50% TIDAK TERCAPAI
5 Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan 100% TIDAK TERCAPAI
Dasar 99.18%

6 Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif 100% 76.63% TIDAK TERCAPAI


7 Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut 100% 62.24% TIDAK TERCAPAI
8 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 100% 66.78% TIDAK TERCAPAI
9 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes 100% TIDAK TERCAPAI
Mellitus 1.02%

10 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan 100% TERCAPAI


Gangguan Jiwa Berat 100.00%

11 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan TB 80% 100.00% TERCAPAI


12 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko 100% TIDAK TERCAPAI
Terinfeksi HIV 91.48%
APBN

Jenis Pelayanan Dasar APBD II Pajak Rokok, SILPA PAJAK


BOK PKM
ROKOK, SILPA DBHCHT,
BOK Sekunder
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 225,576,900 811,112,600 145,632,300
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 0 63,714,400 111,008,500
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 0 94,028,600 33,625,200
4 Pelayanan kesehatan balita 0 463,271,000 439,264,400
5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 57,202,500 292,675,000 137,022,500
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 0 836,459,300 1,320,606,600
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 0 514,058,700 316,706,435
8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 0 91,933,000 66,036,950
9 Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus 0 129,304,400 241,993,850
Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa
10 88,853,000 167,209,000 138,800,250
berat
11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB 0 102,375,000 121,711,890
Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi
12 0 177,062,000 409,464,300
HIV
371,632,400 3,743,203,000 3,481,873,175
Jumlah 371,632,400 7,225,076,175
7,596,708,575
Permasalahan
• Masih Tingginya AKI ( Angka Kematian Ibu )
• Gizi Masyarakat : Stunting masih tinggi
• Pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan yang masih kurang
• Pengadaan Sarana Prasarana Fasilitas Kesehatan Khususnya 3
Puskesmas Baru yang masih kurang ( Wonorejo, Klampokan, Widoro
Payung )
• Meningkatnya Penyakit Menular : HIV , TBC
• Meningkatnya Penyakit Tidak Menular : Hipertensi, Diabetes
• Capaian SPM Bidang Kesehatan belum tercapai 100% pada 9
Indikator dari 12 Indikator SPM ( Alokasi anggaran masih rendah )
• Cakupan ODF pada beberapa desa masih rendah hanya 10,3 % ( 14
desa ) 21
Isu Penting dan Strategis 9

Transisi Demografi & Epidemiologi


 Beban penyakit tidak menular
(PTM) semakin meningkat
 Penyakit Menular masih tinggi
Perubahan Teknologi yang  AKI & AKB Perubahan Iklim
Cepat  Stunting •Mengubah pola penyakit
•Pemanfaatan teknologi u (mis DBD / DHF)
kesehatan (komunikasi, SIK)
•Kesiapsiagaan menghadapi
bencana

ISU STRATEGIS
Globalisasi dan Health
Security Komitmen Internasional Lainnya
(SDG's, FCTC / Frame Convention
•Ancaman transnational on Tobacco Control )
diseases dan new &
emerging diseases • Target-target SDG's
Desentralisasi dalam •
•Kemudahan akses Pengendalian permintaan
peningkatan Mutu & SDM
jasa pelayanan konsumsi tembakau
kesehatan lintas • Akreditasi Puskesmas & RS (demand reduction dan
wilayah • SPM 12 Indikator supply reduction)

• Pemenuhan SDM Kesehatan


C. TUJUAN DAN SASARAN DINAS KESEHATAN
TAHUN 2020
Perubahan Indikator Tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan
IINDIKATOR INDIKATOR
No TUJUAN SASARAN
TUJUAN 2019 2020 SASARAN 2019 2020

1 Meningkatnya Indeks 0,76 0,77 Meningkatnya AHH 68,75 68,85


kualitas kesehatan Kesehatan akses
masyarakat yang pelayanan
bermutu kesehatan

2 IKM Pelayanan 79% 80% Meningkatnya Prosentase 80% 81%


Kesehatan kualitas Puskesmas yg
pelayanan memiliki nilai
kesehatan IKM > 76

3 Prosentase 78,5% 79%


Rumah Sakit
yg memiliki
nilai IKM > 76
Indikator Program Yang Mendukung AHH
Program Indikator Program 2019 2020
Prosentase Ketersediaan Obat 90% 90%
Prosentase penduduk Miskin yang terlayani JKN 100% 100%
PROGRAM SUMBER DAYA
KESEHATAN Prosentase Pemenuhan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Yang
Memenuhi Standar Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 85% 90%
Pemerintah
Penurunan AKI 105 ( per 100.000 102 ( per 100.000
kelahiran hidup ) kelahiran hidup )
Penurunan AKB 13( per 1000 11 ( per 1000
PROGRAM KESEHATAN kelahiran hidup) kelahiran hidup)
MASYARAKAT Prevalensi Gizi Buruk 1,8% 1,7%
Prosentase kecamatan yang memenuhi kualitas kesehatan
67% 70%
lingkungan
Prosentase Media Promosi yg dikembangkan 90% 95%
PROGRAM PENCEGAHAN DAN Prosentase penemuan dan penanganan penderita penyakit
PEMBERANTASAN PENYAKIT Sumber binatang / zoonosis ( DBD, malaria, Filariasis, dan 90% 95%
MENULAR & TIDAK MENULAR cacingan)
Prosentase penemuan dan penanganan penderita penyakit
85% 85%
Menular (TBC BTA +, HIV )
Prosentase UCI Imunisasi dasar lengkap 93% 94%
Prosentase Skrening Penyakit Degeneratif ( hipertensi dan Diabetes
100% 100%
Melitus )
Prosentase skrening Pengandalian Faktor Resiko PTM ( Usia
100% 100%
Produktif )
Lanjutan
Program Indikator Program 2019 2020
Prosentase puskesmas dan Rumah Sakit yang reakreditasi
100% 100%

PROGRAM UPAYA PELAYANAN Prosentase puskesmas yg terstandarisasi 79% 83%


KESEHATAN Prosentase pelayanan rujukan sesuai dengan standart
80% 83%

PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS Prosentase Puskesmas yang melaksanakan IKM sesuai


PELAYANAN KESEHATAN PADA UPT standar 100% 100%

PROGRAM PELAYANAN RUMAH SAKIT Prosentase Pelayanan RS yang sesuai SPM ( Standar
Pelayanan Minimal ) Rumah Sakit 90% 90%

Prosentase BOR 60-85% 60-85%


Jumlah ALOS 6-9 hari 6-9 hari
Jumlah BTO (40-50) Kali (40-50) Kali

Prosentase NDR ≤25‰ ≤25‰


Prosentase tercukupinya sarana prasarana sesuai
Program Pembinaan Lingkungan Sosial 90% 90%
standar
PROGRAM PRIORITAS DINAS KESEHATAN 2020
1. PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

2. PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI


Pengoptimalan ANC Terpadu dan skrening Pre Eklamsi pada semua Bumil mulai kehamilan 12 mgg - 20 mgg
serta penatalaksanaannya, Pengoptimalan program P4K disemua Desa , Optimalisasi tata laksana kematian ibu
dan bayi disemua jenjang pelayanan kesehatan, Penyediaan alat dalam penanganan Bayi BBLR dan Asfiksia di
seluruh RS. (Ventilator & CPAP) dan Peningkatan Kompetensi petugas kesehatan

3. PENURUNAN PREVALENSI GIZI BURUK


• Peningkatan cakupan ASI eksklusif, pengoptimalkan RPG, revitalisasi Posyandu, peningkatan cakupan pemulihan
gizi buruk melalui pembentukan Pusat Pemulihan Gizi (TFC) di Puskesmas Perawatan
PROGRAM PRIORITAS DINAS KESEHATAN 2020

4. PENINGKATAN IKM (20 PUSKESMAS, RSUD ABDOERRAHEM, RSUD


BESUKI DAN RSUD ASEMBAGUS)

• Fasilitasi Tenaga spesialis dan pemenuhan Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Pengembangan
Aplikasi SI Messem, Pemantapan program DC2T (Dinkes Command Center and Theater), Akreditasi
Puskesmas dan Rumah Sakit

5. PENURUNAN ANGKA ODF (OPEN DEFECATION FREE)/ BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
Kegiatan Unggulan
Kegiatan Unggulan Dinas Kesehatan pada Th.2020 PSC ( Public Safety Center )
Mekanisme Alur PSC 119
SPGDT
ALUR PSC
Total Pagu Anggaran Bidang Kesehatan
RSUD Abdoer Rahem
100.678.750.513
Program Dinkes
51.373.594.718 RSUD Asembagus
25.261.770.000

Total Anggaran Kesehatan


249.859.734.647

Puskesmas,GFK,Labkesda RSUD Besuki


43.342.945.263 29.202.674.153
D. PROGRAM INOVASI DINKES
Program DC2T
( Dinkes Command Center and Theater )
Program PUSGAR ( Pusat Kebugaran )
Kegiatan Inovasi yang sudah berjalan
• Ambugellu ( Ambulan Gerak Langsung Layanan Umum )
Dimulai sejak Th. 2013
• Gerdu Penakib (Gerakan Penanggulangan Kesehatan Ibu dan Anak )
Dimulai sejak Th.2015
• Gesit Batik ( Gerakan Situbondo Berantas Jentik )
Dimulai sejak Th.2015
• 17 Branding Unggulan Puskesmas
Dimulai sejak Th.2015
• SIMESSEM ( Sistem Informasi Manajemen Situbondo Sehat Mantab )
IMPIAN KAMI MEWUJUDKAN GENERASI YANG SEHAT, CERDAS
DAN BERBUDI PEKERTI LUHUR

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai