PROFIL KELURAHAN
SUNGAI BELIUNG
2020
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH.........................................................................................5
2.1 Kondisi Kelurahan.......................................................................................................................5
2.1.1 Letak dan Luas Wilayah.......................................................................................................5
2.1.2 Sejarah Kelurahan.................................................................................................................5
2.1.3 Kependudukan......................................................................................................................5
2.1.4 Sarana dan Prasarana Kelurahan..........................................................................................8
2.1.5 Kelembagaan........................................................................................................................8
2.1.6 Potensi Sumber Daya Alam................................................................................................12
BAB III. ISU TERKAIT TUBERCULOSIS DI KELURAHAN.........................................................13
3.1 Besaran Masalah Tuberculosis di Kelurahan.......................................................................13
3.2 Pengetahuan Masyarakat Kelurahan terkait Tuberculosis....................................................13
3.3 Tantangan yang Dihadapi Pasien Tuberculosis dalam Mengakses Layanan Kesehatan.......13
3.4 Faktor Penguat Pasien Tuberculosis dalam Mengakses Layanan Kesehatan.......................14
3.5 Stigma yang Dialami oleh Pasien Tuberculosis...................................................................14
3.6 Harapan Pasien Tuberculosis terhadap Sumber Penghasilan...............................................14
3.7 Peran Masyarakat Kelurahan terhadap Penanggulangan Tuberculosis.................................14
3.8 Program Penanggulangan Tuberculosis di Tingkat Kelurahan.............................................15
3.9 Anggaran Dana Kelurahan di Program Kesehatan...............................................................15
BAB IV. Rencana Aksi Komunitas Kelurahan dalam Penanggulangan Tuberculosis.........................17
4.1 Proses Pembuatan Rencana Aksi Komunitas Kelurahan dalam Penanggulangan
Tuberculosis....................................................................................................................................17
4.2 Komunitas Kelurahan Bebas Tuberculosis..........................................................................17
4.3 Rencana Aksi Komunitas Kelurahan dalam Penanggulanngan Tuberculosis.......................17
4.4 Perencanaan Waktu Aksi Komunitas Kelurahan dalam Penanggulangan Tuberculosis.......17
4.5 Rencana Anggaran Aksi Komunitas Kelurahan...................................................................17
Lampiran.............................................................................................................................................18
Daftar Pertanyaan Analisis Situasi TB di Kelurahan.......................................................................18
Daftar Responden............................................................................................................................18
Dokumentasi Pengambilan Data Analisis Situasi TB di Kelurahan.................................................18
Dokumentasi Pertemuan Kelurahan.................................................................................................18
Surat Keputusan Pembentukan Komunitas Kelurahan Gerak untuk TB..........................................18
BAB I. PENDAHULUAN
2
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
Indonesia adalah salah satu Negara dengan beban TBC tertinggi di dunia. Tercatat ada sekitar 845.000
orang yang menderita TBC dimana sebanyak 67% sudah terlaporkan sementara sisanya 33% belum
terlacak, tidak terobati atau telah ditemukan dan diobati tapi tidak ternotifikasi pada program nasional
(Kemenkes RI, 2019). Sejalan dengan kondisi dunia, penderita TB di Indonesia lebih banyak laki-laki
(52% atau 297.000) daripada perempuan (37% atau 211.000). . Di tahun 2017, setiap jam ada 13
orang meninggal atau sekitar 300 orang per hari karena TBC (Kemenkes, 2018).
Secara global, WHO menetapkan strategi yang bertujuan untuk mengeliminasi TB pada 2035 dan
memastikan bahwa tidak ada keluarga yang terbebani karena penyakit TB. 1 Secara nasional, pada
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 tahu 2016 tentang Penanggulangan Tuberculosis menetapkan
target program penanggulangan TBC nasional yakni eliminasi pada tahun 2035 dan Indonesia bias
bebas TBC pada tahun 2050. Eliminasi TBC itu sendiri merupakan kondisi dimana jumlah kasus TBC
1 per 100.000 penduduk. Tercatat pada tahun 2017, hasil pengobatan TBC terdiri dari 43,1%
pengobatannya lengkap, 42% sembuh, 5,4% hilang dari pengamatan, 4% pindah, 2,7% tidak
dievaluasi, dan 0,4 % gagal pengobatan.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa TB adalah penyakit yang berkaitan dengan kemiskinan dan
ketidakadilan sehingga isu HAM dan gender sangat terikat dengan upaya eliminasi TB. Pada
umumnya, meskipun pengobatan TB tidak berbayar, tetapi biaya transportasi dan pemenuhan nutrisi
menghabiskan dana yang cukup banyak. Di lain sisi, adanya stigma dan diskriminasi pada pasien TB
seringkali memperburuk kondisi kesehatan dan kesejahteraan pasien TB dalam proses pengobatan.
Kondisi tersebut terjadi hampir di seluruh lingkungan, yakni di tempat kerja, lingkungan tempat
tinggal, pelayanan kesehatan maupun pelayanan publik lainnya. 2,3 Lain halnya dengan tantangan
dalam isu gender. Adanya persepsi sosial terhadap laki-laki dan perempuan, menyebabkan proses
pengobatan TB menjadi terkendala.
Untuk dapat menanggulangi persoalan tersebut, maka diperlukan integrasi intervensi berbasis
penguatan komunitas berbasis penegakan hak asasi manusia serta kesetaraan gender. Adanya
kekuatan masyarakat Kelurahan menjadi langkah yang vital dalam memperjuangkan isu TB di tingkat
Kelurahan. Oleh karenanya, diperlukan juga kontribusi dan pelibatan aktif para pemangku
kepentingan Kelurahan untuk bersama masyarakat melakukan upaya penanggulangan TB yang
terintegrasi pada rencana Kelurahan dan alokasi dana Kelurahan. Hal ini akan menjadikan masyarakat
Kelurahan semakin memahami bagaimana perjuangan pasien TB di Kelurahan dan akhirnya akan
memberikan dukungan secara moril dan non moril. Kondisi ini akan dapat dilakukan jika stigma
terhadap pasien TB juga masih terjadi. Kelurahan sungai beliung merupakan salah satu Kelurahan
yang menjadi wilayah endemis dari TBC.
Kelurahan Sungai Beliung, Merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan
Pontianak Barat, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Kelurahan ini berada pada bagian Barat
Kota Pontianak kecamatan Pontianak Barat Yang berjarak sekitar 6,3km dari Pusat Kota Pontianak.
3
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
Letak Kelurahan berbatasan dengan:
Berdasarkan data, Kelurahan Sungai Beliung memiliki luas sekitar 16,84 Km 2 .Penggunaan lahan
tersebut adalah dipergunakan untuk pemukiman, tempat usaha, pelabuhan perikanan, tanah wakaf,
dlsb. Topografi Kelurahan menunjukkan bahwa kelurahan merupakan dataran rendah dimana
tanahnya padat dan basah (sepanjang pesisir sungai Kapuas).
Jarak dari kantor kelurahan sungai beliung ke kantor kecamatan Pontianak Barat adalah 1,2 Km, dan
jarak dari kantor walikota sepanjang 5,4Km dan dari Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat
adalah 10,8 Km.
2.1.2 Sejarah Kelurahan
Menurut sejarah, Kelurahan ini merupakan kelurahan yang, dibentuk pada tahun 2001 Kelurahan
terbentuk berdasarkan surat keputusan peraturan daerah kota Pontianak nomor 6 tahun 2001
Kelurahan Sungai Beliung dalam wilayah Kota Pontianak sebagai salah satu unsur pelaksana tugas
Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kota
Pontianak Kelurahan ini hingga kini terdiri dari berbagai elemen dan berkembang sebagai sebuah
masyarakat Kelurahan. Berikut adalah bagan alur sejarah Kelurahan.
2.1.3 Kependudukan
Penduduk Kelurahan Sungai Beliung Terdiri dari berbagai etnis/suku yakni Melayu, Madura,
Tionghoa, Dayak. Hal ini sejalah dengan etnis lokal asal Provinsi adalah Melayu . Meskipun
penduduknya beragam, kegiatan kemasyarakatan tetap berjalan dengan konsep kekeluargaan dan
gotong royong sesuai dengan prinsip dasar masyarakat Indonesia. Terdapat ciri khas dari sistem di
Kelurahan ini yaitu gotong royong.
4
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
Berdasarkan data tahun 2019 Yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kelurahan Sungai Beliung,
penduduk Kelurahan berjumlah 71.642. Jiwa yang terdiri dari 36.694 jiwa laki-laki, dan 34.948 Jiwa
perempuan. Ditinjau dari jumlah kepala keluarga, tercatat ada 17.327 KK dengan rata-rata penduduk
per Rukun Tetangga (RT) adalah 80KK
Sebaran Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, proporsi penduduk Kelurahan 71.642 adalah 49 % perempuan dan 51%
laki-laki. Berikut adalah informasi jumlah penduduk Kelurahan berdasarkan jenis kelamin:
Jenis Kelamin N %
Usia n %
0 – 4 tahun 5.197 6%
5 – 9 tahun 4.845 5%
10 – 14 tahun 4.628 5
15 – 20 tahun 5.415 6%
21 – 24 tahun 5.684 5%
25 – 29 tahun 4.574 5%
30 – 34 tahun 2.116 3%
35 – 39 tahun 4.157 5%
40 – 44 tahun 3.714 4%
45 – 49 tahun 3.195 4%
50 – 54 tahun 2.485 3%
55 – 59 tahun 1.819 3%
60 – 64 tahun 1.139 3%
65 – 69 tahun 786 2%
70 – 74 tahun 513 2%
>75 tahun 494 2%
N Tingkat Pendidikan L P
o n % N %
1 Tidak tamat SD 8.990 54 8.696 46
2 Tamat SD 5.547 48 6.232 52
3 Tamat SMP 5.637 51 5.522 49
5
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
4 Tamat SMA 10.601 58 8.957 42
5 Tamat Diploma 232 47 263 53
6 Tamat Perguruan Tinggi 6.824 45 4.170 55
Total 37.831 56 33.840 44
N Jenis Pekerjaan L P
o n 52% n 48%
1 Lainya 6 5
2 Akuntan 0 0
3 Anggota DPRD kab/kota 1 0
4 Anggota DPRD Provinsi 1 1
5 Apoteker 1 10
6 Arsitek 1 2
7 Belum/Tidak Bekerja 11.82 10.769
8
8 Biarawati 0 7
9 Bidan 0 29
10 Buruh Harian Lepas 3.189 39
11 Nelayan 58 0
12 Peternak 3 0
13 Petani 84 12
14 Dokter 3 7
15 Dosen 45 32
16 Guru 115 233
17 Imam Mesjid 4 0
18 Industri 1 2
19 Juru Masak 4 3
20 Karyawan BUMD 29 3
21 Karyawan BUMN 101 40
22 Karyawan Honorer 111 99
23 Karyawan Swasta 6.688 1.738
24 Kepala Desa 0 0
25 Kepolisian RI 397 9
26 Konstruksi 18 2
27 Konsultan 16 0
28 Mekanik 23 0
29 Mengurus Rumah Tangga 0 14.610
30 Nelayan 112 2
31 Notaris 1 1
32 Paraji 1 0
33 Paranormal 0 1
34 Pastor 1 0
35 Pedagang 254 48
36 PNS 1.091 802
6
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
37 Pelajar/Mahasiswa 6.343 5.313
38 Pelaut 31 0
39 Pembantu Rumah Tangga 3 65
40 Penata Busana 1 0
41 PEnata rambut 0 4
42 Penata rias 0 4
43 Pendeta 7 0
44 Peneliti 1 0
45 Pengacara 6 2
46 Pensiunan 374 64
47 Penyiar radio 3 0
48 Promotor acara 0 1
49 Perawat 13 63
50 Perdagangan 165 31
51 Petani 239 32
52 Peternak 3 3
53 Pilot 0 0
54 Seniman 3 0
55 Sopir 138 0
56 Tabib 4 0
57 TNI 134 2
58 Transportasi 14 1
59 Tukang batu 6 0
60 Tukang cukur 8 0
61 Tukang gigi 2 0
62 Tukang jahit 7 10
63 Tukang kayu 132 0
64 Tukang las 7 0
65 Tukang Listrik 8 0
66 Tukang Sol sepatu 6 0
67 Ustad 9 0
68 Walikota 0 0
69 Wartawan 10 0
70 Wiraswasta 4.819 846
Total 36.69 34.948
4
7
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
2.1.4 Sarana dan Prasarana Kelurahan
Daftar Kondisi Sarana dan Prasarana Kelurahan
8
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
4. Lainnya…….
2.1.5 Kelembagaan
Lembaga Pemerintah Daerah
Kelurahan Sungai Beliung memiliki kelengkapan aparat pemerintahan Kelurahan yang terdiri dari
seperti Kepala Kelurahan, Sekretaris Kelurahan, Pengadministrasian umum, Pengelola keuangan
,Kepala seksi pemerintahan, dan Kasi Pemberdayaan masyrakat umum serta di bantu beberapa jabatan
fungsional.Selain Perangkat Kelurahan terdapat pula lembaga lainnya yaitu Badan Permusyawaran
Kelurahan (BPD) sebagai pengawas,Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) ,Lembaga Adat,
PKK dan Karang Taruna. Berikut adalah organogram dari struktur organisasi pemerintah Kelurahan
Sekertaris
Lurah Nurdin,S,Sos
Ahmad TH
Pengadministrasi Umum
Yumarita,SE
Pengelola Keuangan
Yulita,A,Ma
9
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
Organisasi Berbasis Komunitas
Organisasi berbasis komunitas di Kelurahan Sungai Beliung terdiri dari PKK KB-Kesehatan Setiap
organisasi melakukan aktivitas sesuai dengan perannya di Kelurahan dan berkontribusi pada pelibatan
masyarakat Kelurahan dalam beraktivitas secara aktif. Berikut adalah informasi terkait organisasi dan
kegiatannya di Kelurahan:
1. Kelompok PKK KB-Kesehatan
Kelompok PKK KB-Kesehatan Sungai Beliung didirikan pada tahun 2007 dengan inisiasi dari
kelompok ini terbantuk dengan tujuan sebagai bentuk peran aktif masyrakat dalam kepdulian
masyrakat terhadap kesehatan melalui gerakan gotong royong atau tolong mneolong. Pengurus
organisasi terdiri dari Penasehat, Ketua ,Wakil Ketua, Bendahara, Sekertaris,Seksi
Perencanaan,Seksi Pelaporan,seksi Operasional. Jumlah seluruh pengurus adalah 11 orang. Secara
khusus, kelompok ini memiliki sekeertariat, pendanaan dari kelurahan dan bantuan dari
puskesmas pendukung. Kelompok PKK dan KB tersebut masih aktif hingga 2020 ini dengan
berbagai kegiatan yaitu:
10
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
2.1.6 Potensi Sumber Daya Alam
Potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di Kelurahan sungai beliung terdiri dari Persawahan,
Perkebunan dan taman, Selain difungsikan sebagai sumber penghidupan utama, tetapi SDA juga
difungsikan sebagai bentuk rekreasi. Berikut adalah beberapa jenis yang potensi SDA yang berhasil di
identifikasi:
Pertanian
Kelurahan Sumgai Beliung tidak memiliki luasahan lahan untuk sebuah pertanian, sebagian besar
lahan di fungsikan sebagai lahan pemukiman penduduk tidak adanya petani yang membudidayakan
tanaman seperti padi dan tanaman lainnya sehingga tidak ada keuntungan yang dapat di ambil dari
sector pertanian yang masuk ke dalam dana kelurahan.
Persawahan
Jumlah luasan lahan untuk pertanian sawah padi adalah 57 hektar dengan ditumbuhi kurang lebih
ratusan padi. Tercatat ada sekitar 93 keluarga petani yang membudidayakan tanaman padi, dengan
proporsi petani perempuan 55 % dan petani laki-laki 45 %. Masa panen tanaman padi dapat
dilakukan setiap 4 bulan sekali. Keuntungan dari panen tersebut adalah Kurang lebih Rp 10juta per
tahun.
Perkebunan
Kelurahan Sumgai Beliung tidak memiliki luasahan lahan untuk sebuah perkebunan, sebagian besar
lahan di fungsikan sebagai lahan pemukiman penduduk tidak adanya petani yang membudidayakan
tanaman buah-buahan ataupun lainya kebanyakan hasil kebun yang di ambil merupakan hasil kebun
dari kabupaten lain, sehingga tidak ada keuntungan yang dapat di ambil dari sector pertanian yang
masuk ke dalam dana kelurahan.
Lahan Kosong
Jumlah luasan lahan untuk perkebunan berupa lahan belum dikelola adalah 8 hektar dengan ditumbuhi
sekitar 20 pohon. Tercatat ada sekitar tidak petani yang membudidayakan tanaman pangan, dengan
proporsi petani perempuan 0% dan petani laki-laki 0 %. Masa panen tanaman pangan tidak dapat
dilakukan setiap beberapa bulan sekali. Keuntungan dari panen tersebut adalah Rp. 0 per tahun.
Peternakan
Peternakan sapi di Kelurahan sungai beliung terdiri dari sapi Madura . Luas area budidaya peternakan
tersebut adalah sekitar kurang dari 1 hektar. Tercatat ada sekitar 18 Petermak yang beternak sapi
Madura dengan proporsi peternak perempuan 15 % dan nelayan laki-laki 85 %. Masa panen
peternakan sapimadura dapat dilakukan setiap 12 bulan sekali. Keuntungan dari panen tersebut
mencapai Rp. 50 juta per tahun.
Wisata Alam
Kelurahan sungai tidak memiliki potensi sumber daya alam yang dapat dikelola menjadi wisata alam.
Hanya saja kelurahan sungai beliung merupakan kelurahan yang berada tepat di tepian sungai Kapuas
yang memiliki potensi untuk kunjungan wisata namun masih belum mampu di manfaatkan oleh
pemeritah daerah khususnya kelurahan sungai beliung.
11
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
BAB III. ISU TERKAIT TUBERCULOSIS DI KELURAHAN
Tuberkulosis, merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit
ini jika tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas akan dapat menimbulkan komplikasi
berbahaya hingga kematian.4 Sehingga Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kecacatan dan kematian yang tinggi sehingga perlu
dilakukan upaya penanggulangan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi, jumlah kasus TBC adalah 750 kasus pada tahun
2019 , sedangkan kasus TBC di tingkat Kab/Kota Pontianak adalah 196 pada tahun 2019
(Laporan TBC Care SR Aisyiyah Kalbar 2019) . Lebih lanjut, pada tingkat Kecamatan Pontianak
Barat tercatat terdapat artinya wilayah kecamatan Pontianak Barat termasuk penyumbang
angka TBC yang besar dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Terlebih di Kelurahan Sungai
Beliung terdapat 46 pasien TBC yang melakukan pengobatan rujukan ke Puskesmas Perumnas
II maupun rujukan ke RSUD Sultan Syarief Mohammad Alkadrie Berdasarkan jenis kelamin,
terdapat 37 pasien perempuan dan 41 pasien laki-laki.
Pada tingkat Kelurahan Sungai Beliung, tercatat tidak terdapat pasien TB MDR. Pasien-pasien
TBC tersebut didampingi oleh kader kesehatan yang terdiri dari 3 orang. Diantara kader tersebut,
terdapat kader TBC ‘Aisyiyah sejumlah 3 orang. Hal ini menunjukkan adanya keterlibatan
organisasi masyarakat sipil, khususnya ‘Aisyiyah dalam upaya penanggulangan TBC di
Kelurahan Sungai Beliung. Oleh karenanya, masalah TBC ini menjadi permasalahan bersama
yang harus diselesaikan melalui dukungan masyarakat dan juga komitmen pemangku
kepentingan.
Jumlah kasus TBC maupun TBC MDR menunjukkan bahwa Kelurahan Sungai Beliung perlu
tindakan pencegahan penularan dan pendampingan pengobatan pasien TBC.
Berdasarkan analisa situasi TBC di Kelurahan sungai beliung yang di mulai dari proses observasi
hingga melakukan wawancara kepada 12 orang masyrakat desa yang menjadi responden diketahui
bahwa 13 % masyarakat tidak mengetahui informasi penyebab TBC yang tepat, sedangkan 20
% lainnya mengetahui bahwa TBC disebabkan oleh Bakteri Sedangkan 80 % masyarakat
Kelurahan memahami bahwa penularan TBC adalah melalui dahak/bersin dari pasien dan 20%
lainnya menganggap bahwa TBC ditularkan melalui bersentuhan kulit secara langsung dengan
pasien TBC.
4
PUSDATIN Kementerian Kesehatan RI. (2015). Hari Tuberkulosis Sedunia: Temukan, Obati Sampai Sembuh.
Jakarta: PUSDATIN Kementerian Kesehatan RI.
12
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
3.3 Tantangan yang Dihadapi Pasien Tuberculosis dalam Mengakses Layanan Kesehatan
Informasi dari sejumlah pasien TBC di Kelurahan Sungai Beliung, dari 46 orang diantaranya
melakukan pengobatan di Puskesmas Perumnas II ,berdasarkan pengalaman pasien TBC
Kelurahan Sungai Beliung dalam melakukan pengobatan, tidak ada hambatan hanya saja ada
beberapa sedikit kesulitan pada saat melakukan pemeriksaan salah satunya yaitu ketika
puskesmas meminta untuk melakukan rontgen sebagai pemeriksaan penunjang lanjutan masih
banyak dari masyarakat yang tidak memiliki bpjs kesehatan sehingga mereka sedikit terbebani
untuk melakukan pembayaran.
Meski begitu, pasien TBC tetap berupaya dalam melakukan proses pengobatan TB dengan adanya
berbagai faktor, yaitu (1) kesadaran pasien ingin merasakan sembuh kembali cukup tinggi ,(2)
adanya motivasi yang diberikan keluarga, (3) Jarak te,puh ke fasilitas kesehatan tidak jauh
Sehingga memudahkan pada saat melakukan proses pemeriksaan dan pengobatan ke fasyankes
3.5 Stigma yang Dialami oleh Pasien Tuberculosis
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi pasien TBC, terdapat juga stigma dan diskriminasi yang
mereka alami baik oleh pasien TB itu sendiri, oleh keluarga, oleh lingkugan sekitar, di tempat kerja
maupun oleh tenaga kesehatan. Berdasarkan pengalaman pasien, terdapat beberapa stigma yang
dialami, yakni:
- Diskriminasi
- TBC merupakan sebuah aib
Sementara itu, tercatat terdapat 25% masyarakat yang melakukan stigma terhadap pasien dan keluarga
pasien TBC
3.6 Harapan Pasien Tuberculosis terhadap Sumber Penghasilan
Pasien TB yang berada di Kelurahan Sungai Beliung Memiliki beberapa harapan terkait sumber
penghasilan, yakni ingin segera bekerja setelah sembuh kemudian mendapatkan pekerjaan yang lebih
layak atau baik.
3.7 Peran Masyarakat Kelurahan terhadap Penanggulangan Tuberculosis
Pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan TBC, terdapat satu
strategi yang menyebutkan pentingnya peran serta masyarakat. Setidaknya terdapat tiga hal, yakni:
(1) Promosi Kesehatan
(2) Pengendalian Faktor Risiko
(3) Penemuan dan penanganan kasus
(4) Masyarakat dapat berperan serta dalam upaya penanggulangan TBC dengan cara:
a. Mempromosikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
b. Mengupayakan tidak terjadinya stigma dan diskriminasi pada kasus TBC di masyarat;
c. Membentuk dan mengembangkan warga Peduli TBC dan
d. Memastikan warga yang terduga TB memeriksakan diri ke Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
(5) Perilaku hidup bersih dan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan
dengan menjaga lingkungan sehat dan menjalankan etika batuk secara benar.
13
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
(6) Mencegah stigma dan diskriminasi terhadap kasus TB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dilakukan dengan:
a. Memahami dengan benar dan lengkap mengenai cara penularan TB dan
pencegahannya
b. Mengajak semua anggota masyarakat untuk tidak mendiskriminasi orang terduga TB,
pasien TB baik dari segi pelayanan kesehatan, Pendidikan, pekerjaan dan semua
aspek kehidupan.
- Anggaran yang berkaitan dengan upaya dan program Kesehatan pada tahun 2019 adalah
Tidak adanya penganggaran Secara lengkap, berikut adalah presentase berdasarkan uraian
belanja Kelurahan:
- Uraian kegiatan terkait penanggulangan TBC atau Kesehatan berdasarkan kelompok belanja
Kelurahan adalah sebagai berikut
14
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
N Kelompok Uraian Kegiatan Nominal Persentas Keterangan
o Belanja terkait (Rp) e (%) lain
Kelurahan penanggulangan
TBC/Kesehatan
1. Bidang Tidak ada Tidak Tidak ada -
penyelenggaraan ada
pemerintah
Kelurahan
2. Bidang Tidak ada Tidak Tidak ada -
pelaksanaan ada
pembangunan
Kelurahan
3. Bidang Tidak ada Tidak Tidak ada -
pembinaan ada
kemasyarakatan
Kelurahan
4. Bidang Tidak ada Tidak Tidak ada -
pemberdayaan ada
masyarakat
Kelurahan
5. Bidang belanja Tidak ada Tidak Tidak ada -
tak terduga ada
Total Belanja Kelurahan untuk kegiatan Tidak Tidak ada -
penanggulangan TBC/Kesehatan ada
Dari hasil Analisa, belum didapatkan bahwa berapa % jumlah persentase anggaran
yang berkontribusi untuk penanggulangan TBC secara khusus, maupun sejumlah
berapa % yang merupakan jumlah persentasei anggaran dari program Kesehatan
secara umum.
Bab ini diisi setelah prosesi pertemuan desa, dan akan menjadi satu profil desa yang lengkap)
15
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
BAB IV. Rencana Aksi Komunitas Desa dalam Penanggulangan
Tuberculosis
16
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis
Lampiran
Daftar Responden
17
Profil Kelurahan Sungai Beliung Inisiasi Kelurahan Bebas Tuberkulosis