Anda di halaman 1dari 50

SOSIALISASI

ELIMINASI PENULARAN
HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B
DARI IBU KE ANAK

Direktorat P2PML Ditjen P2P Kemkes RI


OTONOMI DAERAH
Hak, wewenang, kewajiban Tujuan Nasional
daerah otonom untuk  Melindungi segenap bangsa dan
mengatur dan mengurus tumpah darah Indonesia
sendiri urusan  Memajukan kesejahteraan umum
pemerintahanan dan  Mencerdaskan kehidupan bangsa
kepentingan masyarakat  Ikut melaksanakan ketertiban dunia
setempat dalam sistem
NKRI

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik


Mempercepat peningkatan : secara fisik, mental, spritual maupun sosial
- kesejahteraan rakyat, yang memungkinkan setiap orang untuk
- pemberdayaan hidup produktif secara sosial dan ekonomis
masyarakat,
- pelayanan publik dan
- daya saing

Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah,


Keluarga, dan Orang Tua wajib
UU 23 th 2014 ttg mengusahakan agar Anak yang lahir
terhindar dari penyakit yang mengancam
Pemerintahan kelangsungan hidup dan/atau menimbulkan
Daerah kecacatan
VISI DAN MISI PRESIDEN

TRISAKTI:
Mandiri di Bidang Ekonomi; Berdaulat di Bidang Politik;
SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA,

Berkepribadian dlm Budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia

PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PROGRAM PROGRAM INDONESIA
PINTAR INDONESIA SEHAT SEJAHTERA

RENCANA STRATEGIS KEMENKES 2015-2019

PENERAPAN PENGUATAN JAMINAN KESEHATAN


PARADIGMA SEHAT PELAYANAN KES NASIONAL (JKN)

KELUARGA
DTPK
SEHAT
27-09-2016 3jk 3
LATAR BELAKANG

Penyakit HIV, Sifilis dan Hepatitis B adalah penyakit menular seksual


1
yang dapat berakibat kecacatan serta pembiayaan tinggi.

Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Indonesia cukup
2 tinggi yaitu 0,33%, 1,7% dan 2,5%, oleh karena itu jumlah kasus HIV, Sifilis
dan Hepatitis B pada anak cenderung meningkat.
Test HIV pada Bumil dan pemberian ARV pada Bumil dg HIV sejak trimester
pertama kehamilan akan menurunkan jumlah bayi lahir dengan HIV.
3
Jika bumil yang terinfeksi sifilis tidak diobati dengan adekuat maka 67% kehamilan
akan berakhir dengan abortus, lahir mati atau sifilis kongenital pada neonatus.

4
Infeksi Hepatitis B pada bayi meningkatkan risiko kematian pada
dewasa muda

Eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak akan menurunkan angka
5 kematian dan kecacatan, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, dan menekan
pembiayaan pelayanan kesehatan.
23 November 2017
PENULARAN VERTIKAL HIV-SiFILIS dan
HEPATITIS B
Penularan HIV Penularan Sifilis Penularan hepatitis B
45% 67- 90% 95%

Risiko Risiko abortus, lahir mati Risiko : 95% Bayi


45% bayi HIV atau sifilis kongenital Hepatitis B

Dari ibu ke anak yang dikandung, dilahirkan atau disusui


23 November 2017
HIV AIDS

Bayi bebas HIV


sekalipun ibu HIV di
23 November 2017 Jayapura, Papua
HIV
• HIV hanya diketahui dengan tes RDT HIV  tracing pasangan
• Ibu hamil HIV indikasi ARV
• Penemuan dini HIV pada ibu hamil maka pengobatan dini dapat
segera dilakukan
• ARV patuh 6 bulan dan diteruskan  VL HIV tidak terdeteksi
(HTPN-052)
•  risiko penularan ke bayi rendah/nol
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• SF Eksklusif (AFASS) atau ASI Eksklusif  nonmixed
• ARV profilaksis pada bayi (PASI zidovudin, ASI zidovudin+nevirapin)
• EID pada usia bayi 6 minggu dst

23 November 2017
SIFILIS

snuffle

23 November 2017
Sifilis
• Sifilis pada ibu hamil hanya diketahui dengan tes RDT Sifilis
(TP Rapid)  tracing (kontak investigasi) pasangan
• Ibu hamil Sifilis indikasi Benzatin Benzil Penicilin / Benzatin
Penicilin G 2,4jutaIU
• Penemuan dini Sifilis pada ibu hamil  pengobatan dini dapat
segera dilakukan, terhindar Jarisch Herxheimer sydrome
• Titer RPR untuk terapi laten 7,2jutaIU @2,4jtIU/minggu
•  risiko penularan ke bayi rendah/nol
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• Terapi Bayi 50.000 IU/kgBB dosis tunggal IM
• ASI Eksklusif
• Pengawasan bayi dan ibu (titer 3 bl, 6 bl, 9 bl, 12 bl)

23 November 2017
HEPATITIS fokus

Virus Hepatitis Perlemakan

Obat-obatan HEPATITIS
HEPATITIS

Virus lain:
Alkoholik (Dengue, Herpes) Parasit:
(Malaria, Ameba)

Virus Hepatitis merupakan penyebab terbanyak Hepatitis


23 November 2017
Hepatitis B
• Hepatitis B pada ibu hamil hanya diketahui dengan tes
RDT HBsAg
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• Imunisasi aktif HB 0, 1, 2, 3, 4 melindungi hingga 67%
• Tambahan Imunisasi pasif HBIg <12jam  98%
• ASI Eksklusif
• Konfirmasi tes RDT HBsAg pada usia 9-12 bulan
• 1 dari 4 pengidap Hepatitis B sejak lahir akan meninggal
karena kanker atau gagal hati pada dekade 2-3

23 November 2017
STRATEGI PENCAPAIAN ELIMINASI PENULARAN HIV, SIFILIS
DAN HEPATITIS B DARI IBU KE ANAK

• Penemuan dan penanganan dini HIV, Sifilis dan Hepatitis B secara


komprehensif berkesinambungan untuk menyelamatkan masa
depan bangsa Indonesia

• Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan professional & sarana


prasarana fasyankes multi level dan multi stakeholders yang
mumpuni.

• Meningkatkan komitmen pencegahan dan pengendalian secara


efektif dan efisien serta mampu laksana

• Diperlukan suatu peraturan dan pedoman pelaksanaan dalam


sistem kesehatan nasional dan daerah yang terintegrasi
23 November 2017
Ibu hamil

Kunjungan Antenatal STANDAR DETEKSI DINI


HIV, SIFILIS dan HEPATITIS B
Pelayanan ANC
• Anamnesa Pada PEREMPUAN/IBU HAMIL
• Pemeriksaan 10T:
• T1. Tinggi & berat badan
• T2. Tekanan darah Lesson learnt
• T3. sTatus Gizi (ukur li-la) inklusif IMMUNISASI
• T4. TFU
• T5. Tentukan DJJ Janin
• T6. sTatus Imunisasi (TT)
• T7. Tablet Fe (90 tablet) Tes HIV, Sifilis & Hep B bersama HIV –
• T8. Tes Lab (Gol.darah, Hb, dengan pemeriksaan Sifilis – Pertahankan
GDS, Sifilis, HIV, Hepatitis B, laboratorium rutin lainnya Hepatitis B –
Malaria, Proteinuri, sputum
BTA)
Positif
• T9. Tata laksana kasus Ulang tes Bumil + pasangan bila
• T10. Temu wicara dan HIV – Sifilis – Hepatitis B berisiko minimal 3 bln

konseling
• Tindak lanjut • Pengobatan (ART) • Pengobatan (BPG) • Pengawasan
• Kondom • Kondom • Kondom
• trace pasamgan • trace pasamgan • trace pasamgan
• IO lain • Comorbid lain • Comorbid lain

 Konseling kehamilan dan kelas Ibu Hamil, perencanaan kehamilan


 Eduka si & konseling persiapan persalinan, pemberian makanan,
pemeliharaan kesehatan, immunisasi, kepatuhan pengobatan
 Konseling pasangan, keluarga
 Life Skill Education, disclosure

23 November 2017
Alur Pelayanan Eliminasi Penularan HIV, Sifilis
dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Puskesmas
Form yg dipakai:
- Kohort Ibu, Buku KIA Pemeriksaan lab T8
- Form HIV, Sifilis dan Hep B lengkap termasuk HIV,
- Form permintaan periksa Sifilis, Hepatitis B
lab
Menunggu
Pemeriksaan Hasil Tes
Bumil Pendaftaran Admin Puskesmas Poli KIA
R. Lab
3 4 4
1 2

6 5

Hasil lab diserahkan ke ibu hamil


Pengelola • Form hasil laboratorium
Pengelola Program
Program Pkm
HIV, Sifilis, Hepatitis Pemberitahuan Hasil lab umum
Dinkes Kab/Kota Ruang Data
• Reaktif : Konseling postest dan
tatalaksana HIV/Sifilis; bagi Hep B

Bumil
8. Staf Lab rujuk ke RS tata laksana Hep,
9
kehamilan di puskesmas
• Non Reaktif : Konseling posttest,
10 7 Edukasi PHBS dan saran imunisasi Hep
B mandiri
Lap yg dikirim perbulan:
- Form TIPK HIV Bumil
- Form Sifilis –IMS
- Form Hep.03.Bumil_Pkm
To : PP Dinkes Kab 23 November 2017
Pulang
IBU HAMIL
Input Process Output Outcome Impact
HIV 100 % PW 0,3% 100% ART VL undetek
Sifilis 100 % PW 1,7% 100% BPG Cured
Hepatitis B 100 % PW 7,1% 100% Mon Monitored

Input Process Output


Bayi dari
HIV 0,3% PW 100% ARV prof, EID, Cotrim <50/100.000
Ibu Terinfeksi
Sifilis 1,7 % PW 100% 50.000IU/kgBB IM <50/100.000
Deteksi klinis
Hepatitis B 7,1 % PW 100% HB0 + HBIg <50/100.000

23 November 2017
23 November 2017
23 November 2017
Pelaporan berjenjang dari Fasyankes Dinkeskab/kota dikompilasi
Kompilasi Dinkeskab/kota Dinkesprovinsi Pusat

Kepada Yth :
Menteri Kesehatan RI
cc. Dirjen Binkesmas cc. Dirjen P2P cc. Dirjen P2P
qq. Direktur Bina Kesga qq. Direktur P2PML qq. Direktur P2PML
attn. Kasubdit P2 HIV AIDS & attn. Kasubdit P2 Hepatitis
attn. Kasubdit Maternal Neonatal
PIMS & ISP
Subdit Maternal Subdit P2 HIV AIDS & PIMS Subdit P2 HISP
Direktorat Kesehatan Keluarga Direktorat P2 Penyakit Menular Langsung
Direktorat Jenderal Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Masyarakat Penyakit
Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan
Gedung B Lt 7 R. 713 Gedung B Lt 3
Jl. HR. Rasuna Said Kav IX Jl, Percetakan Negara No. 29.
Jakarta Selatan Jakarta Pusat 10520
email : email :
email : subditmatneo@gmail.com
subditaids.p2pl@gmail.com subdithisp@gmail.com
cc email : cc email:
rimadamayanti@gmail.com 3jokoyup@gmail.com cc email :
23 November 2017
TATALAKSANA IBU HAMIL
SESUAI HASIL PEMERIKSAAN LAB (DETEKSI DINI)
HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B

Deteksi
Tes HIV Tes Sifilis Tes Hep B
dini
R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Sifilis Rapid Hep B
Hasil + +
Segera Benzatin Benzil
+
Pengawasan kasus
Segera ARV
IBU KDT 1 tab/24jam
seumur hidup
Penicilin / Benzatin
Penisilin G 2,4 juta IU
boka-boki
hepatitis dirujuk,
lainnya puskesmas

ARV profilaksis Obati 50.000IU/kgBB IM, Vit K

BBL AFASS : ASI Eksklusif or


PASI Eksklusif – unmixed)
PCR EID usia 6 mgg
sblm pulang.
tanda2 : lesi kulit,
Snuffles, Trias
HB0 < 24jam
HBIg< 24jam
+ Cotrim profilaksis Hutchinson,
23 November 2017
ILUSTRASI KASUS
a. Kabupaten : jumlah penduduknya 18.213, jumlah ibu hamil 208 orang. Jumlah ibu
hamil dengan pelayanan antenatal lengkap 201 orang. Di kabupaten tersebut sudah
menjadi SPO setiap ibu hamil dilakukan pelayanan antenatal terpadu lengkap. Hasil
pelayanan : Bumil HIV 1 orang, Bumil Sifilis 5 orang, Bumil Hepatitis B 10 orang.
b. SPO : Bumil HIV segera diterapi ARV, Bumil Sifilis segera diterapi BBP/Benzatin Penicilin
G 2,4 jutaIU 3 orang, ibu hamil dengan Hepatitis B yang diawasi 10 orang.
c. Sesuai waktunya seluruh ibu hamil di kabupaten tersebut melahirkan bayi hidup. Bayi
dari ibu HIV diberikan profilaksis ARV selanjutnya ditambah dengan profilaksis
kotrimoksazol pada usia 6 minggu, dan diperiksa Early Infant Diagnosis (EID) PCR DNA
kualitatif dan hasilnya negatif, saat 18 bulan diulang tes HIV negatif. Kelima bayi dari
ibu Sifilis sebelum pulang dari fasilitas pelayanan kesehatan diterapi Benzatin Peniclin G
50.000IU/kgBB seluruhnya, saat usia 3 bulan dilakukan titer RPR ibu dan bayinya,
ternyata seorang bayi menunjukkan titer 1:512 (>4 kali lipat titer ibu 1:32) sedangkan 4
bayi lainnya menunjukkan titer RPR lebih rendah dari titer ibunya. Sebanyak 10 bayi
dari ibu Hepatitis B, hanya 8 bayi yang dapat HBIg disamping vit K dan Hb0, pada usia 9
bulan dilakukan tes RDT HBsAg, ternyata 2 positif
23 November 2017
d. Dengan demikian di kabupaten tersebut diketahui bahwa pada ibu hamil periode
tersebut:
1. prevalensi HIV adalah 0,48% (1/208x100%),
2. prevalensi Sifilis 2,4% (2/208x100%) dan
3. prevalensi Hepatitis B sebesar 4,8% (10/208x100%).

e. Kasus ini juga menunjukkan bahwa penularan HIV dari ibu ke anak tidak terjadi
(0/208x100%), sedangkan penularan Sifilis dari ibu ke anak terjadi pada 1 orang anak
(1/208x100% = 0,48%) dan penularan Hepatitis B dari ibu ke anak terjadi pada 2
orang anak (2/208x100% = 0,96%). Dengan memperhatikan bahwa eliminasi bila
jumlah kasus <50/100.000 kelahiran hidup (= <0,05%), maka pada periode tahun
tersebut telah terjadi Eliminasi Penularan HIV, namun tidak demikian dengan Sifilis
dan Hepatitis B.

23 November 2017
ANALISIS KASUS
Penduduk 18.213 PELAYANAN HASIL BUMIL PENANGANAN Keterangan
Ibu Hamil 208 ANC 201 HIV 1 ARV segera 1 Patuh
terpadu
Sifilis 5 BBP/BPG 2,4jt IU 3 Titer dini
lengkap
Hepatitis B 10 Pengawasan 10 Rujukan aman

seluruh ibu hamil melahirkan bayi hidup


Bayi lahir hidup 200 Penanganan Bayi Tindak Lanjut LUARAN
Bayi Ibu HIV 1 1 bayi ARV profilaksis sd EID usia 6 minggu hasil Tidak ada bayi
usia 6 minggu dilanjut 4mgg kemudian negatif, terinfeksi HIV
kotrimoksasol profilaksis VL ibu undetected
Bayi Ibu Sifilis 5 5 bayi terapi BBP/BPG Usia 3 bulan : 1 bayi terinfeksi Sifilis
50.000IU/kgBB IM 4 bayi titer < titer ibu dan diterapi Procain
sebelum pulang 1bayi titer 1:512, titer ibu Penicilin 10 hari di RS
1:32 (>4x) Ibu diterapi Ulang

Bayi Ibu Hep B 10 8 bayi Vit K, HB 0, HBIg. Usia 9 bulan : 2 bayi Hep B, dibawah
2 bayi Vit K, HB 0. 8 bayi Tes RDT Hep B : (-) pengawasan Dr. SpA
2 bayi Tes RDT Hep B : (+)

23 November 2017
SIMPULAN KASUS

PREVALENSI :
(ibu hamil = populasi umum)
Prevalensi HIV : 1/208 x 100% = 0,48%
Prevalensi Sifilis : 5/208 x 100% = 2,40%
Prevalensi Hepatitis B : 10/208 x 100% = 4,80%

PENGHITUNGAN STATUS ELIMINASI PENULARAN DARI IBU KE ANAK :

STANDAR
Bayi terinfeksi Nilai Status EMTCT
(< 50/100.000 KH)
HIV 0/208 x 100% 0% < 0,05% ELIMINASI HIV
Sifilis 1/208 x 100% 0,48% < 0,05% Belum Eliminasi
Hepatitis B 2/208 x 100% 0,96% < 0,05% Belum Eliminasi

23 November 2017
LANGKAH KERJA
Indikator HIV Sifilis Hepatitis B
1. Ibu hamil diperiksa, Cakupan 2018 : 60% dari ibu hamil
dites, dideteksi dini Cakupan 2019 : 70% dari ibu hamil
ANC 10T lengkap Cakupan 2020 : 80% dari ibu hamil
Cakupan 2021 : 90% dari ibu hamil
berkualitas
Cakupan 2022 : 100% dari ibu hamil
2. Penanganan bagi ibu 100% ibu hamil diobati ARV, 100% ibu hamil diobati dengan 100% kasus hepatitis B
hamil dengan hasil berupa Kombinasi Dosis Tetap Benzatin Penicilin G 2,4 juta IU pada ibu hamil dalam
positif (KDT) (Tenofovir 300mg + IM sebagai program dosis pengawasan, dirujuk ke
Lamivudin 300mg + Efavirens tunggal pada fase dini, diulang rumah sakit yang
600mg) setiap hari sekali 2 kali dgn selang waktu 1 mampu tatalaksana
(tiap 24jam) seumur hidup minggu atau dirujuk hepatitis B
3. Ibu bersalin di 100% bersalin di fasyankes 100% bersalin di fasyankes oleh 100% bersalin di
fasyankes oleh nakes nakes fasyankes oleh nakes
4. Penanganan anak dari 100% mendapat pelayanan 100% mendapat pelayanan 100% mendapat
ibu positif standar; profilaksis ARV standar pengobatan Benzatin pelayanan standar
dalam 24 jam, pemeriksaan Penicilin G 50.000 IU/kgBB IM imunisasi HB0 <24 jam
EID (virologis kualitatif dgn dosis tunggal, pemeriksaan titer dan
DBS) saat mulai 6 minggu, RPR usia 3 bulan dibandingkan HBIg <24 jam;
dilanjutkan dengan titer ibunya, atau pemeriksaan pemeriksaan serologis
kotrimoksazol profilaksis lain atau pemantauan klinis HBsAg dan atau virologis
atau pemeriksaan serologis sampai 2 tahun Hepatitis B saat bayi usia
pada usia 18 bulan 9-12 bulan.
5. Anak negatif 100% hasil DBS EID negatif, 100% titer RPR negatif atau 100% pemeriksaan
(keberhasilan program anak sehat tanpa ARV sama dengan titer ibu anak serologis HBsAg
3E) sehat, tanpa cacat atau Hepatitis B negatif.
kematian
23 November 2017
Indikator Umum
No Uraian 10T HIV Siflis Hepatitis B
1 Cakupan ibu hamil
100% 100% 100% 100%
dilakukan ANC terpadu
2 Ibu hamil terinfeksi maks 0,30% 1,70% 7,10%
3 Ibu hamil terinfeksi
100% 100% 100%
mendapatkan pengobatan
4 Bayi dari ibu hamil terinfeksi
100% 100% 100%
mendapatkan penanganan
5 Bayi terinfeksi per 100.000
<0,05% <0,05% <0,05%
kelahiran hidup per tahun

23 November 2017
ROADMAP
2018 - • Akses Terbuka ELIMINASI PENULARAN
2019 HIV, SIFILIS & HEPATITIS B
DARI IBU KE ANAK
Di INDONESIA
2020-
• Pra Eliminasi
2021 Eliminasi : <50/100.000 KH
: <5/10.000 KH
: <0,05%

Eliminasi : upaya 2022 • Eliminasi


pengurangan penyakit
berkesinambungan di
wilayah kesakitan
serendah mungkin : 2023-• Pemeliharaan
tidak menjadi masalah 2025
kesehatan di wilayah

23 November 2017
• Akses terbuka 2018-2019
– Akses bumil ANC terpadu lengkap (10T) basis NIK / KTP JKN
– Deteksi dini tes laboratorium (T8) : selain HCG dan golongan darah;
Hb, GD, sifilis, HIV, Hepatitis B, Malaria (untuk daerah endemis),
protein urin, dan BTAcuriga TBC.
– Tracing pasangan  keluarga

• Pra eliminasi 2020-2021 (min 1 kab/kota salah satu eliminasi per prov)
– tahap sebelumnya tetap dilakukan
– mulai penilaian eliminasi ibuanak seluruh provinsi dan
kabupaten/kota.
– dukungan tertulis penyiapan eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B
– tiap FKTP & FKRTL berkemampuan optimal tertulis tercatat dan
laporan akurat sebagai bukti kinerja
– surveilans berbasis layanan di FKTP dan FKTL terlaporkan.

23 November 2017
• Eliminasi 2022 (min 1 provinsi salah satu kab/kota ‘triple’ eliminasi)
– tahap sebelumnya tetap dilakukan; ANC lengkap >95%
– 100% P/K/K eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B (tertulis)
– 100% FKTP & FKRTL SOP tertulis
– Eliminasi : surveilans berbasis layanan.
– Pengelola program P/P/K/K kompilasi dan analisa data dan TL epid ,
– Pengambil keputusan : terdapat bukti tertulis pemenuhan hak bayi untuk
sehat sejak masih dalam kandungan secara sistematis; morbiditas dan
mortalitas tertangani 100% dalam sistem, dengan risiko penularan
minimal. sertifikasi eliminasi

• Pemeliharaan 2023-2025
– mempertahankan status Eliminasi (cegah ibu hamil terinfeksi, cegah
penularan vertikal)
– Menyisir kasus impor; Surveilans dan kohort integrasi UKM-UKP dalam
JKN
23 November 2017
Cara membaca NIK pada KTP
31 75 02 dd mm yy 00ab
Penghitungan beban
DKI dd  perempuan + 40 internal dapat
Jaktim mm  bulan dilakukan hingga
Pulo Gadung yy  tahun tingkat kecamatan
Manfaat : Penghitungan beban berdasarkan NIK
Internal 31 75 02 58 01 93 0001
perempuan tgl lahir 18-01-1993, tinggal di Prov. DKI, Kota Jakarta Timur kec Pulogadung

*) pastikan kode kota dan kode fasyankes = kode penduduk

Perempuan hamil tidak punya KTP


empat digit terakhir dituliskan 0099

23 November 2017
Indikator
‘triple’ Eliminasi
Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B
dari Ibu ke Anak
Indikator Umum
No Uraian 10T HIV Siflis Hepatitis B
1 Cakupan ibu hamil
100% 100% 100% 100%
dilakukan ANC terpadu
2 Ibu hamil terinfeksi maks 0,30% 1,70% 2,50%
3 Ibu hamil terinfeksi
100% 100% 100%
mendapatkan pelayanan
4 Bayi dari ibu hamil terinfeksi
100% 100% 100%
mendapatkan penanganan
5 Bayi terinfeksi per 100.000
<0,05% <0,05% <0,05%
kelahiran hidup per tahun

23 November 2017
Indikator kaskade ( HIV )
eliminasi penularan tingkat
Nasional dan Provinsi
Indikator Numerator Denominator
1. Persentase ibu hamil yang Jumlah ibu hamil yang dites HIV dan Jumlah ibu hamil pada periode
dites HIV dan mengetahui menerima hasilnya pelaporan
hasilnya Indikator Kab/Kota no. 3 (sebaiknya dihitung menggunakan
data sasaran/estimasi ibu hamil dan
kunjungan ibu hamil ANC, 2 angka)
2. Persentase ibu hamil yang Jumlah ibu hamil HIV yang mendapat Jumlah ibu hamil HIV selama periode
mendapat pengobatan ARV pengobatan ARV selama periode pelaporan pelaporan
untuk triple eliminasi Indikator Kab/Kota no. 5
penularan (= numerator no 1)
3. Persentase bayi lahir dari ibu Jumlah bayi yang lahir dari ibu HIV yang Jumlah bayi yang lahir dari ibu HIV
HIV yang mendapatkan mendapatkan profilaksis ARV selama periode pelaporan
profilaksis ARV Indikator Kab/Kota no. 10 (estimasi bayi lahir pd tahun yang
sama adalah 0,96 x jumlah ibu hamil
HIV)
4. Persentase bayi lahir dari ibu Jumlah bayi yang lahir dari ibu HIV selama Jumlah bayi yang lahir dari ibu HIV
dengan HIV-positif yang periode pelaporan yang dinyatakan selama periode pelaporan yang
konfirm HIV-positif dikonfirmasi dengan hasil HIV positif dalam menerima tes HIV dalam 12 bulan
waktu 12 bulan pertama sejak kelahirannya.
Indikator Kab/Kota no. 12
5. Persentase kabupaten/kota Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan Jumlah kabupaten/kota di Provinsi /
yang melaporkan eliminasi cascade eliminasi penularan HIV dari ibu ke seluruh Indonesia
penularan HIV anak
6. Persentase kabupaten/kota Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan Jumlah kabupaten/kota di Provinsi /
yang melaporkan EID cakupan dan hasil EID (cascade triple seluruh Indonesia
eliminasi penularan ) bayi dari ibu HIV
23 November 2017
Indikator kaskade ( HIV )
eliminasi penularan tingkat
Kabupaten/Kota
dan Pelayanan
Indikator pelayanan Cara menghitung dan manfaat indikator Sumber data
1. Cakupan Tes HIV pada Jumlah ibu hamil yang dites dibagi jumlah ibu hamil yang datang ANC Kartu/kohort ibu dan
Ibu Hamil ANC (Proporsi (sasaran bumil), dikali 100% Register ANC
ibu hamil dites HIV saat Angka ini menggambarkan kualitas pelayanan KIA/Kesga dan (KIA/Kesga); Register
kontribusi terhadap penemuan kasus HIV triple eliminasi
ANC) Cascade
penularan
2. Angka positif ibu hamil Jumlah ibu hamil yang dites dan hasil reaktif di antara jumlah ibu hamil Register ANC;
Proses yang dites HIV saat ANC, dikali 100% Register KTH, Register
Apabila cakupan tes >95%, angka ini menggambarkan situasi yang triple eliminasi
mendekati angka infeksi baru HIV pada populasi ibu hamil penularan
Angka ini dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan
reagen/logistik
3. Proporsi ibu hamil yang Jumlah ibu hamil yang mengetahui hasil status HIV, baik yang datang & Register ANC;
mengetahui status HIV dites pada saat ANC maupun ODHA hamil yang datang ANC, dibagi Register KTH &
Cascade jumlah ibu hamil (sasaran bumil), dikali 100% Register PDP,
(sebaiknya dihitung menggunakan data sasaran/estimasi ibu hamil dan Register triple
kunjungan ibu hamil ANC, 2 angka) eliminasi penularan
Apabila cakupan tes >95%, angka ini menggambarkan situasi yang
mendekati angka prevalensi HIV pada populasi ibu hamil
4. Proporsi ibu hamil yang Jumlah ibu hamil HIV yang masuk perawatan PDP dibagi jumlah semua Register ART/ PDP
masuk perawatan PDP ibu HIV (nominator no. 3), dikali 100% Direkap di Register
Proses Apabila mendekati 100%, angka ini menggambarkan keberhasilan ibu ANC, Register triple
hamil HIV mengakses pengobatan ARV eliminasi penularan
5. Proporsi ibu hamil HIV Jumlah ibu hamil HIV yang mendapat ARV dibagi ibu hamil HIV baru Register ART/ PDP
yang mendapat/ memulai yang masuk perawatan, dikali 100% Direkap di Register
ARV Cascade Jumlah ibu hamil HIV yang mendapat ARV dibagi estimasi ibu hamil ANC, Register triple
HIV, dikali 100% eliminasi penularan
Angka ini menunjukkan kualitas pelayanan triple eliminasi penularan
(PDP bagi ibu hamil HIV); kualitas pelayanan yang baik ditunjukkan
dengan ibu memulai ARV23 November
pada 2017sama saat ibu datang
hari yang
Indikator pelayanan Cara menghitung dan manfaat indikator Sumber data
6. Proporsi jumlah pasangan Jumlah pasangan ibu hamil yang mengetahui status HIV Register ART/ PDP
ibu hamil mengetahui status dibagi jumlah ibu hamil HIV, dikali 100% Direkap di Register triple
HIV Proses Angka ini menunjukkan kualitas pelayanan triple eliminasi eliminasi penularan
penularan , HIV dan Kesehatan Reproduksi

7. Proporsi ibu hamil HIV Jumlah ibu hamil HIV yang mendapat ARV dirujuk balik ke Register ART/ PDP
dirujuk balik ke KIA/KTH KIA/KTH dibagi ibu hamil HIV baru yang masuk perawatan, Direkap di Register ANC,
Proses dikali 100% Register triple eliminasi
penularan
8. Proporsi ibu HIV bersalin Jumlah ibu hamil HIV dalam pengobatan ARV yang Register ANC; Register triple
di fasyankes Proses bersalin di fasyankes (KIA/KTH dan PDP) dibagi jumlah ibu eliminasi penularan
(indikator KIA) hamil HIV di wilayah yang sama, dikali 100%
9. Proporsi bayi lahir dari ibu Jumlah bayi lahir dari ibu HIV dibagi jumlah semua bayi Register ANC; Kartu/kohort
HIV Proses lahir pada periode waktu yang sama, dikali 100% bayi;
Angka ini menjadi denominator indikator berikutnya Register triple eliminasi
penularan
10. Proporsi bayi lahir dari Jumlah bayi lahir dari ibu HIV yang mendapatkan ARV Register ANC; Kartu/kohort
ibu HIV mendapat ARV profilaksis (dlm 24 jam) dibagi jumlah semua bayi lahir bayi;
profilaksis (mulai 12 jam, dari ibu HIV, dikali 100% Register triple eliminasi
(estimasi bayi lahir pd tahun yang sama adalah 0,96 x penularan
kmd tiap 12 jam selama 6
jumlah ibu hamil HIV)
minggu) Cascade Angka ini menggambarkan kualitas pelayanan bayi baru
lahir dan cakupan bayi yang lahir dari ibu HIV dan
mendapatkan ARV profilaksis
23 November 2017
Indikator pelayanan Cara menghitung dan manfaat indikator Sumber data
11. Proporsi bayi lahir dari ibu HIV Jumlah bayi lahir dari ibu HIV yang diperiksa EID pada Register ANC; Kartu/kohort
diperiksa EID <2 bulan Proses usia <2 bulan dibagi jumlah bayi lahir dari ibu HIV, bayi;
dikali 100% Register triple eliminasi
Angka ini menunjukkan akses pelayanan EID dan penularan
kualitas pelayanan bayi baru lahir
12. Proporsi bayi lahir dari ibu HIV Jumlah bayi lahir dari ibu HIV yang diperiksa HIV dan Register ANC; Kartu/kohort
yang konfirm HIV positif pada usia konfirm HIV-positif pada usia 12 bulan, dibagi jumlah bayi;
12 bulan Cascade bayi lahir dari ibu HIV, dikali 100% Register triple eliminasi
Angka ini menunjukkan akses dan kualitas penularan
penanganan bayi lahir dari ibu HIV dan keberhasilan
triple eliminasi penularan ; angka ini digunakan untuk
menghitung angka penularan dari ibu ke anak (MTCT
rate)
13. Proporsi anak balita yang Jumlah bayi usia >9 bulan atau anak balita dideteksi Kartu/kohort Balita;
dideteksi HIV (serologis) (dites) HIV serologis dibagi jumlah balita yang Register KTH;
berkunjung ke pelayanan KIA, dikali 100% Register triple eliminasi
penularan
14. Proporsi anak balita HIV Jumlah bayi usia >9 bulan atau anak balita HIV Kartu/kohort Balita;
masuk perawatan PDP (serologis) yang masuk perawatan PDP dibagi jumlah Register PDP; Direkap di
balita, dikali 100% Register triple eliminasi
Angka ini menunjukkan infeksi baru HIV pada anak penularan
balita
15. Proporsi anak balita HIV yang Jumlah bayi usia >9 bulan atau anak balita yang HIV Kartu/kohort Balita;
mendapat pengobatan ARV positif mendapat pengobatan ARV dibagi jumlah Register PDP; Direkap di
balita HIV positif, dikali 100% Register triple eliminasi
penularan
23 November 2017
Indikator kaskade ( Sifilis )
eliminasi penularan tingkat
Nasional dan Provinsi
Indikator Numerator Denominator
1. Persentase ibu hamil yang Jumlah ibu hamil yang dites Sifilis dan Jumlah ibu hamil pada periode
dites Sifilis dan mengetahui menerima hasilnya pelaporan
hasilnya Indikator Kab/Kota no. 3 (sebaiknya dihitung menggunakan
data sasaran/estimasi ibu hamil dan
kunjungan ibu hamil ANC, 2 angka)
2. Persentase ibu hamil yang Jumlah ibu hamil HIV yang mendapat Jumlah ibu hamil Sifilis selama
mendapat pengobatan BBP pengobatan BBP/BPG minimal sekali selama periode pelaporan
/BPG untuk triple eliminasi periode pelaporan
penularan Indikator Kab/Kota no. 5 (= numerator no 1)
3. Persentase bayi lahir dari ibu Jumlah bayi yang lahir dari ibu Sifilis yang Jumlah bayi yang lahir dari ibu Sifilis
Sifilis yang mendapatkan mendapatkan profilaksis BBP/BPG selama periode pelaporan
profilaksis BBP/BPG Indikator Kab/Kota no. 10 (estimasi bayi lahir pd tahun yang
sama adalah 0,96 x jumlah ibu hamil
HIV)
4. Persentase bayi lahir dari ibu Jumlah bayi yang lahir dari ibu Sifilis selama Jumlah bayi yang lahir dari ibu Sifilis
dengan Sifilis yang konfirm periode pelaporan yang dinyatakan Sifilis selama periode pelaporan yang
Sifilis dikonfirmasi dengan hasil titer Sifilis > titer menerima tes Sifilis dalam 12 bulan
ibu dalam waktu 12 bulan pertama sejak kelahirannya.
Indikator Kab/Kota no. 12
5. Persentase kabupaten/kota Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan Jumlah kabupaten/kota di Provinsi/
yang melaporkan eliminasi cascade eliminasi penularan Sifilis dari ibu ke seluruh Indonesia
penularan Sifilis anak
6. Persentase kabupaten/kota Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan Jumlah kabupaten/kota di Provinsi/
yang melaporkan kontak cakupan dan hasil kontak investigasi seluruh Indonesia
investigasi sifilis pasangan ibu sifilis
23 November 2017
Indikator kaskade (sifilis)
eliminasi penularan tingkat
Kabupaten/Kota
dan Pelayanan
Indikator pelayanan Cara menghitung dan manfaat indicator Sumber data
1. Cakupan Tes Sifilis pada Ibu Jumlah ibu hamil yang diperiksa sifilis dibagi jumlah ibu hamil yang datang Kartu/kohort ibu dan
ANC (sasaran bumil), dikali 100% Register ANC
Hamil ANC (Proporsi ibu hamil Angka ini menggambarkan kualitas pelayanan KIA/Kesga dan Kesehatan
dideteksi dini/dites sifilis saat (KIA/Kesga); Register
Reproduksi (Universal Access Kespro/IMS)
Angka ini dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan reagen/logistik IMS
ANC) Cascade
2. Proporsi ibu hamil yang Jumlah ibu hamil yang sifilis, dibagi jumlah ibu hamil yang diperiksa sifilis, Register ANC;
dikali 100% Register IMS
sifilis Cascade (sebaiknya dihitung menggunakan data sasaran/estimasi ibu hamil dan
kunjungan ibu hamil ANC, 2 angka)
Apabila cakupan tes >95%, angka ini menggambarkan situasi yang
mendekati angka prevalensi sifilis pada ibu hamil
3. Proporsi ibu hamil dengan Jumlah ibu hamil dengan sifilis yang dirujuk (diobati) dibagi jumlah ibu Register ANC;
hamil dengan sifilis, dikali 100% Register IMS
sifilis yang dirujuk & diobati
Proses
4. Proporsi bayi dari ibu sifilis Jumlah bayi lahir dari ibu sifilis yang dirujuk (utk diagnosis/tes dan Register ANC;
pengobatan penisilin prokain profilaksis) dibagi jumlah ibu yang sifilis Register IMS
dirujuk untuk ditangani lebih melahirkan, dikali 100%
lanjut Proses Angka ini menggambarkan kualitas pelayanan bayi baru lahir dan
Kespro/IMS
5. Proporsi ibu hamil dengan Jumlah ibu hamil dengan sifilis yang diobati dengan Benzatin Penisilin
dibagi jumlah ibu hamil dengan sifilis, dikali 100%
sifilis yang diobati adekuat Angka ini menggambarkan kualitas pelayanan Kesga dan Kespro/IMS
Cascade
6. Proporsi pasangan dari ibu Jumlah ibu hamil dengan sifilis yang pasangannya diperiksa sifilis/diobati Register ANC;
juga dibagi jumlah ibu hamil dengan sifilis, dikali 100% Register IMS
hamil dengan sifilis diperiksa Angka ini menggambarkan kualitas pelayanan Kesga dan Kespro/IMS
sifilis/juga diobati Proses
7. Proporsi bayi lahir dari ibu Jumlah bayi lahir dari ibu sifilis yang didiagnosis sifilis penularan usia <2 Register ANC;
tahun dibagi jumlah ibu sifilis, dikali 100% Register IMS
sifilis dengan sifilis penularan Angka ini menggambarkan kualitas pelayanan bayi baru lahir dan
Cascade Kespro/IMS
23 November 2017
Indikator DDHB di tingkat Nasional dan Provinsi

Indikator program Cara menghitung Sumber data


Persentase capaian ibu hamil Jumlah ibu hamil mendapatkan Program P2
dideteksi dini hepatitis B (DDHB) deteksi dini Hepatitis B dibagi Hepatitis dan
pada kabupaten/kota jumlah sasaran ibu hamil PISP
diwilayah tsb dikalikan 100%

23 November 2017
Indikator kaskade (hepatitis B)
eliminasi penularan tingkat
Kabupaten/Kota
dan Pelayanan
Indikator pelayanan Cara menghitung dan manfaat indikator Sumber data
1. Cakupan ibu hamil yang Jumlah ibu hamil yang dites dibagi jumlah ibu hamil Kartu/kohort ibu
dideteksi dini Hepatitis B yang datang ANC (sasaran bumil), dikali 100% dan Register
(Proporsi ibu hamil dites Angka ini menggambarkan kualitas pelayanan ANC
KIA/Kesga dan kontribusi terhadap penemuan (KIA/Kesga);
HBsAg saat ANC)
kasus HBV Register DDHB
2. Proporsi ibu hamil hep B Jumlah ibu hamil yang dites dan hasil positif di bagi Register ANC;
positif jumlah ibu hamil yang diperiksa hepatitis B saat Register DDHB
ANC, dikali 100%
Angka ini dapat digunakan untuk menghitung
kebutuhan reagen/logistik
3. Proporsi ibu hamil yang Jumlah ibu hamil yang terinfeksi Hepatitis B Register ANC ;
terinfeksi hepatitis B mendapat tatalaksana dibagi ibu hamil yang Register DDHB
mendapat tatalaksana terinfeksi dikali 100%
Angka ini dapat digunakan untuk menghitung
banyaknya ibu hamil dengan Hepatitis B manifes
atau viral load lebih dari 108

23 November 2017
Indikator pelayanan Cara menghitung dan manfaat indikator Sumber data
4. Proporsi bayi baru lahir Jumlah bayi baru lahir dari ibu hep B yang Register ANC/
dari ibu hepatitis B yang mendapat HB0 dan HBIg <24 jam dibagi jumlah bayi PNC/KF;
mendapat HB0 dan HBIg lahir dari ibu hep B pada periode waktu yang sama, Kartu/kohort
dikali 100% bayi (KN);
kurang dari 24 jam
Register DDHB
5. Proporsi bayi usia 9-12 Jumlah bayi usia 9-12 bulan dari ibu hepatitis B yang Kartu/kohort
bulan dari ibu hepatitis B diperiksa hepatitis B (virologis dan/atau serologis) Balita;
yang diperiksa hep B dibagi dengan jumlah bayi yang lahir dari ibu Register DDHB
hepatitis B, dikali 100%
virologis atau serologis
6. Proporsi bayi terinfeksi Jumlah bayi usia 9-12 bulan terinfeksi Hepatitis B Kartu/kohort
Hepatitis B dibagi bayi usia 9-12 bulan lahir dari ibu terinfeksi Balita;
Hepatitis B, dikali 100% Register DDHB
7. Proporsi bayi terinfeksi Jumlah bayi terinfeksi Hepatitis B mendapat Kartu/kohort
Hepatitis B mendapat tatalaksana dibagi bayi terinfeksi Hepatitis B, dikali Balita;
tatalaksana 100% Register DDHB

23 November 2017
Tantangan :
1. Pelayanan antenatal >95% rata-rata Indonesia
2. Kualitas pelayanan antenatal <<
3. Kualitas dan kelengkapan pemeriksaan/deteksi dini/skrining
4. Pencatatan berhenti di fasyankes  belum sampai dinkeskab/kota data
individualnya
5. Penanganan hasil deteksi dini (AKI masih tinggi)
6. Data Kualitas Bayi Baru Lahir (AKB / AKBa / AKA tinggi)
7. Epidemi Penyakit Menular Langsung ??

KESEMPATAN :
1. SPM  PP 2/2018
2. NSPK - SPM Kesehatan : Ibu hamil – HIV – Sifilis – Hepatitis B
3. Standar Puskesmas  Manajemen Puskesmas  SPO
4. JKN dan Pengorganisasian Dinkes Prov/Kab/Kota
5. SIK – SIRS – SIKDA – Kohort IA – SIHA – SIHEPI ?
6. Bersama Gerakan ELIMINASI : TB – FRAMBUSIA – MALARIA
7. KOMITMEN BERSAMA dlm PIS-PK
23 November 2017
KESIMPULAN

• Pengendalian Penyakit HIV, Sifilis


dan Hepatitis B akan sangat efektif
dan efisien bila dilakukan
pemutusan penularan dari ibu ke
anak.
• Diperlukan Integrasi antara
program KIA, HIV AIDS dan PIMS
serta Hepatitis di Fasyankes untuk
tercapainya Eliminasi Penularan
HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu
ke Anak
23 November 2017
LINDUNGI KAMI DARI HEPATITIS B

23 November 2017
Contact
• Telp : 021-42303901
• 021-4247608 ext 134
• Fax : 02142880231
• Email : subditaids.p2pl@gmail.com

• PIC : Trijoko Yudopuspito, dr. MScPH


• WA : 081252090479
• Email : t3jokoyup@yahoo.com

23 November 2017
MANAJEMEN TRIPLE ELIMINASI dan SPM
UU 23 th 2014 ttg Pemerintahan Daerah
PP 47 th 2016 ttg Fasilitas Pelayanan Kesehatan
PP 2 th 2018 ttg Standar Pelayanan Minimal
Permenkes 52 th 2017 ttg Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak
Permenkes 49 th 2016 ttg Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi
Dan Kabupaten/Kota
Kepmenkes 369 2007 ttg Standar Profesi Bidan

23 November 2017

Anda mungkin juga menyukai