Anda di halaman 1dari 40

KEBIJAKAN

ELIMINASI PENULARAN
HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B
DARI IBU KE ANAK

BLORA, 21 November 2018


PELAYANAN
TES HIV DAN
PENGOBATAN
ARV DI
PUSKESMAS
MERUPAKAN
SALAH SATU
UPAYA
NORMALISASI
HIV AIDS DI
MASYARAKAT

HIV_DPRD JATIM 3
Siapakah yg HIV positif?

ABAT for Wonogiri 4


ABAT for Wonogiri 5
Potong rambut
mana yg anda
pilih?
“HBV and HIV can be
transmitted in similar ways,
but HEPATITIS B is more
infectious”

*Tergantung HBeAg pemapar


**Exposure to Blood What Healthcare Personnel Need to Know, CDC 2003
OTONOMI DAERAH
Hak, wewenang, kewajiban Tujuan Nasional
daerah otonom untuk  Melindungi segenap bangsa dan
mengatur dan mengurus tumpah darah Indonesia
sendiri urusan  Memajukan kesejahteraan umum
pemerintahanan dan  Mencerdaskan kehidupan bangsa
kepentingan masyarakat  Ikut melaksanakan ketertiban dunia
setempat dalam sistem
NKRI

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik


Mempercepat peningkatan : secara fisik, mental, spritual maupun sosial
- kesejahteraan rakyat, yang memungkinkan setiap orang untuk
- pemberdayaan hidup produktif secara sosial dan ekonomis
masyarakat,
- pelayanan publik dan
- daya saing

Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah,


Keluarga, dan Orang Tua wajib
UU 23 th 2014 ttg mengusahakan agar Anak yang lahir
terhindar dari penyakit yang mengancam
Pemerintahan kelangsungan hidup dan/atau menimbulkan
Daerah kecacatan
VISI DAN MISI PRESIDEN

TRISAKTI:
Mandiri di Bidang Ekonomi; Berdaulat di Bidang Politik;
SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA,

Berkepribadian dlm Budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia

PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PROGRAM PROGRAM INDONESIA
PINTAR INDONESIA SEHAT SEJAHTERA

RENCANA STRATEGIS KEMENKES 2015-2019

PENERAPAN PENGUATAN JAMINAN KESEHATAN


PARADIGMA SEHAT PELAYANAN KES NASIONAL (JKN)

KELUARGA
DTPK
SEHAT
LATAR BELAKANG

Penyakit HIV, Sifilis dan Hepatitis B adalah penyakit menular seksual


1
yang dapat berakibat kecacatan serta pembiayaan tinggi.

Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Indonesia cukup
2 tinggi yaitu 0,33%, 1,7% dan 2,5%, oleh karena itu jumlah kasus HIV, Sifilis
dan Hepatitis B pada anak cenderung meningkat.
Test HIV pada Bumil dan pemberian ARV pada Bumil dg HIV sejak trimester
pertama kehamilan akan menurunkan jumlah bayi lahir dengan HIV.
3
Jika bumil yang terinfeksi sifilis tidak diobati dengan adekuat maka 67% kehamilan
akan berakhir dengan abortus, lahir mati atau sifilis kongenital pada neonatus.

4
Infeksi Hepatitis B pada bayi meningkatkan risiko kematian pada
dewasa muda

Eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak akan menurunkan angka
5 kematian dan kecacatan, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, dan menekan
pembiayaan pelayanan kesehatan.
PENULARAN VERTIKAL HIV-SiFILIS dan
HEPATITIS B
Penularan HIV Penularan Sifilis Penularan hepatitis B
45% 67- 90% 95%

Risiko Risiko abortus, lahir mati Risiko : 95% Bayi


45% bayi HIV atau sifilis kongenital Hepatitis B

Dari ibu ke anak yang dikandung, dilahirkan atau disusui


HIV AIDS

Bayi bebas HIV


sekalipun ibu HIV di
Jayapura, Papua
HIV
• HIV hanya diketahui dengan tes RDT HIV  tracing pasangan
• Ibu hamil HIV indikasi ARV
• Penemuan dini HIV pada ibu hamil maka pengobatan dini dapat
segera dilakukan
• ARV patuh 6 bulan dan diteruskan  VL HIV tidak terdeteksi
(HTPN-052)
•  risiko penularan ke bayi rendah/nol
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• SF Eksklusif (AFASS) atau ASI Eksklusif  nonmixed
• ARV profilaksis pada bayi (PASI zidovudin, ASI zidovudin+nevirapin)
• EID pada usia bayi 6 minggu dst
SIFILIS

snuffle
Sifilis
• Sifilis pada ibu hamil hanya diketahui dengan tes RDT Sifilis
(TP Rapid)  tracing (kontak investigasi) pasangan
• Ibu hamil Sifilis indikasi Benzatin Benzil Penicilin / Benzatin
Penicilin G 2,4jutaIU
• Penemuan dini Sifilis pada ibu hamil  pengobatan dini dapat
segera dilakukan, terhindar Jarisch Herxheimer sydrome
• Titer RPR untuk terapi laten 7,2jutaIU @2,4jtIU/minggu
•  risiko penularan ke bayi rendah/nol
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• Terapi Bayi 50.000 IU/kgBB dosis tunggal IM
• ASI Eksklusif
• Pengawasan bayi dan ibu (titer 3 bl, 6 bl, 9 bl, 12 bl)
HEPATITIS fokus

Virus Hepatitis Perlemakan

Obat-obatan HEPATITIS
HEPATITIS

Virus lain:
Alkoholik (Dengue, Herpes) Parasit:
(Malaria, Ameba)

Virus Hepatitis merupakan penyebab terbanyak Hepatitis


Hepatitis B
• Hepatitis B pada ibu hamil hanya diketahui dengan tes
RDT HBsAg
• Persalinan sesuai indikasi obstetri
• Imunisasi aktif HB 0, 1, 2, 3, 4 melindungi hingga 67%
• Tambahan Imunisasi pasif HBIg <12jam  98%
• ASI Eksklusif
• Konfirmasi tes RDT HBsAg pada usia 9-12 bulan
• 1 dari 4 pengidap Hepatitis B sejak lahir akan meninggal
karena kanker atau gagal hati pada dekade 2-3
STRATEGI PENCAPAIAN ELIMINASI PENULARAN HIV, SIFILIS
DAN HEPATITIS B DARI IBU KE ANAK

• Penemuan dan penanganan dini HIV, Sifilis dan Hepatitis B secara


komprehensif berkesinambungan untuk menyelamatkan masa
depan bangsa Indonesia

• Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan professional & sarana


prasarana fasyankes multi level dan multi stakeholders yang
mumpuni.

• Meningkatkan komitmen pencegahan dan pengendalian secara


efektif dan efisien serta mampu laksana

• Diperlukan suatu peraturan dan pedoman pelaksanaan dalam


sistem kesehatan nasional dan daerah yang terintegrasi
Ibu hamil

Kunjungan Antenatal STANDAR DETEKSI DINI


HIV, SIFILIS dan HEPATITIS B
Pelayanan ANC
• Anamnesa Pada PEREMPUAN/IBU HAMIL
• Pemeriksaan 10T:
• T1. Tinggi & berat badan
• T2. Tekanan darah Lesson learnt
• T3. sTatus Gizi (ukur li-la) inklusif IMMUNISASI
• T4. TFU
• T5. Tentukan DJJ Janin
• T6. sTatus Imunisasi (TT)
• T7. Tablet Fe (90 tablet) Tes HIV, Sifilis & Hep B bersama HIV –
• T8. Tes Lab (Gol.darah, Hb, dengan pemeriksaan Sifilis – Pertahankan
GDS, Sifilis, HIV, Hepatitis B, laboratorium rutin lainnya Hepatitis B –
Malaria, Proteinuri, sputum
BTA)
Positif
• T9. Tata laksana kasus Ulang tes Bumil + pasangan bila
• T10. Temu wicara dan HIV – Sifilis – Hepatitis B berisiko minimal 3 bln

konseling
• Tindak lanjut • Pengobatan (ART) • Pengobatan (BPG) • Pengawasan
• Kondom • Kondom • Kondom
• trace pasamgan • trace pasamgan • trace pasamgan
• IO lain • Comorbid lain • Comorbid lain

 Konseling kehamilan dan kelas Ibu Hamil, perencanaan


kehamilan
 Eduka si & konseling persiapan persalinan, pemberian makanan,
pemeliharaan kesehatan, immunisasi, kepatuhan pengobatan
 Konseling pasangan, keluarga
 Life Skill Education, disclosure
Alur Pelayanan Eliminasi Penularan HIV, Sifilis
dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Puskesmas
Form yg dipakai:
- Kohort Ibu, Buku KIA Pemeriksaan lab T8
- Form HIV, Sifilis dan Hep B lengkap termasuk HIV,
- Form permintaan periksa Sifilis, Hepatitis B
lab
Menunggu
Pemeriksaan Hasil Tes
Bumil Pendaftaran Admin Puskesmas Poli KIA
R. Lab
3 4 4
1 2

6 5

Hasil lab diserahkan ke ibu hamil


Pengelola • Form hasil laboratorium
Pengelola Program
Program Pkm
HIV, Sifilis, Hepatitis Pemberitahuan Hasil lab umum
Dinkes Kab/Kota Ruang Data
• Reaktif : Konseling postest dan
tatalaksana HIV/Sifilis; bagi Hep B

Bumil
8. Staf Lab rujuk ke RS tata laksana Hep,
9
kehamilan di puskesmas
• Non Reaktif : Konseling posttest,
10 7 Edukasi PHBS dan saran imunisasi Hep
B mandiri
Lap yg dikirim perbulan:
- Form TIPK HIV Bumil
- Form Sifilis –IMS
- Form Hep.03.Bumil_Pkm
To : PP Dinkes Kab
Pulang
INDONESIA

Januari-Des 2017 HIV Sifilis Hepatitis B


Ibu Hamil 5.324.562
Ibu Hamil dites 1.357.255 108.403 213.632
Ibu Hamil terinfeksi 3.873 8.092 5.255
Ibu Hamil ditangani 1.502 1.706 N/A

Januari - Juni 2017 HIV Sifilis Hepatitis B


Bayi lahir hidup 2.635.008 (4.840.511)
Bayi lahir hidup dari ibu
396 N/A 2.497
terinfeksi
Bayi Penanganan dini 360 N/A 2.492
Bayi tes PCR (EID DBS) 63 N/A N/A
Bayi terinfeksi 26 N/A N/A

Sistem Informasi belum secara otomatisasi menampilkan hasil kerja


Dibutuhkan sistem informasi yang lebih handal dan sederhana
Permendagri 61/2015
IBU HAMIL
Input Process Output Outcome Impact
HIV 100 % PW 0,3% 100% ART VL undetek
Sifilis 100 % PW 1,7% 100% BPG Cured
Hepatitis B 100 % PW 2,5% 100% Mon Monitored

Input Process Output


Bayi dari
HIV 0,3% PW 100% ARV prof, EID, Cotrim <50/100.000
Ibu Terinfeksi
Sifilis 1,7 % PW 100% 50.000IU/kgBB IM <50/100.000
Deteksi klinis
Hepatitis B 2,5 % PW 100% HB0 + HBIg <50/100.000
Pelaporan berjenjang dari Fasyankes Dinkeskab/kota dikompilasi
Kompilasi Dinkeskab/kota Dinkesprovinsi Pusat

Kepada Yth :
Menteri Kesehatan RI
cc. Dirjen Binkesmas cc. Dirjen P2P cc. Dirjen P2P
qq. Direktur Bina Kesga qq. Direktur P2PML qq. Direktur P2PML
attn. Kasubdit P2 HIV AIDS & attn. Kasubdit P2 Hepatitis
attn. Kasubdit Maternal Neonatal
PIMS & ISP
Subdit Maternal Subdit P2 HIV AIDS & PIMS Subdit P2 HISP
Direktorat Kesehatan Keluarga Direktorat P2 Penyakit Menular Langsung
Direktorat Jenderal Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Masyarakat Penyakit
Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan
Gedung B Lt 7 R. 713 Gedung B Lt 3
Jl. HR. Rasuna Said Kav IX Jl, Percetakan Negara No. 29.
Jakarta Selatan Jakarta Pusat 10520
email : email :
email : subditmatneo@gmail.com
subditaids.p2pl@gmail.com subdithisp@gmail.com
cc email : cc email: cc email :
rimadamayanti@gmail.com 3jokoyup@gmail.com difathyree@yahoo.com
TATALAKSANA IBU HAMIL
SESUAI HASIL PEMERIKSAAN LAB (DETEKSI DINI)
HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B

Deteksi
Tes HIV Tes Sifilis Tes Hep B
dini
R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Sifilis Rapid Hep B
Hasil + +
Segera Benzatin Benzil
+
Pengawasan kasus
Segera ARV
IBU KDT 1 tab/24jam
seumur hidup
Penicilin / Benzatin
Penisilin G 2,4 juta IU
boka-boki
hepatitis dirujuk,
lainnya puskesmas

ARV profilaksis Obati 50.000IU/kgBB IM, Vit K

BBL AFASS : ASI Eksklusif or


PASI Eksklusif – unmixed)
PCR EID usia 6 mgg
sblm pulang.
tanda2 : lesi kulit,
Snuffles, Trias
HB0 < 24jam
HBIg< 24jam
+ Cotrim profilaksis Hutchinson,
LANGKAH KERJA
Indikator HIV Sifilis Hepatitis B
1. Ibu hamil diperiksa, Cakupan 2018 : 60% dari ibu hamil
dites, dideteksi dini Cakupan 2019 : 70% dari ibu hamil
ANC 10T lengkap Cakupan 2020 : 80% dari ibu hamil
Cakupan 2021 : 90% dari ibu hamil
berkualitas
Cakupan 2022 : 100% dari ibu hamil
2. Penanganan bagi ibu 100% ibu hamil diobati ARV, 100% ibu hamil diobati dengan 100% kasus hepatitis B
hamil dengan hasil berupa Kombinasi Dosis Tetap Benzatin Penicilin G 2,4 juta IU pada ibu hamil dalam
positif (KDT) (Tenofovir 300mg + IM sebagai program dosis pengawasan, dirujuk ke
Lamivudin 300mg + Efavirens tunggal pada fase dini, diulang rumah sakit yang
600mg) setiap hari sekali 2 kali dgn selang waktu 1 mampu tatalaksana
(tiap 24jam) seumur hidup minggu atau dirujuk hepatitis B
3. Ibu bersalin di 100% bersalin di fasyankes 100% bersalin di fasyankes oleh 100% bersalin di
fasyankes oleh nakes nakes fasyankes oleh nakes
4. Penanganan anak dari 100% mendapat pelayanan 100% mendapat pelayanan 100% mendapat
ibu positif standar; profilaksis ARV standar pengobatan Benzatin pelayanan standar
dalam 24 jam, pemeriksaan Penicilin G 50.000 IU/kgBB IM imunisasi HB0 <24 jam
EID (virologis kualitatif dgn dosis tunggal, pemeriksaan titer dan
DBS) saat mulai 6 minggu, RPR usia 3 bulan dibandingkan HBIg <24 jam;
dilanjutkan dengan titer ibunya, atau pemeriksaan pemeriksaan serologis
kotrimoksazol profilaksis lain atau pemantauan klinis HBsAg dan atau virologis
atau pemeriksaan serologis sampai 2 tahun Hepatitis B saat bayi usia
pada usia 18 bulan 9-12 bulan.
5. Anak negatif 100% hasil DBS EID negatif, 100% titer RPR negatif atau 100% pemeriksaan
(keberhasilan program anak sehat tanpa ARV sama dengan titer ibu anak serologis HBsAg
3E) sehat, tanpa cacat atau Hepatitis B negatif.
kematian
ROADMAP
ELIMINASI PENULARAN
2018 - • Akses Terbuka HIV, SIFILIS & HEPATITIS B
2019 DARI IBU KE ANAK
Di INDONESIA
2020-
• Pra Eliminasi
2021 Eliminasi : <50/100.000 KH
: <5/10.000 KH
: <0,05%

Eliminasi : upaya 2022 • Eliminasi


pengurangan penyakit
berkesinambungan di
wilayah kesakitan
serendah mungkin : 2023-• Pemeliharaan
tidak menjadi masalah 2025
kesehatan di wilayah
• Akses terbuka 2018-2019
– Akses bumil ANC terpadu lengkap (10T) basis NIK / KTP JKN
– Deteksi dini tes laboratorium (T8) : selain HCG dan golongan darah;
Hb, GD, sifilis, HIV, Hepatitis B, Malaria (untuk daerah endemis),
protein urin, dan BTAcuriga TBC.
– Tracing pasangan  keluarga

• Pra eliminasi 2020-2021 (min 1 kab/kota salah satu eliminasi per prov)
– tahap sebelumnya tetap dilakukan
– mulai penilaian eliminasi ibuanak seluruh provinsi dan
kabupaten/kota.
– dukungan tertulis penyiapan eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B
– tiap FKTP & FKRTL berkemampuan optimal tertulis tercatat dan
laporan akurat sebagai bukti kinerja
– surveilans berbasis layanan di FKTP dan FKTL terlaporkan.
• Eliminasi 2022 (min 1 provinsi salah satu kab/kota ‘triple’ eliminasi)
– tahap sebelumnya tetap dilakukan; ANC lengkap >95%
– 100% P/K/K eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B (tertulis)
– 100% FKTP & FKRTL SOP tertulis
– Eliminasi : surveilans berbasis layanan.
– Pengelola program P/P/K/K kompilasi dan analisa data dan TL epid ,
– Pengambil keputusan : terdapat bukti tertulis pemenuhan hak bayi untuk
sehat sejak masih dalam kandungan secara sistematis; morbiditas dan
mortalitas tertangani 100% dalam sistem, dengan risiko penularan
minimal. sertifikasi eliminasi

• Pemeliharaan 2023-2025
– mempertahankan status Eliminasi (cegah ibu hamil terinfeksi, cegah
penularan vertikal)
– Menyisir kasus impor; Surveilans dan kohort integrasi UKM-UKP dalam
JKN
Cara membaca NIK pada KTP
31 75 02 dd mm yy 00ab
Penghitungan beban
DKI dd  perempuan + 40 internal dapat
Jaktim mm  bulan dilakukan hingga
Pulo Gadung yy  tahun tingkat kecamatan
Manfaat : Penghitungan beban berdasarkan NIK
Internal 31 75 02 58 01 93 0001
perempuan tgl lahir 18-01-1993, tinggal di Prov. DKI, Kota Jakarta Timur kec Pulogadung

*) pastikan kode kota dan kode fasyankes = kode penduduk

Perempuan hamil tidak punya KTP


empat digit terakhir dituliskan 0099
Indikator
‘triple’ Eliminasi
Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B
dari Ibu ke Anak
Indikator Umum
No Uraian 10T HIV Siflis Hepatitis B
1 Cakupan ibu hamil
100% 100% 100% 100%
dilakukan ANC terpadu
2 Ibu hamil terinfeksi maks 0,30% 1,70% 2,50%
3 Ibu hamil terinfeksi
100% 100% 100%
mendapatkan pelayanan
4 Bayi dari ibu hamil terinfeksi
100% 100% 100%
mendapatkan penanganan
5 Bayi terinfeksi per 100.000
<0,05% <0,05% <0,05%
kelahiran hidup per tahun
Rekomendasi Provinsi Jawa Tengah
Kode K/K Penduduk Bumil Penduduk Bumil
Kabupaten/Kota JML PKM
(2015) 2018 2018 2019 2019
3301 Kab. Cilacap (184) 1.719.504 30.760 1.727.098 30.416 38
3302 Kab. Banyumas (185) 1.679.124 29.695 1.693.006 29.462 39
3303 Kab. Purbalingga (186) 925.193 17.065 933.989 16.952 22
3304 Kab. Banjarnegara (187) 918.219 16.370 923.192 16.199 35
3305 Kab. Kebumen (188) 1.195.092 20.493 1.197.982 20.205 35
3306 Kab. Purworejo (189) 716.477 10.893 718.316 10.731 27
3307 Kab. Wonosobo (190) 787.384 14.212 790.504 14.047 24
3308 Kab. Magelang (191) 1.279.625 21.267 1.290.591 21.106 29
3309 Kab. Boyolali (192) 979.799 16.346 984.807 16.155 29
3310 Kab. Klaten (193) 1.171.411 18.447 1.174.986 18.184 34
3311 Kab. Sukoharjo (194) 885.205 14.025 891.912 13.907 12
3312 Kab. Wonogiri (195) 957.106 12.757 959.492 12.541 34
3313 Kab. Karanganyar (196) 879.078 14.667 886.519 14.553 21
3314 Kab. Sragen (197) 887.889 14.092 890.518 13.892 25
3315 Kab. Grobogan (198) 1.371.610 23.023 1.377.788 22.764 30
3316 Kab. Blora (199) 862.110 13.302 865.013 13.131 26
3317 Kab. Rembang (200) 633.584 9.779 638.188 9.699 16
3318 Kab. Pati (201) 1.253.299 19.378 1.259.590 19.160 29
Rekomendasi Provinsi Jawa Tengah
Kode K/K Penduduk Bumil Penduduk Bumil
Kabupaten/Kota JML PKM
(2015) 2018 2018 2019 2019
3319 Kab. Kudus (202) 861.430 14.197 871.311 14.152 19
3320 Kab. Jepara (203) 1.240.600 23.165 1.257.912 23.145 21
3321 Kab. Demak (204) 1.151.796 20.559 1.162.805 20.464 27
3322 Kab. Semarang (205) 1.040.629 17.332 1.053.786 17.278 26
3323 Kab. Temanggung (206) 765.594 12.926 772.018 12.828 24
3324 Kab. Kendal (207) 964.106 16.314 971.086 16.185 30
3325 Kab. Batang (208) 762.377 13.036 768.583 12.945 21
3326 Kab. Pekalongan (209) 891.892 16.501 897.711 16.371 26
3327 Kab. Pemalang (210) 1.299.724 23.793 1.302.813 23.495 22
3328 Kab. Tegal (211) 1.437.225 27.320 1.440.698 26.985 29
3329 Kab. Brebes (212) 1.802.829 32.187 1.809.096 31.825 38
3371 Kota Magelang (213) 121.872 1.794 122.111 1.769 5
3372 Kota Surakarta (214) 517.887 7.631 519.587 7.537 17
3373 Kota Salatiga (215) 191.571 3.133 194.084 3.125 6
3374 Kota Semarang (216) 1.786.114 29.204 1.814.110 29.242 37
3375 Kota Pekalongan (217) 304.477 5.412 307.097 5.383 14
3376 Kota Tegal (218) 249.003 4.391 249.905 4.343 8
33 JAWA TENGAH 34.490.835 585.466 34.718.204 580.176 875
Estimasi Bumil terinfeksi (maksimal)
2018 2019
Kode K/K HIV Sifilis Hep B HIV Sifilis Hep B
Kabupaten/Kota
(2015) 0,3% 1,7% 2,5% 0,3% 1,7% 2,5%
3301 Kab. Cilacap (184) 92 523 769 91 517 760
3302 Kab. Banyumas (185) 89 505 742 88 501 737
3303 Kab. Purbalingga (186) 51 290 427 51 288 424
3304 Kab. Banjarnegara (187) 49 278 409 49 275 405
3305 Kab. Kebumen (188) 61 348 512 61 343 505
3306 Kab. Purworejo (189) 33 185 272 32 182 268
3307 Kab. Wonosobo (190) 43 242 355 42 239 351
3308 Kab. Magelang (191) 64 362 532 63 359 528
3309 Kab. Boyolali (192) 49 278 409 48 275 404
3310 Kab. Klaten (193) 55 314 461 55 309 455
3311 Kab. Sukoharjo (194) 42 238 351 42 236 348
3312 Kab. Wonogiri (195) 38 217 319 38 213 314
3313 Kab. Karanganyar (196) 44 249 367 44 247 364
3314 Kab. Sragen (197) 42 240 352 42 236 347
3315 Kab. Grobogan (198) 69 391 576 68 387 569
3316 Kab. Blora (199) 40 226 333 39 223 328
3317 Kab. Rembang (200) 29 166 244 29 165 242
3318 Kab. Pati (201) 58 329 484 57 326 479
Estimasi Bumil terinfeksi (maksimal)
2018 2019
Kode K/K HIV Sifilis Hep B HIV Sifilis Hep B
Kabupaten/Kota
(2015) 0,3% 1,7% 2,5% 0,3% 1,7% 2,5%
3319 Kab. Kudus (202) 43 241 355 42 241 354
3320 Kab. Jepara (203) 69 394 579 69 393 579
3321 Kab. Demak (204) 62 350 514 61 348 512
3322 Kab. Semarang (205) 52 295 433 52 294 432
3323 Kab. Temanggung (206) 39 220 323 38 218 321
3324 Kab. Kendal (207) 49 277 408 49 275 405
3325 Kab. Batang (208) 39 222 326 39 220 324
3326 Kab. Pekalongan (209) 50 281 413 49 278 409
3327 Kab. Pemalang (210) 71 404 595 70 399 587
3328 Kab. Tegal (211) 82 464 683 81 459 675
3329 Kab. Brebes (212) 97 547 805 95 541 796
3371 Kota Magelang (213) 5 30 45 5 30 44
3372 Kota Surakarta (214) 23 130 191 23 128 188
3373 Kota Salatiga (215) 9 53 78 9 53 78
3374 Kota Semarang (216) 88 496 730 88 497 731
3375 Kota Pekalongan (217) 16 92 135 16 92 135
3376 Kota Tegal (218) 13 75 110 13 74 109
33 JAWA TENGAH 1.756 9.953 14.637 1.741 9.863 14.504
Batasan Eliminasi 3E-M2C Kab/Kota Jawa Tengah
K/K Kabupaten/Kota 0.05% K/K Kabupaten/Kota 0.05%
3301 Kab. Cilacap (184) 15 3319 Kab. Kudus (202) 7
3302 Kab. Banyumas (185) 14 3320 Kab. Jepara (203) 11
3303 Kab. Purbalingga (186) 8 3321 Kab. Demak (204) 10
3304 Kab. Banjarnegara (187) 8 3322 Kab. Semarang (205) 8
3305 Kab. Kebumen (188) 10 3323 Kab. Temanggung (206) 6
3306 Kab. Purworejo (189) 5 3324 Kab. Kendal (207) 8
3307 Kab. Wonosobo (190) 7 3325 Kab. Batang (208) 6
3308 Kab. Magelang (191) 10 3326 Kab. Pekalongan (209) 8
3309 Kab. Boyolali (192) 8 3327 Kab. Pemalang (210) 11
3310 Kab. Klaten (193) 9 3328 Kab. Tegal (211) 13
3311 Kab. Sukoharjo (194) 7 3329 Kab. Brebes (212) 15
3312 Kab. Wonogiri (195) 6 3371 Kota Magelang (213) 1
3313 Kab. Karanganyar (196) 7 3372 Kota Surakarta (214) 4
3314 Kab. Sragen (197) 7 3373 Kota Salatiga (215) 1
3315 Kab. Grobogan (198) 11 3374 Kota Semarang (216) 14
3316 Kab. Blora (199) 6 3375 Kota Pekalongan (217) 3
3317 Kab. Rembang (200) 5 3376 Kota Tegal (218) 2
3318 Kab. Pati (201) 9 33 JAWA TENGAH 278
KESIMPULAN

• Pengendalian Penyakit HIV, Sifilis


dan Hepatitis B akan sangat efektif
dan efisien bila dilakukan
pemutusan penularan dari ibu ke
anak.
• Diperlukan Integrasi antara program
KIA, HIV AIDS dan PIMS serta
Hepatitis di Fasyankes untuk
tercapainya Eliminasi Penularan HIV,
Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke
Anak
LINDUNGI KAMI DARI HEPATITIS B

Anda mungkin juga menyukai