Anda di halaman 1dari 20

KEBIJAKAN ELIMINASI PENULARAN

HIV, SIFILIS dan HEPATITIS B

Disampaikan pada Monev Pencatatan dan Pelaporan Deteksi Dini Hepatitis B dan C
Dinas Kesehatan Kab/Kota se Jawa Tengah
Semarang, 15-16 Nopember 2017
SISTEMATIKA
1. Latar Belakang
2. Kebijakan, Strategi dan Target
3. Integrasi dalam Layanan KIA
4. Target dan Rencana Eliminasi
5. Sasaran Yang diharapkan
Latar Belakang
OTONOMI DAERAH Tujuan Nasional
Hak, wewenang, kewajiban daerah  Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia
otonom untuk mengatur dan  Memajukan kesejahteraan umum
mengurus sendiri urusan  Mencerdaskan kehidupan bangsa
pemerintahanan dan kepentingan  Ikut melaksanakan ketertiban dunia
masyarakat setempat dalam sistem
NKRI
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
Mempercepat peningkatan : spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
- kesejahteraan rakyat,
hidup produktif secara sosial dan ekonomis
- pemberdayaan masyarakat,
- pelayanan publik dan
- daya saing
Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Keluarga, dan Orang
Tua wajib mengusahakan agar Anak yang lahir terhindar
UU 23 th 2014 ttg dari penyakit yang mengancam kelangsungan hidup dan/atau
Pemerintahan Daerah menimbulkan kecacatan
VISI DAN M ISI PRESIDEN

TRISAKTI:
Mandiri di Bidang Ekonomi; Berdaulat di Bidang Politik;
SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA,

Berkepribadian dlm Budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia

PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PROGRAM PROGRAM INDONESIA
PINTAR INDONESIA SEHAT SEJAHTERA

RENCANA STRATEGIS KEMENKES 2015-2019

PENERAPAN PENGUATAN JAMINAN KESEHATAN


PARADIGMA SEHAT PELAYANAN KES NASIONAL (JKN)

KELUARGA
DTPK
SEHAT
27-09-2016 3jk 4
CONTINUUM OF CARE PPIA
• Kespro remaja (PKPR) •ART
• Konseling: Gizi
•Penyiapan pengungkapan status HIV
HIV/AIDS,NAPZA dll
• ABAT • ART
• Terapi
Pelayanan bagi • Pemantauan
ARV (ART)
•Konseling Kespro anak SD pertumbuhan &
Pelayanan bagi anak Pelayanan bagi
•KIE Kespro Catin perkembangan
SMP/A & remaja balita
•Pelayanan KB • PMT
•Perencanaan Pelayanan Pelayanan bagi bayi
kehamilan PUS & WUS
Lansia
Pemeriksaan Persalinan, nifas &
Kehamilan neonatal •Pemberian makanan pada
bayi: ASI eksklusif
•Imunisasi dasar lengkap • Kualitas
•Persalinan aman: • Hambat
•ANC terpadu (gizi, ATM, •ARV profilaksis
partus normal/SC Degeneratif
PTM, IMS, imunisasi) •Kotrimoksasol profilaksis
•ART
•Tes HIV (TIPK) •Diagnosis HIV
•Konseling menyusui
•ART •ART
(manajemen laktasi)
•Konseling persalinan aman,
•IMD
pemberian makanan pada
•ASI eksklusif
batang 2 Oktober 2017 5
bayi, KB pasca persalinan
Getting to Three Zeroes
• 3E (‘triple’ eliminasi penularan HIV-Sifilis-Hepatitis B dari IBU ke ANAK)
• 3_90s : Akselerasi : Fast Track 90-90-90
• 3Z : Zero New Infection, Zero AIDS related Death, Zero Discrimination 
Quality of Life
90% Pop kunci
LKB & SUFA tahu status HIV Target 90/90/90
100% skrining
EID

2030
2013 2016 2019 2022 2027

Skrining HIV,
Sifilis, Hep B Tripel 2030
pada Ibu Hamil eliminasi getting to
12/3/2018
zero 6
 Tujuan global mengakhiri epidemi HIV, PIMS (Sifilis) dan
virus hepatitis sebagai ancaman kesehatan masyarakat
INTERVENSI
pada tahun 2030.
 ‘Triple’ Eliminasi Penularan dari ibu ke anaknya (WHO)
 HIV : HIV baru pada anak ≤50 per 100.000 kelahiran 1. Cegah KTD,
hidup per tahun 2. Intervensi
 populasi menyusui <5% atau EMTCT saat hamil
(antenatal),
 populasi non menyusui <2%.
persalinan, dan
 Sifilis bawaan (kongenital) ≤50 per 100.000 kelahiran
setelah dilahirkan
hidup per tahun. 3. Pengobatan atau
 Hepatitis B baru ~ HBsAg ≤0,1% pada tahun 2030 profilaksis
 Syarat : 3. Vaks Hepatitis B.
 Cakupan ANC lengkap berkualitas setinggi-tingginya 4. Nilai tunggal ≤50/100.000
(≥95%) untuk tes HIV dan sifilis, kelahiran hidup
 Cakupan pengobatan setinggi-tingginya juga (≥ 95%).
 Cakupan HB0 birthdose >95% (< 24 jam kelahiran),
dilanjutkan HB1, HB2 & HB3100% tahun 2022. DUKUNGAN

(Global guidance on criteria and processes for validation: Elimination of mother-to-child transmission (EMTCT) of HIV and
syphilis, WHO 2014)
INDONESIA 2016 HIV Sifilis Hepatitis B
Ibu Hamil 5.354.594 Januari-Juni 2017 HIV Sifilis Hepatitis B
Ibu Hamil dites 726.764 43.873 173.439 Ibu Hamil 2.662.163
Ibu Hamil terinfeksi 4.389 4.169 Ibu Hamil dites 618.651 39.660 213.632
2.50% 4.418
1.70% Ibu Hamil ditangani 1.234 n/a n/a Ibu Hamil terinfeksi 3.202 3.295 5.255
Ibu Hamil ditangani 740 344 N/A
0.30% 2016 HIV AIDS
Januari - Juni 2017 HIV Sifilis Hepatitis B
usia <4th 4.965 Bayi lahir hidup 2.635.008
HIV Sifilis Hepatitis B
17.841
usia 5-15th 2.273 Bayi lahir hidup dari
396 N/A 2.497
est 2020 20.825 ibu terinfeksi
2016 Bayi Penanganan dini 360 N/A 2.492
ANC K1 murni 81,60% PNC KF1 81,90% Bayi tes PCR (EID DBS) 63 N/A N/A
ANC lengkap 4 70,40% PNC KF2 51,80% Bayi terinfeksi 26 N/A N/A
ANC Bidan 88,00% PNC KF3 43,40%
ANC BPM 52,50% PNC lengkap 3 32,10%
Linfaskes 70,40% KN1 71,30%  akses dan kualitas layanan bagi ibu hamil, ibu
menyusui, dan bayi / anak
Riset Indikator Nasional 2016 ANC  peran dan sarpras fasilitas pelayanan
Fasyankes
Pemberi ANC mampu periksa ANC Terpadu kesehatan untuk eliminasi
2016
Hemoglobin 21% eliminasi  sumber daya di bidang kesehatan;
Proturin 20% RS 2.409 261  jejaring kerja, kemitraan, lintas program dan
Gol darah 19% PKM 9.742 0 lintas sektor;
HIV 10% RI 3.395 0  peran serta masyarakat
Sifilis 6% NRI 6.345 0
KEBIJAKAN
1. Eliminasi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak
dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota Indonesia dengan
pendekatan standar pelayanan minimal bidang kesehatan
2. Pelayanan Antenatal di setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus
terpadu ‘triple’ Eliminasi
3. Penerapan Standar Prosedur Operasional Pelayanan Antenatal
Terpadu untuk Eliminasi sebagai MAKLUMAT PELAYANAN
4. Daerah menetapkan penugasan, pelimpahan wewenang dan task
shifting
5. Ketersediaan sumber daya, sistem informasi dan logistik dalam
sistem kesehatan
6. Layanan Komprehensif Berkesinambungan berkualitas bagi
perempuan, bayi baru lahir, anak dan keluarganya
7. Peran serta masyarakat, tidak terbatas pada swasta, LSM, warga
peduli dan kelompok dukungan
STRATEGI
1. Meningkatkan akses dan kualitas layanan bagi ibu hamil, ibu
menyusui, dan bayi / anak sesuai standar program;
2. Meningkatkan peran fasilitas pelayanan kesehatan dalam
sistem kesehatan, deteksi dan penatalaksanaan yang
diperlukan untuk Eliminasi Penularan;
3. Meningkatkan penyediaan sumber daya di bidang
kesehatan;
4. Meningkatkan jaringan kerja, jejaring kerja, dan kemitraan
serta kerja sama lintas program dan lintas sektor;
5. Meningkatkan mamajemen program yang akuntabel,
transparan, berdaya guna dan berhasil guna.
6. Meningkatkan peran serta masyarakat
2018 - ROADMAP
• Akses Terbuka ELIMINASI PENULARAN
2019
HIV, SIFILIS & HEPATITIS B
DARI IBU KE ANAK
2020- Di INDONESIA
• Pra Eliminasi
2021

2022 • Eliminasi

2023-
• Pemeliharaan
2025
TARGET
1. Menurunkan hingga meniadakan infeksi baru HIV, Sifilis
dan Hepatitis B dari ibu ke anaknya
2. Menurunkan hingga meniadakan masalah kesehatan
terkait HIV, Sifilis dan Hepatitis B;
3. Mendorong perilaku hidup bersih dan sehat bebas risiko
kesehatan
4. Meningkatkan kualitas pengetahuan, kebiasaan dan
praktik petugas pelaksana, institusi, dan manajemen
pelayanan kesehatan berorientasi pada standar
prosedur
5. Menghilangkan dampak sosial ekonomi pada individu,
keluarga dan masyarakat.
Integrasi dalam Layanan KIA
Tentuk sTatus Tes Kehamilan,
an DJJ Imunisasi Tablet Gol. Darah
ANAMNESIS TFU Fe
Hemoglobin
GlukoProteinurin
sTatus Sifilis,
gizi Test HIV,
Hep B,
Malaria (pada
Tensi Tata daerah endemis),,
laksana Sputum BTA (bila
ada indikasi
TB & ANC Temu
wicara
BB TERINTEGRASI konseling
TINDAK
LANJUT
Integrasi dalam Layanan KIA

komunikasi, informasi, edukasi kepada ibu dan keluarga


Perawatan BBL
skrining Bayi Baru Lahir
pelayanan kesehatan
ASI Eksklusif Skrining umum neonatal esensial
Emergensi Skrining hipotiroid 0-6 jam
Yankes BBL kongenital
6 jam – 28 hari
Skrining BBL
Indikator dan Target Ibu hamil dalam ‘triple’
Eliminasi Penularan
Indikator HIV Sifilis Hepatitis B

Ibu hamil diperiksa, Cakupan 2018 : 60% dari ibu hamil K1


dites, dideteksi dini Cakupan 2019 : 70% dari ibu hamil K1
ANC 10T lengkap Cakupan 2020 : 80% dari ibu hamil K1
Cakupan 2021 : 90% dari ibu hamil K1
berkualitas
Cakupan 2022 : 100% dari ibu hamil K1
Penanganan bagi ibu 100% ibu hamil diobati ARV, 100% ibu hamil diobati 100% kasus hepatitis B
hamil dengan hasil berupa Kombinasi Dosis dengan Benzatin Penicilin pada ibu hamil dalam
positif Tetap (KDT) (Tenofovir G 2,4 juta IU IM sebagai pengawasan, dirujuk ke
300mg + Lamivudin 300mg + program dosis tunggal rumah sakit yang
Efavirens 600mg) setiap hari pada fase dini, diulang 2 mampu tatalaksana
sekali (tiap 24jam) seumur kali dgn selang waktu 1 hepatitis B
hidup minggu atau dirujuk
Ibu bersalin di 100% bersalin di fasyankes 100% bersalin di fasyankes 100% bersalin di
fasyankes oleh nakes oleh nakes fasyankes oleh nakes
Indikator dan Target Bayi dari Ibu terinfeksi
dalam Eliminasi Penularan
Indikator HIV Sifilis Hepatitis B
Penanganan anak dari 100% mendapat pelayanan 100% mendapat pelayanan 100% mendapat
ibu positif standar standar pengobatan pelayanan standar
profilaksis ARV dalam 24 Benzatin Penicilin G 50.000 imunisasi HB0 <24 jam
jam, pemeriksaan EID IU/kgBB IM dosis tunggal, dan
(virologis kualitatif dgn DBS) pemeriksaan titer RPR usia HBIg <24 jam;
saat mulai 6 minggu, 3 bulan dibandingkan titer pemeriksaan serologis
dilanjutkan dengan ibunya, atau pemeriksaan HBsAg dan atau
kotrimoksazol profilaksis lain atau pemantauan virologis Hepatitis B
atau pemeriksaan serologis klinis sampai 2 tahun saat bayi usia 9-12
pada usia 18 bulan bulan.

Anak negatif 100% hasil DBS EID negatif, 100% titer RPR negatif atau 100% pemeriksaan
(keberhasilan program anak sehat tanpa ARV sama dengan titer ibu anak serologis HBsAg
3E) sehat, tanpa cacat atau negatif.
kematian
Sasaran yang diharapkan
 Setiap ibu hamil dan bayi yang dikandungnya terpenuhi hak
kesehatannya, terlindungi dan tidak seorangpun terlewatkan untuk
menghentikan penularan dari ibu ke anak
 Mengimplementasikan program eliminasi sejak dari perencanaan,
pelaksanaan, pencatatan-pelaporan, diseminasi informasi, advokasi,
pemantauan, evaluasi, pembinaan dan pengawasan.
 Menjadi tim teaching pelatihan di jenjang di provinsi masing-masing
bersama tim berikutnya.
 Memperkuat berbagai subsistem kesehatan nasional dan daerah
yang terintegrasi
Indikator Umum
No Uraian 10T HIV Siflis Hepatitis B
1 Cakupan ibu hamil dilakukan ANC
100% 100% 100% 100%
terpadu
2 Ibu hamil terinfeksi maks 0,30% 1,70% 7,10%
3 Ibu hamil terinfeksi mendapatkan
100% 100% 100%
pengobatan
4 Bayi dari ibu hamil terinfeksi
100% 100% 100%
mendapatkan penanganan
5 Bayi terinfeksi per 100.000 kelahiran
<0,05% <0,05% <0,05%
hidup per tahun

03/12/2018 3jk
Indikator EMTCT HIV-Sifilis-Hep B
IBU HAMIL
Input Prevalensi Output Outcome Impact
HIV 100 % PW 0,3% 100% ART VL undetek
Sifilis 100 % PW 1,7% 100% BPG Cured
Hepatitis B 100 % PW 7,1% 100% Mon Monitored

Prevalensi Process Output


Bayi dari
HIV 0,3% PW 100% ARV prof, EID, Cotrim <50/100.000
Ibu Terinfeksi

Sifilis 1,7 % PW 100% 50.000IU/kgBB IM <50/100.000


Deteksi klinis
Hepatitis B 7,1 % PW 100% HB0 + HBIg <50/100.000

03/12/2018 3jk
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai