Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

# Statistika sendiri adalah sebuah ilmu yang mempelajari data, atau mempelajari statistik. Sedangkan,
statistik adalah data-data itu sendiri yang diolah dan dipelajari menggunakan ilmu statistika. Statistisi
adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan Kegiatan
Statistik.

# Data adalah ukuran dari variabel. Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam
sampel (atau populasi). Data dapat diklasifikasikan menurut jenis, menurut dimensi waktu, dan menurut
sumbernya.

Menurut jenisnya, data terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. 
A. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Data kuantitatif dapat
dibedakan menjadi: 

 Data interval, yaitu data yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada skala yang sudah
diketahui. Sebagai contoh: IPK mahasiswa (interval 0 hingga 4); usia produktif (interval 15 hingga
55 tahun); suhu udara dalam Celcius (interval 0 hingga 100 derajat). 
 Data rasio, yaitu data yang diukur dengan suatu proporsi. Sebagai contoh: persentase jumlah
pengangguran di Propinsi Sumatera Utara; tingkat inflasi Indonesia pada tahun 2000; persentase
penduduk miskin di Sumatera Utara; pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara 

B. Data kualitatif, adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun karena dalam
statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantifikasi agar dapat
diproses. Kuantifikasi dapat dilakukan dengan mengklasifikasikan data dalam bentuk kategori. Data
kualitatif dapat dibedakan menjadi: 
a. Data nominal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori. Sebagai contoh, industri di
Indonesia oleh Biro Pusat Statistik digolongkan menjadi: 

 Industri rumah tangga, dengan jumlah tenaga kerjanya 1-4 orang, yang diberi kategori 1. 
 Industri kecil, dengan jumlah tenaga 5-19 orang, yang diberi kategori 2. 
 Industri menengah, dengan jumlah tenaga kerja 20-100 orang, yang diberi kategori 3. 
 Industri besar, dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang, yang diberi kategori 4. Angka yang
menyatakan kategori ini menunjukkan bahwa posisi data sama derajatnya. Dalam contoh di atas,
angka 4 tidak berarti industri besar nilainya lebih tinggi dibanding industri kecil yang angkanya 1.
Angka ini sekedar menunjukkan kode kategori yang berbeda. 

b. Data ordinal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun posisi data tidak sama
derajatnya karena dinyatakan dalam skala peringkat. Sebagai contoh, dalam skala likert.
Berdasarkan  cara  perolehannya  data  kuantitatif  dibedakan  menjadi  data diskrit dan data kontinu.
Data-data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang termasuk dalam data diskrit,
sedangkan data-data yang diperoleh  dari hasil mengukur termasuk dalam data kontinu.
# Populasi merupakan seluruh jumlah dari subjek yang akan diteliti oleh seorang peneliti. Misalnya 1000
orang dikatakan sebagai populasi karena terkait dalam suatu penelitian. Kemudian pada pendapat lain
mengatakan bahwa secara harfiah pengertian populasi adalah seluruh variabel yang terkait dengan
topik pada penelitian.

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik mirip dengan populasi itu sendiri. Sampel
disebut juga contoh. Nilai hitungan yang diperoleh dari sampel inilah yang disebut dengan statistik.

# Variabel merupakan suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga dapat mempengaruhi
peristiwa atau hasil penelitian. Dengan penggunaan variabel, kita dapat dengan mudah memperoleh
dan memahami permasalahan.

Variabel berdasarkan jenisnya terbagi sebagai berikut:

a. Variabel Terikat 

Variabel terikat adalah variabel respon atau output. Variabel terikat disebut variabel output, kriteria,
konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

b. Variabel Bebas 

Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai sebab munculnya variabel variabel terikat.Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui
hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lain

c. Variabel Moderator 

Variabel moderator adalah faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk mengungkap
apakah faktor tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

c. Variabel Kontrol 

Tidak semua variabel di dalam suatu penelitian dapat dipelajari sekaligus dalam waktu yang sama.
Beberapa di antara variabel tersebut harus dinetralkan pengaruhnya untuk menjamin agar variabel yang
dimaksud tidak mengganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel
yang pengaruhnya harus dinetralkan disebut sebagai variabel kontrol. Jadi, variabel kontrol adalah
faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan pengaruhnya oleh peneliti karena jika tidak dinetralkan
diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel kontrol
berbeda dengan variabel moderator.

d. Variabel Antara (Intervening) 

Apabila suatu variabel yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat ternyata tidak dapat
diamati (diukur) karena terlalu abstrak, maka variabel tersebut biasanya dipandang sebagai variabel
antara (intervening). Jadi variabel antara adalah faktor yang secara teoretik mempunyai pengaruh
terhadap variabel terikat tetapi tidak dapat dilihat sehingga tidak dapat diukur atau dimanipulasi.
Pengaruh variabel intervening terhadap variabel terikat hanya dapat diinferensikan berdasarkan
pengaruh variabel bebas dan/atau variabel moderator terhadap variabel terikat.

e. Variabel Diskrit 

Variabel diskrit: disebut juga variabel nominal atau variabel kategori karena hanya dapat dikategorikan
atas dua kutub yang berlawanan yakni "ya" dan "tidak". Misalnya ya wanita, tidak wanita, atau dengan
kata lain: "wanita-pria", "hadir-tidak hadir", "atas-bawah". Angka-angka digunakan dalam variabel diskrit
ini yang dapat dioperasikan untuk menghitung frekuensi yang muncul, yaitu banyaknya pria, banyaknya
yang hadir dan sebagainya.

f. Variabel Kontinum 

Variabel kontinum dapat dipisahkan menjadi tiga jenis variabel kecil, yaitu: 

1. Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tata urutan berdasarkan tingkatan misalnya
sangan tinggi, tinggi, pendek. Untuk sebutan lain adalah variabel "lebih kurang" karena yang
satu mempunyai kelebihan dibanding yang lain. Contoh: Agung terpandai, Nico pandai, Ganang
tidak pandai.
2. Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibanding dengan variabel lain,
sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti. Misalnya: Suhu udara di luar 31° C. Suhu
tubuh kita 37° C. Maka selisih suhu adalah 6° C. Jarak Surabaya-Blitar 162 km, sedangkan
Surabaya-Malang 82 km. Maka selisih jarak Malang-Blitar, yaitu 80 km. 
3. Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Variabel ratio memiliki harga nol mutlak yang dapat
dioperasikan berbentuk perkalian sekian kali. Contoh: Berat Pak Rudi 70 kg, sedangkan anaknya
35 kg. Maka Pak Rudi beratnya dua kali anaknya.

# statistik deskriptif yang menggambarkan sifat-sifat sampel dan data populasi, dan statistik inferensial
yang menggunakan sifat-sifat itu untuk menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.

BAB 3

#Mean :Rata rata dari sekumpulam data, diperoleh dari penjumlahan keseluruhan data dibagi (/)
jumlah data itu sendiri.

jika rentang A1: A20 berisi angka, rumus =AVERAGE(A1: A20) 

#Modus :Nilai yang paling sering banyak muncul dalam sebuah data.

jika rentang A1: A20 berisi angka, rumus =MODE(A1: A20) 

#Median:Nilai tengah dari sebuah data, setelah data itu diurutkan mulai dari yang terkecil hingga yang
terbesar
jika rentang A1: A20 berisi angka, rumus =MEDIAN(A1: A20) 

#Kuartil:Nilai yang membagi data yang berurutan menjadi empat bagian yang sama banyak. Karena data
terbagi menjadi empat bagian yang sama, artinya terdapat tiga nilai kuartil, yaitu kuartil bawah (Q1),
kuartil tengah (Q2), dan kuartil atas (Q3).

Jika rentang A1: A20 berisi angka, rumus :

 Q1 rumusnya, =QUARTILE(A1:A20,1)
 Q2 rumusnya, =QUARTILE(A1:A20,2)
 Q3 rumusnya, =QUARTILE(A1:A20,3)

#Persentil:Nilai-nilai yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama. Misalnya persentil ke-20 adalah
nilai bawah yang 20% dari data dpat ditemukan di sana.

jika rentang A1 : A20 berisi angka, rumusnya :

 persentil 25, =PERCENTILE(A1:A20;0,25)


 persentil 50, =PERCENTILE(A1:A20;0,5)
 persentil 75, =PERCENTILE(A1:A20;0,75)

# CARA MENGAPLIKASIKKANYA KEDALAM DATA

BAB 4

Anda mungkin juga menyukai