Anda di halaman 1dari 22

Analisis Data,

Hasil dan Pembahasan


Penelitian Kuantitatif
By :
Dr. Eliaumra, S.Si.,M.Si
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu :
1) Mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif
2) Menginterpretasikan hasil analisis data kualitatif
3) Menyusun hasil dan pembahasan penelitian
kualitatif
1. Pengumpulan dan Analisis Data
• Teknik pengumpulan data adalah teknik atau metode yang digunakan
untuk mengumpulkan data.
• Konsekuensi dari data yang dikumpulkan secara tidak benar meliputi:
✓Ketidakmampuan untuk menjawab pertanyaan penelitian secara akurat
✓Ketidakmampuan untuk mengulang dan memvalidasi penelitian
✓Temuan yang menyimpang menghasilkan sumber daya yang terbuang
✓Menyesatkan peneliti lain untuk menemukan jalan investigasi tanpa hasil
✓Keputusan kompromi untuk kebijakan publik
✓Menyebabkan kerusakan pada subjek penelitian (misalnya manusia dan
hewan)
• Dalam suatu penelitian, data yang baik harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1) Tujuan, Data diperoleh dari lapangan dan dilaporkan sebagaimana
adanya
2) Relevan, data harus sesuai dengan masalah yang diteliti
3) Up to Date, data harus selalu menyesuaikan dengan perkembangan
(tidak boleh ketinggalan jaman)
4) Representatif, data harus diperoleh dari sumber yang sesuai dan
mewakili kondisi sebenarnya dari suatu kelompok atau populasi
• Berdasarkan jenisnya, data dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis,
yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
1. Data Kuantitatif, Data kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan
dalam angka dan dapat diukur ukurannya. Contoh data kuantitatif
adalah jumlah siswa, berat dan tinggi badan, nilai hasil belajar, dan
lain sebagainya.
2. Data Kualitatif, Data kualitatif adalah data yang berkaitan dengan
pengelompokan atau karakteristik yang tidak dapat diukur
ukurannya. Dengan kata lain, data kualitatif diekspresikan dalam
bentuk kata-kata yang memiliki makna.
Skala Pengukuran data
• Skala pengukuran data atau skala data adalah aturan yang digunakan untuk mengelompokkan
variabel yang akan diukur untuk menentukan teknik analisis dan tahap penelitian selanjutnya.
Adapun berbagai skala pengukuran data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Skala Nominal
• Ciri-ciri skala nominal adalah sebagai berikut:
✓ Hasil perhitungan tidak berupa pecahan
✓ Angka-angka yang tercantum hanya sebagai label
✓ Tidak ada pesanan
✓ Tidak memiliki ukuran baru
✓ Tidak memiliki nilai nol mutlak
✓ Contoh :
• Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
• Jenis pekerjaan: Pegawai negeri, pegawai swasta, petani, dan lain-lain.
• Tahun kelas: 2010, 2019, 2020, dan lain-lain.
2. Skala ordinal
• Skala ordinal adalah skala yang disusun berdasarkan tingkatan
tertentu dalam urutan dari yang terendah sampai yang tertinggi.
Skala ordinal disusun menurut karakteristik tertentu dan jarak
urutannya tidak sama antara satu dengan yang lainnya
• Ciri-ciri skala ordinal:
✓Kategori data saling eksklusif
✓Kategori data memiliki aturan logis
✓Contoh Skala Ordinal:
▪ Peringkat kelas: 1, 2, 3
▪ Posisi: Kepala sekolah, Guru, Staf,
3. Skala Interval
• Skala interval merupakan skala pengukuran dimana jarak dari satu tingkat ke tingkat lainnya
adalah sama (memiliki bobot yang sama).
• Fitur skala interval:
✓ Kategori data saling eksklusif
✓ Kategori data adalah logis
✓ Angka nol mewakili satu titik pada skala (tidak memiliki nilai nol mutlak)
✓ Contoh: Pengukuran Suhu :
▪ 31 – 34 derajat: rendah
▪ 35-38 derajat: normal
▪ 39 – 42 derajat: tinggi
Contoh : Tingkat kecerdasan (IQ)
▪ 70 – 79: sangat rendah
▪ 80 – 90: rendah
▪ 91 – 110: normal
▪ 111 – 120: tinggi
▪ 121 – 130: superior
Prinsip Pengumpulan Data

• Dalam proses pengumpulan data terdapat beberapa prinsip


yang harus diperhatikan dan diterapkan oleh seorang
peneliti, yaitu:
• Kumpulkan data selengkap mungkin, tidak sebanyak
mungkin.
• Memperhatikan kebenaran data baik dari sumber maupun
sumbernya datanya itu sendiri.
Metode Pengumpulan Data
1. Metode Instrumen
▪ Angket (Kuesioner) Angket, Daftar Periksa, Skala
▪ Wawancara (Interview) Pedoman Wawancara, Checklist
▪ Observasi (Pengamatan) Lembar observasi, Panduan observasi, Checklist
▪ Daftar Periksa Dokumentasi, Tabel

2. Angket (Kuesioner)
• Teknik ini akan efisien jika dilihat dari variabel yang akan diukur serta dapat
melihat apa yang diharapkan dari responden. Seperti Tipe dan bentuk
pertanyaan Pertanyaan, serta tidak menggiring pada salah satu jawaban
saja dan Pertanyaan yang ditulisnya sebaiknya tidak terlalu panjang
3. Wawancara (Interview)
• Wawancara atau wawancara adalah teknik menganalisis data yang
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada
responden atau narasumber. Dalam wawancara, terdapat instrumen yang
baru wawancara, yaitu uraian penelitian yang disajikan dalam bentuk
daftar pertanyaan.
• Wawancara dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
✓Wawancara terpimpin: pertanyaan diajukan sesuai dengan pertanyaan
yang telah dipersiapkan
✓Wawancara bebas: tanya jawab antara pewawancara dan responden,
namun tetap sesuai dengan penelitian dan tujuan baru
✓Wawancara bebas terpimpin: wawancara bebas dan terpimpin, wawancara
pewawancara baru yang hanya garis besar saja
✓Pastikan wawancara terbaru serta alat-alat pendukung seperti perekam
telah benar-benar dipersiapkan. Tanyakan hal-hal yang terlebih dahulu
sebagai pembuka wawancara.
Analisis Data
• Analisis data dilakukan dalam seluruh kegiatan penelitian baik
penelitian kualitatif maupun kuantitatif.
• Kecendrungan penelitian banyak menggunakan analisis kuantitatif
dan menggunakan teknik dan metode statistik.
• Hal ini dilakukan karena teknik dan metode statistik memberikan
jawaban dari permasalahan yang dihadapi, mempelajari materi yang
terorganisasi untuk menemukan fakta yang melekat.
• Data dipelajari dari berbagai macam sudut pandang sehingga
kemungkinan dapat mengeksplorasi fakta-fakta baru.
• Fungsi utama dari analisis data dalam penelitian bagi peneliti
meliputi hal-hal sebagai berikut:
• Peneliti menganalisis data yang tersedia untuk memeriksa pernyataan
masalah dalam penelitian
• Peneliti menganalisis data yang tersedia setiap hipotesis masalah
dalam penelitian
• Peneliti memeriksa laporan asli dari data yang diperoleh sebelum
dilakukan analisis data
• Peneliti menganalisis masalah penelitian dari sudut pandang orang
awam.
• Peneliti menganalisis data menggunakan perhitungan statistik
• Peneliti berpikir dari segi signifikansi dari data yang tersedia untuk
memungkinkan analisis data lanjut.
2. Interpretasi Hasil Analisis Data
• Interpretasi data pada hakekatnya mengacu pada proses mengkritisi
dan menentukan pentingnya informasi yang diperoleh misalnya
melalui hasil penelitian survei, temuan eksperimen, pengamatan atau
laporan penelitian naratif.
• Sehingga dalam hal ini, interpretasi data merupakan keterampilan
berpikir kritis yang penting bagi kita untuk membantu kita dalam
memahami buku teks, grafik dan tabel.
• Pentingnya interpretasi data tersebut menjadi alasan mengapa hal itu
perlu dilakukan dengan benar.
• Metode interpretasi data kuantitatif digunakan untuk
menganalisis data dalam penelitian kuantitatif, yang juga
dikenal sebagai data numerik. Data kuantitatif terdiri dari 2
jenis utama, yaitu data diskrit dan kontinu. Data kontinu
dibagi lagi menjadi data interval dan data rasio, dengan
semua tipe data numerik.
• Karena keberadaannya yang alami sebagai angka, analis tidak
perlu menggunakan teknik pengkodean pada data
kuantitatif, tapi proses analisis data kuantitatif melibatkan
teknik pemodelan statistik dan statistika seperti standar
deviasi, mean, dan median.
Cara Interpretasi Data
1.Mengumpulkan data
• Dalam menginterpretasi data adalah mengumpulkan semua data yang
relevan. Kita dapat melakukan hal tersebut dengan memvisualisasikannya
terlebih dahulu baik dalam diagram batang, grafik, atau diagram lingkaran.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk menganalisis data secara akurat tanpa
bias. Setelah kita memiliki data yang lengkap, kita dapat melanjutkan ke
tahap berikutnya.
2. Mengembangkan temuan maupun hasil penelitian
• Langkah kedua yang harus kita lakukan adalah mengembangkan temuan
atau hasil penelitian kita. Pada langkah kedua ini, kita mengamati data
secara menyeluruh untuk menemukan tren, pola, atau perilaku. Jika kita
meneliti tentang sekelompok orang melalui populasi tertentu yang menjadi
sampel, di sinilah kita menganalisis pola perilaku. Tujuan dari langkah ini
adalah untuk membandingkan deduksi tersebut sebelum menarik
kesimpulan
3. Membuat kesimpulan
• Setelah kita mengembangkan temuan dari kumpulan data yang kita peroleh,
kemudian kita dapat menarik kesimpulan berdasarkan tren yang kita temukan.
Kesimpulan yang kita buat harus menjawab pertanyaan penelitian kita.
• Jika kesimpulan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita harus
mempertanyakan mengapa? Ini dapat mengarah pada penelitian lebih lanjut atau
pertanyaan berikutnya.

4. Memberikan rekomendasi
• Untuk setiap kesimpulan penelitian, harus ada rekomendasi. Ini adalah langkah
terakhir dalam interpretasi data karena rekomendasi adalah ringkasan dari
temuan dan kesimpulan penelitian kita. Untuk rekomendasi, itu hanya bisa
dilakukan dengan salah satu dari dua cara, yaitu kita dapat merekomendasikan
serangkaian tindakan atau merekomendasikan agar penelitian lebih lanjut
dilakukan.
3. Menyusun Hasil dan Pembahasan
• Hasil penelitian dan pembahasan memuat hasil analisis merupakan
jawaban dari pertanyaanan pertanyaan penelitian. Pembahasan hendaknya
menekankan pada hubungan antara interpretasi hasil dengan teori yang
digunakan dalam penelitian ini, tidak ada ketentuan maksimal halaman.
• Hasil penelitian memuat data hasil penelitian yang relevan dengan tujuan
tugas akhir. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil wawancara dan survei
yang dilakukan langsung di lapangan dan studi pustaka yang penulis
lakukan secara bertahap dan berkelanjutan untuk mendapatkan data yang
sesuai dan benar-benar relevan. Hal ini diperlukan pemaparan hasil
penelitian dan pembahasan dapat disusun dalam sub bab-sub bab yang
terpisah dengan cara penulisan sebagai berikut :
• (1) Hasil penelitian dan pembahasannya harus diuraikan secara kronologis
dan sistimatis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian.
Sistimatika pembahasan ini akan lebih tampak jelas luas cakupan, batasan,
dan benang merahnya apabila disajikan dalam sub judul tersendiri. Setiap
aspek pembahasan hendaknya dimulai dari hasil analisis data, kemudian
diinterpretasikan dan selanjutnya diikuti oleh penarikan kesimpulan. Dalam
penarikan kesimpulan sebaiknya dibandingkan dengan penelitian-
penelitian sebelumnya atau landasan teoritis yang relevan.
• (2) Subbagian ini dapat disajikan dengan dua cara sesuai dengan jenis
penelitian, yaitu cara penyajian hasil penelitian dan pembahasan untuk
penelitian kuantitatif atau kualitatif. Untuk penelitian kuantitatif, hasil
penelitian dan pembahasannya dapat dipisahkan menjadi sub judul
tersendiri, sedangkan untuk penelitian kualitatif hasil penelitian dan
pembahasannya dapat disajikan menjadi satu sub judul.
• (3) Bagian pembahasan merupakan hal yang paling penting dari
keseluruhan isi penelitian.
Pembahasan
• Tujuan pembahasan adalah menyajikan interpretasi terhadap temuan,
simpulan, dan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya.
• Penulis menggunakan bagian pembahasan untuk menjelaskan makna
temuan dan menyampaikan kemungkinan implikasinya. Pembahasan lebih
dari sekadar ringkasan penelitian. Dengan kalimat lain pembahasan
bukanlah sekadar ringkasan hasil penelitian.
• Tujuan lain pembahasan adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau
menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai, (2) menapsirkan
temuan penelitian, (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam
kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori yang ada
atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan implikasi lain dari hasil
penelitian, termasuk keterbatasan penelitian.
• Bagian Pembahasan yang baik berisi unsur-unsur berikut :
1) Tinjauan tentang hasil-hasil penelitian yang penting,
2) Pertimbangan mengenai hasil-hasil penelitian ditinjau dari studi-studi
penelitian yang ada,
3) Implikasi-implikasi mengenai studi tentang teori baru-baru ini (kecuali
dalam studi-studi terapan yang murni),
4) Pengamatan yang cermat tentang hasil-hasil penelitian yang tidak
berhasil mendukung atau hanya sebagai mendukung hipotesis-hipotesis
anda),
5) Keterbatasan-keterbatasan penelitian yang mungkin mempengaruhi
validitas atau penggenneralisasian hasil-hasil penelitian,
6) Saran-saran untuk penelitian lebih lanjut; dan
7) Implikasiimplikasi penelitian bagi bidang professional atau bidang-bidang
terapan(boleh ada boleh tidak).
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai