Anda di halaman 1dari 23

VARIABEL, RELIABILIITAS DAN

VALIDITAS PENGUKURAN

HIPOTESIS
PengertianVariabel
 Variabel adalah sifat yang akan diukur atau
diamati yang nilainya bervariasi antara satu
objek ke objek lainnya.
Misalnya: berat badan, tinggi badan, suhu,
motivasi, kinerja bidan, tingkat pendidikan.

 Untuk mengamati bayi baru lahir  variabel


yang akan diamati adalah berat badan, panjang
badan (nilai ini bervariasi antara satu bayi
dengan bayi lainnya)
Jenis Variabel

A. Variabel Bebas (Independent Variable)


 Disebut juga variabel prediktor, input,
atau variabel yang mempengaruhi.
 Merupakan variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel
dependen (terikat).
Jenis Variabel
B. Variabel Terikat (Dependent Variable)
 Disebut juga variabel kriteria, respon dan output
(hasil)
 Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel independen
(bebas).
 Biasanya antara variabel independen dengan
variabel dependen tidak dapat dipisahkan, karena
masing-masing tidak bisa berdiri sendiri tetapi
selalu berpasangan.
RELIABILITAS PENGUKURAN

• DEFINISI :
– Kestabilan (stability), kepercayaan (dependability)
dan prediktabilitas(predictability) alat ukur
sehingga berkali-kali pengukuran menghasilkan
nilai ukur yang sama atau serupa (Pendekatan I).
– Ketelitian (accuracy) alat ukur sehingga hasil ukur
persis sama dengan nilai sebenarnya (true value)
(II)
– Besar-kecilnya tingkat kesalahan pengukuran
(measurement error) dari alat ukur (precision) (III)
Reliabilitas Pengukuran.......

• Reliabilitas= accuracy dan precision

True Rank Alat Ukur-I Rank AlatUkur-II Rank


35 1 37 1 24 4
31 2 30 2 37 1
29 3 26 3 26 3
22 4 24 4 15 5
14 5 15 5 30 2
TEORI RELIABILITAS
• Setiap alat ukur mengandung komponen:
– Nilai Sebenarnya (True value=Xt), dan
– Nilai Kesalahan (Error=Xe)
• Xu = Xt + Xe

• Pengukuran berulang menghasilkan varians:


• Vu=Vt + Ve
TEORI RELIABILITAS
• Reliabilitas (=r) adalah proporsi Varians
Sebenarnya thd Varians Pengukuran:

• r = Vt / Vu; Nilai Vt biasanya tidak diketahui


• Sedangkan Vu = Vt + Ve atau Vt = Vu-Ve

•  r = (Vu-Ve) / Vu atau r = 1 - (Ve/Vu)


• Bila Ve = 0; maka r = 1
VALIDITAS PENGUKURAN
• Menjawab pertanyaan:
– Apakah alat ukur yg dipakai memang mengukur
sesuatu yg ingin diukur:
• Timbangan badan u/ mengukur BB
• Pita ukur u/ mengukur TB
• Jenis Validitas Pengukuran (American
Psychological Association):
– V-Construct (V-konstruk)
– V-Content (V-Isi)
– V-Criterion (V-kriterium)
VALIDITAS ISI

• Adalah adekuasi sampling isi alat ukur


(representativeness)
• Menjawab pertanyaan:
– Apakah isi alat ukur telah mewakili populasi
properti dari sesuatu yang ingin diukur
• Misal:
– isi ujian Metlit harus mewakili TIU/TIK mata ajaran Metlit
– kuesioner ttg kepuasan pasien mewakili seluruh
aspek/dimensi kepuasan pasien
VALIDITAS KRITERIUM
• Adalah kemampuan alat ukur memprediksi
kriteria lain yang berhubungan
• Apakah alat ukur yang dipakai dapat
memprediksi “sesuatu” dengan baik?
– Ujian Metlit yg baik memprediksi keberhasilan
tesis
– Pasien yg puas akan kembali untuk berobat (re-
visit)
• Penyulit:
– Menemukan kriteria yang benar
VALIDITAS KONSTRUK
• Adalah kemampuan alat ukur dalam
menerjemahkan aspek teoritis
• Faktor apakah yang berperan dalam
menjelaskan hasil ukur?
– Faktor apa yg berkaitan dengan
keberhasilan/kegagalan ujian metlit
• dpl. faktor berkaitan dengan variasi hasil
• mengapa data menunjukkan sukses Metlit
berkaitan dengan konstruk kreativitas/imajinasi?
–  proses validasi konstruk berkaitan erat
dengan proses penelahaan ilmiah empiris
(empirical scientific enquiry)
Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesis.

Hupo artinya sementara/lemah kebenaranya


dan thesis artinya pernyataan atau teori.
 hipotesis berarti pernyataan sementara
yang perlu diuji kebenarannya.

Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis


digunakan pengujian yang disebut pengujian
hipotesis.
UJI HIPOTESIS
• Perlu pengetahuan teori estimasi & teori probabilitas
• Hipotesis : kesimpulan sementara/dugaan logis.
• Dapat ditentukan berdasarkan penelitian / pengalaman.
• Misal : residen di klinik penyakit dalam “rata-rata pengunjung
100 orang/hari”
• Scr statistik : hipotesis menyatakan PARAMETER POPULASI dr suatu
variabel yg terdpt pd populasi dan dihitung berrdasarkan STATISTIK
SAMPEL.
• Bisa BENAR, tapi bisa SALAH.
• Pengujian hipotesis : MEMBANDINGKAN hasil statistik sampel dgn
nilai hipotesis.
• Bila PERBEDAAN CUKUP BESAR : TOLAK HIPOTESIS
• Bila perbedaan KECIL : menerima hipotesis.
• Kalau ‘TANGGUNG’ ? Perlu diuji agar dapat disimpulkan scr obyektif.
• Kesimpulan pengujian hipotesis scr statistik HANYA berupa
MENERIMA atau MENOLAK HIPOTESIS ! Tetapi tidak membuktikan
kebenaran hipotesis.
• Jadi tujuan uji hipotesis utk mengambil KEPUTUSAN ttg PERBEDAAN
antara nilai statistik SAMPEL dgn parameter POPULASI.
Prosedur Uji Hipotesis
1. Rumuskan hipotesis penelitian.
2. Tentukan derajat kemaknaan (α). Dlm kedokteran umum 0,05/0,01.
3. Tentukan kesalahan β. Dilakukan pd saat menghitung besar sampel.
4. Tentukan distribusi yg akan digunakan dlm menghitung stat sampel.
5. Tentukan kriteria menerima/menolak Ho pd derajat kemaknaan yg
telah ditentukan.
6. Buat kesimpulan.
Hipotesis nol dan hipotesis alternatif
• Dlm statistik : hipotesis dinyatakan dlm hipotesis nol yg berarti TIDAK
ADA PERBEDAAN antara variabel yg dibandingkan atau perbedaan
antara variabel yg dibandingkan = NOL.
• Istilah Ho : mulanya digunakan dlm kedokteran utk menguji apakah
suatu obat bermanfaat utk menyembuhkan sutu penyakit.
• Apbl TAK ADA PERBEDAAN antr org yg dapat pengobatan dgn
yg tidak dapat pengobatan tsb, berarti kita MENERIMA hipotesis,
atau scr statistik TIDAK TERDAPAT PERBEDAAN atr hasil sampel
• Dgn nilai hipotetik. Disimpulan obat tsb TIDAK EFEKTIF.
• Dlm uji hipotesis bl kita MENOLAK hipotesis berarti tdpt hipotesis
LAIN yg DITERIMA.
= Hipotesis ALTERNATIF = Ha.
• Misal : hipotesis rata-rata ada 50 pdrt diare tiap bulan di desa A.
• Ho :  = 50 pdrt diare
• Ha :
1. Ha :  ≠ 50 pdrt diare
2. Ha :  > 50 pdrt diare
3. Ha :  < 50 pdrt diare
Jenis Hipotesis
1. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak ada
hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain.
 Contoh :
 Tidakada perbedaan berat badan bayi antara mereka
yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan
mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok.
 Tidak ada hubungan merokok dengan berat badan
bayi
Jenis Hipotesis
2. Hipotesis Alternatif
Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan suatu
kejadian antara kedua kelompok. Atau hipotesis
yang menyatakan ada hubungan variabel satu
dengan variabel yang lain.
Contoh:
 Ada perbedaan berat badan bayi antara mereka
yang dilahirkan dari ibu yang merokok dengan
mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak
merokok.
 Ada hubungan merokok dengan berat badan bayi
Kesalahan Pengambilan Keputusan

 Dalam pengujian hipotesis kita selalu dihadapkan


suatu kesalahan pengambilan keputusan.
 Adadua jenis kesalahan pengambilan keputusan
dalam uji statistik sebagai berikut :
1. Kesalahan tipe I (α)
2. Kesalahan tipe II
(β)
Kesalahan Tipe I (α)
Kesalahan ini merupakan kesalahan menolak
Ho, padahal sesungguhnya Ho benar. Artinya
menyimpulkan adanya perbedaan, padahal
sesungguhnya tidak ada perbedaan.
Peluang kesalahan tipe I adalah α atau sering
disebut tingkat signifikansi (significance level).
Sebaliknya,peluang untuk tidak membuat
kesalahan tipe I adalah sebesar 1 - α, yang disebut
dengan tingkat kepercayaan (confidence level)
Contoh Kesalahan Tipe I
Kesalahan menyimpulkan ada perbedaan antara
berat badan bayi yang dilahirkan oleh ibu merokok
dengan berat badan bayi yang dilahirkan oleh ibu
yang tidak merokok.
Padahal sesungguhnya tidak ada perbedaan antara
berat badan bayi yangdilahirkan oleh ibu yang
merokok dengan berat badan bayi yang dilahirkan
dari ibu yang tidak merokok.
Kesalahan tipe II (β)
Kesalahan ini merupakan kesalahan tidak
menolak Ho, padahal sesungguhnya Ho salah.
Artinya menyimpulkan tidak ada perbedaan,
padahal sesungguhnya ada perbedaan.

Peluang untuk membuat kesalahan tipe kedua


(II) ini sebesar 1- β, dan dikenal sebagai
Tingkat Kekuatan Uji (power of the test)
Contoh Kesalahan Tipe II
Menyimpulkan tidak ada perbedaan antara
berat badan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
merokok dengan berat badan bayi yang
dilahirkan oleh ibu yang tidak merokok.

Padahal sesungguhnya ada perbedaan antara


berat badan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
merokok dengan berat badan bayi yang
dilahirkan oleh ibu yang tidak merokok.

Anda mungkin juga menyukai