COVID - 19
Disusun oleh :
LAELUL HIDAYAH
Tingkat 3A
2. Epidemiologi
Prevalensi coronavirus disease 2019( covid -19) meningkat secara cepat diseluruh
dunia word health organization (who) menetapkan penyakit covid – 19 sebagai
pandemi global.
3. Etiologi
Penyebab virus corona yaitu
1. Percikan air liur pengidap ( batuk dan bersin ).
2. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
3. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena
percikan air liur pengidap virus corona.
4. Tinja atau peses (jarang terjadi)
1) Demam
2) Batuk, pilek
3) Letih, lesuh
4) Sakit tenggorokan
5) Gangguan sesak nafas
5. Patofisiologi
Diawali dengan interaksi protein spike virus dengan sel manusia. Setelah
memasuki sel, encoding genome akan terjadidan memfasilitasi ekspresi gen yang
membantu adaptasi severe acute respiratory syndrome virus ccorona 2 pada inang.
Rekombinasi, pertukaran gen, insersi gen atau delesi, akan akan menyebabkan
outbreak dikemudian hari.
7. Penatalaksanaan
a. Isolasi pada semua kasus
Sesuai dengan gejala klinis yang muncul, baik ringan maupun sedang.
b. Implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)26
c. Serial foto toraks untuk menilai perkembangan penyakit 27
d. Suplementasi oksigen
Pemberian terapi oksigen segera kepada pasiendengan, distress nafas
hipoksemia atau syok.terapi oksigen pertama sekitar 5L/menit dengan
target SpO2 90% pada pasien tidak hamil dan 92-95% pada pasien
hamil
e. Kenali kegagalan nafas hipoksemia berat
f. Terapi cairan
Terapi cairan konservatif diberikan jika tidak ada bukti syok pasien dengan
SARI yang harus diperhatikan dalam terapi cairannya, karena jika
pemberian cairan terlalu agresif dapat memperberat kondisi distress nafas
atau oksigenasi. Monitoring keseimbangan cairan dan elektrolit.
g. Pemberian antibiotik empiris
h. Terapi simptomatik
Terapi simptomatik diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan lainnya
jika memang diperlukan
i. Pemberian kortikosteroid sistemik tidak rutin diberikan pada tatalaksana
pneumonia viral atau ARDS selain ada indikasi lain.
j. Observasi ketat
k. Pahami komorbid pasien
8. diagnosa keperawatan
1. ansietas
2. defisit pengetahuan
9. Intervensi
Diagnosa Intervensi
Zhou F, Yu T, Du R, Fan G, Liu Y, Liu Z, et al. Clinical course and risk factors
for mortality of adult inpatients with covid – 19 in Wuhan China : a retrospective
cohort study. Lancet. 2020;6736(20) :1-9
IDI – Siaran Pers Ikatan Dokter Indonesian. Diakses pada 2020. Outbereak
pneumonia vius wuhan.
Sahin AR. 2019 Novel virus corona ( COVID -19) Outbreak: A Review of the
current literature. Eurasian J Med investing. 2020;4(1):1-7
Relmen, E. (2020). Business insider singapore. Cited jan 28th 2020. Available
on:https://www.businessinsider.sg/deadly-china-wuhan-virusspreading-human to-
human-2020- 1/?r=US&IR=T.
WHO, (2020), WHO Director-General’s remarks at the media briefing on 2019-
nCov on 11 February 2020, Cited Feb 13rd 2020. Available on:
https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-generals. remarks-at-the-
media-briefing-on-2019-ncov-on-11-february-2020.(feb 12th 2020)
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia edisi 1, 2016, pokja SIKI DPP PPNI, jakarta selatan
Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI), Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia edisi 1, 2018, pokja SIKI DPP PPNI, Jakarta selatan
*perbaiki lg peragraf ny