Anda di halaman 1dari 27

BIOSTATISTIK DALAM KESEHATAN

PERT. 2 (SKALA PENGUKURAN VARIABEL, HIPOTESIS, JENIS SAMPEL)


Oleh:
Achmad R. Muttaqien

Referensi:
Prof. Dr. Stang Drs., M.Kes
OVERVIEW
• Skala Pengukuran Variabel
• Hipotesis
• Istilah hubungan,perbedaan dan pengaruh
• Jenis Sampel
SKALA PENGUKURAN VARIABEL
• Skala pengukuran yang luas digunakan dalam penelitian adalah
yang dikembangkan oleh S.S. Steven yang membagi tingkat ukuran
ke dalam 4 kategori yakni :
1. Nominal
2. Ordinal
3. interval
4. rasio
• Skala yang paling rendah adalah nominal dan yang tertinggi adalah
skala rasio.
• Skala pengukuran yang lebih tinggi akan memiliki ketelitian lebih
tinggi pula
1. SKALA NOMINAL
• Skala nominal merupakan skala pengukuran yang paling rendah
tingkatannya dan hanya bisa digunakan untuk klasifikasi kualitatif
atau kategorisasi.
• Artinya,variable tersebut hanya dapat diukur dari segi apakah
karakteristik suatu objek bisa dibedakan dari karakteristik lainnya,
tetapi kita tidak dapat mengukur atau bahkan mengurutkan
peringkat kategori tersebut.
• Contoh:
Jenis pekerjaan, suku, warna, bentuk, kota, golongan darah, jenis
penyakit, agama, dll
2. SKALA ORDINAL
• Skala ordinal memungkinkan kita untuk mengurutkan
peringkat dari objek yang kita ukur.
• Dalam hal ini kita bisa mengatakan A “lebih” baik
dibanding B atau B “kurang” baik dibanding A, namun kita
tidak bisa mengatakan seberapa banyak lebihnya A
dibanding B.
• Contoh:
tingkat pendidikan, tingkat keparahan penyakit, dan
derajat keganasan kanker, dll
3. SKALA INTERVAL
• Skala interval tidak hanya memungkinkan kita untuk
mengklasifikasikan, mengurutkan peringkatnya,tetapi kita
juga bisa mengukur dan membandingkan ukuran
perbedaan diantara nilai.
• Contoh: suhu, Tingkat Kecerdasan (IQ), dll
4. SKALA RASIO
• Skala rasio sangat mirip dengan variabel interval, disamping
sudah memiliki semua sifat-sifat variabel interval, juga sudah
bisa diidentifikasi titik nol mutlak, sehingga memungkinkan
menyatakan rasio atau perbandingan diantara kedua
nilai,misalnya X adalah dua kali lebih Y
• Contoh: waktu (jam), panjang (meter), tinggi (cm), beat
(kg), usia, (tahun), dosis obat, dll
HIPOTESIS
• Hipotesis berasal dari kata hipo dan thesis,hipo berarti lemah,sedangkan
thesis berarti pernyataan.
• Jadi hipotesis berarti pernyataan yang lemah atau secara metodologi
hipotesis berarti jawaban sementara terhadap permasalahan yang secara
hipotesis paling mungkin
terjadi.
Jenis2 Hipotesis
• Hipotesis satu arah
• Hipotesis dua arah
• Hipotesis nol (H0)
• Hipotesis alternative (HA)
• Hipotesis komparatif
• Hipotesis korelatif
• Kesalahan pengambilan keputusan
HIPOTESIS SATU ARAH
• Adalah apabila dugaan peneliti menuju ke satu arah (arah positif
atau arah negative)
• Contoh :
• Peneliti menduga bahwa status gizi anak balita yang mendapat
makanan tambahan lebih baik dari pada anak balita yang tidak
mendapatkan makanan tambahan (arah positif)
• Peneliti menduga bahwa ada penurunan berat badan ibu setelah
diet (arah negative)
HIPOTESIS DUA ARAH
• Adalah apabila dugaan peneliti menunjukkan dua arah.
• Contoh :
• Diduga ada perbedaan pengetahuan ibu tentang reproduksi
sehat sebelum dan sesudah penyuluhan.
HIPOTESIS NOL (H0)
• Adalah sebuah hipotesis yang berlawanan dengan teori yang akan
dibuktikan.
• Hipotesis nol adalah dugaan yang selalu diawali dengan kata “tidak
ada”.
• Contoh :
• Tidak ada perbedaan berat badan lahir antara ibu perokok
dengan ibu bukan perokok.
• Tidak ada hubungan jenis pekerjaan ibu dengan lama
menyusuinya
HIPOTESIS ALTERNATIVE (HA)
• Adalah sebuah hipotesis yang berhubungan dengan teori yang akan
dibuktikan.
• Hipotesis alternative adalah dugaan yang selalu diawali dengan kata
“ada”.
• Contoh :
• Ada perbedaan berat badan lahir antara ibu perokok dengan ibu
bukan perokok.
• Ada hubungan jenis pekerjaan ibu dengan lama menyusui
bayinya.
• Untuk menunjukkan bahwa hipotesis yang dipakai dalam penelitian
adalah komparatif,maka digunakan kata hubungan atau
perbandingan.
• Contoh :
• Ada perbedaan rerata kadar gula antara kelompok perokokn dan
bukan perokok.
• Ada pengaruh pola makan dengan status gizi balita.
HIPOTESIS KORELATIF
• Bila peneliti ingin mengetahui besar besar asosiasi itu dengan
parameter koefisien korelasi (r) dan (β) pada regresi,maka digunakan
hipotesis korelatif.
• Contoh :
• Ada korelasi antara kadar kolesterol dengan kadar gula darah
• Ada korelasi pola makan dengan status gizi balita.
KESALAHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

• Dalam pengujian hipotesis kita selalu dihadapkan dengan suatu


kesalahan pengambilan keputusan.
• Ada 2 jenis kesalahan pengambilan keputusan dalam uji statistik:
• Kesalahan tipe I (α)
• Kesalahan tipe II (β)
• Kesalahan tipe I adalah kesalahan menolak H0 padahal sesungguhnya H0
benar.
• Artinya,menyimpulkan adanya perbedaan padahal sesungguhnya tidak
ada perbedaan.
• Kesalahan tipe II adalah kesalahan tidak menolak H0 padahal
sesungguhnya H0 salah.
• Artinya,menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan padahal sesungguhnya
ada perbedaaan.
ISTILAH HUBUNGAN,PERBEDAAN
DAN PENGARUH
• Yang paling sering membingungkan orang adalah “apakah analisis yang
akan kita lakukan ini menyatakan hubungan, perbedaan atau pengaruh?

• kapan kita melakukan analisis hubungan,perbedaan atau pengaruh? “.

• Untuk menjawab pertanyaan diatas,mari kita kembali ke pertanyaan


mendasar mengenai apa definisi dari hubungan, perbedaan dan
pengaruh.
HUBUNGAN
• Hubungan antara 2 variabel adalah hubungan timbal-balik dan
simetris dari kedua variable itu.
• Dengan kata lain hubungan variable satu dengan yang lainnya
mempunyai arah timbal-balik.
• Contohnya :
• Hubungan status gizi dengan kejadian diare pada anak balita
PERBEDAAN
• Menyatakan perbedaan adalah satu jenis hubungan juga. Jika kita
menyatakan bahwa variabel A dapat, maka dibedakan atas dasar
variable B,maka secara implisit ada hubungan antara A dengan B.
• Perbedaan tidak menekankan aspek hubungan,jadi sifatnya dapat
juga simetris atau asimetris.
• Contohnya :
Apakah ada perbedaan berat badan seorang sebelum dan
sesudah diet?
PENGARUH
• Pengaruh adalah pernyataan suatu hubungan yang sudah
mempunyai arah.
• Jika kita mengatakan bahwa variable A mempengaruhi variable
B,kita mengatakan arah hubungan itu dari A ke B, bukan dari B ke A.
artinya pengaruh adalah salah satu bentuk hubungan asimetris
karena itu pada analisis pengaruh arah hubungan perlu ditetapkan.
• Contohnya :
• Apakah ada pengaruh umur ibu terhadap berat badan lahir?
JENIS SAMPEL
• Satu sampel (one-simple)
• Dua sampel bebas ( 2 independent samples)
• Dua sampel berhubungan ( 2 related samples)
• K sampel bebas ( K independent samples)
• K sampel berhubungan ( K related samples)
SATU SAMPEL (ONE-SIMPLE)

• Adalah membandingkan nilai suatu sampel dengan nilai


tertentu di populasi.
• Contohnya :
• Misalnya seorang kepala puskesmas menyatakan bahwa rata-rata
per hari jumlah kunjungan pasien adalah 20 orang.
• Untuk membuktikan pernyataan tersebut,kemudian diambil
sampel random sebanyak 20 hari kerja.
• Sekarang kita akan menguji apakah rata-rata jumlah kunjungan
pasien sebelumnya (20 orang) berbeda secara statistic dengan
yang saat ini.
DUA SAMPEL BEBAS ( 2
INDEPENDENT SAMPLES)
• Adalah dua kelompok data yang berasal dari dua subjek
yang berbeda.
• Contohnya :
• Apakah ada perbedaan berat badan lahir bayi yang dilahirkan
antara ibu perokok dan bukan perokok.
DUA SAMPEL BERHUBUNGAN
( 2 RELATED SAMPLES)
• Adalah dua kelompok data yang berasal dari subjek yang
sama.
• Contohnya :
• Apakah ada perbedaan pengetahuan ibu tentang kesehatan
reproduksi sebelum dan sesudah penyuluhan?
K SAMPEL BEBAS
(K INDEPENDENT SAMPLES)
• Adalah kelompok data yang berasal dari K subjek yang
berbeda.
• Contohnya :
• Apakah perbedaan status gizi anak balita antara balita yang
mendapat PMT cukup,kurang dan tidak mendapat PMT.
K SAMPEL BERHUBUNGAN
(K RELATED SAMPLES)
• Adalah K kelompok data yang berasal dari subjek yang sama.
• Contohnya :
• Seorang peneliti ingin meneliti tentang pengaruh metode yang
diberikan (metode A,B dan C ) dengan nilai amylase serum pada
pasien pankratistis
LANGKAH – LANGKAH
PENENTUAN UJI STATISTIK
Langkah-langkah penentuan jenis uji statistic yang digunakan dalam
penelitian secara garis besarnya adalah sebagai berikut :
• Identifikasi tujuan atau hipotesis penelitian yang digunakan
(komparatif atau korelatif)
• Identifikasi jenis skala pengukuran variable yag digunakan
(nominal,ordinal,interval atau rasio)
• Identifikasi jenis sampel yang digunakan (satu sampel,dua sampel
berpasangan,dua sampel bebas, k sampel bebas atau k sampel
berpasangan
• Identifikasi distribusi datanya (terdistribusi normal atau tidak)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai