i
2022
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN
KUANTITAS TIDUR PADA LANSIA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PONTAP
KOTA PALOPO
TAHUN 2022
Proposal telah disetujui oleh tim pembimbing untuk dapat diujikan dihadapan tim
penguji proposal
Tim pembimbing
Mengetahui
Ketua Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan rahmat serta ridha-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan proposal yang berjudul “
Pengaruh Senam Lansia terhadap kuantitas tidur pada Lansia diwilayah kerja
Puskesmas Pontap Kota Palopo 2022 “
Penulis mengucapkan terima kasih yang tek terhingga kepada kedua
orang tua untuk dukungan moril dan materil yang diberikan. Penulis menyadari
bahwa penyusunan proposal ini jauh dari kesempurnaan disebabkan terbatasnya
pengetahuan yang dimiliki oleh penulis olehnya itu dengan rendah hati
mengharapkan sarandan kritik. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada
pembimbing pertama Ibu Lindriani, S.Kep.,Ns.,M.Kep dan pembimbing
pendamping Ibu Hertiana, S.Kep.,Ns.,M.Kep yang telah membimbing dan
memberikan arahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal ini.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak H. Rahim Munir Said, SP.,MM selaku Pembina Yayasan
Pendidikan Universitas Mega Buana Palopo.
2. Ibu Dr. Hj. Nilawati Uly, S.Si.,Apt.,M.Kes selaku Ketua Universitas Mega
Buana Palopo.
3. Ibu Hartati S.Kep.,Ns selaku Ketua Prodi Keperawatan Universitas Mega
Buana Palopo.
4. Kepada orang tua dan keluarga yang selalu memberi semangat dan
motivasi.
5. Kepada teman kelas saya yang juga memberikan semangat motivasi dan
memberi banyak canda dan tawa agar saya tetap semangat dalam
menjalani Pendidikan saya selama ini.
Yang tidak lupa untuk saudara, teman-teman, serta seluruh keluarga
yang sedang membantu dan memberikan motivasi sehingga penulis mampu
menyelesaikan proposal ini.
Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan
rahmat, berkat dan karunianya kepada kita semua dan memberikan imbalan yang
iii
setimpal atas semua jerih payah dari pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungan kepada penulis serta senantiasa menambah ilmu pengetahuan yang
bermanfaat dan menjadikan kita sebagai hambanya yang selalu bersyukur.
iv
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat penelitian ................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 8
A. Lanjut Usia .......................................................................................... 8
B. Tidur .................................................................................................... 15
C. Kualitas Tidur....................................................................................... 18
D. Senam Lansia ...................................................................................... 27
E. Kerangka Konsep ................................................................................. 38
F. Variabel Penelitian ............................................................................... 38
G. Definisi Operasional............................................................................. 39
H. Hipotesis............................................................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 43
A. Desain Penelitian .................................................................................. 43
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 43
C. Populasin Dan Sampel ......................................................................... 43
D. Teknik Analisa Data............................................................................. 45
E. Identifikasi Variabel ............................................................................. 46
F. Prosedur Penelitian............................................................................... 46
v
G. Instrument Penelitian ........................................................................... 47
H. Analisa Deskriptif ................................................................................ 47
I. Analisa Data ......................................................................................... 48
J. Etika Penelitian .................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR SINGKATAN
EGG : Electroencephalography
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ikut adil dalam meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata
usia harapan hidup bangsa Indonesia makin meningkat. Keadaan ini menyebabkan
jumlah populasi lanjut usia semakin besar, bahkan cenderung semakin cepat dan
perbaikan gizi dan sanitasi, dan adanya pengawasan diri terhadap penyakit
menular Lanjut usia merupakan suatu anugrah. Menjadi tua, dengan segenap
Indonesia, istilah untuk kelompok usia ini belum baku, orang memiliki sebutan
yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan istilah usia lanjut ada pula lanjut usia
(Noorkasiani , 2009).
Lanjut Usia, ketetapan seseorang dianggap lanjut usia sangat bervariasi, karena
setiap Negara memiliki kriteria dan standar yang berbeda. Di Indonesia, seseorang
diikatakan lanjut usia bila ia telah memasuki atau mencapai usia 60 tahun lebih.
merupakan hal yang wajar dan akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai
umur panjang. Hanya lambat atau cepatnya proses tersebut bergantung pada setiap
1
2
bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun baik karena faktor
alamiah maupun karena penyakit. Kualitas hidup penduduk lanjut usia yang
umumnya masih rendah dapat terlihat daripendidikan tertinggi yang itamatkan dan
penduduk dunia atau sekitar 2 miliar pada tahun 2020, sekitar 80 % Lanjut usia
tahun berjumlah 142 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 3
kali lipat ditahun 2050. Sedangkan jumlah Lanjut usia di seluruh dunia dapat
Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia
terbanyak di dunia yakni mencapai 18,1 juta jiwa pada tahun 2010 dan 9,6 % dari
menjadi 28,8 juta jiwa (11,34 %) dari total penduduk Indonesia pada tahun
menjadi dua kali lipat (36 juta) pada tahun 2025. Selama 40 tahun, pertambahan
3
jumlah lansia 10 kali lipat, sedangkan jumlah penduduk hanya bertambah 2 kali
(Breus, 2005).
penuaan yang terjadi pada pengkajian pola tidur. Hal ini mencakup perubahan
siklus tidur seiring penuaan. Bentuk kelainan yang dikaji meliputi adanya
Kualitas tidur adalah suatu keadaan tidur yang dijalani seorang individu
Kualitas tidur mencakup aspek kuantitatif dari tidur, seperti durasi tidur, latensi
diciptakan yang secara alamiah telah diatur sebuah metabolisme fisik yang akan
mempengaruhi kesehatan. Fisik dan mental seseorang akan sehat jika terdapat
keteraturan antara terjaga dan tidur. Tidur juga berfungsi terhadap penataan
4
kembali keseimbangan fisik setelah sekian lamanya terjaga dan terjadi keletihan
kerja. Tubuh lelah akibat tidak tidur semalaman membuat penderita gangguan
tidur mudah terusik. Halhal yang kecil dapat menimbulkan kemarahan karena
penderita gangguan tidur menjadi pribadi yang sensitif. Jika dikaitkan dengan
berbagai macam penyakit yang bisa ditimbulkan dari gangguan tidur, seperti
(Mukhlidah, 2011).
Faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pada lansia antara lain,
penyakit, depresi, lingkungan, gaya hidup, dan gangguan tidur (Saryono, 2010).
2010). Senam Lansia adalah olahraga ringan yang mudah dilakukan dan tidak
memberatkan, yang dapat diterapkan pada lansia. Aktivitas olahraga ini akan
membantu tubuh lansia agar tetap bugar dan tetap segar, karena senam lansia ini
mampu melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja secara optimal dan
(Suhardo, 2007).
Dari hasil penelitian terdahulu oleh Kartiko Heri Cahyono yang meneliti
tentang Pengaruh senam lansia terhadap kualitas tidur pada lansia di Desa
pengaruh senam lansia terhadap kualitas tidur pada lansia. Kelompok intervensi
kategori rata-rata kualitas tidur sebelum diberikan senam lansia sebesar 2,000, dan
kategori rata-rata kualitas tidur setelah diberikan senam lansia sebesar 1,5882.
5
Berdasarkan dengan uji t-test dependent menunjukkan pula bahwa nilai t hitung
sebesar 3,347 dan nilai p-value sebesar 0,040 (α=0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan kualitas tidur lansia sebelum dan sesudah
pengaruh senam lansia terhadap kualitas tidur pada lansia, dilokasi penelitian dan
Dari data yang didapatkan oleh peneliti, di Pekanbaru Riau hanya terdapat
satu tempat pelayanan social bagi lanjut usia yaitu pelayanan sosial Tresna
Hasil wawancara 10 orang lansia, sering terbangun 3 sampai 5 kali pada malam
hari ada 8 orang (80%) dan 2 orang (20%) lansia lain tidak mengeluh tentang
gangguan tidur.
pontap selama 3 tahun terakhir 2019 januari sampai desember didapatkan hasil
bahwa puskesmas memiliki jumlah lansia sebanyak 1.901 orang dan yang rajin
mengikuti senam sebanyak 115 orang. Pada tahun 2020 puskesmas tidak
mengadakan senam lansia karena tingginya angka kejadian Covid-19. Pada tahun
2021 jumlah lansia sebanyak 1.507 orang dan yang rajin mengikuti senam tetap
115 orang.
6
kelompok lansia yang rutin melakukan latihan senam lansia dan kelompok lansia
Kuantitas Tidur Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Pontap Kota Palopo
Tahun 2022.
Rumusan Masalah
kuantitas tidur pada Lansia di wilayah kerja Puskesmas Pontap Kota Palopo tahun
2022 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
tidur pada Lansia di wilayah kerja Puskesmas Pontap Kota Palopo Tahun
2022.
2. Tujuan Khusus
tidur pada Lansia di wilayah kerja Puskesmas Pontap Kota Palopo Tahun
2022 ?
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
perkuliahan.
2. Manfaat Praktis
4. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
2. Proses Penuaan
kapasitas fungsional orang lanjut usia lebih sulit untuk menjaga kestabilan
menurun.
8
9
a. Teori Glikosilasi
menjadi kurang elastis dan lebih kaku. Hal itu dapat berbahaya jika
melebihi 1%. Hal ini dikarenakan proses DNA repair yang terjadi di
tingkat mitokondria.
c. Teori Biologi
Teori biologi ini mencakup teori genetik dan mutasi, teori stres,
sendiri dan setiap spesies mempunyai batas usia yang berbeda yang
4. Teori stress
dan lipid, dll. Sebagai contoh, radikal bebas dapat berikatan dengan
Masing masing eror akan saling menambah eror lainnya yang pada
9. Teori Neuro-endokrin
baik dari segi fisik maupun mental. Namun, perlu diketahui bahwa
Proses Penuaan
1. Endokrin
hormon lainnya.
2. Kardiovaskular
3. Respirasi
4. Sistem urogenital
menurun.
15
5. Sitem reproduksi
nyeri dan tidak nyaman, pada pria motilitas sperma dan jumlah
6. Sistem muskoleskeletal
formasi osteoblast.
7. System saraf
8. System indra
B. Tidur
1. Definisi
terjaga.
otak atau oleh depresi luas korteks serebri, misalnya setelah terjadi
hipoksia berat.
kompleks K.
dan kompleks K.
selama 10-15 menit. Secara paradoks, pola EEG selama periode ini
C. Kualitas Tidur
tidur meliputi aspek kuantitatif tidur, seperti durasi tidur, waktu yang
kesehatan yang optimal. Kualitas tidur yang baik penting untuk lansia
stadium REM) berkurang. Hal ini bahkan mulai terjadi sekitar usia
akhir 40an dan awal usia 50an. Proporsi waktu yang dihabiskan
jumlah waktu tidur pada lelaki sedikit lebih tinggi dari pada
di tempat tidur lebih lama tetapi tidak tertidur, sering bangun pada
gaya hidup :
21
a. Usia
b. Stres psikologis
c. Obat-obatan
d. Penyakit
dan seringkali tidak dapat tidurtanpa dua atau tiga bantal untuk
lambung.
e. Aktivitas fisik
aktivitas inflamasi.
24
Tidur
tersebut adalah :
sesungguhnya).
tempat tidur).
bulan terakhir).
tersedia.
D. Senam Lansia
1. Definisi
terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang
bagian dari latihan fisik. Latihan fisik adalah segala upaya yang
c. Menurunkan lemak.
aktivitas.
2010).
komponen penting dari latihan atau olah raga bagi lanjut usia
karena udara masih bersih dan segar. Senam pada waktu sore
a. Sebagai Pencegahan
otot dan tulang tidak tumbuh dengan baik, otot lemah akan
c. Sebagai Rehabilisasi
sebagai berikut :
usia.
dalam kehidupan.
32
a. Ketahanan kardio-pulmonal.
b. Kelenturan (fleksibilitas)
c. Kekuatan otot
i. Hindari kompetisi
diastolic.
tujuan yaitu :
33
rangsang.
d. Mencegah ccedera.
c. Perbaikan fleksibilitas.
Et.al., 2013)
fisik ( Senam ).
paling sukar.
cedera
badan.
35
m. Waktu latihan sebaiknya pagi dan sore hari, bukan pada siang
bersangkutan
tidak dapat diamati oleh pihak luar, apakah dilakukan atau tidak
kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang
a. Pengetahuan
E. Karangka konsep
palopo.
Keterangan :
:Variabel Independen
: Variabel dependen
F. Variabel Penelitian
1. Variabel independen
2. Variabel dependen
39).
(Senam Lansia ).
G. Definisi Operasional
bagaimana suatu variabel akan diukur serta alat ukur yang digunakan
yang belum dimiliki alat ukur standar dan perlu dikemabangkan alat
Tabel 2.1
variabel:
Variabel independen
diwilayah serangka
kerja ian
puskesmas senam
pontap yang
diberika
2. Tidak
sempurn
a (1)
41
jika,
responde
n hanya
mampu
melakuk
an
gerakan
senam
yang
diberika
n.
Varibel dependen
ami
ganggu
an pola
tidur
jika
skor
nilai ≤
50
H. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian
pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat
rancangan penelitian pre and post without control design. Untuk mengetahui
1. Lokasi penelitian
Palopo.
2. Waktu penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
43
44
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang rutin mengikuti senam
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Sampel pada penelitian ini adalah lansia yang aktif mengikuti senam
pada tahun 2021 sebanyak 53 orang. Pemilihan sampling pada penelitian ini
Berdasarkan Rumus :
n= 1+N (d)2
keterangan:
n= Besar Sampel
115
n= 1+115 (0,1)2
n= 53
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
1. Editing
keseragaman data, apakah sudah sesuai seperti yang diharapkan atau tidak.
dan kejelasan data yang diperoleh dari responden agar seluruh data yang
melalui kuesioner, hal ini untuk mengecek kembali apakah kuesioner sudah
46
diisi dan bila ada ketidakcocokan meminta kembali mengisi yang masih
kosong.
2. Coding
3. Scoring
Nazir, 2011 ).
4. Tabulating
D. Identifikasi variable
E. Prosedur penelitian
1. Persiapan
persetujuan pembimbing.
4. Pelaksanaan
47
F. Instrument Penelitian
satu kuesioner dan satu lembar observasi yaitu kuesioner gangguan tidur dengan
G. Analisa Deskriptif
menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau
1. Data Umum
tendensi sentral.
48
b. Distribusi frekuensi
distribusi frekuensi.
2. Data khusus
a. Variabel Independen
H. Analisa Data
Notoatmodjo, 2012 ).
1. Analisa Univariat
yang digunakan data mean atau rata-rata, median dan standar deviasi.
2. Analisa Bivariat
I. Etika penelitian
informed concent ).
harus dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera,
? terakhir (0)
baring
b. Terbangun tengah
c. Terbangun untuk
kekamar mandi
baik
f. Kedinginan dimalam
hari
g. Kepanasan dimalam
hari
h. Mimpi buruk
i. Terasa nyeri
j. Alasan lain
6. Selama sebulan
terakhir, seberapa
sering anda
menggunakan obat
tidur
7. Selama sebulan
terakhir, seberapa
ketika melakukan
antusias
8. Selama 1 bualn
terakhir, berapa banyak
masalah yang anda
dapatkan dan sebarapa
antusias anda selesai
permasalahan tersebut
?
Sangat cukup (1) Cukup Sangat buruk
bagaimana anda
anda
LEMBAR OBSERVASI
SEBELUM SESUDAH
10
11
12
13
14
15
16
17