Anda di halaman 1dari 29

HIPOTESIS

Hipotesis berasal dari 2 kata yaitu


“ hypo” yang artinya di bawah dan “thesa” yang artinya kebenaran

Ada beberapa definisi dari hipotesis, yaitu


• hipotesis adalah kesimpulan sementara atas
masalah penelitian (rusdin)
• Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
pertanyaan penelitian (azwar)
• Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian
(sugiono)
Fungsi dan Manfaat Hipotesis

Hipotesis pemandu penelitian


Manfaatnya :
1. Memberi arahan tegas bagi perumusan tujuan
penelitian
2. Membantu menentukan arah yang harus ditempuh
bagi pembatasan ruang lingkup penelitian
3. Membantu mengarahkan metodologi
4. Mencegah suatu penelitian yang tak terarah dan
menghindari cara pengumpulan data yang tidak
relevan
Karakteristik Hipotesis yang Baik

1. Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat


pernyataan deklaratif, bukan pertanyaan.
2. Hipotesis merupakan dugaan terhadap variabel
mandiri, perbandingan keadaan variabel pada
berbagai sampel dan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
3. Hipotesis harus dapat diuji (testable)
Hipotesis muncul dari tiga sumber yaitu :

 Dari pengalaman dan dugaan si peneliti sendiri


 Mencermati hasil-hasil penelitian sebelumnya
 Berdasarkan teori-teori yang sudah terbentuk
Penggolongan Hipotesis

Hipotesis Mayor adalah hipotesis induk yang akan


diuji kebenarannya dalam suatu penelitian
Hipotesis Minor adalah perluasan dari hipotesis
mayor yang digunakan (anak-anak hipotesis)
Hipotesis Nol (Ho) adalah hipotesis yang
meniadakan (nullify) perbedaan antar kelompok
atau meniadakan hubungan antar variabel
Hipotesis Alternatif (Ha) adalah penerjemahan
hipotesis penelitian secara operasional (hipotesis
kerja)
Contoh-contoh

H. Mayor
Kenakalan remaja disebabkan rumah tangga yang
pecah
H. Minor
-Perkelahian antar remaja umumnya disebabkan oleh
mereka yang rumah tangganya pecah
-Rumah tangga pecah menyebabkan remaja
menggunakan narkotika sebagai pelarian
• Hipotesis Nol
a. Tidak ada perbedaan
antara………….dengan……
Ct. Tidak ada perbedaan IQ antara laki-laki
dan IQ perempuan

b.Tidak ada pengaruh…………


terhadap…………….
Ct. Tidak ada pengaruh makanan terhadap
berat badan
Hipotesis Alternatif
a. Jika…………., maka………………………….
Ct. Jika kehidupan masyarakat semakin
miskin, maka angka kriminalitas
semakin tinggi
b. Ada perbedaan antara………..dan………..
Ct. Ada perbedaan antara lulusan SMU dan
MA dalam prestasi belajar
c. Ada pengaruh…………..terhadap……………..
Ct. Ada pengaruh makanan terhadap berat
badan
Hipotesis Dua-arah dan Hipotesis Satu-arah

Hipotesis Dua-arah pernyataan adanya


perbedaan atau adanya hubungan
Ct. Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan
prestasi belajar
Hipotesis Satu-arah lebih spesifik dinyatakan
dalam bentuk prediksi satu arah
Ct. Semakin tinggi kecemasan maka akan semakin
rendah prestasi
Macam Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis
Kesimpulan dan
keputusan
Hipotesis benar Hipotesis salah

Terima Hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan Tipe II

Tolak Hipotesis Kesalahan Tipe I Tidak membuat kesalahan

1. Kesalahan Tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis


nol (Ho) yang benar (seharusnya diterima), dalam hal ini
tingkat kesalahan dinyatakan dengan α
2. Kesalahan Tipe II adalah kesalahan bila menerima hipotesis
yang salah (seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk ini
dinyatakan dengan β
Latihan

1. Pilihlah pernyataan-pernyataan di bawah ini mana yang


merupakan rumusan hipotesis atau bukan!
a. Ada hubungan yang positif antara kompetensi guru
dengan hasil belajar
b. Agresivitas merupakan sifat bawaan manusia
c. Ada perbedaan kemampuan bahasa arab siswa lulusan
sekolah umum dan sekolah agama
d. Benarkah bahwa sikap prososial ikut ditentukan oleh
tingkat pendidikan?
e. Peningkatan disiplin sebagai suatu usaha peningkatan
kualitas sumber daya manusia
2 . Buatlah contoh hipotesis mayor dan minor
dan hipotesis nol dan alternatif!
3. Apakah semua penelitian harus merumuskan
hipotesis?
Penentuan
variabel-variabel
Penelitian
Pembatasan
Masalah

Judul

Variabel

Rumusan Masalah
Pengertian
 Variabel : segi-segi, dimensi-dimensi pada
suatu masalah.
 Tiap-tiap segi/dimensi itu memiliki indikator,
ciri dan nilai yang bervariasi.
Contoh : orang, salah satu variabelnya = jenis
kelamin,dengan ciri atau indikator :
Laki-laki - perempuan
Indika
tor

Indikator

Indikator

Indikator
Variabel Indikator
Contoh lain :
Status sosial ekonomi
Variabelnya :
 tingkat pendidikan: INDIKATORNYA : tinggi,
menengah, rendah.
 Pekerjaan : INDIKATORNYA tani, PNS, tukang
 Penghasilan : INDIKATORNYA tinggi, mene-
ngah, rendah
Macam-Macam Variabel
1. Variabel Tunggal
 Masalah atau sasaran penelitian hanya memiliki satu variabel.
 Tidak terkait dengan variabel lain.
 Tapi variabel tsb mempunyai banyak indikator atau ciri.

Contoh :
Contoh lain
“Pendapat masyarakat tentang Syari’at Islam”

 Hanya mengungkap opini tentang SI dengan indikator : sangat setuju –


setuju – terserah – kurang setuju – tidak setuju
 Tidak dikaitkan dengan variabel lain, mis. Jenis kelamin, tingkat
pendidikan dll.
2. Variabel Dependen dan Independen
 Pada suatu gejala yang diteliti terdapat dua variabel behubungan
 Yang satu mempengaruhi yang lain
 Yang mempengaruhi = independen, yang dipengaruhi = dependen
Contoh : Pendapat Masyarakat tentang Penerapan SI berdasarkan Tk.Pendidikan

Variabel Independen Variabel Dependen

Tk.Pendidikan Pendapat ttg SI

Indikator : Indikator :
SD ?
SMP ?
SMU ?
PT ?
3. Variabel Moderating
4. Variabel Intervening
5. Variabel Kategori
 Variabel Dikotomi, hanya dua kategori
Contoh : Variabel Jenis Kelamin : pria – wanita
Variabel hasil ujian : lulus – gagal
Variabel kehadiran : hadir – absen
dll.

 Variabel multi kategori, memiliki lebih dari dua kategori.


Contoh : Variabel suku bangsa : Minangkabau – Aceh – Batak – Bugis dst.
Variabel Agama : Islam – Protestan – Hindu – Katholik dst.
6. Variabel Diskrit dan Kontinum

 V.Diskrit (Discrete), dinyatakan dalam bentuk ukuran satuan-satuan dan tidak mungkin ada
pecahan.
Contoh : jumlah anak dalam keluarga, 2 org, 3 orang, 4, 5 6 dst.

 V. Kontinum (Continum), dinyatakan dengan nilai angka pecahan tak terbatas dan satu
rentangan.
Contoh : berat badan : 45,37 kg. Tinggi : 1,53 meter. Nilai pecahan ini masih bisa dirinci sampai
sekian digit di belakang koma. Misalnya : 1,5390087612 m.
6. Variabel Kualitatif dan Kuantitatif
 V. Kualitatif : Data atau fakta yang tidak tercatat dalam bentuk angka
Contoh : status perkawinan : kawin - bujangan - duda –janda

 V. Kuantitatif : Data atau fakta dinyatakan dalam bentuk angka.


Contoh : Usia 58 tahun, gaji : Rp. 1.500.000,- Variabel diskrit dan kontinum tergolong
kuantitatif
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
 Hubungan sebab-akibat : satu mempengaruhi lainnya (kausal).

Variabel Independen Variabel Dependen

 Hubungan korelasional : Menimbulkan akibat tapi tidak mempengaruhi (asosiasi)

Variabel A
Variabel B
wassalam

Anda mungkin juga menyukai