Anda di halaman 1dari 46

METODOLOGI PENELITIAN

Pokok Bahasan
1. Variabel dan Hipotesis penelitian
2. Definisi Operasional Variabel
3. Teknik Pengumpulan Data (Observasi/pengamatan, wawancara,
Angket/kuisioner)
4. Menyusun Instrumen Penelitian

1
Definisi Operasional
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Dukungan keluarga Suatu bentuk hubungan Kuesioner atau Kuesioner preceived sosial 0 = Dukungan Keluarga Tidak Nominal
interpersonal yang meliputi sikap, angket support family scale (pss- Mendukung, jika ≤ 46
tindakan dan penerimaan terhadap fa) 1 = Dukungan keluarga
anggota keluarga, sehingga Mendukung, jika ≥ 46
anggota keluarga merasa ada yang
memperhatikan

Kemandirian anak Kemandirian anak tunagrahita Kuesioner Diukur dengan Kuesioner Mandiri ≥ 59 Ordinal
anak tunagrahita merupakan keseimbangan antara atau Angket dengan pilihan : 1 = Tidak Mandiri < 59
ringan merawat diri dan mempunyai memerlukan bantuan (Suranto dan Soedarini, 2015)
kemampuan untuk mengurus 2 = memerlukan bantuan
dirinya sendiri akan kebutuhan sebagian
dasarnya, dan mereka senantiasa 3 = perlu pengawasan
memerlukan bantuan dan 4 = tidak memerlukan
pengawasan. bantuan

Pengertian
• Variabel Adalah Konsep Yang Mempunyai Bermacam-Macam
Nilai
• Variabel Adalah Apapun Yang Dapat Membedakan Atau
Membawa Variasi Pada Nilai
• Variabel Adalah Atribut Obyek Yang Mempunyai Variasi
Antara Satu Dengan Lainnya

2
PENGUKURAN VARIABEL
• Pengukuran variabel merupakan tahap awal dari kegiatan pengukuran dalam penelitian. Tujuan
pengukuran variabel ini baru pada tahap menjawab pertanyaan "bagaimana cara untuk
mengukur variabel tersebut"? Selanjutnya muncul pertanyaan lanjutan; "apa yang diukur" atau
"bagaimana cara merubah konsep, dan "apa alat ukurnya".

• Mengukur adalah sebuah proses kuantifikasi, karena itu setiap kegiatan pengukuran berkaitan
dengan jumlah, dimensi atau taraf dari sesuatu obyek/gejala yang diukur. Hasil dari
pengukuran itu biasanya dilambangkan dalam bentuk bilangan.

• Posedur pengukuran variabel dimulai dari pembuatan definisi operasional konsep variabel.
Kerlinger mengungkapkan, bahwa definisi operasional itu melekatkan arti pada suatu konsep
variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk
mengukur suatu konsep variabel itu. Atau dengan ungkapan lain, definisi operasional
merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel atau
memanipulasaikannya. Suatu contoh definisi operasional yang sederhana (kasar) dari konsep
‘inteligensi’ adalah skor yan dicapai pada tes intelegensi X.

Macam variabel
• Pada umumnya variabel ada dua yaitu variabel kuantitatif
(yang dapat disebut dengan angka) dan variabel kualitatif
(dalam bentuk kategoris).
• Variabel kategoris adalah variabel yang karakteristik tidak
mungkin dalam bentuk angka misalnya agama yang dianut,
islam,kristen dll.

3
Teknik Pengukuran Variabel Observeb dan Unobserveb

• Pengukuran Variabel Observeb Langsung dilakukan


pengukuran berdasarkan nilai skala yang ditunjukkan oleh alat
ukur tersebut.
• Pengukuran Variabel Unobserved Dilakukan dengan melalui
indikator (indikasi) yang dapat digunakan untuk
menggambarkan variabel tersebut.

Teknik Pengukuran Variabel Observeb dan Unobserveb

• Pengukuran Observeb • Pengukuran Unbserveb


• Panjang • Loyalitas Pelanggan
• Tinggi • Kepuasan Kerja
• Berat • Motivasi Kerja
• Luas • Komitmen Karyawan
• Pendapatan • Kepercayaan

4
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
3. Variabel Moderating
4. Variabel Intervening
5. Variabel kontrol

• Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi


variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel
lain.
• Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.
• Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus, eksougen.

5
Contoh:
• “komitmen kerja kerja perawat” adalah variable bebas yang dapat
dilihat pengaruhnya terhadap “Produktivitas kerja di rumah sakit”.
• Faktor kultural (kelas sosial) dapat mempengaruhi keputusan
membeli barang diskon 50 %
• Variabel bebas “pengembangan fasilitas RS” dapat mempengaruhi
variabel “kepuasan pengunjung”
• Variabel “warna mobil” adalah variabel bebas yang dapat
dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap “minat beli”,
misalnya apakah warna merah mobil dapat menimbulkan minat beli
konsumen terhadap mobil tersebut.

• Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi atau


menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
• Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya diamati
dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan
oleh variabel bebas.
• Pada contoh pengaruh pengembangan fasilitas RS terhadap
kepuasan pengunjung, maka variabel tergantungnya adalah
”kepuasan pengunjung”.

6
• Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah
variabel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan
variabel tergantung.

• Variabel moderator adalah variable yang mempengaruhi


(memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variable
indpenden dan dependen

Contoh:
• Hubungan perilaku suami dan istri akan semakin baik (kuat) jika mempunyai anak
dan semakin renggang kalau ada pelakor/pebinor yang mencampuri
Anak adalah variabel moderat yang memperkuat
Pelakor/pebinor adalah variabel moderat yang memperlemah

• Hubungan motivasi dan produktivitas kerja akan semakin kuat bila peranan
pemimpin dalam dalam lemciptakan iklim yang sangat baik dan sebaliknya

• Hubungan antara promosi BPJS di media televisi dengan meningkatnya kesadaran


pasien menggunakan sarana pelayanan kesehatan.
Variabel bebas: promosi
Variabel tergantung: kesadaran pasien menggunakan sarana pelayanan Kesehatan
Variable moderat: media promosi

7
• Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya
dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya.

• Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.

• Variabel control adalah variable yang dikendalikan atau dibuat


constant sehingga pengaruh variable independent terhadap
dependen tidak diperhatikan peneliti

Contoh:

• Pengaruh jenis Pendidikan terhadap keterampilan dan mengetik


Var independent : Pendidikan (SMU/SMK)
Var dependen : Keterampilan mengetik
Var control : naskah, tempat, mesin tik
• Terdapat pengaruh kontras warna baju terhadap keputusan membeli di
kalangan Wanita
Variabel bebas: kontras warna
Variabel tergantung: keputusan membeli
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)

8
• Variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung
• variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya secara
kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis
dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel bebas dan
tergantung yang sedang diteliti.
• Variabel ini merupakan variabel penyela/antara variabel
independen dan dependen

• Contoh
Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja mengerjakan tugas
tersebut akan semakin meningkat

Variabel bebas: minat terhadap tugas


Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
Variabel penganggu: proses belajar

Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan pelanggan


Variabel bebas: layanan yang baik
Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk

9
Pembagian variabel berdasarkan sifatnya:
1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan.
Laki-Laki : 1
Perempuan : 2
2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel tertentu.
Berat badan Didi : 50Kg
Berat badan Dodo : 62,75Kg

Pembagian variabel berdasarkan pada hubungan antar variabel:


3. Variabel Moderator
1. Variabel Bebas
L. Kerja

Upah Semangat
Kerja

Upah Semangat
Kerja

2. Variabel Tergantung 4. Variabel Intervening


Upah Semangat Nasib
Kerja

Prestasi Karir
Akademik

10
5. Variabel Kontrol

Karyawan Karyawan

Tidak
Dilatih Dilatih

HIPOTESIS

11
HIPOTESIS PENELITIAN
• Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis
penelitian. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratoris dan
deskriptif tidak membutuhkan hipotesis.

• Oleh karena itu sub bab hipotesis penelitian tidak harus ada
dalam skripsi, tesis, atau disertasi hasil penelitian kuantitatif.

MANFAAT HIPOTESIS

1. Menjelaskan masalah penelitian

2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji

3. Pedoman untuk memilih metode analisis data

4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.

12
DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS

• Berdasarkan pada teori

• Berdasarkan penelitian terdahulu

• Berdasarkan penelitian pendahuluan

• Berdasarkan akal sehat peneliti

• Secara prosedural hipotesis penelitian


diajukan setelah peneliti melakukan kajian
pustaka, karena hipotesis penelitian
adalah rangkuman dari kesimpulan-
kesimpulan teoretis yang diperoleh dari
kajian pustaka.
• Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap masalah penelitian yang secara
teoretis dianggap paling mungkin dan
paling tinggi tingkat kebenarannya.

13
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah
tingkat kebenarannya sehingga masih harus diuji
menggunakan teknik tertentu

Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori, dugaan,


pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum,
kesimpulan yang masih sangat sementara

Hipotesis adalah jawaban teoritik atau deduktif


dan bersifat sementara

Hipotesis adalah pernyataan keadaan populasi


yang akan diuji kebenarannya menggunakan
data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel

Jika pernyataan dibuat untuk menjelaskan nilai


parameter populasi, maka disebut hipotesis
statistik

14
• Secara teknis, hipotesis penelitian dicantumkan dalam
Bab II agar hubungan antara masalah yang diteliti dan
kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas.

• Atas dasar inilah, maka di dalam latar belakang


masalah harus sudah ada paparan tentang kajian
pustaka yang relevan dalam bentuknya yang ringkas.

Rumusan hipotesis hendaknya bersifat


definitif atau direksional.

Artinya, dalam rumusan hipotesis tidak


hanya disebutkan adanya hubungan atau
perbedaan antar variabel, perlu ada
bagian tersendiri yang berisi penjelasan
tentang pandangan atau kerangka berpikir
yang digunakan peneliti berdasarkan
teori-teori yang dikaji.

15
•Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji
didasarkan pada dua kriteria, yaitu:
(1) prinsip kemutakhiran (kecuali untuk
penelitian historis) dan
(2) prinsip relevansi.

Prinsip kemutakhiran penting karena ilmu


berkembang dengan cepat

• Sebuah teori yang efektif pada suatu


periode mungkin sudah ditinggalkan pada
periode berikutnya.
• Dengan prinsip kemutakhiran, penelitian
dapat berargumentasi berdasar teori-teori
yang pada waktu itu dipandang paling
representatif.

16
HIPOTESIS DAPAT MENUNJUKKAN:
MASALAH PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN
METODE ANALISIS DATA
KESIMPULAN

Bentuk Hipotesis
1. Hipotesis deskriptif  jawaban sementara terhadap masalah
deskriptif
2. Hipotesis komparatif  jawaban sementara terhadap rumusan
masalah komparatif
3. Hipotesis Assosiatif  jawaban sementara terhadap rumusan
masalah assosiatif

17
c. Definisi Operasional Variabel
• Tujuan : untuk membatasi pengertian variabel
yang diamati/diteliti
• Manfaat : mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamatan variabel penelitian serta
pengembangan instrumen (alat ukur)

Definisi
• Definisi operasional yaitu pemberian atau penetapan makna bagi
suatu variabel dengan spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan atau
operasi yang dibutuhkan untuk mengukur, mengkategorisasi, atau
memanipulasi variabel. Definisi operasional mengatakan pada
pembaca laporan penelitian apa yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan atau pengujian hipotesis.
• Definisi operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang
lengkap tentang apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel
atau konsep untuk menguji kesempurnaan. Definisi operasional
variabel ditemukan item-item yang dituangkan dalam instrumen
penelitian

18
Definisi
• Definisi operasional variabel penelitian yaitu sebuah definisi
berdasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apapun
yang didefinisikan atau mengubah konsep dengan kata-kata yang
menguraikan perilaku yang dapat diamati dan dapat diuji serta
ditentukan kebenarannya oleh seseorang
• Definisi operasional adalah definisi yang rumusannya didasarkan pada
sifat-sifat atau hal-hal yang dapat diamati. Definisi operasional ini
adalah definisi yang rumusannya menggunakan kata-kata yang
operasional, sehingga variabel dapat diukur.

Tujuan Definisi Operasional


• Menetapkan aturan dan prosedur yang digunakan oleh peneliti untuk
mengukur variabel
• Memberikan arti yang tidak ambigu dan konsisten untuk
istilah/variabel yang jika tidak dilengkapi dengan definisi operasional,
maka dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda
• Membuat pengumpulan data serta analisis lebih fokus dan efisien
• Memandu jenis data informasi apa yang dicari oleh peneliti.

19
Manfaat Definisi Operasional
• Memudahkan menetapkan aturan dan prosedur dalam mengukur
variabel
• Memudahkan pemahaman mengenai variabel-variabel yang diteliti
• Dapat menghemat waktu dalam analisis data
• Memudahkan penafsiran variabel-variabel yang digunakan.

Komponen Definisi Operasional


• Variabel Penelitian
• Definisi operasional variabel penelitian
• Alat Ukur
• Cara Ukur
• Hasil Ukur
• Skala

20
1. Variabel Penelitian
Setiap variabel harus didefinisikan secara operasional dan
dikategorisasikan, diukur, dan dimanipulasi.
Semuanya akan membantu dalam memudahkan proyek penelitian jika
variabel tersebut dinyatakan secara tertulis.

2. Definisi Operasional
1. Definisi Konstitutif (Constitutive definition)
Definisi konstitutif adalah mendefinisikan istilah dengan menggunakan istilah yang lain.
Contohnya adalah kegelisahan bisa diartikan sebagai “ketakutan yang samar-samar”, atau
bisa juga intelegensi diartikan sebagai “ketajaman mental” dan “kemampuan dalam
berpikir abstrak”. Dalam hal ini kebanyakan definisi belum mencukupi bagi para peneliti.
2. Definisi Konseptual (Conseptual definition)
Definisi konseptual adalah ungkapan-ungkapan konseptual untuk menggantikan ungkapan
yang didefinisikan. Batasan pada definisi konseptual ini adalah pada penggunaan kata-kata
lain, namun maknanya sama.
Contohnya adalah kecerdasan. Kecerdasan adalah intelek yang bekerja, sedangkan
kecerdasan mental adalah kemampuan untuk berpikir abstrak.
3. Definisi Operasional (Operational definition)
Definisi operasional adalah definisi yang memberikan pernyataan pada peneliti untuk apa
saja yang diperlukan dalam menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis penelitian,
khususnya pada penelitian kuantitatif. Contohnya adalah bobot didefinisikan sebagai berat
suatu benda. Kecemasan didefinisikan sebagai rasa takut yang subjektif.

21
3. Alat Ukur
Alat ukur dalam penelitian adalah jenis instrumen penelitian, Sehingga
dalam hal ini bisa dikatakan bahwa instrumen penelitian merupakan
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang menjadi topik penelitian. Alat ukur ini maksudnya adalah cara
pengumpulan data yaitu :
(1) Kuesioner (daftar pertanyaan)
(2) Pengamatan (observasi)/angket
(3) Wawancara

4. Cara ukur

• Dalam penelitian berbagai konsep harus dihubungkan dengan cara


memberikan angka pada objek atau pengukuran dengan cara
memberikan angka pada obyek atau kejadian yang sedang diamati
menurut aturan tertentu.

22
5. Hasil ukur
• Hasil ukur adalah total hasil hitungan akhir yang diperoleh dari
pencarian data subjek penelitian variabel dengan metode kuantitatif
dan kualitatif, yang kemudian dijabarkan dioperasionalkan variabel,
setelah melalui tahapan dari objek penelitian dengan alat pengukuran
yang berupa kuesioner/angket.

6. Skala

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagain


acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam
alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam penelitian
akan menghasilkan data kuantitatif. Jenis-jenis skala dalam penelitian

23
DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian :
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio

Skala Nominal
• Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan
untuk memberikan kategori saja
• Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2

24
Skala Ordinal
• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan
peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan
belum jelas.
• Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Yogya……………………… 1
Ramayana …………………… 3
Yoma ……………………… 2
Asia ……………………… 4

Skala Interval
• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan
untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak
atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum
memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
• Contoh:
1. Skala Pada Termometer
2. Skala Pada Jam
3. Skala Pada Tanggal

25
Skala Rasio
• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan
untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak
atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki
nilai 0 (nol) yang mutlak .
• Contoh:
1. Berat Badan
2. Pendapatan
3. Hasil Penjualan

Jenis Skala
1. Skala Likert
Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
Contoh
:sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju
:selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah

26
2. Skala Guttman
Skala dengan tipe ini akan didapatkan jawaban yang tegas terhadap
suatu pertanyaan yang diajukan
Contoh:
- Setuju, tidak setuju
- Pernah, tidak pernah
- Ya, Tidak

3. Semantic Defferensial
Skala ini dapat digunakan untuk mengukur sikap, hanya saja tidak
berbentuk ceklis tapi tersusun continue terhadap suatu jawaban

Contoh:
Beri nilai gaya CI di ruangan
Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak Bersahabat
Memberi pujian 5 4 3 2 1 Mencela

27
• 4. Rating Scale
Data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif
Contoh: Seberapa baik data yang ada di ruang rawat inap X
4 bila sangat baik
3 bila cukup baik
2 bila kurang baik
1 bila sangat tidak baik

Ringkasan Tentang Skala


Skala Tipe Pengukuran

Kategori Peringkat Jarak Perbandingan

Nominal Ya Tidak Tidak Tidak

Ordinal Ya Ya Tidak Tidak

Interval Ya Ya Ya Tidak

Rasio Ya Ya Ya Ya

28
Definisi Operasional
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Dukungan keluarga Suatu bentuk hubungan Kuesioner atau Kuesioner preceived sosial 0 = Dukungan Keluarga Tidak Nominal
interpersonal yang meliputi sikap, angket support family scale (pss- Mendukung, jika ≤ 46
tindakan dan penerimaan terhadap fa) 1 = Dukungan keluarga
anggota keluarga, sehingga Mendukung, jika ≥ 46
anggota keluarga merasa ada yang
memperhatikan

Kemandirian anak Kemandirian anak tunagrahita Kuesioner Diukur dengan Kuesioner Mandiri ≥ 59 Ordinal
anak tunagrahita merupakan keseimbangan antara atau Angket dengan pilihan : 1 = Tidak Mandiri < 59
ringan merawat diri dan mempunyai memerlukan bantuan (Suranto dan Soedarini, 2015)
kemampuan untuk mengurus 2 = memerlukan bantuan
dirinya sendiri akan kebutuhan sebagian
dasarnya, dan mereka senantiasa 3 = perlu pengawasan
memerlukan bantuan dan 4 = tidak memerlukan
pengawasan. bantuan

Tabel
Definisi Operasional Variabel Penelitian

VARIABEL SUBVARIABEL CARA HASIL UKUR SKALA DATA


PENGUKURAN
Variabel utama : 1. Komponen OBSERVASI
Lingkungan rumahterdiri dari Nilai : 0 – 14 Nominal
rumah adalah langit-langit, dinding, Sehat >7 Sehat :0
keadaan rumah lantai, jendela kamar Tidak sehat < 7 Tidak sehat : 1
secara utuh yang tidur, jendela ruang 0 = Tidak ada
meliputi komponen keluarga, ventilasi, 1 = Ada, kotor
rumah, sarana sarana pembuangan dan rawan
sanitasi, perilaku asap dapur dan kecelakaan
penghuni rumah dan pencahayaan. 2 = Ada, bersih
kepadatan hunian 1. Langit-langit dan tidak rawan
ruang tidur. Langit-langit kecelakaan
adalah sekat ruangan
yang terletak diantara
rangka genteng dengan
lantai rumah.

29
e. Tehnik Pengumpulan Data
• Dijelaskan cara /metode pengumpulan data (instrumen
pengumpulan data)
• Pelaksana : Petugas atau peneliti sendiri
• Jika petugas perlu pelatihan pengisian data
• Jenis instrumen pengumpulan data
1. Tes
2. Angket/Quisioner
3. Wawancara
4. Observasi
5. Studi dokumentasi

1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang
digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan
antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data
dimana peneliti langsung berdialog dengan responden
untuk menggali informasi dari responden.

30
Matrik wawancara dalam penelitian tentang potensi gula kelapa di
Banyumas.

3. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan indra jadi tidak hanya dengan pengamatan
menggunakan mata saja. Medengarkan, mencium,
mengecap meraba termasuk salah satu bentuk dari
observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi
adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan.

31
4. Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar
pertanyaan kepada responden agar responden tersebut
memberikan jawabannya.
• Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai
dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini
?……………………………………………………
• Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga
responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?
Sangat mahal Murah
Mahal Sangat murah
Cukup

Keuntungan penelitian dengan menggunakan


kuesioner
1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti
2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar

32
Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner agar kuesioner tersebut
efesien dan efektif yaitu:

1. Menentukan variabel yang diteliti


2. Mementukan Indikator
3. Menentukan subindikator
4. Mentransformasi sub indikator menjadi kuesioner

33
Penyusunan Instrumen

Instrumen Penelitian

• Instrumen atau alat pengumpul data adalah alat yang digunakan


untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Data yang
terkumpul dengan menggunakan instrumen tertentu akan
dideskripsikan dan dilampirkan atau digunakan untuk menguji
hipotesis yang diajukan dalam suatu penelitian.

34
Instrumen Penelitian
• Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau
kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh
kualitas instrumen yang digunakan, disamping prosedur
pengumpulan data yang ditempuh. Hal ini mudah dipahami
karena instrumen berfungsi mengungkapkan fakta menjadi data,

Instrumen Penelitian

• Untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian, kita


dapat menggunakan instrumen yang telah tersedia dan
dapat pula menggunakan instrumen yang dibuat sendiri.

35
Instrumen Penelitian

• Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi


persyaratan akademis shg dapat digunakan sebagai alat
untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan
data mengenai suatu variabel penelitian.

• Ciri Instrumen yang Baik :


1. Valid (shahih)  validitas
2. Reliabel (ajeg)  reliabilitas
3. Sensitif
4. Obyektifitas tinggi

Validitas
Validitas adalah kemampuan alat ukur untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur

Macam validitas :
• Validitas rupa (face validity)
• Validitas isi (content validity)
• Validitas konstruk (construct validity)
• Validitas kriteria (empiris) : internal + eksternal
• Validitas eksternal
• Validitas prediktif

36
Reliabilitas
Bagaimana konsistensi (keajegan dalam hal ketelitian) alat ukur ketika
dipakai dalam proses pengukuran

Cara menentukan reliabilitas:


• Test-retest
• Tes belah dua (split half)
• Bentuk ekivalen

Langkah2 Penyusunan Instrumen


• Berdasarkan sintesis dari teori-teori yang dikaji tentang
suatu konsep dari variabel yang hendak diukur, kemudian
dirumuskan konstruk dari variabel tersebut. Konstruk
pada dasarnya adalah bangun pengertian dari suatu
konsep yang dirumuskan oleh peneliti.

37
Langkah2 Penyusunan Instrumen
• Berdasarkan konstruk tersebut dikembangkan dimensi
dan indikator variabel yang sesungguhnya telah tertuang
secara eksplisit pada rumusan konstruk variabel pada
langkah 1.

Langkah2 Penyusunan Instrumen


•Membuat kisi-kisi instrumen dalam bentuk tabel
spesifikasi yang memuat dimensi, indikator, nomor
butir dan jumlah butir untuk setiap dimensi dan
indikator.

38
Langkah2 Penyusunan Instrumen
• Menetapkan besaran atau parameter yang bergerak
dalam suatu rentangan kontinum dari suatu kutub ke
kutub lain yang berlawanan, misalnya dari rendah ke
tinggi, dari negatif ke positif, dari otoriter ke
demokratik, dari dependen ke independen, dan
sebagainya.

Langkah2 Penyusunan Instrumen


• Menulis butir-butir instrumen yang dapat berbentuk pernyataan atau
pertanyaan. Biasanya butir instrumen yang dibuat terdiri atas dua
kelompok yaitu kelompok butir positif dan kelompok butir negatif.
Butir positif adalah pernyataan mengenai ciri atau keadaan, sikap atau
persepsi yang positif atau mendekat ke kutub positif, sedang butir
negatif adalah pernyataan mengenai ciri atau keadaan, persepsi atau sikap
negatif atau mendekat ke kutub negatif.

39
Langkah2 Penyusunan Instrumen
•Butir-butir yang telah ditulis merupakan konsep
instrumen yang harus melalui proses validasi, baik
validasi teoretik maupun validasi empirik.

Langkah2 Penyusunan Instrumen


• Tahap validasi pertama yang ditempuh adalah validasi teoretik,
yaitu melalui pemeriksaan pakar atau melalui panel yang pada
dasarnya menelaah seberapa jauh dimensi merupakan jabaran
yang tepat dari konstruk, seberapa jauh indikator merupakan
jabaran yang tepat dari dimensi, dan seberapa jauh butir-butir
instrumen yang dibuat secara tepat dapat mengukur indikator.

40
Langkah2 Penyusunan Instrumen
•Revisi atau perbaikan berdasarkan saran dari pakar
atau berdasarkan hasil panel.

Langkah2 Penyusunan Instrumen


•Setelah konsep instrumen dianggap valid secara
teoretik atau secara konseptual, dilakukanlah
penggandaan instrumen secara terbatas untuk
keperluan ujicoba.

41
Langkah2 Penyusunan Instrumen
• Ujicoba instrumen di lapangan merupakan bagian dari proses
validasi empirik. Melalui ujicoba tersebut, instrumen diberikan
kepada sejumlah responden sebagai sampel uji-coba yang
mempunyai karakteristik sama atau ekivalen dengan
karakteristik populasi penelitian. Jawaban atau respon dari
sampel ujicoba merupakan data empiris yang akan dianalisis
untuk menguji validitas empiris atau validitas kriteria dari
instrumen yang dikembangkan.

Langkah2 Penyusunan Instrumen


• Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan
kriteria baik kriteria internal maupun kriteria eksternal.
Kriteria internal, adalah instrumen itu sendiri sebagai
suatu kesatuan yang dijadikan kriteria sedangkan kriteria
eksternal, adalah instrumen atau hasil ukur tertentu di
luar instrumen yang dijadikan sebagai kriteria.

42
Langkah2 Penyusunan Instrumen
• Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh kesimpulan mengenai valid
atau tidaknya sebuah butir atau sebuah perangkat instrumen. Jika
kita menggunakan kriteria internal, yaitu skor total instrumen sebagai
kriteria maka keputusan pengujian adalah mengenai valid atau
tidaknya butir instrumen dan proses pengujiannya biasa disebut
analisis butir. Dalam kasus lainnya, yakni jika kita menggunakan
kriteria eksternal, yaitu instrumen atau ukuran lain di luar instrumen
yang dibuat yang dijadikan kriteria maka keputusan pengujiannya
adalah mengenai valid atau tidaknya perangkat instrumen sebagai
suatu kesatuan.

Langkah2 Penyusunan Instrumen

• Untuk kriteria internal atau validitas internal, berdasarkan hasil


analisis butir maka butir-butir yang tidak valid dikeluarkan atau
diperbaiki untuk diujicoba ulang, sedang butir-butir yang valid dirakit
kembali menjadi sebuah perangkat instrumen untuk melihat kembali
validitas kontennya berdasarkan kisi-kisi. Jika secara konten butir-
butir yang valid tersebut dianggap valid atau memenuhi syarat, maka
perangkat instrumen yang terakhir ini menjadi instrumen final yang
akan digunakan untuk mengukur variabel penelitian kita.

43
Langkah2 Penyusunan Instrumen
• Selanjutnya dihitung koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas
dengan rentangan nilai (0-1) adalah besaran yang menunjukkan
kualitas atau konsistensi hasil ukur instrumen.Makin tinggi koefisien
reliabilitas makin tinggi pula kualitas instrumen tersebut. Mengenai
batas nilai koefisien reliabilitas yang dianggap layak tergantung pada
presisi yang dikehendaki oleh suatu penelitian. Untuk itu kita dapat
merujuk pendapat-pendapat yang sudah ada, karena secara eksak
tidak ada tabel atau distribusi statistik mengenai angka reliabilitas
yang dapat dijadikan rujukan.

Langkah2 Penyusunan Instrumen


• Perakitan butir-butir instrumen yang valid untuk dijadikan instrumen
final.

44
VARIABEL • Apa namanya? Bisakah diukur?

TEORI • Seperti apa konsepnya? Dari siapa saja?

KONSTRUK • Susun sendiri kalimat atau pernyataannya

DEFINISI KONSEPTUAL • Sama persis dengan rumusan konstruk

• Sama dgn definisi konseptual


DEFINISI OPERASIONAL • Termasuk bagaimana cara mengukur

PENETAPAN INSTRUMEN • Kuesioner, skala sikap, tes, lembar observasi

KISI-KISI INSTRUMEN • Sajikan dalam bentuk matriks

PENULISAN BUTIR INSTRUMEN Membuat pernyataan/pertanyaan

UJICOBA INSTRUMEN Dilakukan thd calon sampel yg setara

Diketahui item yg memenuhi syarat


ANALISIS HASIL UJICOBA & item yg harus didrop :
uji validitas & reliabilitas

REVISI INSTRUMEN Perbaiki item yg kurang baik

FINALISASI INSTRUMEN Penyempurnaan instrumen, format, dsb

Gandakan sesuai kebutuhan


PERBANYAKAN INSTRUMEN

45
VARIABEL

TEORI A TEORI B TEORI C TEORI D

KONSTRUK/DEFINISI KONSEPTUAL

DEFINISI OPERASIONAL

INDIKATOR

ITEM / BUTIR

46

Anda mungkin juga menyukai