KELAS B3
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS UDAYANA
ii
DAFTAR ISI
iii
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Skala Pengukuran
Skala pengukuran variabel merupakan cara atau metode yang digunakan dalam
mengukur atau menilai suatu variabel dalam penelitian. Skala pengukuran variabel
dapat membantu peneliti untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipercaya,
serta memudahkan dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan. Terdapat
beberapa jenis skala pengukuran variabel, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala
interval, dan skala rasio. Setiap jenis skala memiliki karakteristik dan kegunaan
yang berbeda, tergantung pada jenis variabel yang akan diukur. Oleh karena itu,
sebelum memilih skala pengukuran variabel, peneliti perlu memahami karakteristik
dari variabel yang akan diukur dan tujuan dari penelitian yang dilakukan.
a. Skala Nominal
b. Skala Ordinal
c. Skala Interval
d. Skala Rasio
1
Skala rasio merupakan pengukuran yang memiliki titik nol yang mutlak. Skala
ini digunakan untuk mengukur variabel yang dapat diukur secara kuantitatif,
seperti berat badan, tinggi badan, atau umur. Skala rasio memiliki sifat-sifat
yang sama dengan skala interval, namun memiliki titik nol yang benar-benar
menunjukkan tidak adanya variabel.
2
1) Ada perbedaan waktu atau saat mengenai terjadinya perubahan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas terjadi terlebih
dahulu, kemudian variabel terikat mengikutinya.
2) Di antara dua variabel itu menunjukkan bahwa variabel yang
berpengaruh adalah variabel yang nilai skalanya tidak mungkin
berubah dari semula sampai kapanpun, artinya sudah tetap tidak
berubah (fixity) atau permanen, sedangkan yang terikat itu skalanya
dapat berubah atau dapat diubah (alterability).
b. Variabel Intervening/Mediating
Variabel intervening atau sering disebut juga sebagai variabel
moderating adalah variabel yang berada di tengah antara variabel
independen dan variabel dependen. Berbeda dengan variabel dependen dan
independen, variabel intervening sulit untuk dilihat, diukur, atau
dimanipulasi. Dalam suatu analisis biasanya variabel ini dipengaruhi oleh
variabel independen secara langsung, dan kemudian variabel sela akan
mempengaruhi variabel dependen.
Untuk dapat mengetahui keberadaan dari variabel sela, maka peneliti
harus banyak membaca teori-teori yang yang berkaitan dengan variabel
dependen (terikat). Karena bisa saja terjadi suatu tindakan tidak akan
berpengaruh secara langsung tanpa ada pengaruh dari variabel
sebelumnya.
Sebagai contoh, gaji dan kemampuan (variabel independen)
merupakan komponen yang berpengaruh terhadap prestasi kerja (variabel
dependen). Namun, pada kenyatannya ada seorang karyawan yang
memiliki gaji yang tinggi, dan kemampuan yang cukup ternyata prestasi
3
kerjanya rendah juga. Ternyata, setelah diamati karyawan tersebut
mengalami stress pada saat bekerja. Dalam hal ini stress merupakan
variabel sela atau antara.
Contoh permasalahan penelitian; seberapa besar pengaruh tingkat
pendidikan terhadap kepuasan karyawan dikaitkan dengan gaji?
d. Variabel Moderating
Variabel moderating merupakan variabel baru yang dikonstruksi
sendiri oleh peneliti dengan cara mengambil satu variabel dan
mengalikannya dengan variabel lin untuk mengetahui dampak keduanya
(seperti, umur X sikap kualitas hidup). Variabel ini biasanya terdapat
dalam penelitian eksperimen. Lain halnya dengan extraneous variables,
variabel moderator justru akan semakin memperkuat kedudukan variabel
independen. Dalam hal ini, hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen tidak akan lenyap. Variabel moderator dapat
ditempatkan sebagai variabel independen sehingga variabel independen
tadi dapat menjadi variabel dependen. Jadi, kemampuan daya beli
konsumen merupakan variabel independen terhadap harga dan tingkat
penjualan (variabel dependen).
Agar peneliti dapat memimiliki pemahaman yang jelas terhadap
masalah yang akan diteliti, maka kejelasan hubungan antar variabel
menjadi sangat penting. Karena suatu penelitian berawal dari adanya
masalah dan dipotesis yang masing-masing di dalamnya terdapat variabel.
4
Contoh permasalahan penelitian; Seberapa besar pengaruh besarnya
gaji terhadap produktivitas karyawan? Apakah motivasi kerja dapat
memperkuat pengaruh tesebut?
1. Sugiyono
Definisi operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang
apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep utnuk menguji
kesempurnaan. Definsi operasional variabel ditemukan item-item yang dituangkan
dalam instrumen penelitian (dalam Sugiarto, 2016:38).
2. Sutama
Definisi operasional yaitu pemberian atau penetapan makna bagi suatu variable
dengan spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan atau operasi yang dibutuhkan untuk
mengukur, mengkategorisasi, atau memanipulasi variabel. Definisi operasional
mengatakan pada pembaca laporan penelitian apa yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan atau pengujian hipotesis (2016:52).
5
menyebabkan gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau
dapat terjadi. Penggunaan prosedur yang dilakukan oleh peneliti dapat
membuat gejala tersebut bisa terealisasikan.
Hal ini dapat dicari pada penelitian terdahulu, buku maupun kamus. Atau
bisa memformulasikannya secara mandiri namun harus berlandaskan
sumber-sumber terkait dan pengalaman yang ada di kepustakaan.
6
narasi digunakan pada publikasi ilmiah.
a. Validitas Konstruk
b. Validitas Isi
c. Validitas Prediktif
7
d. Validitas Eksternal
e. Validitas Budaya
Suatu alat pengukur yang sudah valid untuk penelitian di suatu negara
belum tentu akan valid bila digunakan di negara lain yang budayanya
berbeda.
f. Validitas Rupa
Validitas rupa adalah jenis validitas yang berbeda dengan validitas lainnya.
Validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur mengukur apa
yang ingin diukur, tetapi hanya menunjukkan bahwa dari segi “rupa” suatu
alat ukur tampaknya mengukur apa yang ingin diukur. Validitas rupa amat
penting dalam pengukuran kemampuan individu seperti pengertian
kecerdasan, bakat, dan keterampilan. Hal ini disebabkan oleh dalam
pengukuran aspek kemampuan seperti itu faktor rupa alat ukur akan
menentukan sejauh mana minat orang di dalam menjawab soal-soal dan
pertanyaan dalam alat ukur.
2. Reliabilitas Instrumen
a. Stablitas Ukuran
8
sebuah konsep. Terdapat dua jenis uji stabilitas, yaitu:
1) Test-Retest Reliability
9
KESIMPULAN
Skala pengukuran variabel adalah cara atau metode yang digunakan dalam mengukur
atau menilai suatu variabel dalam penelitian. Skala pengukuran variabel dapat membantu
peneliti untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipercaya, serta memudahkan dalam
menganalisis data yang telah dikumpulkan. Ada beberapa jenis skala pengukuran variabel,
yaitu skala nominal (skala pengukuran yang digunakan untuk membedakan objek atau
variabel penelitian menjadi kelompok-kelompok yang berbeda), skala ordinal (skala
pengukuran yang digunakan untuk mengurutkan variabel penelitian berdasarkan
tingkatannya), skala interval (skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel
penelitian dengan rentang tertentu), dan skala rasio (skala pengukuran yang memiliki titik nol
yang mutlak).
Ditinjau dari keberadaan, keterkaitan dan struktur pengaruhnya di dalam hipotesis
penelitian, variabel dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Variabel Independen (independent variable) atau juga disebut variabel bebas,
treatment variable, manipulated variable, antecedent variable, dan predictor variable
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab berubah atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen (dependent
variable) itu sendiri adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari
variabel independen.
2. Variabel intervening atau sering disebut juga sebagai variabel moderating adalah
variabel yang berada di tengah antara variabel independen dan variabel dependen.
3. Kedudukan variabel luar biasa (extraneous variables) atau juga disebut variabel
pembaur (confounding variables) adalah suatu variabel yang tidak tercakup dalam
hipotesis penelitian, akan tetapi muncul dalam penelitian dan berpengaruh terhadap
variabel terikat dan pengaruh tersebut mencampuri atau berbaur dengan variabel
bebas.
4. Variabel moderating merupakan variabel baru yang dikonstruksi sendiri oleh peneliti
dengan cara mengambil satu variabel dan mengalikannya dengan variabel lin untuk
mengetahui dampak keduanya (seperti, umur X sikap kualitas hidup).
Operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang
harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep untuk menguji kesempurnaan.
Tujuan dari operasional variabel yaitu menetapkan aturan dan prosedur yang digunakan oleh
peneliti untuk mengukur variabel. Adapun tahap-tahap dalam membuat definisi operasional
yang bisa diandalkan, yaitu: (1) Pastikan Apa Saja Variabel yang Diteliti, (2) Temukan Arti
Konseptual yang Akurat Mengenai Setiap Variabel, (3) Kenali Apa yang Bisa Dilaksanakan
Ketika Peneliti sedang Mengukur Variabel (4) Tentukan Metode yang Paling Baik
Dilaksanakan Ketika Mendeskripsikan atau Menggambarkan Variabel, (5) Catatlah Dalam
Rupa Tabel, Bisa Juga Menggunakan Narasi
Suatu instrumen dikatakan memiliki validitas apabila instrumen tersebut mampu
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang ingin diukur. reliabilitas
menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Reliabilitas
berbeda dengan validitas, karena yang pertama memusatkan perhatian pada masalah
konsistensi, sedangkan yang kedua lebih memperhatikan masalah ketepatan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11