VARIABEL PENELITIAN
NENENG SYAHADAH
PO.71.424.1.15.1.054
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah
Metodologi Penelitian Fisioterapi dengan judul Variabel Penelitian ini tepat waktu.
Makalah ini berisikan informasi mengenai definisi atau pengertian dari variable
penelitian
Saya berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
Kuantitatif dalam sebuah penelitian. Dalam hal ini pun penyusun masih dalam tahapan
belajar, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
harapkan saya demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
MasalahVariabel merupakan hal penting dalam penelitian. Dalam kehidupan nyata,
banyak persoalan atau fenomena yang meliputi lebih dari sebuah variabel. Misalnya, hasil
produksi padi tergantung pada jumah pupuk yang digunakan, hujan, cuaca dan sebagainya.
Akibatnya, terasa perlu untuk mempelajari analisis data yang terdiri dari banyak variabel.
Jika suatu data terdiri atas dua data atau lebih, maka perlu dipelajari cara bagaimana variabel-
variabel tersebut berhubungan. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam
bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-
variabel. Untuk mengetahui bentuk hubungan antar variabel digunakan analisis model
regresi.Model regresi linear digunakanuntuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel
prediktor dan variabel respon yang dinyatakan dalam sebuah persamaan. Model regresi ini
sangat berguna dan telah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Tetapi dalam kasus
penelitian tertentu, model regresilinear ini tidak hanya mencakup hubungan antara variabel
prediktor dan variabel respon, tetapi ada kemungkinan pengaruh dari variabel lain yang tidak
terdapat pada model namun mempengaruhi besarnya kekuatan (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel prediktor dan variabel respon. Dalam analisis
regresi linear sederhana, bisa dilihat bahwa kontribusi variabel prediktor X terhadap variabel
respon Y signifikan dan berdasarkan analisis korelasi bisa dilihat besar kecilnya kontribusi
tersebut. Untuk kasus kontribusi X terhadap Y yang sangat kecil, ada kemungkinan variabel
X bukan merupakan variabel prediktor murni. Hal ini memungkinkan adanya pengaruh dari
variabel moderator. Variabel moderator mempunyai pengertian yang berbeda dengan variabel
prediktor. Variabel prediktor merupakan variabel yang mempengaruhi variable.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pemahaman terhadap variabel dan hubungan antar variabel merupakan salah-satu
kunci penting dalam penelitian kuantitatif. Posisi variabel yang senteral menempatkannya
sebagai dasar dari semua proses peneltian; mulai dari perumusan masalah, perumusan
hipotesis, pembuatan instrumen pengumpul data, sampai pada analisisnya. Sehubungan
dengan posisi penting ini, variabel menjadi penting artinya untuk menentukan bermutu-
tidaknya suatu hasil penelitian.
Secara leksikal, istilah variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat beragam
(bervariasi). Arti kata ini menunjukkan bahwa variabel merupakan sesuatu yang di dalamnya
terdapat atribut-atribut, unit-unit, dimensi-dimensi atau nilai-nilai yang beragam. Kerlinger
mendefinisikan variabel sebagai ‘suatu sifat yang dapat memiliki bermacam nilai”, atau
“simbol/lambang yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai”.
Pada hakikatnya, setiap variabel adalah suatu konsep, yaitu konsep yang bersifat
khusus yang mengandung variasi nilai. Banyak ahli yang menyebutnya dengan konsep
variabel. Yang dimaksud dengan konsep variabel di sini adalah konsep yang bersifat
observatible, maksudnya konsep yang sudah sangat dekat dengan fenomena-fenomena atau
obyek-obyek yang teramati. Jadi konsep variabel itu merupakan sebutan umum yang
mewakili semua atribut, dimensi atau nilai yang perlu diamati. Karena itu tidak semua konsep
disebut variabel, karena masih terdapat konsep-konsep yang tidak mengandung memenuhi
ciri seperti itu.
1 >61 600
2 51-60 534
3 41-50 340
4 31-40 287
5 <30 210
Laki-laki Peremp.
Ada beberapa informasi baru yang dapat diperoleh dari hubungan variabel yang
dimasuki oleh variabel kontrol pada contoh kedua ini;
Dari sudut pandang yang lain masih ada jenis hubungan antar variabel yang perlu
dikteahui, yaitu simetris, timbal-balik (reciprocal), dan asimetris. Dua dari tiga jenis
hubungan ini masih dapat dibedakan pada beberapa kategori.
1. Hubungan Simetrik, terdiri dari:
· Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama.
· Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama.
· Kedua variabel berkaitan secara fungsional.
· Hubungan yang kebetulan semata-mata.
2. Hubungan Asimetrik, terdiri dari:
· Hubungan antara stimulus dan respons.
· Hubungan antra disposisi dan respons.
· Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku.
· Hubungan yang imanen.
· Hubungan antara tujuan dan cara.
3. Hubungan timbal-balik (korelasi)
Seperti yang sudah dikemukakan, hubungan antara variabel X dan Y cukup banyak
ragamnya, namun untuk mensinkronkan dengan kebutuhan pengujian secara statistik, pola-
pola hubungan itu perlu disederhanakan. Secara garis besar, jenis-jenis hubungan dimaksud
ada tiga kategori; korelasi, regresi dan variasi. Penjelasan mengenai ketiga jenis variabel ini
akan dikemukakan pada pembahasan tentang Uji Statistik Inferensial.
D. Pengukuran Variabel
Pengukuran merupakan keniscayaan dalam penelitian ilmiah, karena pengukuran itu
merupakan jembatan untuk sampai pada observasi. Penelitian selalu mengharuskan
pengukuran variabel dalam relasi yang dipelajarinya. Pengukuran variabel itu ada yang
mudah, seperti konsep ‘jenis kelamin’, dan ada yang sulit, seperti konsep inteligensi.
Pengukuran variabel merupakan tahap awal dari kegiatan pengukuran dalam
penelitian. Tujuan pengukuran variabel ini baru pada tahap menjawab pertanyaan
“bagaimana cara untuk mengukur variabel tersebut”? Selanjutnya muncul pertanyaan
lanjutan; “apa yang diukur” atau “bagaimana cara merubah konsep, dan “apa alat ukurnya”.
Mengukur adalah sebuah proses kuantifikasi, karena itu setiap kegiatan pengukuran
berkaitan dengan jumlah, dimensi atau taraf dari sesuatu obyek/gejala yang diukur. Hasil dari
pengukuran itu biasanya dilambangkan dalam bentuk bilangan.
Posedur pengukuran variabel dimulai dari pembuatan definisi operasional konsep
variabel. Kerlinger mengungkapkan, bahwa definisi operasional itu melekatkan arti pada
suatu konsep variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan
yang perlu untuk mengukur suatu konsep variabel itu. Atau dengan ungkapan lain, definisi
operasional merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel atau
memanipulasaikannya. Suatu contoh definisi operasional yang sederhana (kasar) dari konsep
‘inteligensi’ adalah skor yan dicapai pada tes intelegensi X.
Ada dua cara pembuatan definisi operasional, terukur dan eksprimental. Definisi
operasional terukur memaparkan cara pengukuran suatu variabel, sedangkan definisi
operasional eksperimental menyebutkan rincian-rincian hal yang dilakukan peneliti dalam
memanipulasi sesuatu variabel. Contoh di atas adalah definisi oprerasional terukur,
sedangkan contoh definisi eksperimental untuk konsep ‘penguatan’ (reinforcement),dapat
diberikan dengan menyatakan secara rinci bagaimana subyek-subyek diberi penguat
(imbalan) dan tidak diberi penguat (tidak diberi imbalan) karena melaksanakan tingkah laku
tertentu.
Adalah konsep yang bervariasi atau konsep yang memiliki nilai ganda atau suatu
factor yang jika diukur akan menghasilkan nilai yang bervariasi. Variabel juga dapat
didefinisikan sebagai atribut seseorang yang atau objek yang mempunyai variasi antara satu
orang dengan yang lain atau suatu objek dengan objek yang lain.
MACAM-MACAM VARIABEL
1. Variabel Prediktor atau Antiseden, variable Bebas atau variable Stimulus.
Adalah variable yang menyebabkan timbulnya variable terikat.
2. Variabel Terikat atau Dependent atau variable Output atau Kriteria atau Konsekuen.
Adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variable bebas.
3. Variabel Moderator
Adalah variable yang mempengaruhi (bisa memperkuat atau memperlemah)
hubungan antara variable bebas dan variable terikat.
4. Variabel Kontrol
Adalah variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable
bebas terhadap variable terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
5. Variabel Intervening / Antara
Adalah variable yang dipengaruhi leh variable bebas kemudian mempengaruhi
variable variable terikat, jadi variable bebas mempengaruhi variable terikat melalui
variable antara
6. Variabel Anteseden
Variabel ini mempunyai persamaan dengan variable antar yaitu mempunyai hasil
yang lebih mendalam dari penelusuran.
variabel adalah suatu konsep, yaitu konsep yang bersifat khusus yang mengandung
variasi nilai. Banyak ahli yang menyebutnya dengan konsep variabel. Yang dimaksud dengan
konsep variabel di sini adalah konsep yang bersifat observatible, maksudnya konsep yang
sudah sangat dekat dengan fenomena-fenomena atau obyek-obyek yang teramati. Jadi konsep
variabel itu merupakan sebutan umum yang mewakili semua atribut, dimensi atau nilai yang
perlu diamati. Karena itu tidak semua konsep disebut variabel, karena masih terdapat konsep-
konsep yang tidak mengandung memenuhi ciri seperti itu.
DAFTAR PUSTAKA