Anda di halaman 1dari 18

VARIABEL PENELITIAN

PENGERTIAN DAN JENIS VARIABEL PENELITIAN

A. URAIAN:
1. Pengertian variabel penelitian
Dalam proses penelitian, setelah masalah penelitian dirumuskan,
kemudian diperdalam melalui telaah pustaka yang melahirkan kerangka
teoritik, langkah berikutnya adalah penentuan variabel penelitian (peubah
penelitian).
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, atau
mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori atau kondisi.

2. Jenis-Jenis Variabel
Variabel-variabel penelitian biasanya mempunyai dua bentuk, yaitu
variabel kategorikal dan variabel bersambungan.
a. Variabel kategorikal (categorical variables), yaitu variabel yang
mempunyai dua golongan dikotomi atau bergolongan banyak politomi.

b. Variabel bersambungan (continuous variables),


adalah variabel (peubah) yang memiliki jarak jangkau
(range) tertentu, karena itu variabel bersambungan
harus memiliki nilai peringkat (ranking); nilai yang
lebih besar berarti memiliki kualitas yang lebih baik.
Variabel penelitian, menurut ciri pokoknya, variabel dapat berbentuk
variabel diskrit dan variabel bersambungan.

a. Variabel diskrit (discrete variables), yaitu


peubah-peubah yang variasi nilainya tidak dalam
bentuk pecahan, tetapi utuh.
b. Variabel bersambungan (continuous
variables) dapat dinyatakan dengan angka pecahan.

Metodologi Penelitian 66
Kedua variabel itu dapat pula dibedakan dengan cara lain, yaitu
variabel diskrit adalah hasil perhitungan atau hasil membilang, sedangkan
variabel bersambungan adalah hasil pengukuran. Kita menghitung atau
membilang jumlah anak, jumlah negara, rumah dan sebagainya, tetapi kita
mengukur berat, mengukur tinggi, mengukur luas dan sebagainya.
Variabel penelitian, berdasarkan skala pengukuran yang digunakan
terdapat empat macam, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.

a. Nominal
Untuk data nominal, angka yang diberikan merupakan
simbol dari kelompok-kelompok yang terpisah sebagai
taraf dari variabel yang diselidiki. Jadi angka pada data
nominal bukan merupakan nilai sehingga tidak dapat
dioperasikan dengan operasi hitung.

b. Ordinal
Untuk data ordinal, angka yang diberikan terhadap taraf
variabel yang diselidiki adalah simbol dari
kelompok-kelompok yang terpisah dan berurutan. Jika
variabel yang diselidiki mempunyai tiga taraf dan diberi
simbol 1, 2, dan 3, maka hubungannya adalah 1 < 2 < 3.

c. Interval dan Rasio


Untuk data interval, angka yang digunakan adalah nilai yang dapat
diidentikkan dengan bilangan real. Oleh karena itu maka angka dalam data
interval dapat dioperasikan dengan operasi hitung.
Dari segi hubungan antar variabel dikenal dua jenis variabel utama,
yaitu variabel bebas dan variabel tidak bebas.

Metodologi Penelitian 67
1. Variabel bebas atau variabel pengaruh
(independent variable) adalah variabel penyebab yang
diduga, terjadi lebih dahulu.
2. Variabel tidak bebas atau terikat atau variabel
terpengaruh (dependent variable) adalah variabel
akibat yang diperkirakan terjadi kemudian.
Istilah variabel pengaruh dan variabel terpengaruh lebih mencer-
minkan kecenderungan dan arah dalarn penelitian. Usaha untuk mencari
hubungan antara variabel sesungguhnya mempunyai tujuan akhir untuk
melihat kaitan pengaruh antar variabel.
Apabila hubungan antar variabel merupakan inti penelitian ilmiah,
maka tentu perlu diketahui berbagai macam bentuk hubungan antara
variabel lainnya. Dalam hubungan ini, perlu dibahas jenis-jenis hubungan
antara dua variabel, yaitu hubungan simetris, hubungan asimetris, dan
hubungan timbal-balik.
Sebelum membahas ketiga jenis hubungan tersebut, terlebih dahulu
akan dibahas beberapa jenis variabel yang berkaitan dengan hubungan
antar variabel penelitian seperti variabel kontrol, variabel moderator,
variabel intervening atau vadabel antara, variabel anteseden, variabel
suppresor (variabel penekan), dan variabel distorter (variabel pengganggu).

a. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang ikut mernpengaruhi variabel
tidak bebas dan pengaruhnya dkontrol atau dinetralisir atau dihilangkan.
Maksudnya supaya kesimpulan yang diambil tentang pengaruh variabel
bebas terhadap, variabel tidak bebas benar adanya, bukan karena variabel
kontrol.

b. Variabel Moderator
Dalam mempelajari hubungan antara variabel
biasanya terdapat satu variabel tidak bebas dengan satu

Metodologi Penelitian 68
atau lebih variabel bebas. Sernua variabel bebas yang
akan dipelajari hubungannya dengan satu variabel tidak
bebas tertentu, telah diperhitungkan dalarn suatu
analisis. Jika variabel tidak bebas disimbol Y dan
variabel-variabel bebasnya misalnya empat variabel,
yaitu X1, X2, X3, dan X4, maka fungsinya adalah Y = f (X1,
X2, X3, X4). Jika ada variabel lain yang dianggap
berpengaruh terhadap variabel tidak bebas tersebut,
tetapi tidak mempunyai pengaruh utama, variabel ini
disebut variabel moderator.

c. Variabel intervening atau Variabel Antara


Salah asumsi dasar ilmu pengetahuan adalah bahwa segala sesuatu
yang terjadi (fenomena) ada sebab musababnya. Khusus dalam ilmu sosial,
setiap fenomena dipengaruhi oleh satu atau beberapa sebab musabab.
Oleh karena itu setiap kali kita menentukani sebab dari suatu fenomena,
selalu timbul pertanyaan, adakah sebab yang lainnya ? Apakah sebab yang
pertama berpengaruh langsung pada fenomena tersebut, atau tidak
langsung tatapi melalui sebab yang lainnya? Pertayaan yang terakhir
mengantar kita kepada suatu faktor penguji yang penting yaitu variabel
antara atau variabel intervening. Jadi variabel antara dipengaruhi oleh
variabel bebas kemudian dia mempengaruhi variabel tidak bebas. Atau
dengan kata lain variabel bebas mernpengaruhi variabel tidak bebas
melalui variabel antara. Jika variabel antara ikut diselidiki, hubungan
statistik yang semula nampak antara variabel bebas dengan variabel tidak
bebas menjadi lemah atau bahkan lenyap. Untuk lebih memperjelas,
perhatikan garnbar berikut:

Variabel
Antara

Variabel MetodologiVariabel
Penelitian 69
Antara Antara
d. Variabel Anteseden
Variabel anteseden mempunyai kesamaan dengan variabel antara,
yaitu merupakan hasil yang lebih mendalam dari penelusuran hubungan
kausal antara variabel. Perbedaannya, variabel antara menyusup diantara
variabel pokok (variabel tidak bebas dan variabel bebas), sedang variabel
anteseden mendahului dan mempengaruhi variabel pengaruh (Iihat
gambar)

Variabel
Variabel Variabel
Tidak
Anteseden Bebas
Bebas
Dalam realita hubungan antara dua variabel sebenarnya rnerupakan
penggalan dari sebuah jalinan hubungan sebab akibat yang cukup panjang.
Oleh karena itu setiap usaha untuk mencari jalinan hubungan yang lebih
jauh seperti halnya dengan menyelidiki variabel anteseden, akan
memperkaya pengertian kita tentang fenomena yang sedang diselidiki.

e. Variabel Penekan dan Variabel Penganggu


Kadang-kadang hubungan negatif yang terlihat dalarn hubungan
antara dua variabel tetap negatif setelah variabel ketiga dimasukkan, tetapi
kadang juga berubah menjadi tidak ada hubungan atau bahkan berubah
menjadi ada hubungan positif. Dapat pula terjadi, yang semula tidak ada
hubungan dengan masuknya variabel ketiga menjadi ada hubungan posifif.
Jika hasil analisis awal menunjukkan tidak ada hubungan antara dua
variabel tetapi ketika variabel ketiga dimasukkan sebagai variabel kontrol,
hubugan Itu menjadl nampak, maka dalam kasus seperti ini variabel ketiga
yang dikontrol tersebut disebut variabel penekan (suppressor variable).
Akan tetapi masuknya variabel ketiga dalam analisis bubungan
antara dua variabel juga dapat memberikan hasil yang berlawanan dengan
analisis awal (hanya dua variabel). Dalam analisis awal terdapat hubungan

Metodologi Penelitian 70
negatif antara dua variabel, tetapi setelah rnemasukkan variabel ketiga
sebagai variabel kontrol hubungan tersebut menjadi positif. Dalam kasus
sepeti ini variabel ketiga disebut variabel pengganggu atau variabel
distorter.

B. CONTOH:
Contoh variabel:
1. Akan dikaji perbedaan motivasi kerja. Dalam kasus ini tingkat
prestasi kerja menjadi satu variabel dan motivasi motivasi kerja menjadi
variabel yang lain. Dalam kedua konsep itu terdapat banyak nilai,
keadaan dan kategori (perbedaan dalam skor). motivasi kerja mungkin
sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi; sedangkan tingkat
prestasi belajar mengandung pula beberapa nilai.
2. Mengukur variabel kinerja adalah menentukan variasi nilai atau
taraf (rendah, sedang, tinggi) dari variabel kinerja melalui skala sikap
yang diberikan kepada karyawan. Individu-individu karyawan merupakan
satuan-satuan penelitian, sedangkan hasil skala sikap merupakan
indikator dari kinerja.
3. Mengukur tingkat ekonorni berarti menentukan variasi nilai
(rendah, sedang,tinggi) dari tingkat ekonomi keluarga atau rumah
tangga sebagai satuan penelitian, sedang indikatomya adalah
penghasilan bersih, pemilikan barang berharga seperti rumah,
kendaraan, dan lain-lain.

Contoh variabel kategorikal:


1. Seks (laki-perempuan), status pekerjaan (bekerja-tidak bekerja), dan
status perkawinan (kawin-tidak kawin) adalah variabel kategorikal dua
golongan.
2. Akademi/Universitas, jenis pekerjaan (Pegawai Negri, Pegawai Swasta,
Pedagang, Petani, Buruh, Tukang) adalah contoh Tingkat pendidikan
(tidak pemah sekolah, SD, SLTP, SLTA, variabel kategorikal
bergolongan banyak.

Metodologi Penelitian 71
Contoh variabel bersambungan:
1. Nilai-nilai yang diperoleh dari suatu skala sikap
terhadap KB, menunjukkan tingkat sikap yang
berbeda, mulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju,
netral, setuju, dan sangat setuju.
2. Seorang anak dapat memiliki berat badan 23,58 kg
dan tingginya 1,25 meter. Dalam peubah
bersambungan, diantara dua unit ukuran terdapat
unit-unit ukuran lain yang tak terhingga banyaknya.

Contoh variabel diskrit:


Jumlah anak dalam suatu keluarga adalah variabel
diskrit: dua, tiga atau ernpat anak; tidak pernah 2,5 atau
2,6 anak. Demikian juga jumlah negara, gedung, mobil
dan sebagainya.

Contoh variabel nominal:


Variabel jenis kelamin yang tarafnya ada dua, yaitu:
laki-laki dan perempuan. Laki-laki diberi simbol 1 dan
perempuan diberi simbol 2. Angka 1 dan 2 di sini tidak
dapat dioperasikan dengan operasi hitung. Jadi 1 + 1
tidak sama dengan 2. Yang dapat kita katakan adalah 1

Metodologi Penelitian 72
tidak sama dengan 2. Kita juga tidak dapat mengatakan
bahwa 2 lebih besar dari 1.

Contoh variabel ordinal:


Jika variabel yang diselidiki adalah kendaraan yang
dimiliki dan tarafnya dibagi atas; sepeda, sepeda motor,
dan mobil, maka angka yang dapat diberikan adalah: 1
untuk sepeda, 2 untuk sepeda motor, dan 3 untuk mobil.
Di sini jelas bahwa mobil tidak sama dengan sepeda motor dan mobil lebih
mahal, Sepeda motor tidak sama dengan sepeda dan sepeda motor lebih
mahal. Walaupun dalam data ordinal mengandung konsep nilai, tetapi nilai
itu hanya menujukkan urutan nilai, sehingga angka dalam data ordinal juga
tidak dapat dioperasikan dengan operasi hitung. Jadi 1 + 2 tidak bernilai
sama dengan 3.
Pada contah diatas, jelas bahwa sebuah sepeda dan sebuah sepeda motor
belum tentu bernilai sama dengan mobil.

Contoh variabel interval:


Nilai hasil tes merupakan data interval. Namun demikian dalam data interval
tidak mengenal nol mutlak. Seorang anak yang mendapat nilai 0 dalam tes
berhitung belum tentu anak tersebut tidak dapat berhitung sama sekali.
Seorang anak yang mendapat nilai 3 bekerja sama dengan anak lainnya
yang mendapat nilai 4 belum tentu mempunyai kemampuan yang sama
dengan anak ketiga yang mendapat nilai 7.

Contoh variabel rasio:


Sebuah kantong beras (kantong pertama) yang beratnya 3 kg digabung
dengan kantong kedua yang beratnya 4 kg pasti akan mempunyai berat
yang sama dengan kantong ketiga yang mempunyai berat 7 kg.

Metodologi Penelitian 73
Disini nampak bahwa ukuran berat dengan satuan kg dalam contoh terakhir
memiliki nol yang mutlak. Oleh karena itu maka data variabel yang
menunjukkan berat disebut data rasio.

Contoh variabel kontrol:


Pada saat kita menguji hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar,
jika hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan positif antara
motivasi dengan prestasi belajar, kita dapat berkesimpulan bahwa motivasi
berpengaruh terhadap prestasi belajar. Padahal harus disadari bahwa ada
variabel intelegensi yang juga berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Peserta didik yang mempunyai prestasi tinggi dan mempunyai motivasi
tinggi sangat mungkin juga mempunyai intelegensi tinggi, sehingga yang
mempegaruhi prestasi sesungguhnya adalah intelegensi bukan motivasi.
Oleh karena itu, untuk menguji pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar
hendaknya variabel, intelegensi dikontrol atau dinetralisir atau dihilangkan
pengaruhnya. Dengan mengontrol pengaruh intelegensi, kemudian motivasi
dan prestasi belajar masih mempunyai hubungan positif, kita lebih yakin
bahwa motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Dalam contoh ini, prestasi
belajar merupakan variabel tidak bebas. Motivasi belajar merupakan
variabel bebas, dan intelegensi merupakan varabel kontrol.

Contoh variabel moderator:


Kita ingin mempelajari hubungan antara prestasi belajar (Y) dengan
motivasi belajar (X1), cara belajar (X2), fasilitas belajar (X3), jelas bahwa
prestasi belajar adalah variabel tidak bebas. Sedangkan motivasi belajar,
cara belajar, dan fasilitas belajar adalah variabel bebas. Ada variabel lain
yang dianggap berpengruh terhadap prestasi belajar misalnya jenis
kelamin, maka jika jenis kelamin ikut diperhitungkan dalam mempelajari
hubungan antara prestasi belajar dengan motivasi belajar, cara belajar, dan
fasilitas belajar, variabel jenis kelamin disebut variabel moderator. Salah
satu cara memperhitungkan jenis kelamin dalam contoh tersebut adalah
dengan melakukan analisis secara terpisah antara sampel laki-laki dan
sampel perempuan. Dengan demikian ada kemungkinan bahwa kesimpulan

Metodologi Penelitian 74
untuk populasi laki-laki berbeda dengan kesimpulan untuk populasi
parempuan.

Contoh variabel antara:


1. Jika kita menyelidiki hubungan antara prestasi belajar sebagai variabel
tidak bebas dengan sikap terhadap pelajaran sebagai variabel bebas,
maka kita dapat rnengajukan pertanyaan apakah sikap terhadap
pelajaran rnempunyai pengaruh langsung terhadap prestasi belajar?
Dengan akal sehat kita dapat menjawab bahwa pengaruh sikap
terhadap prestasi belajar adalah pengaruh tidak langsung oleh karena
itu kita dapat menentukan variabel lain sebagai faktor penguji, misalnya
aktivitas belajar. Dasar berpikirnya adalah bahwa sikap positif tidak
akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi tanpa disertai
aktivitas belajar yang intensif. Jika aktivitas belajar diperhitung-kan atau
dikontrol, maka pengaruh sikap terhadap prestasi belajar akan lebih
atau bahkan dapat hilang.
2. Jika dua kelompok peserta didik, kelompok pertama bersikap positif
terhadap matematika sedanig kelompok kedua bersikap negatif
terhadap matematika, tidak akan mempunyai prestasi belajar
matematika yang berbeda jika kedua kelompok tersebut sama-sama
tidak belajar. Jadi sikap terhadap pelajaran matematka berpengaruh
positif terhadap aktivitas belajar matematika, selanjutnya aktivitas
belajar matematika berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
matematka. Jelas di sini bahwa aktivitas belajar adalah variabel antara.

Contoh variabel penekan:


Dalam suatu penelitian terdapat suatu hipotesis bahwa semakin dekat
rumah seorang penduduk dengan puskesmas semakin besar kemungkinan
ia mengunjungi Puskesmas tersebut. Data yang diperoleh menunjukkan
tidak ada hubungan antara jarak dan kunjungan ke Puskesmas. Akan tetapi
setelah variabel pendidikan diperhitungkan sebagai variabel kontrol,
nampak bahwa untuk kelompok sampel yang homogen tingkat

Metodologi Penelitian 75
pendidikannya temyata ada hubungan antara jarak dan kunjungan ke
puskesmas.
Contoh tersebut memperlihatkan bahwa pendidikan telah menekan
hubungan antara jarak dan kunjungan ke Puskesmas. Setelah variabel
pendidikan dikontrol dalam hal ini berfungsi sebagai variabel penekan,
maka hubungan jarak dan kunjungan ke Puskesma menjadi jelas.

Contoh variabel pengganggu:


Hipotesis mengenai hubungan antara tingkat sosial ekonomi dengan sikap
terhadap program keluarga berencana (KB). Peneliti mempunyai hipotesis
bahwa masyarakat kelas sosial ekonomi tinggi umumnya lebih kritis
daripada kelas ekonomi rendah, dan lebih banyak diantaranya yang kurang
setuju dengan program keluarga berencana pemerintah. Akan tetapi
analisis awal menunjukkan sebaliknya, yaitu persentase kelas ekonomi
tinggi yang setuju dengan program KB lebih besar. Peneliti kurang puas
dan dia menduga bahwa ada variabel pengganggu yang menyebabkan
hubungan positif yang diselidiki menjadi negatif. Kemudian peneliti menguji
pengaruh variabel ketiga, yaitu: status pekerjaan responden. Ternyata
setelah status pekerjaan responden dikontrol, hubungan antara tingkat
sosial ekonomi dengan sikap terhadap program KB menjadi positif untuk
status pekerjaan tertentu. Dalam contoh ini status pekerjaan responden
adalah variabel pengganggu.

A. LATIHAN
Berikan masing-masing 1 (satu) contoh variabel kategorikal, variabel
bersambung-an, variabel diskrit, variabel nominal, variabel ordinal, variabel
interval, variabel rasio, variabel kontrol, variabel moderator, variabel antara,
variabel penekan, dan variabel pengganggu.

Metodologi Penelitian 76
B. TES FORMATIF
C. Apa yang dimaksud variabel penelitian?
D. Sebutkan jenis variabel penelitian menurut bentuknya!
E. Sebutkan jenis variabel penelitian menurut ciri pokoknya!
F. Sebutkan jenis variabel penelitian menurut skala pengukuran.

G. KUNCI
4. Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, atau
mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori atau kondisi.
5. Variabel penelitian menurut bentuknya, yaitu:.
a. Variabel kategorikal yaitu variabel yang mempunyai dua
golongan dikotomi atau bergolongan banyak politomi.
b. Variabel bersambungan adalah variabel (peubah) yang
memiliki jarak jangkau (range) tertentu, karena itu variabel
bersambungan harus memiliki nilai peringkat (ranking); nilai yang
lebih besar berarti memiliki kualitas yang lebih baik.
3. Variabel penelitian, menurut ciri pokoknya, yaitu:
a. Variabel diskrit (discrete variables), yaitu peubah-peubah yang
variasi nilainya tidak dalam bentuk pecahan, tetapi utuh.
b. Variabel bersambungan (continuous variables) dapat dinyatakan
dengan angka pecahan; seorang anak dapat memiliki berat badan
23,58 kg dan tingginya 1,25 meter. Dalam peubah bersambungan,
diantara dua unit ukuran terdapat unit-unit ukuran lain yang tak
terhingga banyaknya.
4. Variabel penelitian berdasarkan skala pengukuran, yaitu:
a. Nominal
Untuk data nominal, angka yang diberikan merupakan simbol dari
kelompok yang terpisah sebagai taraf dari variabel yang diselidiki. Jadi
angka pada data nominal bukan merupakan nilai sehingga tidak dapat
dioperasikan dengan operasi hitung.

Metodologi Penelitian 77
b. Ordinal
Untuk data ordinal, angka yang diberikan terhadap taraf variabel yang
diselidiki adalah simbol dari kelompok-kelompok yang terpisah dan
berurutan. Jika variabel yang diselidiki mempunyai tiga taraf dan diberi
simbol 1, 2, dan 3, maka hubungannya adalah 1 < 2 < 3.

c. Interval dan Rasio


Untuk data interval, angka yang digunakan adalah nilai yang dapat
diidentikkan dengan bilangan real. Oleh karena itu maka angka dalam
data interval dapat dioperasikan dengan operasi hitung.

Metodologi Penelitian 78
KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS HUBUNGAN ANTAR VARIABEL PENELITIAN

A. URAIAN:
1. Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetri apabila
variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya.
Terdapat empat kelompok hubungan simetris yaitu sebagai berikut.
a. Kedua varlabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.
b. Kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama.
c. Kedua variabel berkaitan secara fungsional, di mana satu berada yang
lainnya pun pasti di sana.
d. Hubungan yang kebetulan semata-mata.

2. Hubungan Timbal Balik


Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana satu variabel dapat
menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa
hubungan timbal balik bukanlah hubungan, dimana tidak dapat ditentukan
variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat. Yang
dimaksudkan ialah apabila suatu waktu, variabel X mempengaruhi variabel
Y, pada waktu lainnya variabel Y mempengaruhi variabel X.

3. Hubungan Asimetris
Inti pokok analisis sosial terdapat dalam hubungan asimetris, di
mana satu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya. Berikut ini
dijelaskan enam tipe hubungan asimetris.
a. Hubungan antara stimulus dan respons.
Hubungan seperti ini merupakan salah satu tipe hubungan kausal dan
umumnya diteliti dalam ilmu-ilmu eksakta, psikologi, dan pendidikan. Para
peneliti yang ingin mempelajari hubungan seperti ini kadang-kadang
dihadapkan pada apa yang disebut prinsip selektivitas.

b. Hubungan antara disposisi dan respons.

Metodologi Penelitian 79
Yang dimaksud dengan disposisi adalah kecenderungan untuk
menunjukkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Berbecla dengan
stimulus yang datang dari luar, disposisi berada dalam diri seseorang
misalnya: sikap kebiasaan, nilai, dorongan, kernampuan dan sebagainya.
Suatu respons sering diukur dengan mengamati tingkah laku seseorang,
misalnya pemakaian kontrasepsi, migrasi, perilaku inovasi atau perilaku
politik. Dalam ilmu sosial contoh-contoh penelitian hubungan disposisi dan
respons terdapat pada studi sikap dan tingkah laku.

c. Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku.


Yang dimaksud dengan ciri adalah sifat individu yang relatif tidak berubah
dan tidak dipengaruhi lingkungan.
d. Hubungan antara prakondisi yang pelu dengan akibat tertentu.
e. Hubungan yang imanen antara dua variabel.
Dalarn hubungan tersebut, kedua variabel tedalin satu sama lain; apablia
variabel yang satu berubah maka variabel yang lain ikut berubah.

f. Hubungan antara tujuan dan cara.


Dalam ilmu sosial yang berminat meneliti hubungan seperti ini cukup
banyak jumlahnya.

B. CONTOH:
1. Contoh hubungan simetris
a. Kedua varlabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.
Jantung yang berdetak semakin cepat sering dibarengi keluarnya
keringat tanda kecemasan, tetapi tidak dapat dikatakan jantung yang
berdebar cepat menyebabkan tangan berkeringat. Jumlah anak lahir
hidup dan tingkat kelahiran kasar adalah dua indikator dari konsep
fertilitas.
b. Kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama.
Pada suatu negara meningkatnya pelayanan kesehatan dibarengi
pula dengan bertambahnya jumlah pesawat udara. Kedua variabel

Metodologi Penelitian 80
tidak saling mempengaruhi, tetapi keduanya merupakan akibat dari
peningkatan pendapatan.
c. Kedua variabel berkaitan secara fungsional, di mana satu berada
yang lainnya pun pasti di sana. Di mana ada guru di sana ada murid,
di mana ada majikan di sana ada buruh.
d. Hubungan yang kebetulan semata-mata. Seorang bayi ditimbang
lalu meninggal keesokan harinya. Berdasarkan kepercayaan, kedua
peristiwa dianggap berkaitan tetapi dalam penelitian empirik tidak
dapat disimpulkan bahwa bayi tersebut, meninggal karena ditimbang.

2. Contoh hubungan timbal balik


Penanaman modal mendatangkan keuntungan dan pada gilirannya
keuntungan akan memungkinkan penanaman modal. Dengan demikian
variabel terpengaruh dapat pula menjadi variabel pengaruh pada waktu
lain.

3. Contoh hubungan asimetris


a. Hubungan antara stimulus dan respons.
Seorang insinyur pertanian melihat pengaruh pupuk terhadap buah
yang dihasilkan, seorang psikolog meneliti pengaruh kerasnya musik
terhadap tingkat konsentrasi, seorang pendidik meneliti pengaruh
metode mengajar terhadap prestasi belajar para siswa dan seorang
ahli ekonomi meneliti hubungan antara devaluasi nilai uang dengan
peningkatan ekspor.

b. Hubungan antara disposisi dan respons.


Kepercayaan seseorang dengan kecenderungan memakai obat
tradisional, sikap terhadap pernerintah dan perilaku atau keinginan
bekerja dan frekuensi mencari pekerjaan.

c. Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku.

Metodologi Penelitian 81
Sifat individu yang relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi
lingkungan. seperti: seks, suku bangsa, kebangsaan, pendidikan dan
lain-lain.

d. Hubungan antara prakondisi yang pelu dengan akibat tertentu.


Agar warga negara dapat menyatakan perasaan hatinya dengan
jujur diperlukan jaminan pernerintah untuk melindungi kebebasan
pers.

e. Hubungan yang imanen antara dua variabel.


Semakin besar suatu organisasi dengan semakin rumit peraturan
yang ada.

f. Hubungan antara tujuan dan cara.


Kerja keras dan keberhasilan, jurnlah jam belajar dan nilai yang
diperoleh, atau besarnya penanaman modal dan keuntungan

C. LATIHAN
1. Sebutkan variabel yang berkaitan dengan hubungan antar
variabel penelitian.
2. Sebutkan jenis hubungan antar variabel penelitian.

D. TES FORMATIF:
Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud variabel yang berkaitan dengan
hubungan antar variabel penelitian.

E. KUNCI
Yang dimaksud dengan variabel yang berkaitan dengan hubungan antar
variabel.
a. Hubungan simetri apabila variabel yang satu tidak disebabkan
atau dipengaruhi oleh yang lainnya.
b. Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana satu variabel
dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya.

Metodologi Penelitian 82
c. Hubungan asimetris, di mana satu variabel mempengaruhi
variabel yang lainnya. Berikut ini dijelaskan enam tipe hubungan
asimetris.
d. Hubungan antara stimulus dan respons merupakan salah satu
tipe hubungan kausal dan umumnya diteliti dalam ilmu-ilmu eksakta,
psikologi, dan pendidikan.
e. Hubungan antara disposisi dan respons, disposisi adalah
kecenderungan untuk menunjukkan respons tertentu dalam situasi ter-
tentu. Stimulus yang datang dari luar, disposisi berada dalam diri
seseorang.
f. Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku, ciri
adalah sifat individu yang relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi
lingkungan.
g. Hubungan yang imanen antara dua variabel, kedua variabel
tedalin satu sama lain; apablia variabel yang satu berubah maka
variabel yang lain ikut berubah.

Metodologi Penelitian 83

Anda mungkin juga menyukai