Anda di halaman 1dari 8

BAB 11

PEMANTAUAN HASIL – HASIL KEBIJAKAN


Pemantauan kebijakan merupakan “Teropong” untuk mencermati setiap aspek dari
pelaksanaa kebijakan dan pencapaian hasilnya.

A. Pemantauan dalam Analisis Kebijakan


 Pemantauan atau monitoring merupakan suatu prosedur untuk memberikan
informasi yang terperinci mengenai sebab dan akibat dari implementasi sebuah
kebijakan.
 secara komprehensif pemantauan merupakan proses untuk memproleh
informasi, baik subjektif maupun objektif, yang relevan dengan kebijakan untuk
mengukur perubahan kondisi sosial dengan orientasi pada tujuan.

1. Fungsi Pemantauan
Terdapat empat fungsi pokok pemantauan :
1. Penjelasan (explanation). Pemantaun berfungsi unuk menghimpun setiap
informasi yang memberikan penjelasan tentang kebijakan.
2. Akuntansi (Accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang dapat
dijadikan dasar melakukan perhitungan atas perubahan sosial dan ekonomi.
3. Pemeriksaan (Auditing). Pemantauan berfungsi membantu memeriksa
keterserapan sumber daya dan pelayanan yang dihasilkan suatu program.
4. Kepatuhan (compliance). Prosedur pemantauan bermanfaat untuk
menentukan kepatuhan.

2. Informasi untuk Pemantauan


Pemantauan membutuhkan informasi yang memenuhi karakteristik sbb :
a. valid. informasi memiliki tingkat kesahihan yang dapat dipertanggung
jawabkan.
b. Relevan. memberikan gambaran tentang apa yang dimaksudkan oleh analis.
c. Realiabel. informasi yang terhimpun dapat diandalkan.
pemantauan menghimpun dua jeni informasi tentang hasil kebijakan :
a. Informasi jenis makronegatif. menerangkan sebab dan akibat
menggunakan data makro untuk menunjukkan mengapa suatu kebijakan
gagal.
b. Mikropositif. menerangkan sebab dan akibat menggunakan data mikro
untuk menunjukan bagaiman suatu kebijakan mencapai keberhasilan
dibawah kondisi tertentu.

3. Jenis – Jenis Hasil Kebijakan


Hasil kebijaakn dapat dibedakan menjadi output dan dampak
 output merupakan barang, jasa, layanan yang dihasilkan dari suatu
kebijakan
 dampak adalah perubahan yang terjadi setelah terserapnya keluaran
oleh penerima manfaat.

4. Jenis – Jenis Tindakan kebijakan


 tindakan regulatif : tindakan yang dirancang untuk mengatur agar
terjamin adanya kepatuhan atas standar suatu prosedur tertentu.
 tindakan alokatif : tindakan yang membutuhkan pemasukan uang, alat,
waktu dan personel.

Perbedaan input dan proses kebijakan


 input : masukan sebagai sumber daya yang dikeluarkan dalam
tindakan kebijakan untuk menghasilkan output dan dampak.
 Proses kebijakan : Kegiatan untuk mentransformasikan input
menjadi outpu dan dampak kebijakan.

5. Definisi dan Indikator Variabel Pemantauan


Variabel dapat dipilah kedalam dua definisi yaitu :
1. Definisi Konseptual : pemberian makna dari kata yang digunakan untuk
menjelaskan variable dengan menggunakan persamaan katanya.
2. Definisi operasional : memberikan makna atas suatu vaiabel dengan
menjabarkan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengukur
perubahan yang dihasilkan oleh kebijakan,
Indikator variabel merupakan karakteristik yang dapat dicermati secara
langsung.

B. Pendekatan – pendekatan pemantauan


Pemantauan dibedakan menjadi empat pendekatan, setiap pemdekatan memiliki
kesamaan yaitu :
 berusaha untuk memntau hasil kebijakan yang relevan
 setiap pendekatan memfokuskan diri pada tujuan
 setiap pendekatan berorientasi pada perubahan
 setiappendekatan dimungkinkan untuk dilakukan klasifikasi silang atas hasil
kebijakan dengan variabel yang lain.
1. Akuntansi sistem sosial
 pendekatan pemantauan yang memungkinkan analis memantau perubahan
pada kondisi sosial subjektif dan objektif dari waktu ke waktu.
 Elemen analisis terpenting dari pendektn ini adalah indikator sosial

2. Eksperimentasi sosial
 Prosedur manipulasi tindakan kebijakan secara sistematis sehingga
dihasilkan penjelasan memadai untuk menjawab persoalan pada sumber
daya yang mengubah hasil kebijakan.
 pendekatan ini digunakan untuk menemukan solusi atas masalah sosial
dengan menyeleksi program kecil secara cermat dan menganalisis secara
teliti dampak yang ditimbulkan oleh program tersebut.

3. Pemeriksaan sosial
Pemeriksaan sosial melakukan pemantauan secara eksplisit atas hubungan antara
input, Proses, an ouput sera dampak sebagai upaya untuk mengikuti input
kebijakan.
4. Sintesis Riset-Praktek
 pendekatan pemantauan yang menggunakan kompilasi, perbandingan, dan
pengujian secara sistematis terhadap hasil – hasil implementasi kebijakan pada
masa lalu.
 pendekatan ini tidak memerlukan informasi tentag input, proses dan output
kebijakan, tetapi lebih mendasarkan kajian pada infromasi yang sudah ada.

C. Teknik – teknik pemantauan kebijakan


1. tampilan grafik
Terdapat berbagai bentuk gafrik yang dapat digunakan sebagai tampilan hasil
pemantauan kebijakan
 Grafik waktu berkala : menampilkan variabel hasil pada sumbu X dan
rentang waktu pada sumbu Y
 diagram terpencar : gambar yang menunjukkan pola, arah, dan
kekuatan hubungan antar variabel terkat dengan variabel bebas.
 grafik bar : menyajikan data dalam benuk gari – garis paralel yang
terpisah di sepanjang sumbu horizontal atau vertikal
 histogram : grfik bar yang mengandung informasi tentang distribusi
frekuensi berkelompok
 poligon frekuensi : garis hubung anatar titik – titik tengan dari bagian
sisi atas tiap persegi panjang pada histogram.
 kurva lorenz : berbasi pada data dalam bentuk frekuensi berkelompok.

2. Indeksi Gini
suatu besaran yang dapat dihitung dengan membandingkan di antara kurva
diagonal dan kurva lorenz dengan seluruh luas area dibawah garis diagonal.
3. Tampilan Tabel
4. Angka Ideks
alat untuk mengukur seberapa besar nilai sebuah indikator yang berubah antar
waktu secara relatif dibandingkan dengan suatu waktu tertentu.
5. Analisis Waktu berkala terputus
sebuah prosedur untuk menunjukkan akibat dari tindakan terhadap hasil
kebijakan dalam bentuk grafik.

6. Analisis berkala terkontrol


prosedur yang memanfaatkan satu atau lebih kelompok kontrol bagi suatu
desain waktu berkala terputus.

7. Analisis Diskontinuitas Regresi


Grafik dan prosedur statistik yang digunakan untuk meghitung ulang dan
membandingkan berbagai ramalan tentang hasil tindakan kebijakan pada dua
kelompok atau lebih. diamana salah satu kelompok mendapat inervensi dan
satunya tidak.
BAB 12
EVALUASI KINERJA KEBIJAKAN

Evaluasi adalah proses menganalisis hasil kebijakan berupa pemberian satuan nilai.
Terdapat 4 Karakteristik kegiatan evaluasi
1. Terfokus pada nilai
kegiatan evaluasi difokuskan pada nilai dari suatu kebijakan
2. Interdepensi antara fakta dan nilai
Untuk menyatakan bahwa sebuah kebijakan telah mencapai tujuan optimal.
3. berorientasi pada masa kini dan masa lampau.
4. bernilai ganda
nilai – nilai yg mendasari evaluasi dapat dipandang sebagai tujuan maupun
sebagai cara.

A. alasan evaluasi kebijakan terdapat 2


yang bersifat internal
1. untuk mengetahui alasan keberhasilan kebijakan
2. mengetahui efektivitas kebjakan
3. menghindari pengulangan kesalahan

yang bersifat eksternal


1. untuk memenuhi prinsip akuntabilitas publik
2. untuk mensosialisasikan manfaat sebuah kebijakan.

B. fungsi evaluasi kebijakan


1. memberi informasi tentang kinerja kebijakan
2. memberi kritik atas nilai yg mendasari pemilihan tujuan target
3. evaluasi menunjang pelaksanaan prosedur lainnya dalam analisis kebijakan

C. kriteria untuk evaluasi kebijakan


kriteria evaluasi kebijakan terdiri dari 6 aspek :
1. efektivitas. penekanan pada ketercapaian hasil
2. efisiensi. fokus kriteria ini adalah sumber daya.
3. adekuasi (kecukupan). mempersoalkan kememadaian hasil kebijakan dalam
mengatasi masalah kebijakan.
4. kemerataan (ekuitas). apakah biaya dan manfaat sudah terdistribusi secara
merata.
5. responivitas. menyoal aspek kepuasan masyarakat
6. ketepatan. menganalisis kebergunaan hasil kebijakan

D. pendekatan evaluasi kebijakan


terdapat iga pedekatan yaitu :
1. evaluasi semu
pendekatan ini menggunakan metode deskriptif, tanpa mempersoalkannilai
dan manfaat dari hasil kebijakan
2. evaluasi formal
pendekatan ini menggunakan metode deskriptif serta melakukan evaluasi
berdasarkantjuan kebijakan. evaluasi formal terdiri
a. evaluasi sumatif. mengukur pencapaian tujuan langung setelah kebiajakan
selesai dan ditetapkan dalam jangka waktu tertentu
b. evaluasi formatif. dilakukan secara terus menerus dan dalamjangka waktu
panjang.

varian evaluasi formatif :


a. evaluasi perkembangan. ditujukan untuk memebuhi kebutuhan sehari –
hari staf program.
b. evaluasi proses retrospektif. dilaksanakan pada jangka waktu tertentu
c. evsluasi hasil retrospektif. evaluasi tanpa melakukan kontrol secara
langsung terhadap input dan proses.
d. evaluasi eksperimental. evaluasi dengan tanpa melakukan kontrol secara
langsung terhadap input dan proses.
3. evaluasi keputusan teoritis
evallusi menggunkan metode deskiptif untuk megumpulkan infromasi yg
akuntabel tentang hasil kebijakan

E. data dan informasi evaluasi

Anda mungkin juga menyukai