Anda di halaman 1dari 3

Nama : Erina Khalisah Nurindriyani

NIM : 200810301163
Kelas : M

Resume
Pengawasan (Controlling)
A. Definisi Pengawasan
 “Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut”(Schermerhorn,2002).
 “Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang
terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan”
(Stoner,Freeman,&Gilbert,1995).
 “Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat
memberikan hasil seperti yang diinginkan” (Basu Swasta,1996).
B. Tujuan dari Pengawasan
Situmorang dan Juhir (1994:26) mengemukakan bahwa secara langsung tujuan
pengawasan adalah untuk:

1. Menjamin ketetapan pelaksanaan sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan


perintah.
2. Menertibkan koordinasi kegiatan?kegiatan
3. Mencegah pemborosan dan penyelewengan
4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang atau jasa yang
dihasilkan
5. Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi

C. Fungsi Pengawasan dalan Manajemen


 Untuk menilai apakah setiap unit-unit telah melakukan kebijaksanaan dan
prosedur yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing.
 Untuk menilai apakah surat-surat atau laporan yang dihasilkan telah
menggambarkan kegiatan-kegiatan yang sebenarnya secara cermat maupun tepat.
 Untuk menilai apakah pengendalian manajemen sudah cukup memadai dan
dilaksanakan secara efektif.
 Untuk meneliti apakah kegiatan sudah terlaksana secara efektif yaitu mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
 Untuk meneliti apakah kegiatan sudah dilaksanakan secara efisien.

D. Beberapa Gejala yang Memerlukan Pengawasan


 Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu jelas faktor
penyebabnya.
 Penurunan kualitas pelayanan (teridentifikasi dari adanya keluhan pelanggan)
 Ketidakpuasan pegawai (teridentifikasi dari adanya keluhan pegawai,
produktifitas kerja yang menurun, dan lain sebagainya)
 Berkurangnya kas perusahaan
 Banyaknya pegawai atau pekerja yang menganggur
 Tidak terorganisasinya setiap pekerjaan dengan baik
 Biaya yang melebihi anggaran
 Adanya penghamburan dan inefisiensi
E. Jenis – jenis Pengawasan
Dari pendapat Koontz, et. al di atas, Situmorang dan Juhir (1994:27)
mengklasifikasikan teknik pengawasan berdasarkan berbagai hal, yaitu :

 Pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung


1. Pengawasan langsung, adalah pengawasan yang dilakukan secara pribadi oleh
pimpinan atau pengawas dengan mengamati, meneliti, memeriksa, mengecek
sendiri secara “on the spot” di tempat pekerjaan, dan menerima laporan -
laporan secara langsung pula dari pelaksana. Hal ini dilakukan dengan
inspeksi.
2. Pengawasan tidak langsung, diadakan dengan mempelajari laporan-laporan
yang diterima dari pelaksana baik lisan maupun tertulis, mempelajari pendapat
-pendapat masyarakat dan sebagainya tanpa pengawasan “on the spot”.
 Pengawasan preventif dan represif
1. Pengawasan preventif, dilakukan melalui pre audit sebelum pekerjaan dimulai.
2. Pengawasan represif, dilakukan melalui post audit, dengan pemeriksaan
terhadap pelaksanaan di tempat (inspeksi), meminta laporan pelaksanaan dan
sebagainya.
 Pengawasan intern dan pengawasan ekstern
1. Pengawasan intern, adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat dalam
organisasi itu sendiri. Pada dasarnya pengawasan harus dilakukan oleh pucuk
pimpinan sendiri. Setiap pimpinan unit dalam organisasi pada dasarnya
berkewajiban membantu pucuk pimpinan mengadakan pengawasan secara
fungsional sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
2. Pengawasan ekstern, adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat dari luar
organisasi sendiri, seperti halnya pengawasan dibidang keuangan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan sepanjang meliputi seluruh Aparatur Negara dan
Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara terhadap departemen dan
instansi pemerintah lain.
F. Proses Pengawasan

Anda mungkin juga menyukai