Anda di halaman 1dari 5

Mungkin bisa dimulai yaa. Assalamualaikum WR. WB.

Selamat pagi kepada Bu Okta dan teman-


teman. Jadi, pada kesempatan kali ini kami dari kelompok 2 akan mempresentasikan materi mata
kuliah etika bisnis dan profesi yang berjudul Hakikat Ekonomi dan Bisnis. Namun, sebelum itu izinkan
saya membacakan nama anggota dari kelompok 2. Yang pertama ada erina khalisah nurindriyani
NIm 200810301163 saya sendiri, dst

Baik yang pertama adalah hakikat ekonomi. Hakikat itu berarti makna yang sebenarnya atau makna
yang paling mendasar gitu, jadi disini makna mendasar dari ekonomi itu sendiri apa sih. Ekonomi
sendiri berasal dari kata Yunani oikonomia yang berarti pengelolaan rumah. Pengelolaan rumah itu
apa? Jadi pengelolaan rumah itu adalah cara rumah tangga, rumah tangga disini contohnya bisa
rumah tangga konsumen yaitu unit keluarga atau rumah tangga produsen contohnya yaitu
perusahaan dimana disitu membahas tentang bagaimana si rumah tangga2 ini memperoleh dan
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup dari anggota rumah tangga
mereka gitu. Dari pernyataan tersebut barulah berkembang disiplin ilmu ekonomi yang kita kenal
sebagai ilmu yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi.

Nahh berdasarkan hal tersebut Ilmu ekonomi berkembang tentu saja tidak lepas dari asumsi dasar
yaitu adanya faktor kebutuhan. Keadaan dimana Kebutuhan manusia yangsifatnya tidak terbatas
ditambah dengan faktor pemuas kebutuhan atau sumber yang terbatas ini akan membuat suatu
kondisi yg kita sebut sebagai kelangkaan, yaitu kondisi dimana alat pemuas kebutuhan tidak mampu
untuk mencukupi kebutuhan yg ada. Oleh karena adanya kondisi tersebut, terkadang manusia- itu
bersikap berlebihan dalam mengeksploitasi sumber daya yg ada demi memenuhi kebutuhan mereka
yg banyak dan tidak terbatas itu. Yang tentunya akan berdampak negative juga bagi lingkungan dan
juga keseimbangan alam.

Selanjutnya yaitu Paradigma terhadap Hakikat Manusia. Ilmu ekonomi modern itu telah
menanamkan paradigma tentang hakikat manusia sebagai berikut:

Yang pertama ada Manusia adalah mahhluk ekonomi. Maksud dari paradigma Manusia
adalah mahhluk ekonomi itu karena manusia selalu memikirkan upaya tentang bagaimana
mereka memenuhi kebutuhannya, yaitu dengan  melakukan kegiatan2 ekonomi yang telah
disebutkan tadi yaitu produksi distribusi dan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan hidup mereka.

Yang kedua ada manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas seperti
yg sudah disebutkan tadi
Lalu yang ketiga ada Dalam upaya merealisasikan kebutuhannya, manusia
itu bertindak rasional. Oleh karena kebutuhan mereka yg tidak terbatas itu,
manusia itu perlu bertindak rasional dalam memenuhi kebutuhan mereka,
tentang mana yang benar2 prioritas kebutuhan dan mana yang masih
sekedar keinginan saja seperti itu, jadi mereka itu harus dapat berpikir
rasional dalam mengelola sumber daya yg ada.
Selanjutnya ada dampak dari paradigma tadi itu yang pertama Tujuan
manusia hanya mengejar kekayaan materi dan melupakan tujuan spiritual.
Nah akibat dari paradigma tadi yg menyebutkan bahwa manusia makhluk
ekonomi jadi mereka perlu berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka
dengan baik, ditambah kebutuhan manusia tidak terbatas itu terkadang
membuat manusia bisa dibilang hanya terfokus kepada kebutuhan jasmani
atau kepuasaan diri mereka saja gitu, sehingga karena terlalu focus
mengejar materi demi memenuhi kebutuhan mereka jadi mereka itu lupa
terhadap tujuan spiritual mereka itu sebenarnya hidup di dunia ini.

Yang kedua Manusia hanya memercayai pikiran rasionalnya dan


mengabaikan kesadaran trandensental. Jadi karena mereka itu terlalu
sibuk mengurusi urusan dunia, sibuk mengejar materi jadi mereka itu
kebanyakan lebih focus kepada pikiran rasional mereka, tentang
bagaimana caranya mereka itu dapat memenuhi kebutuhan2 mereka tadi
yang terkadang dari terlalu fokusnya tersebut, mereka itu mengabaikan
kesadaran trasedental mereka, tentang hal-hal diluar logika dan bisa
dibilang secara akan tidak rasional seperti keajaiban doa atau rahmat
berupa rezeki yg datangnya itu dari tuhan, itu kadang mereka lupa dan
terlalu berpikir egois bahwa apa yg mereka dapatkan ini semata-mata
hanya hasil dari jerih payah mereka aja gitu.
Yang ketiga Mengajarkan bahwa manusia sifat manusia itu serakah,
terkadang sifat manusia yang tidak pernah puas inilah yang menyebabkan
keserakahan tersebut, misalnya dalam mengeksploitasi sumber daya alam
itu kan manusia dengans ecara serakah dan tidak bertanggung jawab
merusak alam hanya untuk memenuhi keinginan mereka gitu.

Kemudian ada Etika dan Sistem Informasi. Jadi didalam Etika itu seperti
yang telah kita pelajari di bab2 sebelumnya, mempelajari tentang perilaku
atau tindakan seseorang dan kelompok atau lembaga mengenai sesuatu
yang dianggap baik atau juga dianggap tidak baik di dalam masyarakat.
Lalu ada sistem ekonomi. Sistem ekonomi adalah seperangkat unsur (yang
terdiri dari manusia, lembaga, wilayah, sumber daya) yang mereka itu
saling terkoordinasi dalam rangka untuk mendukung peningkatan produksi
(barang dan jasa) serta pendapatan untuk menciptakan kemakmuran
masyarakat. Nahh Untuk sistem ekonomi ini ada beberapa macam, untuk
penjelasan lebih lanjut terkait jenis2 sistem ekonomi ini berikutnya akan
dibahas oleh teman saya yaitu dewi.
Anggira Dalam membuat suatu kebijakan dan pengambilan keputusan
dalam bisnis, diperlukan analisis pemangku kepentingan (stakeholder).
Apa saja kriteria yang harus dimiliki seorang pemangku kepentingan dalam
pengambilan keputusan?

Jadi dalam sebuah perusahaan atau bisnis itu pasti terdiri dari berbagai
pihak stakeholder yaa, ada yang sifatnya internal bagi perusahaan seperti
manajer, pemilik perusahaan dan karyawan, dan ada juga yang sifatnya
eksternal contohnya seperti investor kreditor pelanggan dll. Para
stakeholder2 ini menurut kami masing2 memiliki kriteria yang berbeda
ketika mereka melakukan pengambilan keputusan. Informasi-informasi
yang dibutuhkan dari para stakeholder2 , yang akan diajdikan bahan
pertimbangan mereka untuk mengambil keputusan itu juga cukup relative
berbeda. Contohnya stakeholder dari pihak pemerintah disini aparat
pemungut pajak, jadi dari pihak pajak ini tentunya memerlukan informasi
berupa laporan keuangan perusahaan itu untuk mentaksir berapa berasan
pajak yg tertanggung oleh perusahaan, seperti contohnya laba perusahaan
pada periode tersebut, aset yg dimiliki perusahaan dan informasi lainnya
yang juga mencantumkan informasi tentang aset perusahaan yg dikenakan
pajak.
Contoh lainnya itu manajer, manajer pastinya dalam memimpin sebuah
perusahaan akan dihadapkan kepada berbagai masalah atau kondisi yang
membuat dia harus mengabil sebuah keputusan yg tepat bagi perusahaan,
dimana keputusan setidaknya haruslah yg paling menguntungkan atau yg
tingkat resiko ruginya lebih kecil, seperti dia harus mempertimbangkan
faktor antara biaya dan manfaat itu lebih besaran mana, terus juga analisis
risikonya untuk sekarang atau kedepannya seperti apa, kondisi
perusahaan sedang dalam kondisi bagaimana, dan juga manajer dapat
mempertimbangkan dari pengalaman2 perusahaan sebelumnya semisal
dalam menghadapi permasalahan serupa itu bagaimana apa yang terjadi
untuk pengambilan keputusan. Jadi singkatnya menurut kelompok kami itu
untuk kriteria yg harus dimiliki stakeholder dalam pengambilan keputusan
itu berbeda-beda tergantung dari kebutuhan informasi stakeholdernya
sendiri yg dibutuhkan dia dalam pengambilan keputusan. Dan juga sangat
penting bagi stakeholder2 itu tadi menerapkan pemikiran dan tindakan yg
ber etika ketika mereka mengambil keputusan. Jadi menurut kami seperti
itu,
Renaldi. Mengapa dalam berbisnis memerluka etika. ?
Menurut kelompok kami, karena penerapan etika ketika berbisnis itu
sangat penting ya untuk diterapkan di dalam sebuah bisnis. Etika-etika ini
dibutuhkan untuk dijadikan sebagai landasan atau pedoman yang baik gitu
bagi pihak perusahaan atau juga konsumen ketika mereka itu menjalin
hubungan berbisnis.
Ketika seluruh pihak di dalam perusahaan ini mampu
mengimplementasikan etika yang baik, misalnya mereka bersikap ramah
dan memberikan pelayananan yang baik terhadap stakeholder2
perusahaan seperti pelanggan, investor, kreditor , terus juga jujur,
transparan, sopan itu pasti kan secara langsung maupun tidak langsung
mereka itu akan memberikan penilaian yang baik kepada perusahaan.
Sehingga pemangku kepentingan2 ini juga berasa nyaman ketika menjalin
hubungan atau bekerjasama dengan perusahaan. Hubungan yang
harmonis dengan pemegang kepentingan akan menghasilkan energi positif
buat kemajuan perusahaan. Karena Kepercayaan dari pihak stakeholder
itu kan merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam berbisnis yaa
karena ketika perusahaan sudah dipercaya misalnya oleh pelanggan jadi
mereka itu gak bakal ragu atau bahkan senang gitu ketika membeli produk
atau jasa dari kita karena mereka dah yakin bahwa perusahaan kita tuh
jujur, pelayanannya bagus, terus juga kualitasnya bagus, terus juga dari
pihak investor itu juga ketika mau menginvestasikan uangnya kepada
perusahaan itu jadi percaya gitu.
NAhh hal ini akan berbeda kalau perusahaanya itu tidak menerapkan etika
yg baik, misalnya mereka itu dalam berproduksi membuang limbahnya
sembarangan sehingga mencemari lingkungan dan merugikan warga,
nahh hal ini itu kan bakal memancing masyarakat untuk misalnya melalui
gerakan pemboikotan terhadap peruahaan, terus juga misalnya
perusahaanya itu tidak jujur dimana diinformasinya mengatakan bahwa
mereka hanya menyajikan produk dari bahan yg berkulitas tetapi pada
kenyataanya tidak nah itu kan akan memicu yg namanya kemarahan dari
konsumen, yang akibta dari keluhan dan kemarahan tersebut bisa
mengakibatkan misal perintah larangan beredar untuk produk perusahaan,
atau larangan beroperasi bagi. Hal ini kan akan dapat berdampak pada
menurunnya nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Oleh karena itu,
etika dalam berbisni itu sangatlah penting.

Anda mungkin juga menyukai