Anda di halaman 1dari 7

BAB 1 : Konsep Etika Dan Bisnis Islam

Dari ilmu yang sudah di diskusikan, saya dapat mengerti beberapa hal
mengenai konsep dari etika dan bisnis islam. Sebelum itu, pengertian dari etika
dan bisnis baik secara konvensional ataupun islami perlu kita ketahui bersama.
Etika sendiri yaitu mempelajari konsep nilai, baik buruknya, benar salah dalam
melakukan suatu bisnis sedangkan bisnis yaitu suatu aktivitas yang memberikan
keuntungan kepada seseorang.

Dari definisi tersebut, dapat kita ketahui apa itu pengertian etika bisnis
sendiri yaitu tindakan yang dilakukan dalam melakukan kegiatan bisnis dengan
tidak melanggar aturan dalam organisasi dan masyarakat, sedangkan dalam islam
yaitu seperangkat nilai tentang baik, buruk benar, salah dan halal haram dalam
dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas yang sesuai syariah.
Perbandingannya sediri dapat dilihat dari segi filosofi, distribusi, teori makro, dan
aspek mikronya.

BAB 2 : Prinsip Dan Ruang Lingkup Etika Bisnis Islam

Dari materi kedua sendiri, saya dapat mengerti beberapa hal. Seperti
prinsip-prinsip yang perlu kita ketahui dan dapat kita ikuti yang ada di dalam etika
bisnis islam dan ruang lingkupnya. Prinsip-prinsipnya ini terdapat 2 yang saya
ketahui, yang pertama yaitu secara umum, dimana prinsip-prisnip ini meliputi dari
kesatuan, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, dan kebajikan.
Sedangkan menurut Rasulullah SAW sendiri, prinsip etika bisnis yang dapat kita
ikuti yaitu Siddiq (siddiq), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan),
dan Fathanah cerdas).

Adapun ruang-ruang lingkup yang terdapat di etika bisnis islam yang dapat
kita ketahui yaitu, etika bisnis sebagai etika profesi dimana membahas dari
prinsip, kondisi, dan masalah yang berkaitan dengan praktek etika, membantu
konsumen akan hak dan kepentingan mereka yang tidak bisa dilanggar oleh
praktek bisnis siapa pun juga, dan terkahir etika ini berbicara mengenai sistem
ekonomi yang menentukan apakah praktek bisnis layak atau tidak.
BAB 3 : Perilaku Bisnis Yang Terlarang (Bagian 1)

Materi ketiga sendiri membahas mengenai perilaku bisnis yang terlarang


atau tidak bisa kita lakukan dalam melakukan suatu praktek bisnis. Adapun
perilaku-perilaku yang tidka bisa kita lakukan seperti riba, penipuan, tathfif, dan
Qimaar. Riba memiliki pegertian melebihkan jumlah pinjaman kepada seseorang
saat mengembalikan pinjaman tersebut, dimana hukumnya sendiri haram.
Penipuan sendiri, menipu orang lain utnuk mendapatkan suatu untung terhadap
dirinya sendiri. Selanjutnya, tahfif sendiri yaitu curang dalam menimbang dan
takaran dalam melakukan suatu tranksaksi. Dan terkahir, qimar atau judi yang
sudah jelas tidak boleh dilakukan oleh seseorang karena mempertaruhkan uang
mereka dalam mendapatkan keuntungan yang sudah dilarang dalam Al-Qur’an.

BAB 4 : Perilaku Bisnis Yang Terlarang (Bagian 2)

Materi ini sendiri, merupakan kelanjutan dari materi sebelumnya, dimana


perilaku-perilaku bisnis yang tidak boleh dilakukan. Yang pertama yaitu Ghaban
Fahisy atau melambungkan harga di atas harga pasar, tadlis atau menutupi
kecacatan barang kepada pembeli, ihtikar atau menimbun atau mengumpulkan
barang-barang untuk dijual dengan berharap mendapatkan harga yang mahal. Dan
terakhir, Tas’ir atau kebijakan negara dalam menetapkan harga demi
kemaslahatan masyarakat.

BAB 5 : Etika Produksi Perspektif Islam

Selanjutnya materi kelima, sebelum saya mengetahui atika-etika yang perlu


saya ketahui dalam melakukan produksi islam. Adapun, pengertian yang dapat
saya dari produksi dalam islam yaitu suatu aktivitas yang dilakukan untuk
mewujudkan suatu barang atau jasa untuk kepentingan manusia yang bahannya
telah disediakan oleh Allah SWT. Karena didalam islam sendiri memiliki tujuan
memberikan mashlahah yang maksimum bagi konsumen.

Konsep produksinya sendiri dapat saya ketahui dalam al-qur’an


(memproduksi barang dengan menekankan pada manfaatnya) dan al-hadist.
Selanjutnya, adapun perbandingan dari teori produksi umum dengan islam yaitu
perbedaannya terletak pada filosofinya yang dianutnya. Motif-motif dari produksi
sendiri yaitu untuk memenuhi kebutuhan orang banyak dan menjauhkan manusia
dari nilai-nilai moral sebagaimana ditetapkan oleh al-qur’an. Sehingga kita sedikit
dapat mengetahui etika produksi dalam islam jika mengetahui dari motifnya yaitu
memanfaatkan sumber daya alam sebagai bahan produksi yang mana harus
diimbangi dengan perbuatan, perngetahuan, dan keterampilan manusia dalam
melakukan suatu produksi. Karena jika tidak diimbangi dengan hal tersebut maka,
akan sangat merungikan alam sekitar dan hanya melakukan suatu pekerjaan yang
sia-sia.

BAB 6 : Etika Konsumen Perspektif Islam

Dari materi ke-6 ini, saya dapat mengetahui etika-etika dalam islam.
Sebelumnya, pengertian dari etika konsumen islam adalah etika terhadap
kebutuhan baik jasmani maupun rohani sehingga dapat membantu manusia
sebagai hamba Allah SWT untuk mendapatkan kebahagiaan didunia dan akhirat.
Lalu, ada prinsip-prinsip dasar dari konsumsi ini yaitu prinsip keadilan,
kebersihan, kesederhanaan, kemurahan hati, dan moralitas.

Terakhir, etika-etika konsumsi dalam islam yaitu tauhid atau kesatuan


mencari kenikmatan dengan mentaati perintah Allah SWT, Adil dalam
memanfaatkan keuntungan material sesuai dengan syariah, Free will atau
kehendak bebas manusia tetapi tidak lepas dari qadha dam qadar, amanah atau
bertanggung jawab dalam melakukan konsumsi terhadap masyarakat di dunia
ataupun akhirat, halal dimana barang yang dikomsumsi yaitu menunjukkan nilai-
nilai yang memiliki manffat baik kepada manusia, dan sederhana yaitu tidak boros
atau berlebihan dalam menggunakannya.

BAB 7 : Etika Distribusi Perspektif Islam

Materi selanjutnya yaitu mengenai etika distribusi perspektif islam. Disini,


saya dapat memahami beberapa hal. Sebelum itu, adapun pengertian yang saya
ketahui mengenai distribusi dalam islam yaitu salah satu aspek dari pemasaran
dimana memiliki hubungan erat dengan masyarakat. Tujuannya sendiri jika saya
melihat dari segi ekonominya, maka sangat membantu dalam dunia
perekonomiannya. Karena, menggunakan sumber daya manusia yang dapat
dipekerjakan agar mengurangi pengangguran. Kita perlu juga mengetahui prinsip-
prinsip yang ada didalam distribusi islam yaitu prinsip kebebasan dan perinsip
keadilan sehingga dapat mewujudkan beberapa hal dalam melakukan suatu
distriusi. Seperti memenuhi kebutuhan semua makhluk, memberikan efek positif
misal zakat, dan lain-lain. Pembahasann selanjutnya yaitu mengenai distribusi
pendapatan dimana islam tidak mengarahkan distribusi pendapatan yang sama rata
karena dalam islam adalah keadilan atas dasar maslahah.

Adapun instrumen distribusi pada pendapatan islam seperti zakat sebagai


distribusi wajib individu, wakaf sebagai distribusi individu untuk masyarakat,
waris sebagai distribusi dalam keluarga, dan infak & sedekah sebagai distribusi
dalam masyarakat. Pembahasan terakhir yaitu mengenai etika distribusi. Islam
sangat mendukung pertukaran barang dan menganggap sangat mendukung para
pedagang yang ada didunia sebagai karunia dari Allah SWT. Adapun etika-etika
yang perlu di pahami yaitu larangan ikhtikar yaitu penimbunan barang, mencari
keuntungan yang wajar, mendistribusikan kekayaan yang luas, dan keadilan dalam
distribusi.

BAB 8 : Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial

Dari hasil diskusi materi ini, dimana membahas tentang etika bisnis dan
tanggung jawab sosial. pertama, pengertian dari etika bisnis dan tanggung jawab
sosial yang saya ketahui adalah tindakan yang dilakukan dalam melakukan suatu
bisnis dengan tidak melanggar aturan norma dan etika dalam masyarakat yang
dimana jika ingin melakukan hal tersebut, kita harus memiliki sebuah komitmen
yang pasti dalam usaha yang sedang di jalankan. Dalam etika ini, dapat
dihubungakan dengan lingkungan umum perusahaan karena secara tidak langsung
berpengaruh dengan kinerja suatu organisasi dan masyarakat yang melipuri
demografi, ekonomi, alam, teknologi, politikm sosial dan budaya.
Dalam lingkungan perusahaan terdapat 2 macam yaitu internal dan
eksternal.yang pertama itu adalah lingkungan internal perusahaan yaitu faktor-
faktor yang berpengaruh tehadap manajemen perusahaan dari dalam. Dimana
pengarunya berasal dari visi-misi, budaya perusahaan, gaya manajemen,
kebijakan, karyawan, organisasi informal, hubungan natar unit, dan kebijakan.
Lingkungan ekternal perusahaan sendiri merupakan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap manajemen perusahaan dari luar.

Didalam ekternal sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu secara umum


(kondisi ekonomi, kondisi sosial-budaya, kondisi hukum-politik, kondisi
teknologis, dan kondisi lingkungan alam) dan khusus (pelanggan,
pemasok,pesaing, pembuat peraturan, dan serikat pekerja).

Hubungan lingkungan internal dengan eksternal sendiri yaitu ekternal


sebagai sumber pemasokan dari sumber daya dan konsumen yang dimana internal
berpengaruh langsung terhadap kemampuan dalam proses sistem organisasi dari
pemasukan, transformasi, dan keluaran.

BAB 9 : Etika Bisnis Dalam Pasar Islam

Pada materi ini, saya dapat mengerti beberapa mengenai etika bisnis dalam
pasar islam baik dari pengertian, prinsip, dan mekanismenya. Pengertian dari
pasar islam itu sendiri yaitu tempat terjadinya transaksi antara penjual dan
pembeli, dimana didalam islam pasar diatur agar persaingan disana dilakukan
secara adil agar tidak menimbulkan ketidakadilan.

Prinsip-prinsip dasar yang ada didalam pasar islam sendiri ada 4 antara lain :

 persaingan yang sehat


 Ar-ridha atau semua transaksi yang dilakukan secara kerelaan antara
kedua belah pihak
 keterbukaan dan keadilan, dan kejujuran
 Mekanisme yang ada didalam pasar sendiri menjadi sistem utama yang
harus dijalankan, sehingga jika mekanisme ini dihubungkan dengan
islam maka penentuan harga akan dilakukan.

BAB 10 : Persaingan Dalam Bisnis

Selanjutnya hasil diskusi pada bab ini, adapun beberapa hal yang saya
ketahui, didalam dunia persaingan bisnis jika kita melihat dalam dari segi islam
maka islam sebagai salah satu aturang yang sangat bermafaat jika kita benar-benat
mengikutinya dengan jelas dan rinci bagaimana cara hukum dan etika yang perlu
kita lakukan saat melakukan suautu persaingan bisnis agar menghindari
persaungan yang tidak sehat dan menjadi hamba Allah SWT yang baik. Untuk
melakukannya setidaknya terdapat 4 unsur agar dapat melakukan persaingan ini
secara baik, anatar lain :

1. Pihak-pihak yang bersaing bisa diartikan manusialah yang merupakan


pusat mengendalikan persaingan ini. sehinnga ia harus melakukan suatu usaha
dengan cara yang baik-baik.

2. Cara bersaing dalam islam harus kita hubungan dengan muamalah, untuk
menghindari persaingan yang menghalalkan secara cara karena bertentangan
dengan prinsip muamalah islam.

3. Produk barang dan jasa yang dipersaingkan harus mempunyai setidaknya


beberapa keunggulan yang dapat dilihat dari produk, harga, tempat, dan cara
pelayanannya.

4. Hukum persaingan dalam islam sangat diperbolehkan asalkan dilakukan


secara sehat dan tidak merugikan orang lain.

BAB 11 : Implementasi Etika Bisnis Islami Dalam Masyarakat Islam

Dimateri ini, hal yang dapat saya pahami dari hasil diskusi mengenai
implementasi etika bisnis islam dalam masyarakat sangat penting untuk diketahui
karena merupakan suatu kegiatan dilakukan dengan benar untuk mencapai tujuan
kegiatan tersebut. Sehingga, jika dihubungkan dengan etika maka kita akan tau
benar-salah, baik-buruknya moral kita ketika melakukan suatu usaha.

Dari sini, dapat kita lihat tujuan yang dicapai dari implementasi dalam
masyarakat jika di hubungkan dengan islam yaitu untuk menjaga dan memastikan
masyarakat dari moral yang jelek dan selalu melakukannya sesuai hukum yang
telah ditetapkan oleh Allah SWT. Adapun etika-etika didalam islam yang pelu
diketahui yaitu dilarang menggunakan sumpah (Al-qasam), menjual barang yang
baik mutunya, jujur dalam takarannya, dan longgar dan bermurah hati.

BAB 12 : Transaksi Bisnis Online

Di materi terakhir ini, adapun hasil diskusi yang dapat saya dapat sangat
banyak sebab, jika saya ingin memulai sebuah bisnis online dengan baik dan
sesuai dengan syariah islam. Bisnis online sendiri mempunyai arti suatu aktivitas
dimana terjadi sebuah transaksi jual beli jasa dan barang yang dimana
menggunakan internet sebagai media perantaranya. Bisnis online sendiri sering
kita jumpa melalui website, media sosal, E-mail, dan lain-lain.

Jika kita tinjau dari segi etika dan bisnis islam, bisnis online ini dihalalkan
dalam islam apabila sesuai dengan ketentuan dan syariat agama islam. Adapun
etika-etika yang perlu diketahui yaitu kesatuan, keseimbangan, kehendak bebas,
tanggung jawab, dan kebenaran. Dimana jika kita tidak mengindahkan etika ini,
maka nilai moral dalam melakukan suatu usaha tidak bermoral lagi sehingga dapat
membuat persaingan yang tidak sehat dan konflik yang dapat membahayakan diri
sendiri ataupun orang lain.

Anda mungkin juga menyukai