Anda di halaman 1dari 1

Pro :

Kontra :

 Menurut Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis
menilai, warung makan tak perlu ditutup alasan nya bisa jadi hanya waruhng makan
tersebutlah satu2nya atau bahkan sumber utama penghasilan mereka. Beliau
menganjurkan Jadi yang buka warung makanan silakan dibuka, cuman barangkali
tetap ya menjaga kehormatan bulan Ramadhan, mungkin seperti halnya jangan terlalu
mencolok, dipakaikan kerai,Dan juga sebagai bentuk tegang rasa makannya tidak
usah dipemarkan demi menghrmati orang yang berpuasa.
 Melarang usaha tempat makan buka pada siang hari selama Ramadan tentu
menunjukkan intoleransi. Indonesia memiliki enam agama resmi dan hanya agama
Islam yang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Apabila warung makan dilarang
buka, lalu bagaimana nasib penganut agama lain yang barangkali ingin membeli
makanan?
Dalam agama Islam sendiri pun terdapat orang-orang yang tidak berpuasa, seperti
perempuan yang tengah haid, lansia yang sudah tidak kuat untuk berpuasa, musafir,
dan orang yang sakit. Meskipun Islam adalah agama yang dominan, bukan berarti
toleransi hanya dilakukan oleh yang minoritas kepada mayoritas. 
 Hal lain yang perlu dipertimbangkan juga terkait perekonomian para pelaku usaha.
Apabila mereka dipaksa untuk menutup usahanya, bukan tidak mungkin
pendapatannya akan merosot. Apalagi jika peristiwa tersebut disandingkan dengan
kondisi hari ini di mana semua harga kebutuhan pokok naik. Hal tersebut tentu akan
sangat membebani pelaku usaha tempat makan. 
 Dalam hal ini ada kebijakan khusus yang pernah diterapkan di Jakarta yaitu
Pemerintah Kota DKI Jakarta mengambil kebijakan untuk
memperpanjang izin jam operasional tempat makan yakni hingga
pukul 22.30 WIB. Selanjutnya, tempat makan dapat dibuka kembali
pada pukul 02.00 hingga 04.30 WIB guna melayani sahur. 

Anda mungkin juga menyukai