LEBARAN
NGGAK HARUS
LEBAR-AN
5 LANGKAH JITU MENJAGA BERAT BADAN SAAT LEBARAN
LATAR BELAKANG
@rizalnutritionist 1
#1 KALAP SUMBER MASALAH
Sumber: https://inews.gtimg.com/newsapp_bt/0/7031683805/1000
JANGAN BERLEBIHAN
Meskipun sunnahnya adalah dianjurkan makan sebelum shalat
Idul Fitri, bukan berarti perut harus langsung dihajar dengan
berbagai makanan berat ya!
Dalam riwayat Rasulullah SAW hanya makan beberapa butir
kurma saja sebelum berangkat shalat.
Masalahnya, kurma seringkali “kalah pamor” jika dibandingkan
dengan nastar, kastengel, dan putri salju. Benar tak?
Yah namanya juga lebaran. Banyak godaan. Saya sendiripun
terkadang masih khilaf. Haha…
Ini memang tips klasik. But it really works! Penuhi sepertiga
lambungmu dengan makanan, sepertiga dengan air, dan
sepertiga dengan udara. Nasihat bijak 1400 tahun yang lalu ini
sungguh masih berlaku hingga hari ini.
@rizalnutritionist 2
Tahukah kamu bahwa 10 butir nastar mengandung sekitar 600-
750 kkal yang setara dengan kira-kira tiga porsi nasi? Jumlah
tersebut sama dengan sepertiga kebutuhan harian rata-rata
orang dewasa yakni 2000 kkkal!
Tentu ini belum kue yang lain, minuman-minuman manis, tiga
kali makan utama dan sebagainya yang (nggak sengaja; katanya)
ikut masuk ke dalam perut.
Jadi, jika hari ini kamu sudah makan 10 nastar, maka sebaiknya
kurangi porsi jajanan yang lain. Setidaknya untuk hari ini. Kamu
tetap butuh makan utama tiga kali sehari dengan menu lengkap
dan bergizi seimbang.
Nastar, dan kue-kue sejenis lainnya pada umumnya hanya tinggi
kalori, gula, dan lemak tapi miskin protein, serat, vitamin, dan
mineral.
Jangan salahkan keadaan jika celana yang sudah mulai kendor
selama Bulan Ramadhan akan kembali sesak ketika lebaran.
Ternyata bukan cuma jalanan saja yang sesak selama mudik
lebaran.
Sadari bahwa besok InsyaAllah masih ada hari. Jangan habiskan
semua jenis kue yang ada di depan mata hari ini dan saat ini juga.
Jangan cash. Kamu bisa kredit, mencicil, mengangsur, atau
apapun istilahnya lah di hari berikutnya.
Jangan makan berlebihan seolah besok kiamat. Bukankah
Rasulullah SAW teladan sejati kita juga melarang umatnya untuk
berlebih-lebihan?
DONE IS DONE
Ketika selesai makan, yasudah. Jangan lagi icip-icip, cuil-cuil,
atau coba-coba lagi.
@rizalnutritionist 3
Ambil beberapa butir nastar, lalu tutup kemasannya. Jangan
coba-coba membukanya lagi.
Berapa porsinya? Kamu yang paling tahu berapa banyak yang
seharusnya dimakan. Dalam jumlah tertentu, (harusnya) pasti
akan muncul perasaan “bersalah” karena sudah makan terlalu
banyak. Semoga begitu ya! “Pengendalian diri adalah koentji”.
***
Untuk bab #1 ini sudah cukup jelas ya. Jadi tidak perlu terlalu
panjang. Tinggal praktek!
@rizalnutritionist 4
2# GUNAKAN AKAL SEHAT
Sumber: https://blog.101domain.com/wp-content/uploads/2018/06/smart-thinking.jpg
@rizalnutritionist 6
Tentunya, dengan merencanakan hal yang terlihat “sepele” ini,
kamu bisa mengurangi banyak daftar makanan yang rencananya
akan kamu coba.
Atau jangan-jangan kamu nggak pernah merencanakannya
sama sekali?
RECALL
Dalam dunia gizi ada yang disebut dengan metode recall. Kamu
akan ditanya dan diminta untuk mengingat apa saja yang sudah
dikonsumsi dalam 24 jam terakhir, serta memperkirakan
seberapa porsinya.
Tujuannya adalah untuk memperkirakan jumlah kalori dan zat
gizi yang masuk dalam 24 jam terakhir kemudian akan
dibandingkan dengan kebutuhan seharimu.
Dari sini akan muncul persentase hasil asupanmu. Apakah
asupan makanmu termasuk kategori kurang dari kebutuhan
harian, ataukah cukup, atau justru berlebihan. Setelah tahu,
maka kamu akan dapat mengevaluasi pola makan harianmu
untuk keesokan harinya.
Tips ini berguna, layaknya kamu mengevaluasi tentang “dosa
apa saja” yang telah kamu lakukan dalam sehari. Harapannya,
besok kamu bisa lebih baik lagi.
@rizalnutritionist 7
3# PUASA SYAWAL
Sumber: http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-puasa_20180616_173211.jpg
@rizalnutritionist 8
Jika dijumlah, maka sama saja dengan puasa: 10 + 2 = 12 bulan.
Itulah mengapa orang yang melakukan puasa sunnah enam hari
di Bulan Syawal bisa mendapatkan ganjaran puasa setahun
penuh.
Ternyata, puasa sunnah di Bulan Syawal lebih utama
dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri dan dilakukan secara
berurutan. Meskipun tidak mengapa juga jika diakhirkan dan
tidak berurutan asalkan masih di Bulan Syawal.
Jangan lupa bagi yang mempunyai hutang puasa, wajib
membayarnya terlebih dahulu sebelum melakukan puasa
sunnah enam hari di Bulan Syawal.
PUASA SYAWAL DAN DIET
Puasa sunnah di awal-awal Bulan Syawal dapat menghindarkan
kita dari konsumsi makanan berlebihan selama berkunjung ke
rumah saudara dan kerabat. Jelas! Gimana mau makan?
Lhawong puasa. Hehehe…
Tapi tunggu dulu. Meskipun alasan itu benar, tetapi bukan hanya
itu alasan satu-satunya mengapa kamu perlu menyegerakan
puasa sunnah yang satu ini.
Coba ingat kembali 30 hari yang lalu. Kira-kira lebih berat mana,
lebih merasa lapar dan haus mana, antara puasa di awal bulan
dengan di tengah atau bahkan di akhir Bulan Ramadhan?
Kalau saya, lebih berat di awal. Hal ini karena di awal, tubuh
sedang dalam proses adaptasi ke mode “puasa”. Hormon-
hormon sedang dalam masa penyesuaian.
Setelah beberapa hari, tubuh mulai menyesuaikan diri sehingga
perasaan lapar dan haus semakin berkurang.
@rizalnutritionist 9
Nah, maka dari itu awal Bulan Syawal merupakan kesempatan
yang sangat baik.
Mumpung tubuh masih dalam ritme puasa 30 hari di Bulan
Ramadhan. Mumpung tubuh belum sepenuhnya switch ke mode
“tidak berpuasa”. Mumpung tubuh belum sepenuhnya
beradaptasi kembali ke pola makan semula.
Sekaranglah saat yang tepat untuk melakukannya. Jangan
menunggu akhir bulan. Jangan terlalu lama menjeda.
Itulah mengapa menyegerakan membayar hutang-hutang puasa
maupun melaksanakan puasa sunnah di Bulan Syawal itu
penting. Kebaikan memang harus disegerakan. Jangan ditunda-
tunda.
Kalau tahun ini lagi gagal diet, gagal nikah, gagal paham, gagal
move on, masa iya sih mau gagal dapat pahala menunaikan
puasa syawal juga?
@rizalnutritionist 10
4# TERAPKAN STRATEGI INI
Sumber: https://telco.co.zw/wp-content/uploads/2018/06/business-strategy-03.jpg
@rizalnutritionist 11
itu, tubuh akan membakar kalori lebih banyak untuk mencerna
protein daripada mencerna dua zat gizi lainnya.
Sayur dan protein dapat memberikan rasa kenyang lebih cepat
dan lebih tahan lama.
Dengan melakukan cara ini, perut akan terasa penuh sehingga
keinginan ngemil berlebihan saat bertamu dapat terkontrol.
Sebaliknya, kalau kamu membiarkan perutmu dalam keadaan
kosong saat berpergian, potensi untuk kalap dan makan tak
terkontrol akan semakin besar.
AIR PUTIH
Sebelum memutuskan untuk melahap terlalu banyak camilan
yang berujung pada rasa penyesalan, cobalah untuk minum 1-2
gelas air putih terlebih dahulu.
Dengan meminum air putih, perut akan lebih cepat terasa penuh
sehingga ruang untuk makanan menjadi lebih sedikit. Potensi
makan berlebihan pun lebih dapat dikendalikan.
Sebisa mungkin, kurangi minuman manis. Seringkali kita nggak
sadar kalau sudah minum terlalu banyak minuman manis, tapi
tetap saja nggak kenyang. Saking enaknya.
Kecuali kamu mampu mengontrol diri, mencoba mencicipi satu
gelas bukanlah masalah. Satu gelas kecil, bukan gelas ukuran 1
liter…
Habiskan Minumanmu
Oh iya. Kalau sedang bertamu dan diberi suguhan air minum
dalam kemasan gelas: habiskan atau jangan minum sama
sekali. Penting tapi sering terlupakan.
Ini bukan semata-mata tips diet ataupun turun berat badan.
Lebih dari sekadar itu, ini adalah masalah adab.
@rizalnutritionist 12
Betul niatnya menghargai tuan rumah, namun jatuhnya
mubadzir. Padahal nggak haus sama sekali tetapi meminum
hanya seteguk lalu meninggalkannya. Inilah kebiasaan buruk
yang seharusnya nggak perlu dilakukan.
Jika hanya haus sedikit, tahanlah sampai di rumah. Kalau nggak
mampu menahan, minumlah dan bawalah sisanya ketika pulang.
Saya, bahkan jika disuguhi teh manis atau es sirup, karena
dasarnya memang berusaha menghindari minuman manis, maka
minuman tersebut nggak akan saya minum sama sekali.
#kecuali jika minuman manisnya berbentuk es campur lain lagi
ceritanya. Hahaha…
Berterus terang kepada tuan rumah kalau nggak minum yang
manis-manis.
Dengan begitu, minuman tersebut akan masih layak untuk
dikonsumsi oleh tuan rumah atau orang lain sehingga potensi
sisa dan dibuang menjadi berkurang.
TETAP BERGERAK
Mudah saja. Tambah aktivitas fisikmu agar “bisa makan lebih
banyak” tanpa khawatir jarum timbangan semakin bergeser ke
kanan.
Jogging, bersepeda, berenang, nge-gym, circuit training,
bodyweight training, wah banyak sekali. Pilih aja yang kamu
suka, atau yang sudah biasa kamu lakukan sebagai rutinitas
seperti hari-hari biasanya.
Lebaran bukan alasan untuk nggak berolahraga bukan?
Tempat fitness tutup? Nggak masalah. Perbanyak jalan kaki.
Indonesia termasuk negara yang penduduknya kurang aktif
dalam hal jalan kaki dibandingkan banyak negara lain.
@rizalnutritionist 13
Nggak percaya? Coba pakai jam yang ada alat penghitung
langkah kakinya. Sehari aja. Meskipun nggak 100% akurat, coba
hitung berapa jumlah langkah kakimu dalam sehari?
Kalau masih di bawah 10.000 langkah, berarti masih kurang.
Mainnya kurang jauh. Targetkan peningkatan secara bertahap.
Sehari minimal 5000 langkah. Lalu besok tambah menjadi 5500.
Dan seterusnya.
Di momen lebaran dengan kendala gym tutup sedangkan banyak
godaan makanan enak, nggak ada salahnya kamu mulai
memperbanyak jalan kaki.
Sedang mudik di kampung halaman? Kamu bisa melakukan jalan
kaki bersama kerabat yang sudah lama nggak ketemu seusai
shalat shubuh. Berjalan sambil ngobrol dan momong anak dan
keponakan keliling kompleks pasti seru.
Mau yang lebih menantang? Ajak mereka bersepeda menikmati
indahnya pemandangan desa. Aktivitas ini juga menjadi salah
satu alternatif yang sering saya lakukan ketika saudara dan
keponakan mudik ke rumah. Maklum saya nggak mudik, justru
kerabat yang mudik ke rumah kami.
Hari ini lewat rute utara, besoknya lagi ke selatan. Lusa ke arah
barat. Lusanya lagi ke alun-alun tengah kota atau ke kebon rojo.
Banyak tempat yang bisa dieksplor.
Alternatif lainnya: jangan cuma makan doang. Bantu masak dan
cuci piring juga.
Ini juga penting. Jangan mau enaknya doang. Pererat ikatan
sosial bersama keluarga dan kerabat dengan membantu masak
sambil ngobrol ringan. Mumpung kumpul.
Selain membantu membakar kalori, memperbanyak gerak dan
olahraga merupakan salah satu cara mengurangi kalap dan lapar
@rizalnutritionist 14
mata. Ini ada kaitannya dengan hormonal. Nggak akan saya
bahas di sini. Tapi intinya begitu.
Banyak cara agar kamu tetap bisa aktif bergerak selama liburan.
Tapi kalau memang dasarnya sudah malas, pasti ada saja 1000
alasan buat malas bergerak. Pilihan ada di tanganmu
MENGHADAPI OPOR SAAT LEBARAN
Idul Fitri selalu identik dengan makanan khas yang satu ini.
Sayang sekali dong kalau di momen lebaran kamu nggak bisa
menikmatinya hanya demi mempertahankan angka timbangan.
Nggak usah sedih dan khawatir bagi yang sedang berdiet. Berikut
ini beberapa tips agar kamu tetap bisa menikmati sajian opor
dan ketupat di hari raya:
1. Minum 1-2 gelas air dulu sebelum makan
Sudah dijelaskan, agar perut terasa penuh sebelum terisi
makanan sehingga porsi makan bisa berkurang.
2. Berdoa sebelum makan
Penting. Selain doa agar diberkahi, coba deh tambahin
doa minta biar nggak melar setelah makan.
@rizalnutritionist 15
3. Pilih ayam bagian dada
Kalau ada opor atau semacamnya yang terdapat lauk
ayam, coba pilih bagian dada tanpa kulit karena lebih
rendah lemak daripada bagian yang lain.
4. Kuah santan dan kerupuk secukupnya
Ini nih sumber kalori tersembunyi. Ambil kuah santan
secukupnya karena santan merupakan sumber lemak.
Tahu kan 1 gr lemak terdapat 9 kkal?
Kerupuk juga demikian. Meskipun kelihatannya ringan,
tapi minyaknya lumayan. Sering kita nggak sadar udah
makan 10 biji kerupuk dalam sekali kali duduk
5. Makan dalam keadaan fresh
Maksudnya, hindari makan opor santan yang telah
dipanaskan berulang kali. Lemak baik pada santan telah
banyak berubah menjadi lemak jenuh dan trans yang
nggak baik bagi kesehatan. Maka dari itu, masak
secukupnya. Jangan mentang-mentang momen hari
raya, lalu masak berlebihan.
6. Makan bareng, jangan menyendiri
Tujuan kita berlebaran adalah silaturrahim. Selain itu,
kata Rasulullah makan bareng juga dapat menambah
keberkahan.
7. Pastikan opornya ada
Poin paling krusial. Percuma kalau poin 1-6 kamu udah
siap, tapi poin ke-7 nggak ada. Hehe…
@rizalnutritionist 16
5# LIBURAN DAN LEBARAN BIKIN LEBAR-AN?
Sumber: https://www.lanap.com/site/wp-content/uploads/2016/11/shutterstock_478042051-1024.jpg
@rizalnutritionist 17
Faktanya, semakin kamu menghindari makanan tertentu,
semakin sering pula kamu akan kepikiran, “Kapan ya diet ini
berakhir? Kapan ya saya bisa makan itu lagi?”
Akibatnya, perasaan balas dendam akan muncul. Begitulah otak
kita secara alami bekerja.
Coba deh kamu makan apa pun makanan yang kamu suka. Yang
sedang kamu inginkan dan idam-idamkan. Yang kamu anggap
nggak sehat. Sebanyak satu porsi saja. Tapi setiap hari. Selama
satu bulan.
Lama kelamaan perasaan kalap pada makanan tersebut akan
hilang dengan sendirinya. Bahkan kamu cenderung akan merasa
bosan.
Jadi intinya, nggak usah berlebihan menghindari makanan
tertentu. Ketika muncul perasaan ingin makan brownies, ya
makan saja. Yang penting tetap atur porsi, dan ingat kapan harus
berhenti.
WHAT STUDY SAYS
Terlalu khawatir berat badan melonjak naik selama lebaran?
Mungkin kamu perlu membaca penelitian ini.1
Sebuah eksperimen melibatkan 24 orang laki-laki. Orang-orang
tersebut diberikan makanan surplus kalori sebesar 1000 kkal
setiap hari selama 7 hari berturut-turut dengan komposisi
makanan tinggi lemak (whipping cream, 341 mL/hari).
1
Beate Ott and others, ‘Short-Term Overfeeding with Dairy Cream Does Not
Modify Gut Permeability , the Fecal Microbiota , or Glucose Metabolism in
Young Healthy Men’, The Journal of Nutrition, 148.1 (2018), 77–85
<https://doi.org/10.1093/jn/nxx020>.
@rizalnutritionist 18
Komposisi zat gizi makronya yaitu 48% lemak (mayoritas lemak
jenuh), 34% karbohidrat, dan 18% protein.
Selain itu, orang-orang tersebut juga diinstruksikan untuk
mengurangi aktivitas fisiknya selama 7 hari tersebut. Hasilnya?
Awal Eksperimen Peningkatan
Energi 2731 kkal 3926 kkal 1195 kkal
Protein 100 g 176 g 76 g
Karbohidrat 303 g 333 g 30 g
Lemak 108 g 209 g 101 g
BB 76,6 kg 77,6 kg 1 kg
BB non-lemak 66,9 kg 67,3 kg 0,4 kg
BB lemak 9,8 kg 10,3 kg 0,5 kg
See? Memang terjadi peningkatan berat badan. Itupun hanya 1
kg. Itupun nggak semuanya jadi lemak. Itupun kalau kamu
konsisten surplus 1000 kkal selama 1 minggu.
Jadi apa yang patut dikhawatirkan? Mengorbankan momen
lebaran hanya karena obsesi diet yang terlalu berlebihan?
Jika 11 bulan 3 minggu di luar momen lebaran kamu sudah
mampu menjaga pola makan dan olahragamu secara teratur,
maka sebenarnya nggak ada yang patut terlalu dipusingkan.
GET BACK ON TRACK
Segera kembali ke pola hidup normal setelah lebaran. Masa iya
kamu mau “berpesta pora” selama 1 bulan penuh? Nggak kan?
Setelah menikmati momen lebaran, kembali lagi ke pola diet dan
olahraga seperti biasanya. Kembali makan gizi seimbang,
istirahat cukup, olahraga teratur.
Kamu boleh saja merayakan lebaran dengan acara makan-
makan. Tetapi jangan terlalu lama dalam mode “lebaran” hingga
lupa jalan pulang atau kamu akan menjadi semakin lebar-an.
@rizalnutritionist 19
Intinya, nggak perlu terlalu merasa bersalah. Just get back on the
track after eating at this special moment. Don’t worry, be happy.
***
Oh ya! Fakta lain. Ternyata kamu bisa makan dengan porsi
sedikit lebih banyak saat hari raya tanpa takut badan melar loh!
Karena menguatkan kesabaran dan pura-pura bahagia ketika
menjawab pertanyaan-pertanyaan khas lebaran sembari
memasang senyum palsu itu butuh energi lebih.
Hormon adrenalin, stress dan kortisol, asupan oksigen, detak
jantung, dan aliran darah, semua akan meningkat ketika
mendengar pertanyaan semacam, “Kapan nikah?”, “Kapan
punya anak?”, “Kapan si Rasya punya adek?” dan sebagainya.
Asupan energi lebih dibutuhkan agar tak terjadi hipoglikemi yang
dapat mengakibatkan shock dan pingsan mendadak. Hehehe…
Jangan terlalu serius.
@rizalnutritionist 20
PENUTUP
@rizalnutritionist 21