Anda di halaman 1dari 21

Kenali dan Atasi GTM

(Gerakan Tutup Mulut)


serta Masalah Makan
Pada Anak
Apa itu GTM?
• GTM (Gerakan Tutup Mulut)
merupakan masalah makan
dimana menolak makan atau
memuntahkan kembali makanan
yang diberikan.

• Sekitar 50 - 60% BATITA


dilaporkan mengalami masalah
makan termasuk GTM. Namun,
setelah di evaluasi, hanya 1 – 2%
yang mengalami masalah makan
serius dan berkepanjangan.
Apakah GTM Berbahaya?
Pertumbuhan
GTM / Masalah Asupan gizi Kekurangan gizi
berat badan
makan lainnya berkurang kronis
terhambat

Rentan terkena stunting


penyakit infeksi

Kelainan makan
pada masa anak, Gangguan kognitif
Modifikasi Wright, et al (2007)
& Marchi, et al (1990)
remaja, dewasa
Apa saja masalah makan / GTM pada BATITA?

Tidak selalu lapar pada saat makan

Small eaters

Picky eaters

Food neophobia

Selective eater
Apa sih perbedaannya?
Picky eaters
Small eaters
Perilaku pilih-pilih makanan,
Anak lebih tertarik dengan masih mau mengonsumsi
lingkungan, hanya makan
minimal 1 jenis makanan dari
beberapa suap kelompok zat gizi

Selective eater
Food neophobia Anak yang menolak semua
jenis makanan dalam
Penolakan terhadap jenis kelompok makanan tertentu,
makanan yang belum dikenal misal menolak semua jenis
protein

IDAI (2014)
Apa Saja Penyebab
GTM pada BATITA?

• Penelitian di Indonesia menunjukkan


sebanyak 30% masalah makan disebabkan
oleh praktek pemberian makan yang tidak
tepat (inappropriate feeding practice).

• Inappropriate feeding practice ialah


perilaku makan yang salah, yaitu
pemberian makanan yang tidak sesuai usia.
Mengenal Lebih Dalam Penyebab GTM
Penyebab Contoh
Inappropriate Jadwal makan tidak teratur
feeding Lingkungan tidak mendukung perilaku makan baik
practice
Pemberian makanan tidak sesuai usia
Small eaters Anak tidak mengenal rasa lapar
Food preference Tekanan dalam proses makan
(picky eaters, Pengaruh lingkungan
selective eaters,
food neophobia)
Penyebab lain Sakit / ada masalah medis tertentu
Tumbuh gigi
Bosan
Tongue Tie (TT)
Mengatasi GTM dengan
Menerapkan Feeding Rules
1: Terapkan Jadwal Makan

• Ada jadwal makan utama


(setiap 4 jam), dan makanan
selingan teratur
06.00 ASI/Susu • Susu dapat diberikan 2 – 3x
08.00 Sarapan per hari
10.00 Snack • Waktu makan tidak boleh
lebih dari 30 menit
12.00 Makan siang
14.00 ASI/Susu
16.00 Snack
18.00 Makan malam
20.00 ASI Bonnin, Chatoor, 2004)
2. Lingkungan

• Ciptakan lingkungan makan yang


menyenangkan, tidak boleh ada paksaan
makan – Ibu harus tenang dan menunjukkan
sikap positif
• Upayakan Si Kecil dalam posisi duduk nyaman
• Hilangkan distraksi (mainan, televisi, gadget)
saat makan
• Jangan memberikan makanan sebagai hadiah
3. Prosedur
• Dorong anak untuk makan sendiri
• Jika disuapi, upayakan batasi
jumlah yang menyuapi
• Bila Si Kecil menunjukkan tanda
tidak mau makan (tutup mulut,
memalingkan kepala, menangkis
tangan, menangis), tawarkan
kembali makanan tanpa membujuk
/ memaksa. Bila setelah 10 – 25
menit anak tetap tidak mau makan,
akhiri proses makan
• Sajikan makanan dalam porsi kecil • Kreasikan bahan makanan baru
dengan makanan yang sudah
• Children see, children do. Ajarkan dan
contohkan anak makanan bervariasi – dikenal dan perlahan tingkatkan
siapkan makan bervariasi agar anak proporsi makanan baru
tertarik mencontoh • Jika makanan baru membuat anak
muntah, hentikan pemberiannya
• Paparkan jenis makanan baru 10 – 15 kali
• Orang tua tetap bersikap dan
• Sajikan makanan di meja pada jarak berpikir netral, tidak memaksa dan
yang terjangkau anak untuk menarik tenang dalam menyikapi masalah
perhatiannya makan anak
Bagaimana mencari tau
penyebab GTM?
Solusi terbaik mengatasi GTM adalah
mencari tahu penyebabnya, maka
Ibu bisa melakukan evaluasi mandiri
seperti berikut ini:
- Apakah anak dipaksa / dimarahi untuk
makan?
- Apakah sudah menerapkan jadwal? - Apakah anak pernah tersedak saat
- Apakah lingkungan sudah baik / tidak ada makan/minum atau disendokin terlalu
gangguan? keras?
- Apakah ibu/pengasuh sudah memberi - Apakah anak menunjukkan gejala
dorongan? tumbuh gigi atau sakit?
- Apakah tekstur dan jumlah yang - Apakah anak mengalami tongue tie?
diberikan sudah sesuai usia?
Miskonsepsi Orang Tua
• Anak yang menurut pendapat orang
tua memiliki masalah makan, namun
setelah di evaluasi lebih lanjut
ternyata orang tua sudah menerapkan
feeding rules dengan benar dan anak
memiliki status gizi baik.

• Sebenarnya tidak terjadi masalah


makan, Ibu hanya khawatir Si
Kecil mengalami kekurangan gizi.
Tips untuk menaikkan BB anak*
*) syarat dan ketentuan berlaku:
harus sudah DIKETAHUI DAN DIATASI penyebab BB seretnya terlebih dahulu
Tambahkan Margarin/
Mentega pada Menu Anak

• Lemak margarin terbuat dari minyak jagung, kelapa sawit dan minyak
kedelai
• Margarin dan mentega adalah lemak yang mengandung vitamin A,
B1, D dan protein yang berguna.
• Tambahkan 1 sendok teh margarin atau mentega setelah mengukus
atau merebus MPASI → menjaga vitamin dan mineral agar tidak
rusak karena panas
Jadikan buah
sebagai selingan

• Dengan kombinasi bahan yang tepat, buah dapat dijadikan jus yang
nikmat
• Berikan jus buah saat snack agar anak tidak merasa kenyang duluan
bila diberikan di waktu makan utama
• Alpukat, manga, pisang atau daging kelapa muda adalah contoh
buah yang mempunyai energi tinggi
• Tambahkan susu, madu atau kurma untuk menambah energi
Susun komposisi MPASI
dengan benar

• Beri komposisi 1:1 untuk karbohidrat dengan lauk dan sayur


• Misal: 2 sdm nasi tim, tambahkan dengan 1 sdm lauk dan 1 sdm
sayur
• Patuhi aturan makan, utamanya jadwal dan durasi makan tidak
boleh lebih 30 menit
• Pastikan anak hanya mengonsumsi air putih di sela waktu
makan
Pastikan bayi tidur
dengan cukup

• Bayi dan anak yang cukup tidur staminanya akan


terjaga
• Aktivitas yang berlebihan dapat menyebabkan
menurunnya badan bayi
• Pertumbuhan anak paling optimal terjadi saat mereka
tidur
Penting!!
1. Anak GTM/susah makan yang membuat BB seret atau kebalikannya, mau
makan tapi BB seret adalah suatu masalah
2. Penyebab bisa macam-macam, dan harus dieksplore sampai diketahui akar
masalahnya
3. Vitamin penambah nafsu makan BUKAN SOLUSI
4. Cari tahu dulu apa penyebabnya, atasi, baru bisa catch up beratnya

1. Jika aturan sudah diikuti namun anak masih sulit makan, segera
konsultasikan
2. Jika aturan makan sudah diikuti, anak sudah mau makan tapi BB
masih stagnan, segera konsultasikan

Anda mungkin juga menyukai