Puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim di dunia. Bagi orang-orang yang dirasa
mampu maka diharuskan berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Namun, ada beberapa golongan
dengan konsisi tertentu yang diperbolehkan tidak puasa Ramadhan dan menggantinya pada hari lain maupun
mengganti dengan fidyah. Siapa saja?
2. Musafir
Musafir adalah orang yang sedang melakukan perjalan jauh. Seorang musafir boleh tidak berpuasa, seperti
yang sudah disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:
“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185).
Dari Abu Sa’id Al Khudri dan Jabir bin ‘Abdillah mengatakan bahwa musafir memiliki pilihan untuk berpuasa
maupun tidak.
“Kami pernah bersafar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ada yang tetap berpuasa
dan ada yang tidak berpuasa. Namun mereka tidak saling mencela satu dan lainnya.”
Musafir bisa puasa dan tidak bisa dilihat dalam tiga kondisi:
Jika berat untuk berpuasa atau sulit melakukan hal-hal yang baik ketika itu, maka lebih utama untuk tidak
berpuasa.
Orang dengan kondisi ini boleh untuk tidak berpuasa, asalkan menggantinya di hari dan bulan selain
Ramadhan pada tahun yang sama. Menurut penjelasan KH Ahmad Ishomuddin, berdasarkan Mazhab Syafi'i,
jarak sepanjang minimal 82 kilometer disepakati sebagai perjalanan jauh yang mubah.
Dari 9 orang tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan sebagai berikut:
Orang yang tidak boleh berpuasa di antaranya wanita yang sedang haid atau nifas.
Orang yang bisa saja berpuasa di antaranya, musafir, orang yang sudah lanjut usia namun diyakini masih
mampu berpuasa.
Orang yang tidak/belum mendapat kewajiban berpuasa di antaranya, anak kecil yang belum baligh dan
orang gila.
Orang yang diperbolehkan tidak berpuasa namun diwajibkan membayar fidyah di antaranya, orang yang
sudah tua dan wanita yang sedang menyusui.
Hal Yang Membatalkan Puasa
3. Muntah Disengaja
Seseorang yang sengaja muntah, ataupun memasukkan benda ke dalam mulut hingga muntah, maka akan
batal puasanya. Sebaliknya, jika muntah itu tidak disengaja, atau terjadi karena sakit, maka puasanya tidak
batal.
5. Haid/Nifas
Haid atau datang bulan bagi perempuan juga akan membatalkan puasa. Perempuan yang mengalami haid saat
Ramadhan dapat menggantinya dengan puasa sejumlah hari haid di luar bulan puasa. Hal yang sama juga
berlaku untuk nifas, ketika perempuan mengeluarkan darah akibat proses melahirkan.
6. Gila
Apabila seseorang mendadak gila ketika sedang mengerjakan ibadah puasa, maka puasanya akan batal.
Puasa diwajibkan untuk umat Islam yang baligh (dewasa), berakal sehat, dan juga tidak terkena halangan.
7. Murtad
Jika seseorang keluar dari Islam, maka dengan sendirinya puasa orang tersebut menjadi batal. Yang termasuk
dalam kategori murtad adalah yang mengingkari keesaan Allah SWT atau mengingkari hukum syariat.