Anda di halaman 1dari 4

PUASA RAMADHAN DARI PERSPEKTIF KESEHATAN

Bulan Ramadhan adalah seperti madrasah keimanan yang hadir setiap


tahun. Puasa diyakini merupakan kurikulum penting dalam madrasah tersebut selain
zakat, sholat tarawih, tadarrus dan i”tikaf. Puasa menjadi salah satu ibadah pokok
karena menjadi bagian dari rukun Islam. Allah berfirman dalam surat Al baqarah ayat
183 yang arting “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Dalam Islam secara substansial, puasa adalah menahan diri tidak makan,
minum dan berhubungan suami isteri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari
dengan disertai niat.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Berpuasalah niscaya
kalian akan sehat.”  (Hadis diriwayatkan Ath Thabrani dalam Mu’jam al Awsath).
Kalimat “niscaya kalian akan sehat” menjelaskan jaminan kesehatan bagi orang
yang menjalankan ibadah puasa dengan baik. Hadis ini berbicara manfaat dan tidak
berbicara proses.
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dimana keberkahannya tidak
hanya sebatas pada urusan akhirat saja namun juga pada urusan dunia (termasuk
kesehatan). Momen puasa Ramadhan merupakan kesempatan terbaik untuk
kembali ke gaya hidup sehat karena dengan puasa, seorang muslim akan dapat
mengatur pola makannya.
Manfaat puasa bagi kesehatan :
1. Memperbaiki metabolisme tubuh
- Puasa Ramadan diketahui memberi efek positif pada metabolism tubuh
seperti meningkatkan sensitifitas insulin, menurunkan berat badan,
menurunkan kadar gula dalam darah, menurunkan tekanan darah dan
mengubah profil lipid. Hal ini dikarenakan adanya perubahan pola dan
jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh selama berpuasa.
2. Menurunkan berat badan 
- Pada saat puasa, terdapat perubahan sumber utama yang digunakan
untuk pembentukan energi dari glukosa menjadi lemak. Penggunaan
lemak yang diubah menjadi energi dapat membantu menurunkan berat
badan.
- Selain itu berkurangnya asupan cairan selama berpuasa juga
mempengaruhi penurunan berat badan. Penurunan berat badan dapat
mempengaruhi penurunan kadar kolesterol, gula darah dan tekanan
darah. Namun, penurunan berat badan selama berpuasa dapat diperoleh
kembali dengan cepat sehingga perlu konsisten melakukan perubahan
gaya hidup untuk menjaga berat badan tetap normal dalam jangka yang
panjang.
3. Menjaga kesehatan jantung
- Puasa Ramadan diketahui dapat menurunkan faktor resiko gangguan
kardiovaskular seperti penurunan kadar kolesterol, LDL, trigliserida,
tekanan darah, indeks massa tubuh, lingkar pinggang dan HDL. Puasa
dapat memberikan perlindungan jantung dengan menurunkan kerusakan.
4. Menurunkan risiko diabetes
- Puasa Ramadan mengurangi resiko terjadinya diabetes melalui
penurunan resistensi insulin dan kadar insulin puasa. Resistensi insulin
adalah penyebab utama terjadinya diabetes tipe2, prediabetes dan
diabetes gestasional.
- Pasien dengan diabetes mellitus baik tipe 1 dan 2 dapat menjalankan
puasa Ramadhan namun dengan tetap mengontrol gula darah, tetap
konsumsi obat antidiabetes dan rutin cek kesehatan yang berkaitan
dengan diabetes.
5. Menurunkan tekanan darah
- Puasa merupakan upaya non farmakologis yang efektif menurunkan
tekanan darah. Puasa Ramadan dapat menurunkan tekanan darah sistolik
dan diastolik secara signifikan.
6. Meningkatkan massa otot
- Puasa dapat mendorong keluarnya hormon pertumbuhan manusia.
Hormone pertumbuhan manusia atau HGH (human growth hormon)
secara alami diproduksi oleh tubuh. HGH efektif digunakan untuk
mengatasi obesitas dan membantu membangun massa otot. HGH juga
dapat membantu meningkatkan kekuatan otot. Puasa dapat secara efektif
mengurangi kelebihan lemak.
7. Puasa dapat mengubah pola makan
- Puasa dapat membantu menormalkan tubuh untuk lebih tahu waktu
membutuhkan makanan. Dengan puasa maka tubuh dibiasakan untuk
tidak lapar sepanjang waktu puasa.
8. Memperbaiki profil lipid
- Puasa dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat
karena terjadi penurunan asupan makanan yang masuk kedalam tubuh.
9. Memberikan kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat
- pencernaan manusia itu membutuhkan waktu 7-8 jam untuk memproses
makananan yang di cernanya, jadi dalam kondisi tidak puasa pencernaan
seseorang akan bekerja terus menerus tanpa henti.
10. Membebaskan tubuh dari racun dan kotoran yang merusak kesehatan
- Autolisis adalah proses pengembalian kondisi tubuh ke kondisi ideal
- Proses autolisis ini membuang sel-sel yang mati dan menggantikannya
dengan sel-sel baru yang lebih bersih
11. Menambah daya tahan pada tubuh
- Karena dalam keadaan puasa tubuh kita mampu menambah jumlah sel
darah putih
12. Meningkatkan fungsi otak
- Mengurangi risiko penyakit Parkinson dan dementia

BAGAIMANA PUASA YANG BISA MEMBERI MANFAAT KESEHATAN


1. Lama puasa 12-14 jam sehari, dari terbit fajar sampai terbenam matahari
2. Makan sahur
- Dalam sebuah hadits riwayat Anas bin Malik dijelaskan bahwa Rasulullah
SAW bersabda: “Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur
terdapat barakah.”
- Disunnahkan untuk mengakhirkan sahur
- Pastikan dalam menu makan sahur terdapat protein dan karbohidrat
kompleks
3. Konsumsi air dalam jumlah yang cukup
- Kurang minum saat berbuka dan sahur bisa membuat jadi mudah
lemas, bad mood, sakit kepala, migrain, hingga sembelit ketika berpuasa.
Pastikan cukupi asupan air mineral.
- Rata-rata orang dewasa disarankan minum 2–3 liter atau lebih kurang 8
gelas air putih setiap hari. Minumlah air putih di waktu sahur dan berbuka,
dan sebisa mungkin hindari jenis minuman yang dapat memicu dehidrasi,
seperti kopi, teh dan minuman bersoda.
4. Menyegerakan berbuka
- Nabi Muhammad SAW berbuka dengan kurma dan air putih
- Kurma mengandung glukosa alami dan karbohidrat yang kompleks, serat,
elektrolit, mineral, dan kalori yang baik untuk tubuh
- Berbuka puasa dengan makan secukupnya. Langsung memakan banyak
makanan hanya akan membuat perut terasa sesak akibat lambung akan
mengecil dan enzim-enzim pencernaan berkurang. Para pakar kesehatan
menganjurkan untuk makan secara bertahap, mulai dari air putih beberapa
teguk, sedikit makanan manis dan selang minimal setengah atau satu jam
baru makan besar.
- Saat buka puasa makan dalam jumlah yang banyak sehingga
menyebabkan gula darah dalam tubuh cepat naik dengan tinggi namun
turunnya juga cepat. Hal ini yang tidak sehat untuk badan, adanya jadi
lemes dan ngatuk 
5. Selain memperhatikan asupan makanan, pengaturan pola tidur juga
merupakan hal yang penting. Mengantuk selama puasa bukanlah disebabkan
karena tak makan dan minum seharian, melainkan karena tak memiliki waktu
tidur yang cukup. Kalaupun tidur malamnya masih tidak mencukupi, luangkan
waktu 20-30 menit untuk melakukan power-nap di siang hari. Tidur siang
yang singkat tapi berkualitas akan bantu memulihkan energi.
6. Lakukan olah raga ringan
Dengan cara berbuka puasa yang sehat dan benar seperti yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad, umat Islam dapat menjaga kesehatan tubuh dan memperkuat iman
dalam menjalankan ibadah puasa.

Anda mungkin juga menyukai