Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Karya ilmiah merupakan sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan


yang ditulis dan diungkapkan dengan metode-metode ilmiah yang sesuai
dengan kaidah penulisan karya tulis ilmiah tertentu. karya tulis ilmiah berisi
data dan fakta maupun hasil penelitian seseorang yang ditulis secara runut dan
sistematis.

A. Peran Karya Tulis Ilmiah


1. Memberikan informasi tentang hal-hal yang diperoleh dari tulisan
2. Menyajiakan konteks pada topik yang dikaji
3. Membangun kredibilitas sebagai penulis
B. Penelusuran Pustaka

a. Pengertian Kajian Pustaka


Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi
seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs,
laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan
proposal. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di
dalam skripsi. Referensi ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama
akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan (yang terbaru ditulis
lebih dahulu).

Dalam Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-
konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan
yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber
dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah
kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai
literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan
sebagai referensi atau landasan teoritis dalam penelitian.

Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-


konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan
yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber
dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah
kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai
literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan
sebagai referensi atau landasan teoritis dalam penelitian. Kajian pustaka:
menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh peneliti lain atau
membahas masalah penelitian. Kajian penting yang berkaitan dengan masalah
biasanya dibahas sebagai subtopik yang lebih rinci agar lebih mudah dibaca.
Bagian yang kurang penting biasanya dibahas secara singkat. Bila ada
beberapa hasil penelitian yang mirip dengan masalah penelitian, maka dapat
dituliskan: ”Beberapa penelitian juga telah dilaporkan dengan hasil yang
hampir sama. Kajian pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari,
membaca, dan menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang
memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Kriteria Pemilihan Sumber Pustaka mencakup :

1) Ketetapan (adequa-cy)
Isi dari sumber pustaka sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan.
2) Kejelasan (clarity)
Sumber pustaka harus mudah dipahami atau dimengerti oleh peneliti.
3) Empiris (empericalness)
Sumber pustaka itu berdasarkan pada kenyataan bukan hasil imajinasi.
4) Terorganisasi (Organization)
Isi dari sumber pustaka harus terorganisasi dengan baik sehingga
memudahkan peneliti untuk mencari informasi.
4) Kemutakhiran (Recen-cy)
Sumber pustaka harus berdasarkan perkembangan terbaru dalam
bidangnya (up to date).
6) Relevansi (relevance)
Sumber pustaka berhubungan dengan penelitian.
7) Meyakinkan (convic-ingness)
Sumber pustaka dapat menjadi acuan yang terpercaya bagi peneliti.
Berdasarkan penggunaan acuan diatas yaitu: sumber acuan umum dan
khusus, penelitian dapat melakukan dua penelaahan atau analisis dalam
mengambarkan kajian pustaka yang berkaitan. Penalaran deduktif
dilakuakan berdasarkan teori-teori atau konsep-konsep umum yang ada
dan penalaran induktif dilakukan berdasarkan sintesis atau pemaduan
hasil-hasil penelitian.

b. Secara garis besar sumber bacaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Referensi umum: sumber yang dijadikan rujukan utama oleh peneliti,


misalnya dari artikel tertentu, karangan ilmiah, buku, dan dokumen lainnya
yang berkaitan langsung dengan pertanyaan penelitian. Referensi umum
merupakan indeks, yaitu daftar pengarang, judul buku, tempat penerbitan
artikel atau wacana atau berupa abstrak.
2. Sumber primer: adalah publikasi di mana seseorang melakukan penelitian
penelitian kemudian diterbitkan. Penulis mengkomunikasikan temuannya
secara langsung kepada pembaca. Sumber primer penelitian pendidikan
adalah journal, misalnya Journal of Research in Science Teaching. Ada
journal yang diterbitkan bulanan, tiga kali dalam setahun, dan artikel yang
dimuat merupakan laporan hasil penelitian.
3. Sumber sekunder: adalah publikasi di mana penulis mendeskripsikan hasil
karya orang lain. Sumber sekunder adalah buku (text books), ensiklopedia
pendidikan, kajian penelitian, atau buku tahunan

c. Cara Melakukan Penelusuran Pustaka Meliputi:


1. Memilih bidang dan deskriptor yang sesuai dengan minat,
2. Menelusur judul-judul dan abstrak yang relevan,
3. Menempatkan dokumen sumber-sumber primer yang sangat penting.
Penelusuran literatur atau pustaka memerlukan suatu arahan dan fokus.
Langkah pertama adalah mengidentifikasi bidang kajian yang sesuai dan
sekaligus termasuk deskriptornya. Langkah berikutnya adalah menelusur
judul-judul dan abstrak yang relevan. Penelusuran yang baik mencakup tiga
kategori dokumen, yaitu:
1. Artikel-artikel yang diterbitkan,
2. Artikel-artikel yang tidak diterbitkan,
3. Disertasi atau tesis.
Diantara tiga dokumen penting yaitu artikel-artikel, jurnal, disertasi dan
tesis, dan laporan tak dipublikasikan (laporan penelitian), artikel-artikel jurnal
adalah paling ringkas dan secara teknis paling baik karena adanya tuntutan
yang amat tinggi dari jurnal yang akan diterbitkan. Dalam mengkaji bahan
pustaka kita dapat melakukan dengan cara mengidentifikasi sumber atau
bahan yang relevan dengan masalah penelitian, mencari judul-judul hasil
penelitian yang relevan, memilih dan memilah sumber pustaka yang paling
relevan dari hasil penelitian, menyusun bahan pustaka mana yang paling
sesuai untuk mendukung penelitian, menuliskan bagian kajian literatur, dan
menyusun bahan acuan.

C. Plagiarisme dan Etika Penulisaan Rujukan

1. Definisi Plagiarisme
Plagiarisme berasal dari bahasa latin Plagiari(us) atau Plagi(um) yang
memiliki arti penculik/menculik, pembajak atau merampok. Definisi
plagiarisme sangat banyak, salah satu contohnya menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) “Plagiat merupakan tindakan mengambil karangan
(pendapat, dsb) orang lain lalu menyiarkannya sebagai karangan (pendapat,
dsb) sendiri. Misalnya menjiplak dan menerbitkan karya tulis orang lain atas
nama dirinya sendiri. Sementara plagiator adalah orang yang melakukan
plagiat, atau disebut juga penjiplak”. Definisi singkat menurut Sastroasmoro
(2007) mengenai plagiarisme adalah “tindakan menyerahkan (submitting) atau
menyajikan (presenting) ide atau kata/kalimat orang lain tanpa menyebut
sumbernya.
2. Macam Plagiarisme dilihat dari pelbagai sudut menurut
Sastroasmoro
(2007)
Jenis plagiarisme berdasarkan aspek yang dicuri
a. Plagiarisme ide : Mengambil ide yang sudah ada tanpa menyebut sumbe
dengan jelas.
b. Plagiarisme isi (data penelitian): Mengambil data penelitian orang lain.
c. Plagiarisme kata, kalimat, paragraph
d. Plagiarisme total artinya mengambil seluruh ciptaan orang lain tanpa
merubahnya sedikitpun.
 Klasifikasi berdasarkan sengaja atau tidaknya plagiarisme
Plagiarisme yang tidak disengaja, Menggunakan ide, kata, frase,
kalimat, atau paragraf orang lain tanpa menyebut sumber, baik
disengaja atau pun tidak disengaja karena ketidaktahuan.
 Klafisikasi berdasarkan proporsi atau persentasi kata, kalimat,
paragraph yang dibajak yakni Plagiarisme ringan, Plagiarisme sedang,
dan Plagiarisme berat atau total.

 Berdasarkan pada pola plagiarisme


Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarizing):
mengambil sebagian kecil (kalimat) dapat satu paragraf, atau bahkan
seluruh makalah tanpa digubah menurut aturan penulisan dan tidak
menyebutkan sumber. Plagiarisme mosaik: Menyalin dengan
menyisipkan kata, frase atau kalimat dari penulis lain lalu
menyambungkannya secara acak. Selain itu masih dikenal pula istilah
autoplagiarisme atau self-plagiarisme (vide infra), yaitu memakai karya
sendiri secara identik tanpa melampirkan sumber karya aslinya.
3. Contoh Kasus Plagiarisme

Banyak kasus plagiarisme yang terjadi di dunia akademik Indonesia.


Kasus yang pernah marak di tahun 2010 adalah plagiarisme yang dilakukan
seorang profesor muda bidang Hubungan Internasional (HI) di salah satu PTS
terkemuka Bandung. Tidak ada yang menyangka bahwa profesor tersebut akan
melakukan plagiarisme terkait dengan strata sekolahnya yang cukup tinggi.
Profesor tersebut melakukan plagiat dari jurnal ilmiah Australia. Tulisan
plagiat tersebut sebelumnya dimuat dalam koran The Jakarta Post yang
kemudian ditarik kembali oleh The Jakarta Post setelah menerima laporan
adanya plagiarisme. Diketahui bahwa selain tulisan yang dimuat di The Jakarta
Post, profesor tersebut disinyalir telah melakukan plagiat pada empat tulisan
yang juga telah dimuat di majalah populer lainnya. Atas perbuatannya tersebut
sanksi yang diterima cukup berat yaitu pemberhentian tidak hormat dari PTS
tempatnya bekerja dan dicabutnya gelar profesor. Hal ini sejalan dengan
peraturan menteri pendidikan nasional nomor 17 tahun 2010, mengenai
pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan tinggi, bab IV pasal 12
ayat 2 dan 3.
D. Etika Penulisan Rujukan
Rujukan adalah sesuatu yang digunakan untuk memberi informasi
(pembicara) untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas.
Rujukan mungkin menggunakan faktual atau non-faktual. Rujukan faktual
terdiri atas kesaksian, statistik contoh, dan objek faktual. Rujukan dapat
berwujud dalam bentuk bukti, nilai-nilai, dan atau krebilitas. Sumber rujukan
adalah tempat materi tersebut ditemukan.
1. Cara Penulisan Rujukan
Cara menulis daftar rujukan harus dilakukan pada penulisan karya tulis
ilmiah. Biasanya pada bagian penutup karya tulis ilmiah akan dibuat
kesimpulan dan saran. Di dalamnya akan di buat semacam saran atas masalah
yang dibuat secara singkat. Agar penyusunan sebuah karya ilmiah lebih rapih,
biasanya sebuah karya ilmiah akan dilengkapi dengan daftar pustaka atau
rujukan yang berisi buku-buku atau referensi yang dijadikan sebagai bahan
rujukan pembuatan karya tulis tersebut.
a. Ada tiga bentuk penulisan rujukan, yaitu:
I. Bodynote (catatan tubuh) : Penulisan rujukan yang langsung
ditulis dalam teks kutipan.
II. Footnote (catatan kaki) : Penulisan rujukan dengan
menuliskan pada bagian kaki halaman yang terdapat
kutipannya.
III. Endnote (catatan akhir) : Penulisan rujukan dengan
menuliskan pada bagian akhir karangan (setelah kesimpulan
dan sebelum daftar pustaka).
I. Tata Cara Penulisan Footnote
 Ditulis pada bagian kaki halaman yang terdapat kutipannya.
 Baris pertama ditulis menjorok ke dalam.
 Nama pengarang ditulis tanpa gelar.
Format penulisan: Penulisan rujukan berupa buku dengan urutan:
nama pengarang, judul buku (ditulis miring), cetakan, edisi (jika ada),
nama penerbit, kota penerbit, dan halaman.
II. Rujukan Dengan Menggunakan Catatan Kaki

Catata kaki atau foot note berguna untuk menyatakan sumber suatu
kutipan, pendapat, buah pikiran, atau fakta-fakta. Nomor foot note
disesuaikan dengan nomor kutipan. Tiap bab dimulai dengan nomor 1.
Teknik penulisan dengan footnote sekarang ini sudah jarang dilakukan,
meskipun demikian masih ada perguruan tinggi yang merekomendasikan
pengguanaan footnote ini. Istilah – istilah dalam foot note antara lain :

Ibid = ibidem: kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa diselingi oleh
sumber lain.
Cit., = oper citato: kutipan diambil dari sumber yang telah disebut
sebelumnya pada halaman yang berbeda dan telah diselingi pengaranng
lain.
Cit., = loco citato: kutipan diambil dari sumber dan halaman yang sama
yang telah diselingi oleh sumber lain.
III. Tata Cara Penulisan Endnote
• Penulisan endnote sama dengan footnote, sehingga tata cara penulisan
yang berlaku dalam endnote sama dengan tata cara penulisan footnote.
• Perbedaan endnote dan footnote : Endnote diletakkkan di bagian akhir
suatu karya tulis ilmiah, sedangkan Footnote diletakkan pada bagian
kaki halaman yang terdapat kutipannya.
E. Komponen-Komponen Karya Tulis Ilmiah
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
C. Tujuan Umum
D. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
F. Manfaat Teoritis
G. Manfaat Praktis
H. Pembahasan Masalah
I. Rumusan Maslah
J. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASSAN TEORI/KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR HALAMA

Anda mungkin juga menyukai