Anda di halaman 1dari 28

Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang

membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah
sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi

Gibson (1997 : 372) mendefinisikan budaya organisasi sebagai sistem yang menembus nilai-nilai,
keyakinan, dan norma yang ada disetiap organisasi. Kultur organisasi dapat mendorong atau
menurunkan efektifitas tergantung dari sifat nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang dianut

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Secara sederhana Budaya Perusahaan kerap didefinisikan sebagai Begitulah cara kami
bekerja di sini. Namun kalau menginginkan yang lebih akademis maka Budaya Perusahaan
bisa kita definisikan sebagai Nilai-nilai pokok yang menjadi inti dari falsafah bekerja dalam
organisasi,yang membimbing seluruh karyawan dalam bekerja, sehingga perusahaan akan
mencapai sukses dalam usahanya. Setiap perusahaan seharusnyalah memiliki budaya perusahaan
atau yang dikenal sebagai corporate culture. Hal ini penting karena berkaitan dengan identitas
perusahaan dimata pihak luar, image atau citra perusahaan, dan berkaitan dengan kualitas
perusahaan dimasa depan. Eksistensi perusahaan itu bergantung tidak hanya pada hasil
produktivitas yang dicapai oleh perusahaan, namun juga dikarenakan pengakuan masyarakat
akan perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki Budaya Perusahaan yang kuat akan mampu
bertahan lama. Bagi sebuah perusahaan, budaya perusahaan termasuk salah satu unsur penting
yang harus diperhatikan. Edgar H Schein (1992), mendefinisikan budaya perusahaan sebagai
sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya untuk membedakan organisasi itu
dengan organisasi lainnya.

Dilansir dari portalhr.com, sebuah hasil riset dari Glassdoor pada tahun 2014 menyatakan
Google sebagai brand dengan budaya kerja perusahaan kedua terbaik di Amerika setelah
Twitter. Glassdoor mewawancarai mantan karyawan yang pernah bekerja di perusahaan tersebut.
Kemudian, tingkat kepuasan mereka saat bekerja dianalisa. Hasilnya menunjukkan bahwa
perusahaan Google memiliki budaya kerja terbaik kedua. Karena hal itulah pada makalah kali ini
kami tertarik untuk membahas mengenai budaya perusahaan Google,seperti diketahui bahwa
dalam pembentukan citra suatu perusahaan tidak terlepas dari bagaimana perusahaan tersebut
menerapkan budaya perusahaan yang baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Perusahaan Google?
2. Bagaimana Budaya Kerja pada Perusahaan Google?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu Perusahaan Google.
2. Untuk mengetahui Budaya Kerja yang ada di Perusahaan Google.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Perusahaan Google

Google Inc. adalah sebuah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang


berkekhususan pada jasa dan produk Internet. Produk-produk tersebut meliputi teknologi
pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan dalam jaringan. Sebagian
besar labanya berasal dari AdWords. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin
saat masih mahasiswa di Universitas Stanford. Mereka berdua memegang 16 persen
saham perusahaan. Mereka menjadikan Google sebagai perusahaan swasta pada tanggal 4
September 1998. Pada tahun 2006, kantor pusat Google pindah ke Mountain View,
California.

Sejak didirikan, pertumbuhan perusahaan yang cepat telah menghasilkan berbagai


produk, akuisisi, dan kerjasama di bidang mesin pencari inti Google. Perusahaan ini
menawarkan perangkat lunak produktivitas dalam jaringan, termasuk surat elektronik ,
paket aplikasi perkantoran, dan jejaring sosial. Produk-produk komputer mejanya
meliputi aplikasi untuk menjelajah web, mengatur dan menyunting foto, dan pesan instan.
Perusahaan ini memprakarsai pengembangan sistem operasi Android untuk telepon
genggam dan Google Chrome OS untuk jajaran netbook Chromebook. Google sudah
beralih ke perangkat keras komunikasi. Mereka bekerja sama dengan berbagai produsen
elektronik besar untuk memproduksi perangkat Nexus-nya dan mengakuisisi Motorola
Mobility pada Mei 2012. Tahun 2012, infrastruktur serat optik dipasang di Kansas untuk
memfasilitasi layanan Internet pita lebar Google Fiber.
Perusahaan ini diperkirakan mengoperasikan lebih dari satu juta server di
beberapa pusat data di seluruh dunia dan memproses lebih dari satu miliar kueri
pencarian dan sekitar 24 petabita data buatan pengguna setiap harinya. Pada bulan
Desember 2012, Alexa menyebut google.com sebagai situs web paling banyak
dikunjungi di dunia. Situs-situs Google dalam bahasa lain masuk peringkat 100 teratas,
sebagaimana halnya situs milik Google seperti YouTube dan Blogger. Google menempati
peringkat kedua di basis data ekuitas merek BrandZ. Dominasi pasarnya menuai kritik
mengenai hak cipta, penyensoran, dan privasi. Pada tahun 2014, Google juga mendapat
penghargaaan dari Business Insider sebagai perusahaan yang memiliki merk paling
bernilai.

Pada 10 Agustus 2015, Google melalui postingan blog, CEO Google Larry Page
mengumumkan pembentukan perusahan baru bernama Alphabet yang akan menjadi
perusahaan induk mencakupi Google dan usaha-usaha lain yang tak terlalu terkait erat
dengan bisnis utama Google. Pada restrukturisasi tersebut, Larry Page akan menjadi CEO
perusahaan baru Alphabet. Sergey Brinn menjabat sebagai President didampingi Erich
Schmidt sebagai Executive Chairman. Sedangkan, CEO Google akan dijabat oleh Sundar
Pichai.

Berikut data Pendapatan pada perusahaan Google :

Pendapatan US$66,001 miliar (2014)

Laba usaha US$16,496 miliar (2014)

Laba bersih US$14,444 miliar (2014)

Jumlah aset US$131,133 miliar (2014)

Jumlah ekuitas US$104,5 miliar (2014)

Karyawan 57.148 (Q2 2015)

Situs web www.google.com

B. Kebiasaan dan Budaya Kerja Perusahaan Google

Google dikenal dengan etos kerjanya yang santai. Dilansir dari portalhr.com, sebuah hasil
riset dari Glassdoor pada tahun 2014 menyatakan Google sebagai brand dengan budaya kerja
perusahaan kedua terbaik di Amerika setelah Twitter. Glassdoor mewawancarai mantan
karyawan yang pernah bekerja di perusahaan tersebut. Kemudian, tingkat kepuasan mereka saat
bekerja dianalisa. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan Google memiliki budaya kerja
terbaik kedua. Filosofi perusahaan ini didasarkan pada berbagai prinsip biasa seperti, "Anda
dapat menghasilkan uang tanpa melakukan kejahatan", "Anda dapat bekerja serius tanpa
mengenakan seragam," dan "Bekerja harusnya menantang dan tantangan itu harusnya
menyenangkan." Sebuah daftar lengkap fundamental perusahaan tersedia di websitenya. Budaya
bekerja santai Google dapat dilihat dari logo Google-nya yang bervariasi pada hari-hari penting.

Dikutip dari google.com mengenai budayanya, google menyatakan bahwa :

Orang-orang di balik layarlah yang membuat Google menjadi perusahaan seperti saat ini.
Kami memperkerjakan orang-orang yang cerdas dan tekun, dan kami lebih mengutamakan
kemampuan di atas pengalaman. Meskipun Karyawan Google berbagi tujuan dan visi yang
sama untuk perusahaan, kami menerima semua orang dari latar belakang yang berbeda an
dengan keragaman bahasa, yang mencerminkan pengguna global yang kami layani. Di luar
pekerjaan, Karyawan Google melakukan bermacam hobi, mulai dari bersepeda hingga beternak
lebah, mulai dari bermain frisbee hingga berdansa foxtrot.

Kami berusaha mempertahankan budaya terbuka yang sering kali dikaitkan dengan
perusahaan rintisan, yang mana setiap orang merupakan kontributor aktif dan merasa nyaman
untuk berbagi ide serta opini. Dalam pertemuan wajib mingguan kami (TGIF)tidak
termasuk yang lewat email atau di kafepara Karyawan Google mengajukan pertanyaan
langsung kepada Larry, Sergey, serta eksekutif lainnya mengenai masalah perusahaan, berapa
pun banyaknya. Kantor dan kafe kami dirancang untuk mendorong interaksi antara Karyawan
Google di dalam tim dan antartim lainnya, serta untuk menghidupkan percakapan tentang
pekerjaan serta bermain.

Pendiri kami membuat Google dengan ide bahwa kerja seharusnya menantang, dan
tantangan itu seharusnya menyenangkan. Kami yakin bahwa hal-hal kreatif yang hebat lebih
cenderung muncul dalam budaya perusahaan yang benardan itu bukan sekadar aksesori dalam
perusahaan. Ada penegasan dalam pencapaian tim dan kebanggaan atas keberhasilan individu
yang berkontribusi pada keberhasilan kami secara keseluruhan. Kami memiliki pegawai yang
hebatorang-orang yang bersemangat dan berhasrat tinggi dari latar belakang yang berbeda
dengan pendekatan kreatif untuk bekerja, bermain, dan menjalani hidup. Atmosfer kami mungkin
santai, namun saat ide muncul di antrean kafe, di rapat tim, atau di gimnasium, ide itu
disepakati, diuji, dan dipraktikkan dalam sekejapdan itu bisa jadi landasan luncur untuk proyek
baru yang ditujukan bagi penggunaan di seluruh dunia.

1. Kebiasaan Perusahaan Google : Yang kami yakini dan kami lakukan

Sepuluh hal yang kami ketahui sebagai hal yang benar

Kami pertama kali menulis 10 hal ini saat Google baru berusia beberapa tahun. Dari waktu
ke waktu, kami memeriksa lagi daftar ini untuk melihat apakah prinsip ini masih berlaku. Kami
harap ini masih berlaku dan Anda dapat memercayai kami akan hal itu.

1. Berfokus pada pengguna dan yang lain akan mengikuti.


Sejak awal, kami telah fokus untuk memberikan pengalaman pengguna sebaik
mungkin. Saat merancang browser internet yang baru maupun saat menyempurnakan
tampilan beranda, kami sangat berhati-hati untuk memastikan layanan terbaik bagi Anda,
dan bukan tujuan internal ataupun profit kami. Antarmuka beranda kami jelas dan
sederhana, dan laman dimuat dalam sekejap. Penempatan dalam hasil penelusuran tidak
pernah dijual untuk siapa pun, dan iklan bukan sekadar iklan biasa, namun juga
menawarkan konten yang relevan dan tidak mengganggu. Selain itu, saat kami membuat
alat dan aplikasi baru, kami yakin itu akan bekerja dengan sangat baik sehingga Anda
tidak sampai membayangkan bagaimana jika alat atau aplikasi itu dirancang secara
berbeda.

2. Yang terbaik adalah mengerjakan satu hal dengan sangat baik.

Kami benar-benar menelusuri. Dengan salah satu grup riset terbesar di dunia yang
berfokus khusus pada pemecahan masalah penelusuran, kami tahu apa yang kami lakukan
dengan baik, dan bagaimana kami dapat menjadikannya lebih baik lagi. Melalui iterasi
yang berkelanjutan pada masalah-masalah pelik, kami mampu memecahkan
permasalahan rumit dan menghadirkan perbaikan berkelanjutan pada layanan yang telah
menjadikan pencarian informasi pengalaman yang cepat dan mulus bagi jutaan orang.
Dedikasi kami pada perbaikan penelusuran membantu kami menerapkan apa-apa yang
telah kami pelajari pada produk-produk baru, seperti Gmail dan Google Maps. Harapan
kami adalah menghadirkan kekuatan penelusuran ke area-area yang belum terjamah, dan
membantu orang mengakses dan menggunakan lebih banyak lagi informasi yang
senantiasa melimpah dalam kehidupan mereka.

3. Lebih baik cepat daripada lambat.

Kami tahu bahwa waktu Anda berharga, jadi saat mencari jawaban di web Anda
menginginkan hasilnya dalam sekejapkami bertujuan memenuhinya. Mungkin kami
satu-satunya situs di dunia yang bertujuan membuat orang meninggalkan beranda kami
sesegera mungkin. Dengan mengurangi kelebihan bit dan byte dari laman kami dan
meningkatkan keefisienan lingkungan layanan, kami berulang kali memecahkan rekor
kecepatan kami sendiri, sehingga waktu respons rata-rata pada hasil penelusuran adalah
sepersekian detik. Kami terus mempertimbangkan kecepatan setiap kali merilis produk
baru, baik aplikasi seluler maupun Google Chrome, peramban yang dirancang agar cukup
cepat untuk web modern. Di samping itu, kami terus berusaha membuat semuanya lebih
cepat lagi.

4. Demokrasi dalam kerja web.

Penelusuran Google sukses karena mengandalkan jutaan tautan pengeposan


individu di situs-situs web untuk membantu menentukan situs lain yang menawarkan
konten yang bernilai. Kami menilai pentingnya setiap laman web menggunakan lebih dari
200 sinyal dan berbagai teknik, termasuk algoritme berpaten, PageRank, yang
menganalisis situs mana yang telah diberi suara sebagai sumber informasi terbaik oleh
laman lainnya di seluruh web. Seiring makin berkembangnya web, pendekatan ini
semakin meningkat, karena setiap situs baru menjadi sebuah titik informasi dan suara
tambahan yang harus dihitung. Secara bersamaan, kami aktif mengembangkan perangkat
lunak sumber terbuka, yang menghadirkan inovasi berkat upaya bersama dari banyak
programer.

5. Meskipun tidak berada di depan meja kerja, Anda bisa saja membutuhkan
jawaban.

Dunia semakin berubah ke arah seluler, orang ingin mengakses informasi di mana
saja dan kapan saja. Kami memelopori teknologi baru dan menawarkan solusi layanan
seluler baru yang membantu orang di seluruh dunia melakukan banyak tugas melalui
ponsel, mulai dari memeriksa email dan kalender acara hingga menonton video, belum
termasuk beberapa cara berbeda untuk mengakses penelusuran Google melalui ponsel.
Selain itu, kami berharap dapat mendorong inovasi yang lebih besar bagi para pengguna
seluler di mana saja dengan Android, sebuah platform seluler sumber terbuka dan gratis.
Android membawa keterbukaan yang membentuk internet dalam dunia seluler. Android
tidak hanya menguntungkan konsumen, yang mempunyai lebih banyak pilihan dan
pengalaman seluler baru yang inovatif, namun juga membuka peluang penghasilan bagi
penyedia seluler, pabrikan, dan pengembang.

6. Anda dapat mendapatkan uang tanpa berbuat jahat.

Google adalah bisnis. Pendapatan kami berasal dari penawaran teknologi penelusuran
bagi perusahaan dan dari penjualan iklan yang dipajang di situs kami serta situs lain di
seluruh web. Ratusan ribu pengiklan di seluruh dunia menggunakan AdWords untuk
mempromosikan produknya, ratusan ribu penayang memanfaatkan program AdSense
untuk menayangkan iklan yang relevan dengan konten situsnya. Untuk menjamin bahwa
kami benar-benar melayani semua pengguna (pengiklan maupun bukan), kami memiliki
kumpulan prinsip pemandu untuk praktik dan program periklanan kami:

o Kami tidak mengizinkan iklan ditampilkan pada laman hasil kami kecuali relevan
dengan tempat iklan ditampilkan. Selain itu, kami sangat yakin bahwa iklan dapat
memberikan informasi yang berguna jika, dan hanya jika, relevan dengan apa
yang ingin Anda temukan, jadi mungkin saja penelusuran tertentu tidak akan
menunjukkan iklan sama sekali.
o Kami percaya iklan dapat efektif tanpa harus tampil mencolok. Kami tidak
menerima iklan munculan, karena mengganggu penayangan konten yang diminta.
Kami menemukan bahwa iklan teks yang relevan dengan pembaca mendapatkan
rasio klik-tayang jauh lebih tinggi dibanding iklan yang muncul acak. Pengiklan
manapun, besar atau kecil, dapat mengambil keuntungan dari media yang sangat
ditargetkan ini.
o Iklan di Google selalu ditandai dengan jelas sebagai Pesan Sponsor, sehingga
tidak merusak integritas hasil penelusuran. Kami tidak pernah memanipulasi
peringkat untuk memprioritaskan mitra dalam hasil penelusuran dan tak seorang
pun dapat membeli PageRank yang lebih baik. Pengguna mempercayai
objektivitas kami dan tidak ada keuntungan jangka pendek apa pun yang dapat
membenarkan penodaan kepercayaan itu.
7. Selalu ada informasi lain di luar sana.

Setelah kami mengindeks lebih banyak laman HTML di internet daripada layanan
penelusuran lainnya, teknisi kami mengalihkan perhatiannya pada informasi yang belum
dapat diakses. Kadang ini hanyalah masalah integrasi basis data baru ke penelusuran,
seperti menambahkan nomor telepon, pencarian alamat, dan direktori bisnis. Upaya
lainnya membutuhkan sedikit lebih banyak kreativitas, seperti menambah kemampuan
untuk menelusuri berita, arsip, paten, jurnal akademik, miliaran gambar, dan jutaan buku.
Selain itu, peneliti kami terus mencari cara untuk memberikan semua informasi di dunia
kepada orang-orang yang mencari jawaban.

8. Kebutuhan akan informasi melebihi batas apa pun.

Perusahaan kami didirikan di California, namun misi kami adalah memfasilitasi


akses terhadap informasi untuk seluruh dunia, dan dalam setiap bahasa. Karena itu, kami
memiliki kantor di lebih dari 60 negara, mengurus lebih dari 180 domain internet, dan
separuh hasil penelusuran kami disajikan kepada orang-orang yang tinggal di luar
Amerika Serikat. Kami menawarkan antarmuka penelusuran Google dalam lebih dari 130
bahasa, menawarkan kemampuan untuk membatasi hasil penelusuran sesuai konten yang
ditulis dalam bahasa mereka, dan bertujuan menyediakan aplikasi dan produk kami
lainnya dalam sebanyak mungkin bahasa dan format yang dapat diakses. Dengan alat
penerjemah kami, orang dapat menemukan konten yang ditulis di belahan bumi lain yang
berbahasa asing. Dengan alat ini dan bantuan dari penerjemah sukarela, kami dapat
benar-benar menyempurnakan jenis dan kualitas layanan yang dapat kami tawarkan
meski di daerah yang paling tak terjangkau di dunia.

9. Anda bisa tampak serius tanpa mengenakan setelan.

Pendiri kami membuat Google dengan ide bahwa kerja seharusnya menantang,
dan tantangan itu seharusnya menyenangkan. Kami yakin bahwa hal-hal kreatif yang
hebat lebih cenderung muncul dalam budaya perusahaan yang benar dan itu bukan
sekadar aksesori dalam perusahaan. Ada penegasan dalam pencapaian tim dan
kebanggaan atas keberhasilan individu yang berkontribusi pada keberhasilan kami secara
keseluruhan. Kami memiliki pegawai yang hebat, orang-orang yang bersemangat dan
berhasrat tinggi dari latar belakang yang berbeda dengan pendekatan kreatif untuk
bekerja, bermain, dan menjalani hidup. Atmosfer kami mungkin santai, namun saat ide
muncul di antrean kafe, di rapat tim, atau di gimnasium, ide itu disepakati, diuji, dan
dipraktikkan dalam sekejap dan itu bisa jadi landasan luncur untuk proyek baru yang
ditujukan bagi penggunaan di seluruh dunia.

10. Hebat masih belum cukup.

Dalam pandangan kami, hebat dalam suatu hal adalah awal, bukan tujuan. Kami
menetapkan tujuan yang kami tahu belum dapat kami raih, karena kami sadar bahwa jika
kami berupaya keras untuk mencapai tujuan itu, maka kami dapat melampaui perkiraan
kami semula. Melalui inovasi dan iterasi, kami ingin mengambil apa-apa yang berhasil
baik dan meningkatkannya secara tak terduga. Misalnya, ketika salah seorang insinyur
kami mendapati bahwa penelusuran dapat berfungsi dengan baik untuk kata-kata yang
ejaannya benar, dia memikirkan bagaimana penelusuran menangani salah ketik. Hasilnya,
dia berhasil menciptakan pemeriksa ejaan yang lebih intuitif dan membantu.

Bahkan jika Anda tidak tahu pasti apa yang Anda cari, mendapatkan jawaban di
web adalah masalah kami, bukan masalah Anda. Kami mencoba mengantisipasi
kebutuhan yang belum diungkapkan oleh audiens global kami, dan memenuhinya dengan
produk serta layanan yang menjadi standar baru. Saat kami meluncurkan Gmail, layanan
ini memiliki ruang penyimpanan yang lebih besar dibanding layanan email mana pun.
Bila melihat masa lalu, jelas ruang penyimpanan kami memang lebih besar namun itu
karena sekarang kami memiliki standar baru untuk penyimpanan email. Hal-hal semacam
itu adalah bagian dari perubahan yang ingin kami lakukan, dan kami selalu mencari
tempat baru untuk melakukan perubahan. Pada akhirnya, ketidakpuasan yang terus
muncul menjadi pendorong dalam semua tindakan yang kami lakukan.

Larry Page, pendiri bersama dan CEO kami, pernah menerangkan mesin telusur
sempurna sebagai sesuatu yang memahami benar apa yang Anda maksud dan memberikan apa
yang benar-benar Anda inginkan. Sejak beliau menyampaikan kata-kata tersebut, Google telah
tumbuh untuk menawarkan produk di luar penelusuran, namun inti dari apa yang beliau
sampaikan tetap ada. Dengan semua teknologi kami mulai dari penelusuran, Chrome, hingga
Gmail tujuan kami adalah mempermudah Anda menemukan informasi yang Anda perlukan dan
hal-hal yang harus Anda selesaikan. Artinya juga menjadikan penelusuran yang lebih cerdas dan
cepat, sehingga dapat memahami saat Anda mengetikkan [jaguar], berarti Anda mencari mobil,
bukan foto binatang. Artinya menunjukkan kepada Anda saat teman Anda menyukai iklan atau
menelusuri hasil, sehingga Anda tahu mungkin hal itu bermanfaat. Artinya menjadikan produk
kami bekerja secara intuitif, sehingga Anda dapat berbagi dokumen dengan kenalan Gmail tanpa
harus menyalin dan menempel, dan membuka tab yang sama di ponsel Android Anda yang telah
Anda buka di peramban Chrome desktop. Yang terpenting, artinya menjadikan produk kami
lebih baik sehingga orang dapat menghabiskan waktu melakukan hal-hal yang menjadi keahlian
mereka seperti menghabiskan waktu bersama keluarga, berkemah di alam liar, membuat lukisan,
atau berpesta. Kami belum mencapainya, namun kami sedang mengusahakannya.

Yang kami lakukan untuk bisnis

Kami menyediakan berbagai alat untuk membantu semua jenis bisnis agar berhasil di
dalam dan di luar web. Program ini membentuk tulang punggung bisnis kamiprogram ini juga
membuat para pengusaha dan penyaji di seluruh dunia dapat mengembangkan bisnisnya sendiri.
Program periklanan kami, yang bervariasi, mulai dari iklan teks sederhana hingga iklan
multimedia, membantu bisnis mendapatkan pelanggan, serta membantu penyaji menghasilkan
uang dari konten mereka. Kami juga menyediakan alat komputasi awan untuk bisnis yang
menghemat uang dan membantu organisasi lebih produktif.
Yang kami lakukan untuk web

Kami membuat produk dengan harapan akan membuat web jadi lebih baik sehingga
pengalaman Anda di web juga menjadi lebih baik. Dengan produk seperti Chrome dan Android,
kami ingin menyederhanakan dan mempercepat apa yang ingin dilakukan orang secara online.
Kami juga berkomitmen terhadap web terbuka, sehingga kami terlibat dalam berbagai proyek
guna mempermudah pengembang untuk berkontribusi dalam ekosistem online dan memajukan
web. Kami pun bekerja keras untuk membuat web yang lebih baik bagi lingkungan, dengan
menggunakan sumber daya secara efisien dan mendukung daya yang dapat diperbarui. Web telah
berkembang pesat sejak Google terlibat untuk pertama kali di dalamnya, namun satu hal yang
belum berubah adalah keyakinan kami pada potensi tanpa batas dari internet itu sendiri.

2. Budaya Kerja Perusahaan Google

To Organize the worlds information and make it accessible as universal

Misi Google adalah mengatur informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan
bermanfaat secara universal. Ini adalah cikal bakal budaya kerja yang dimiliki oleh Google.
Adapun budaya kerja yang diterapkan oleh Google adalah :

Membuat suasana kerja santai

Google dikenal dengan etos kerjanya yang santai. Filosofi perusahaan ini adalah Anda
dapat menghasilkan uang tanpa harus mati matian bekerja dan Anda dapat bekerja
serius tanpa mengenakan seragam kerja. Filosofi ini benar benar diterapkan dan menjadi
Budaya Kerja di Google. Pekerja dapat mengeluarkan potensi terbaiknya dan menyelesaikan
pekerjaanya tanpa harus terbebani dengan tekanan dan keharusan menggunakan seragam kerja.
Budaya bekerja santai Google dapat dilihat dari logo Google nya yang bervariasi pada hari-hari
penting, seolah menunjukkan kepada kita bahwa orang orang yang bekerja disana benar
benar mencintai pekerjaannya dengan hati mereka.

Memberikan pekerjanya tantangan dengan cara kebebasan untuk berekspresi


dalam bekerja

Bekerja harusnya menantang dan tantangan itu harusnya menyenangkan.

Google memberikan kebebasan bagi karyawannya untuk mengembangkan produk sesuai


dengan keinginan karyawannya masing masing. Semua pengembang di Google diberikan
waktu oleh perusahaan sebesar 20% dari waktu kerja mereka (sehari per minggu) untuk
mengekspresikan kerja mereka proyek yang menarik mereka. Beberapa layanan baru Google,
seperti Gmail, Google News, Orkut, dan AdSense berasal dari pengembang yang memanfaatkan
waktu 20 % tersebut. Dalam pembicaraan di Universitas Stanford, Marissa Mayer, Wakil
Presiden Google untuk Produk Pencarian dan Kepuasan Pengguna, menyatakan bahwa
analisisnya menunjukkan bahwa setengah dari produk baru yang diluncurkan berasal dari 20%
waktu tersebut. Ini menunjukan betapa berpengaruhnya kebebasan berekspresi dalam
produktivitas kerja.
Memberikan intensif karyawan dengan cara unik yaitu dengan pertumbuhan
saham dan deviden dari Google itu sendiri.

Google memang telah dikritik karena melakukan penggajian di bawah standar industri.
Contohnya, beberapa pekerja digaji kurang dari $35.000 per tahun dimana hal tersebut dianggap
kurang untuk pasaran kerja bagi perusahaan sekelas Google. Namun jangan salah, justru hal
inilah yang diinginkan oleh karyawan di Google. Sejak Google IPO, karyawan diberi
intensif dengan cara diberikan saham serta deviden perusahaan. Jadi intinya intensif yang
diterima karyawan adalah pertumbuhan kekayaan Google itu sendiri. Secara tidak langsung, hal
ini justru meningkatkan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan, dimana akan berefek
kepada motivasi kerja karyawan di perusahaan tersebut. Dan kita semua sama sama mengetahui
bahwa saham Google merupakan salah satu saham yang paling menarik bagi para investor di
seluruh dunia. Artinya kebutuhan dasar karyawan Google (Physiological Needs (Maslows
Hierarchy of Needs Theory)) dan Existence Needs (Alderfers ERG Theory)) terpenuhi dengan
sangat baik melalui sistem ini.

Dekorasi kantor dan ruangan yang unik dan indah serta fasilitas pendukung yang
nyaman dan lengkap

Kantor Google di Mountain View, California, yang diberi nama Googleplex adalah sebuah
bangunan yang unik. Lobinya didekorasi dengan piano, lampu lava, kumpulan server lama yang
tertata rapi, dan dan Lorongnya penuh dengan bola dan alat alat olahraga. Setiap karyawan
memiliki akses menuju pusat hiburan kantor. Kebutuhan akan alat-alat olahraga, ruang loker,
kamar mandi, ruang pijat, permainan video game, Foosball, meja bilyar, dan ping pong tersebar
di seluruh gedung kantor. Ditambah lagi dengan ruang rekreasi, ruang makan yang terisi dengan
berbagai sereal, permen beruang, gula gula , permen hitam, kacang mede, yogurt, wortel, buah
buahan segar, dan lusinan minuman seperti jus segar, soda, dan cappuccino buatan sendiri yang
bisa dibuat sendiri oleh karyawan. Ini menunjukkan bahwa Google telah bisa melengkapi
kebutuhan kenyamanan di kantor mereka. Karyawan bisa bekerja dengan sangat nyaman dan
merasa dihargai dengan semua fasilitas yang ada.

Openness & Transparency ini maksudnya adalah bahwa tidak ada pemisah antara bos
dan karyawan. Di kantor pusat Google, dikenal adanya acara TGIF (thank God Its
Friday). Di acara tersebut, para karyawan google bisa langsung mengobrol dengan CEO
mereka. Mereka bebas untuk berdiskusi apa saja, mulai dari keluhan sampai ide ide
cemerlang. Sedangkan transparansi ini adalah keterbukaan antar divisi.
Collaborative & Supportive ini adalah bagaimana setiap karyawan diharuskan
berkolaborasi dengan timnya dan juga divisi lain. Kerja sendiri adalah dilarang, karena
kerja tim menjadi lebih penting dan akan menghasilkan suatu produk atau hasil yang
maksimal. Kerjasama ini juga bisa antar divisi ataupun lintas Negara.
Never Fail to Fail. Seperti kita tahu tidak semua produk Google itu sukses. Seperti kasus
Google Reader yang distop layanannya. Hampir semua pecintanya merasa kesal dan tidak
terima, tapi karena memang produk ini dirasa tidak berguna mau tidak mau mereka
terpaksa menghapuskannya. Tapi kegagalan suatu produk ini tidak menjadikan mereka
tidak bisa bangkit, tapi dijadikan suatu motivasi lagi untuk menciptakan produk yang
lebih baik lagi. Seperti bagaimana memanajemen kegagalan itu sendiri.
Learn Learn and Learn Again. Proses pembelajaran sampai saat ini juga masih
dilakukan oleh para karyawan Google. Karena memang teknologi itu selalu berkembang
dan harus dikembangkan. Dengan proses belajar, ada banyak inovasi baru yang hadir
seperti Google Glass, Project Loon, dan lain lain.
Have Fun Go Mad. Bagaimana mereka bekerja dan bersenang-senang dengan teknologi.
Berbagai project yang terkesan bermain namun serius sudah banyak dihasilkan. Project
ini membawa teknologi kearah yang lebih baik dan tentunya bermanfaat bagi orang
banyak.

3. Fasilitas yang dapat dinikmati Googler

Transportasi Gratis dan Hewan Peliharaan

Google menyediakan transportasi gratis bagi para Googler yang tinggal di sekitar
Mountain View, dekat dengan lokasi Googleplex (kantor Google). Google juga menyediakan
fasilitas pangkas rambut gratis di kantor bagi para karyawannya yang sibuk. Mereka tak perlu
pergi ke salon sendiri dan antre untuk memangkas rambut atau poninya yang sudah mulai
panjang. Agar para Googler bisa benar-benar beristirahat di akhir pekan, Google
menyediakan fasilitas laundry dan layanan dry cleaning di kantornya. Jadi, bukan hal aneh
jika setiap akhir pekan para karyawan membawa pakaian kotornya ke Googleplex. Di
Googleplex, karyawan juga bisa bersantai sambil bermain ping pong, biliar, dan foosball
alias table football. Meja-meja permainan ini terletak di beberapa tempat dalam gedung. Bagi
para Googler yang hobi berolahraga jempol, Google juga menyediakan perlengkapan video
game. Kalau mau, karyawan Google boleh membawa hewan peliharaannya ke kantor. Akan
tetapi, yang satu ini rasanya sulit jika ingin sering dilakukan karena bekerja sambil
mengawasi hewan peliharaan bukan hal yang mudah dilakukan. Untuk menyambut akhir
pekan, setiap Jumat, para Googler biasa berkumpul bersama sambil minum bir dan anggur
gratis.

Makanan dan minuman gratis

Makan siang gratis di kantor karyawan mungkin hal yang sudah biasa di banyak kantor.
Nah, di Googleplex, selain makan siang, sarapan dan makan malam pun selalu tersedia bagi
karyawan. Ini karena lokasi kantor Google agak jauh dari restoran. Fasilitas yang satu ini
membuat para Googler bisa menghemat waktu dan uang mereka.Googleplex juga dilengkapi
dapur-dapur kecil yang menyediakan kopi, snack, dan minuman bagi para karyawan. Dapur-
dapur itu ditempatkan berdekatan dengan ruang kerja karyawan agar Googler tak perlu pergi
jauh dari mejanya untuk mengambil makanan. Intinya, perut para penghuni Googleplex dijamin
selalu kenyang.

Jaminan kesehatan

Agar karyawannya tetap bugar, Google menyediakan gym dan kolam renang di
lingkungan kantornya. Tak tanggung-tanggung, kolam renang itu dijaga oleh petugas khusus
untuk memastikan keselamatan para penggunanya. Karyawan Google yang tidak enak badan
atau terluka saat bekerja juga bisa membuat janji dengan dokter di Googleplex. Meskipun
bekerja di Google terlihat sangat menyenangkan, para karyawan juga punya tanggung jawab
yang besar dan dituntut untuk berkinerja baik. Karena itu, pekerjaan juga bisa membuat mereka
pusing. Namun, ketika sukses menyelesaikan suatu proyek dengan baik, mereka bisa menikmati
bonus pijat selama 1 jam dari therapist yang disewa Google.

Bertemu banyak orang pintar

Karyawan Google adalah orang-orang yang pintar. Di Googleplex, mereka juga terbiasa
bertemu dan bekerja dengan orang-orang pintar lainnya, termasuk Larry Page dan Sergey Brin.
Googler juga sudah terbiasa bertemu dan bekerja dengan para pemimpin, pemikir, dan seleb di
industri teknologi.
Meskipun para karyawannya sudah pintar, Google tetap mendorong mereka untuk selalu belajar.
Salah satu buktinya, pintu kamar mandi dan bagian atas urinoir dalam toilet kantor mereka
dihiasi berbagai puzzle dan tips seputar coding. Rupanya para Googler juga percaya bahwa toilet
merupakan salah satu tempat terbaik untuk menemukan inspirasi.

TechStop

TechStop adalah unit tech-support yang dijaga oleh para spesialis TI terbaik di
Googleplex. Di sana, para karyawan yang mendapat kesulitan berhubungan dengan hardware
dan software bisa meminta pertolongan. TechStop buka 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam
seminggu. Urusan TI sepele sekalipun akan dilayani di tempat ini, termasuk ketika karyawan
lupa membawa charger laptop-nya ke kantor.

Cuti melahirkan dan punya anak

Pepatah banyak anak banyak rezeki tampaknya berlaku bagi para Googler. Sementara
kantor-kantor lain hanya memberikan cuti melahirkan kepada para karyawan perempuan, Google
juga bermurah hati memberikan cuti menyambut anak bagi para karyawan laki-lakinya.
Google memberikan hadiah libur selama 6 minggu, dan tetap digaji, kepada Googler laki-laki
yang istrinya melahirkan. Sementara itu, kepada Googler perempuan yang baru melahirkan,
Google memberikan libur selama 18 minggu setelah sang anak lahir. Bukan itu saja. Setelah
kelahiran sang anak, karyawan juga mendapatkan bonus untuk meringankan biaya-biaya
membeli kebutuhan bayi. Setelah sang ibu kembali bekerja, dia bisa membawa bayinya ke kantor
dan menitipkannya di fasilitas Day Care yang disediakan di Googleplex.

Tunjangan kematian

Google menjamin kesejahteraan karyawannya, bahkan sampai mereka meninggal dunia.


Ketika ada Googler yang meninggal dunia, perusahaan akan mencairkan asuransi jiwa karyawan
dan memberikannya kepada keluarga yang ditinggalkan. Google juga akan membayarkan
setengah dari gaji karyawan tersebut kepada suami/istrinya yang ditinggalkan hingga 10 tahun ke
depan. Selain itu, Google juga akan memberikan tunjangan sebesar 1.000 dollar AS yang
diberikan setiap bulan kepada anak-anak almarhum.
Budaya Organisasi Google

Dua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, mengembangkan gagasan untuk perusahaan mereka, di
kamar asrama Stanford University. Meskipun saat ini Google bertumbuh sangat cepat, Google masih
mempertahankan cara kerja seperti perusahaan kecil. Di kantor Googleplex di Mountain View,
California, Googlers makan di kafe Google yang dikenal dengan sebutan Charlies Place. Topik
pembicaraan mereka berkisar dari hal-hal yang remeh sampai yang bersifat teknis, tentang permainan
komputer, enkripsi, atau peranti lunak penyaji iklan. Budaya Google sangat informal. Googlers bekerja
secara berkelompok di tempat secara berkelompok di tempat yang padat, dengan tiga atau empat staf
berbagi tempat dengan sofa dan anjing. Hierarki korporat hampir tidak kelihatan, dan karyawan
mengenakan pakaian yang tidak seragam. Kebijakan perekrutan Google lebih menekankan kemampuan
daripada pengalaman. Hasilnya adalah para staf yang mencerminkan audiens global yang dilayani oleh
mesin pencari tersebut. Google memiliki kantor di seluruh dunia, dan merekrut calon-calon berbakat di
berbagai lokasi dan berbagai bahasa. Pada saat tidak bekerja Googlers melakukan hobi mereka, mulai
dari bersepeda lintas alam, mencicipi minuman anggur, dari terbang sampai ke bermain Frisbee (merek
cakram plastik yang dilempar dari satu orang ke orang lain dalam satu permainan). Reza Behforooz,
seorang teknisi peranti lunak Google, berkomentar Google memiliki lingkungan kerja yang sangat keren
dan menyenangkan dan komitmen yang kuat terhadap keunggulan teknik sehingga kami dapat
membangun produk-produk terbaik guna membantu semua orang di seluruh dunia. Budaya organisasi
yang dimiliki Google sangat kuat dan memberi arah kepada perusahaan tersebut. Hal ini juga
mengarahkan kepada karyawan. Budaya organisasi membantu mereka memahami cara segala sesuatu
yang dilakukan dalam organisasi. Tetapi bagi sebagian organisasi, budaya yang kuat bisa menjadi
hambatan besar untuk berubah.

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh sejumlah organisasi modern yang sedang berkembang adalah
kebutuhan terhadap fleksibilitas, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan, kreatifitas,
pengetahuan, dan kemampuan mengatasi ketidakpastian lingkungan. Desain horizontal telah
menggantikan organisasi vertikal hierarkis tradisional untuk memfasilitasi kerja sama, kerja tim dan
pelanggan. Perusahaan terkenal General Electric telah menghapus struktur vertikal dan mengadopsi
desain horizontal, dan dunia merger dan akuisisi telah mengubah desain organisasi dan hubungan
interorganisasi selamanya bahkan mencapai hampir setiap industri dan benua. Pendekatan modern
pada teori dan desain organisasi mencakup jaringan yang sangat fleksibel dan pengakuan adanya
interaksi teknologi informasi dan manusia. Sebagai contoh, salah satu ahli teori organisasi menyatakan :
Struktur organisasi lebih dari sekedar kotak pada diagram, struktur tersebut merupakan pola interaksi
dan koordinasi yang menghubungkan teknologi, tugas dan komponen manusia dari organisasi untuk
memastikan bahwa organisasi menyelesaikan tujuannya. Juga terdapat pengakuan baru bahwa struktur
(atau tidak adanya struktur) punya peran dalam inovasi, perubahan, dan pengetahuan dalam organisasi
sekarang dan masa mendatang.

Budaya Perusahaan GOOGLE

Google misalnya, merupakan perusahaan IT terbesar di dunia yang kini telah berkembang
semakin pesat. Mulai dari hanya sebagai situs pencarian di internet, hingga menghasilkan sebuah
produk ciptaannya sendiri. Setelah lebihdari 15 tahun terakhir sejak tahun 1996, Google
memberikan layanan atau program-program seperti Gmail, Google Chrome, ada Youtube untuk
share video, kemudian Blogspot`, Google+, dan tentunya masih banyak lagi.
Larry Page dan Sergey Brin pendiri Google, mengemukakan gagasan untuk perusahaan
mereka memiliki budaya yang informal. Di kantor Googleplex di Mountain View, California,
Googlers sebutan bagi pegawainya bekerja secaraber kelompok. Pegawai google tidak perlu
menggunakan pakaian yang seragam, hal ini membuat hierarki korporat hampir tidak terlihat.
Google menerapkan budaya organisasi yang sangat kuat bagi pegawainya. Untuk menyebutkan
culture bekerja Google memiliki istilah tersendiri, yaitu para karyawan Google haruslah
"Googley" yang berarti smart, creative, innovative, fun, love to share their knowledge, and other
positive traits. Google sangat mendorong karyawannya untuk terus berpikir creative dan out of
the box. Bekerja di Google tidak hanya selalu berkutat di balik meja saja. Para karyawannya
dibebaskan untuk bekerja atau melakukan kegiatan meeting di ruangan-ruangan yang telah
tersedia, seperti ruang karaoke, tempat bermain billiard dan lain sebagainya. Googlers juga
disediakan tempat makan di kafe Google yang dikenal dengan sebutan Charlies Place. Sebagai
dasarnya para Googlers dapat melakukan hal apapun yang mereka inginkan, namun selama
mereka dapat menghasilkan kinerja yang optimal bagi Google. Jadi dengan suasana
yang fun pun jiwa kompetitifnya tetap ada dan Googlers terus didorong untuk berinovasi.

Pada dasarnya ketika seseorang berada dalam kondisi kejiwaan yang senang, maka secara
otomatis, ide-ide cemerlang akan muncul. Begitupun yang terjadi dengan para karyawan di
Google ini. Meskipun mereka bekerja dengan serius, tetapi tetap santai dan menyenangkan.
Googlers dalam bekerja dituntut kompetitif tapi juga terbuka dan kolaboratif di antara
tim. Mereka dipercaya untuk membuat keputusan-keputusan dan didorong untuk selalu berusaha
"stretch yourself", dalam arti mendorong diri sendiri untuk mengambil tantangan baru
dan develop skills baru. Karena Google bergerak di bidang internet lingkungan bekerja dalam
Google itu sangat dinamis. Element fun jugasangat terasa dalam bekerja di Google. Google
jugamerupakan perusahaan yang sangat mendukung keragaman dan sangat memegang pedoman
untuk mementingkan pengalaman pekerjanya untuk semua pengguna servis Google.

Kesimpulan
Google merupakan perusahaan IT terbesar di seluruh dunia. Tidak hanya berupa mesin pencari,
tetapi google juga mulai menciptakan produk-produk baru yang bahkan seluruh dunia sudah tau.
Tentu ada penyebab dari suksesnya perusahaan ini. Salah satunya penyebabnya adalah budaya
organisasi yang dibentuk dari perusahaan ini. Rupanya ada perbedaan budaya dari google dengan
perusahaan lainnya. Google memiliki istilah culture bekerja tersendiri, yaitu para karyawan
Google haruslah "Googley" yang berarti smart, creative, innovative, fun, love to share their
knowledge, and other positive traits. Google sangat mendorong karyawannya untuk terus
berpikir creative dan out of the box.Google menerapkan prinsip tidak adanya kekakuan di dalam
suasana bekerja. Dengan kata lain suasana kerja yang dibuat adalah fun. Mereka memegang
teguh anggapan bahwa pada dasarnya ketika seseorang berada dalam kejiwaan yang senang dan
tanpa tekanan, maka ide-ide cemerlangpun muncul dan mereka dapat melakukan pekerjaan
dengan optimal.Hal itulah yang diharpkan dari perusahaan Google. Googlers juga difasilitasi
berbagai macam fasilitas seperti ruang karaoke, tempat bermain billiard, tempat makan dan lain
sebagainya. Tujuan adanya pemberian fasilitas yang demikian adalah diharapkan agar fasilitas
tersebut dapat menimbulkan rasa fun dan senang bagi googlers ketika bekerja. Googlers dalam
bekerja dituntut kompetitif tapi juga terbuka dan kolaboratif di antara tim. Budaya-budaya
demikianlah rupanya yang mengakibatkan Google menjadi perusahaan yang sukses.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Google Inc. adalah sebuah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang
berkekhususan pada jasa dan produk Internet. Produk-produk tersebut meliputi teknologi
pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan dalam jaringan.
Google dikenal dengan etos kerjanya yang santai. Kebiasaan Perusahaan Google adalah
tentang Apa yang Kami yakini & Kami lakukan,yaitu Untuk Pelanggan,Untuk Web,
dan untuk Bisnis.
Budaya kerja yang diterapkan oleh Google adalah Membuat suasana kerja santai,
Memberikan pekerjanya tantangan dengan cara kebebasan untuk berekspresi dalam
bekerja, Memberikan intensif karyawan dengan cara unik yaitu dengan pertumbuhan
saham dan deviden dari Google itu sendiri, Dekorasi kantor dan ruangan yang unik dan
indah serta fasilitas pendukung yang nyaman dan lengkap, Openness & Transparency,
Collaborative & Supportive, Never Fail to Fail, Learn Learn and Learn Again, dan Have
Fun Go Mad.
Google juga meberi banyak Fasilitas kepada Googler agar para Googler hanya berfokus
pada pekerjaannya saja saat berada di Googleplex. Fasilitasnya berupa Transportasi
Gratis, membawa hewan peliharaan ke kantor, Makanan & minuman gratis, jaminan
kesehatan, bertemu banyak orang pintar, Techstop, Jaminan kematian, laundry, pangkas
gratis, dan banyak lagi.

B. Saran

Budaya perusahaan tidak muncul dengan sendirinya di kalangan anggota organisasi atau
karyawan, tetapi perlu dibentuk dan dipelajari karena pada dasarnya budaya perusahaan adalah
sekumpulan nilai dan pola perilaku yang dipelajari, dimiliki bersama, oleh semua anggota
organisasi dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam perusahaan tersebut.
Budaya perusahaan sangat penting peranannya dalam mendukung terciptanya suatu organisasi
atau perusahaan yang efektif. Secara lebih spesifik, budaya perusahaan dapat berperan dalam
menciptakan jati diri, mengembangkan keikutsertaan pribadi dengan perusahaan dan menyajikan
pedoman perilaku kerja bagi karyawan. Budaya Perusahaan pada perusahaan Google sangatlah
bagus menurut saya,semoga Artikel ini dapat berguna dan menjadi sumber referensi bagi
perusahaan - perusahaan dalam menerapkan budaya kerja yang baik dalam
perusahaan/organisasinyaguna memajukan perusahaannya dalam mencapai tujuan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kaskus.us/search_result.php?q=proses+google
http://www.google.com/intl/en/about.html
www.businessinsider.com
www.wikipedia.com
MAKALAH

ILMU BUDAYA DASAR

PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI PT TELKOM


Disusun oleh :

Ahya Dwiyana Putri (10215379)

KELAS 1EA18

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

Mata Kuliah: Ilmu Budaya Dasar

Dosen: Bapak Awan Jeminy Putra


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan, karena tanpa ridho-Nya makalah ini tidak dapat terlaksana.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.

Keberhasilan dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak yang ikut
mendorong saya untuk membuat isi makalah ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Awan Jeminy Putra selaku dosen yang telah memberikan tugas untuk membuat makalah ini
sehingga saya dapat berlatih membuat suatu makalah yang baik serta terima kasih untuk teman-teman
yang turut mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat
bagi masyarakat pada umumnya dan saya sendiri sebagai mahasiswa pada khususnya.Mungkin dalam
pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum saya ketahui. Maka dari itu saya mohon saran &
kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Depok, 22 Januari 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Kata pengantar ...............................................................................................i

Daftar isi.........................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang .............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1


1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................1

Bab II Pembahasan

2.1 Budaya Organisasi PT TELKOM................................................ 3

2.2 Karakteristik Budaya Organisasi PT TELKOM........................... 3

2.3 Tantangan Budaya Organisasi PT TELKOM............................... 4

2.4 Perubahan Budaya Organisasi di PT TELKOM........................... 5

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan....................................................................................7

3.2 Saran..............................................................................................7

Daftar Pustaka.................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi ekonomi dan kedatangan era perubahan dalam menghadapi


perdagangan bebas merupakan tantangan serius bagi para eksekutif dalam mengelola
organisasi. Dalam menghadapi perubahan, harus diperlukan kehati-hatian untuk dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan dan sekaligus menjaga kelangsungan
organisasi agar mampu bertahan hidup. Dalam era keterbukaan, batas-batas goegrafis
bukanlah merupakan hambatan bagi kemungkinan persaingan yang timbul. Oleh karena
itu, diharapkan perusahaan yang ada di dalam negeri dapat mempersiapkan diri untuk
membina organisasinya, terutama sumber daya manusia dan sistem, untuk mampu
menghadapi kedatangan pesaingnya, baik dalam industri yang sejenis maupun industri
lain.

Dalam interaksi organisasi (sebagai sistem terbuka) dengan


lingkungannya/eksternal, organisasi menghadapi berbagai persoalan terutama jika
lingkungannya tidak stabil dan terus berkembang. Terhadap lingkungan yang berubah-
ubah ini, organisasi perlu menyesuaikan diri dengan menjawab/mengatasi masalah-
masalahnya. Disamping itu, pada saat yang sama organisasi juga menghadapi masalah-
masalah internal, yang mengharuskan organisasi mengatasinya sehingga tetap terjadi
suatu keterpaduan dalam fungsi organisasi. Mengatasi masalah-masalah eksternal dan
internal tersebut, organisasi perlu membentuk suatu budaya organisasi yang kuat dan
sehat, bila ingin mempertahankan diri, bahkan jika ingin terus tumbuh. Sejak berdirinya
organisasi, secara sadar atau tidak, pendiri meletakkan dasar bagi budaya organisasi
yang didirikan. Pertumbuhan organisasi, sebagai hasil interaksi organisasi dengan
lingkungannya juga dalam mengusahakan pengembangan organisasinya, secara sadar
nilai-nilai pokok tertentu perlu mengalami perubahan. Budaya organisasi perlu juga
menyesuaikan diri terhadap pertumbuhan organisasi. Budaya yang kuat mendasari
aspek kunci pelaksaan fungsi organisasi dalam hal efisiensi, inovasi, kualitas serta
mendukung reaksi yang tepat untuk membiasakan mereka terhadap kejadian-kejadian,
karena etos yang berlaku mengakomodasikan ketahanan.

1.2 Rumusan Masalah

22
1. Bagaimana budaya organisasi PT TELKOM ?

2. Bagaimana karakteristik budaya organisasi PT TELKOM ?

3. Apa tantangan yang dihadapi budaya organisasi PT TELKOM ?

4. Bagaimana perubahan budaya organisasi di PT TELKOM ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui budaya organisasi PT TELKOM.

2. Untuk mengetahui karakteristik budaya organisasi PT TELKOM.

3. Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi budaya organisasi PT TELKOM ?

4. Untuk mengetahui perubahan budaya organisasi di PT TELKOM.

5. Untuk memenuhi tugas Ilmu Budaya Dasar

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Budaya Organisasi PT TELKOM

PT TELKOM sudah ada sejak masa Hindia Belanda dan yang menyelenggarakan
adalah pihak swasta. Sedangkan perusahaan Telekomunikasi Indonesia ( PT. TELKOM)
sendiri juga termasuk bagian dari perusaahaan tersebut yang mempunyai bentuk badan
usaha Post-en Telegraaflent dengan Staats blaad No.52 tahun 1884. Pada tahun 1961
menurut Peraturan Pemerintah No.240 bahwa Perusahaan Negara dilebur menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang dimuat dalam pasal 2 I.B. Pada tahun
1965 pemerintah membagi perusahaan Pos dan Telekomunikasi menjadi dua bagian
yang berdiri sendiri yaitu Perusahaan Pos dan Giro (PN. Pos dan Giro) serta Perusahaan
Negara Telekomunikasi (PN. Telekomunikasi) yang sudah diatur dalam Peraturan
Pemerintah No.30 tahun 1965. Kemudian berdasarkan PP No. 15 tahun 1991, maka
Perum dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Adapun visi, misi, dan berbagai produk PT TELKOM sebagai bagian dari budaya
organisasi atau perusahaaan, adalah sebagai berikut :

23
Visi PT TELKOM

Menjadi perusahaan Info Comm terkemuka di regional

Misi PT TELKOM

Menyediakan layanan InfoComm terpadu dan lengkap dengan kualitas terbaik dan harga
kompetitif.

Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Produk PT TELKOM

Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi TELKOM :


Telepon
1. Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih menjadi monopoli
TELKOM di Indonesia.
2. Telkom Flexi, layanan telepon fixed wireless CDMA.
Data/Internet
1. TELKOMNet Instan, layanan akses internet dial up.
2. TELKOMNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan.
3. Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan
teknologi ADSL.
4. e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb
Plazatron).
5. Solusi Enterprise- INFONET.
6. TELKOMLink DINAccess.

2.2 Karakteristik Budaya Organisasi PT TELKOM

PT TELKOM Tbk menggunakan The Telkom Way 135 sebagai budaya organisasi
yang harus disepakati semua karyawannya.
Pola 1-3-5 itu sendiri berarti;
a. 1 (satu) asumsi dasar yang disebut Comitted 2U,
b. 3 (tiga) nilai inti yang mencakup :
Customer Value (Nilai Pelanggan)
Excellent Service (Pelayanan yang Sempurna)
Competent People (Orang-orang yang Kompeten)
c. Sedangkan 5 (lima) merupakan langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang
terdiri atas :
Stretch The Goals,
Simplify,
Involve Everyone,
Quality is My Job, and;
Reward the Winners.

24
The Telkom Way 135 merupakan hasil penggalian dari perjalanan PT TELKOM Tbk
dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah, dikristalisasi serta dirumuskan oleh
berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. PT TELKOM
berharap dengan tersosialisasinya The Telkom Way 135, maka akan tercipta
pengendalian kultural yang efektif terhadap cara rasa, cara memandang, cara berpikir,
dan cara berperilaku. Hal ini selaras dengan teori pendekatan dalam mempelajari
budaya organisasi, atau teori pendekatan Shared Basic Assumption yang dikemukakan
oleh Edgar H. Schein.

2.3 Tantangan Budaya Organisasi PT TELKOM

Tidak mudah menerapkan nilai-nilai strategis itu kepada sekitar 28.000 karyawan
PT TELKOM. Selain butuh waktu, menerapkan budaya organisasi itu tidak bisa langsung.
Kalau tidak begitu, yang muncul biasanya penolakan. Untuk mengatasi penolakan
tersebut, PT TELKOM punya tahapan sosialisasi sendiri. Tahapan, mulai dari awareness,
atau menimbulkan kesadaran dari dalam diri para pegawai untuk memiliki jiwa atau
perasaan yang sama dalam memandang perusahaan mereka, understand, yaitu para
pegawai diberikan pemahaman akan pentingnya memiliki rasa dan pandangan yang
sama dalam memperlakukan perusahaan, dan yang terakhir adalah tahapan
socialiszation, yaitu tahapan setelah pegawai dibangkitkan rasa kesadarannya, dan
mengerti akan esensi mengapa didalam sebuah perusahaan harus memiliki aturan atau
kebijakan yang tentunya menyangkut pegawai, maka PT TELKOM melakukan gerakan
mensosialisasikan The Telkom Way 135. Jika tidak melalui tahapan-tahapan seperti itu,
tidak bisa dipungkiri bahwa akan banyak respon yang mungkin tidak semua baik, pasti
banyak pegawai yang resisten. Jika respon mereka sudah resisten, maka untuk
selanjutnya akan lebih sulit untuk mensosialisasikannya. Oleh karena itu proses
melakukan tahapan-tahapan membentuk budaya kerja didalam sebuah organisasi
merupakan hal yang sangat penting.

2.4 Perubahan Budaya Organisasi di PT TELKOM

Salah satu usaha yang juga dilakukan PT TELKOM untuk mempercepat


pelaksanaan budaya kerja The Telkom Way 135, yaitu digelarnya pertandingan antar
divisi untuk mengetahui divisi mana yang sudah mendemonstrasikan budaya kerja
tersebut. Divisi yang berhasil mendemonstrasikan budaya organisasi The Telkom Way
135 dengan paling tepat, maka akan mendapatkan reward. PT TELKOM menyadari
bahwa penciptaan iklim kompetitif di dalam internal perusahaan merupakan bentuk
stimulasi yang efektif dalam mewujudkan budaya organisasi yang diinginkan
perusahaan. Karena ketika atmosfir kompetisi dimulai maka masing-masing divisi pasti
akan memiliki rasa bangga dan semangat untuk menunjukan bahwa divisinya yang
paling baik, ditambah lagi dengan diberikannya reward atas hasil kerja keras mereka.

25
Dengan begitu dapat diketahui divisi manakah yang lebih dulu menerapkan nilai-nilai
strategis tersebut. Di dalam memberikan reward pada para pegawainya, PT TELKOM
berpijak pada Teori Perilaku Teori X dan Teori Y (X Y Behavior Theory) Douglas
McGregor, sehingga didalam memperlakukan pegawai, PT TELKOM sebisa mungkin
membuat para pegawai merasa dihargai, dan diapresiasi hasil kerja kerasnya oleh
perusahaan, dengan begitu secara otomatis, para pegawai selalu termotivasi untuk
benar-benar memberikan kontribusi terbesarnya untuk perusahaan. PT TELKOM
berasumsi bahwa ketika pegawai melibatkan dirinya dalam pekerjaan secara total, maka
di akhir pekerjaannya pegawai tersebut tidak akan merasa lelah, sebaliknya pegawai
tersebut akan memperoleh kepuasaan kerja yang tidak ternilai harganya. Ketika kondisi
tersebut sudah dirasakan oleh pegawai, maka budaya organisasi The Telkom Way 135
yang dibentuk oleh perusahaan bisa dikatakan telah berhasil diterapkan kepada para
pegawai, karena berpengaruh secara positif terhadap keterlibatan kerja pegawai.
Sejak budaya organisasi pertama kali diperkenalkan pada tahun 2002 lalu, PT
TELKOM telah mengalami perubahan nilai-nilai strategis. Semuanya tergantung kondisi
perusahaan saat itu. Contoh, ketika Bapak Sudaryanto menjadi Direktur Utama Telkom,
pola budaya organisasi yang diterapkan adalah 3-2-1. Padahal sebelum Bapak
Sudaryanto, Telkom telah menerapkan Budaya ARTI sebagai Budaya Organisasi yang
diterapkan. Pola itu diterapkan ketika PN Telkom saat itu berubah dari Perusahaan
Negara menjadi Perum. Kemudian perubahan terjadi lagi menyusul berubahnya status
Perum menjadi Perusahaan Terbatas (PT). Lalu nilai-nilai strategis budaya organisasi
yang diterapkan itu berubah lagi mengiringi berubahnya status perusahaan Telkom dari
hanya sekedar PT menjadi Tbk. Hingga kini PT TELKOM Tbk menggunakan 1-3-5 sebagai
Budaya Organisasi yang harus disepakati semua karyawannya.
Perubahan-perubahan itu memberikan hasil yang signifikan dampaknya terhadap
produktivitas dan kinerja yang bagus, banyak pengaruhnya terhadap perusahaan.
Kinerja PT TELKOM tetap terus meningkat. Kemudian produktivitas pegawai juga
meningkat dan semangat kerja pegawai pun meningkat dengan adanya budaya itu.
Budaya organisasi tersebut merupakan sistem kontrol sosial di PT TELKOM sehingga
pegawainya tersebut mempunyai satu kebudayaan yang relatif sama. Dengan
kebudayaan yang relatif sama tersebut berdampak pada perilaku dan ways of thinking
para pegawai yang lain. Pada akhirnya tujuan PT TELKOM dapat lebih efektif karena PT
TELKOM berhasil menciptakan pengendalian sistem sosial terhadap pegawainya melalui
budaya kerja.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

26
Pembelajaran organisasi merupakan kegiatan organisasi ketika pemimpin
dan karyawan secara terus menerus meningkatkan kapasitas mereka untuk mencapai
tujuan, saat pola pikir baru dipelihara, aspirasi kolektif bebas, diutamakan dalam rangka
perbaikan dan orang-orangnya memiliki keinginan untuk belajar. Perubahan budaya
organisasi selalu dibutuhkan oleh PT TELKOM untuk menciptakan tata kelola organisasi
dan bisnis yang lebih efektif, produktif, efisian, kreatif, dan mempunyai kinerja. Melalui
perubahan yang jelas dan terbuka, PT TELKOM berpotensi untuk memperkuat dirinya
melalui kinerja dan komunikasi serta integrasi dalam kolaborasi yang
menyatukan semua fakta keunggulan The Telkom way 135 secara professional.

PT TELKOM mulai menerapkan budaya kerja yang disebut The Telkom Way
135 Untuk mengantisipasi tantangan pada lingkungan bisnis dan menjaga keunggulan
kompetitif dari dalam maupun luar perusahaan. Memang tidak mudah menerapkan
budaya kerja baru kapada karyawan PT TELKOM. Maka dari itu PT TELKOM memulainya
dengan beberapa pendekatan yaitu dari awearness sampai understanding. Pendekatan
dilakukan agar karyawan-karyawan PT TELKOM merespon baik dengan adanya
perubahan budaya kerja ini. Selain dengan pendekatan PT
TELKOM memberikan reward kepada divisi yang sudah mendemonstrasikan The
Telkom Way 135 dengan tepat dan cepat, meskipun kita tahu bahwa penciptaan iklim
kompetitif di dalam internal perusahaan merupakan bentuk efektif dalam mewujudkan
budaya organisasi yang diinginkan perusahaan. Karena ketika kompetisi dimulai maka
masing-masing divisi pasti akan memiliki semangat untuk menunjukan bahwa divisinya
yang paling baik, ditambah lagi dengan diberikannya reward atas hasil kerja keras
mereka.

3.2 Saran

Untuk mengatasi kegagalan dalam proses komunikasi organisasi maka masing-masing


anggota organisasi harus saling memahami bahwa perbedaan yanga ada. Untuk itu
intensitas dalam melakukan komunikasi organisasi diharapkan dapat mampu
meminimalisir perbedaan yang ada. Budaya perusahaan haruslah dijunjung dan
dibanggakan oleh setiap insan anggota organisasi. Karena dengan memegang nilai-nilai
yang ada di budaya perusahaan maka minimalisir konflik antar anggota organisasi dapat
terwujud.

Daftar Pustaka

27
http://www.scribd.com/doc/25405111/PEMBAHASAN-
BO%20diakses%2013%20januari%202012

http://novikoyanagi.blogspot.co.id/2012/09/budaya-kerja-suatu-perusahaan.html

http://bonitahijabers.blogspot.co.id/2015/04/penerapan-tata-kelola-perencanaan.html

28

Anda mungkin juga menyukai