Dosen Pengampu:
1.3 Kelompok Kreditor Baik yang Dijamin, dengan Prioritas, dan Kreditor Umum yang
Tidak Dijamin, serta Statement of Affairs
Kreditor yang Dijamin
Memiliki kepentingan pengamanan, terhadap aset khusus yang sering disebut
sebagai "jaminan atau agunan" (collateral). Kreditor yang memiliki kepentingan hukum
terhadap suatu aset khusus memiliki prioritas paling tinggi terhadap aset tersebut. Kreditor
dengan Prioritas merupakan kredit yang tidak terjamin, yaitu mereka yang tidak memiliki
klaim jaminan terhadap aset tertentu, yang memiliki prioritas lebih tinggi daripada
kreditor yang tidak dijamin lainnya. Kreditur dengan prioritas dibayar terlebih dahulu dari
uang yang tersisa bagi kreditor yang tidak dijamin. Dalam bisnis, kewajiban berikut ini
dianggap sebagai prioritas.
Biaya pengurusan kepailitan, termasuk biaya akuntansi dan legal untuk para ahli
yang ditunjuk oleh pengadilan niaga. Kewajiban yang timbul karena aktivitas bisnis
normal selama proses kepailitan. Upah, gaji, dan komisi, termasuk tunjangan dan uang
kesehatan, yang diperoleh karyawan dalam waktu 180 hari semenjak tanggal petisi
diajukan, dibatasi sebesar Rp. 10.000.000 per orang. Kontribusi pada program manfaat
karyawan untuk 180 hari terakhir yang tersisa setelah penghapusan kompensasi dalam
poin c), namun dibatasi dengan batasan tersisa sebesar Rp. 10.000.000 per orang.
Deposit atau simpanan dari pelanggan yang telah melakukan pembayaran sebagian
untuk pembelian atau sewa guna usaha barang atau jasa yang tidak terkirim. Prioritas
diberikan pertama sebesar Rp. 1.800.000 per orang; sisa deposit yang masih ada
ditambahkan pada klaim yang tidak dijamin. Klaim pajak unit pemerintah yang tidak
dijamin, seperti pajak penghasilan, pajak bangunan, pajak pungutan. Keenam kelompok
kreditur ini dibayarkan dari aset yang tersedia bagi kreditor yang tidak dijamin. Sisa uang
yang masih tersedia dibagikan kepada kreditur umum yang tidak dijamin.
Kreditor Umum yang Tidak Dijamin
Prioritas terendah diberikan pada klaim oleh kreditur umum yang tidak dijamin.
Kreditor ini hanya dibayar setelah kreditor yang dijamin dan kreditor yang tidak dijamin
tapi dengan prioritas telah dibayarkan sebesar ketentuan batasan hukum. Kreditor umum
yang tidak dijamin menerima jumlah yang lebih kecil dari nilai penuh klaim yang
diajukan. Jumlah yang dibayarkan dinyatakan dalam persentase tertentu dari total klaim.
Pembayaran kepada kreditur umum yang tidak dijamin disebut "dividen".
Preferensi pembayaran yaitu pembayaran yang dibuat oleh debitor kepada kreditor
dengan mengabaikan kreditur lainnya dalam waktu 90 hari sebelum petisi kepailitan
diajukan. umumnya dapat dipulihkan dari kreditor tertentu dan kembali pada kas yang
tersedia bagi seluruh kreditor.
Statement of Affairs
Accounting statement of affairs merupakan laporan akuntansi dasar yang dimulai
pada proses likuidasi untuk menyajikan perkiraan jumlah yang dapat direalisasi dari
penjualan awal aset, urutan klaim kreditur dan perkiraan jumlah kreditur tidak dijamin
yang akan menerima sebagai hasil likuidasi. Statement of Affairs bukanlah laporan yang
dibuat secara berkesinambungan, namun merupakan laporan perencanaan yang penting
untuk mengantisipasi likuidasi perusahaan. Statement of Affairs menyajikan nilai buku
akun-akun neraca perusahaan debitor, estimasi nilai pasar wajar aset, urutan klaim dan
estimasi kekurangan untuk kreditor umum yang tidak dijamin.
Statement of Affairs merupakan instrument perencanaan yang disusun hanya pada
awal proses kepailitan. Laporan ini memberikan informasi kepada para kreditor dan
pengadilan niaga mengenai perkiraan jumlah dana yang tersedia untuk masing-masing
kelompok kreditor. Sekali kepailitan terjadi, maka pihak debitor mencatat transaksi
tersebut pada catatan akuntansi pada saat terjadinya.
Baker, R. E., dkk. (2012). Akuntansi Keuangan Lanjutan Perspektif Indonesia, Buku 2. Jakarta:
Salemba Empat