mengalami kemunduran pembayaran, pengelolaan modal kerja yang buruk, dan sejumlah
alasan lain yang mengakibatkan posisi ekonomi yang baik tidak dapat dipertahankan. Pada
saat inilah, kreditor eksternal dapat mengajukan klaim dan permintaan pembayaran atas
berupaya mencapai persetujuan dengan pihak kreditor untuk menunda pembayaran yang
mesti dilakukan, menyerahkan aset kepada kreditor untuk dilikuidasi atau mengambil
RANGKAIAN TINDAKAN
Tindakan Nonyudisial
Pihak debitor dapat mengajukan perpanjangan waktu jatuh tempo utang, meminta
penurunan suku bunga utang, atau meminta memodifikasi persyaratan dalam kontrak utang.
Pihak kreditor umumnya bersedia untuk memberikan konsesi kepada debitor daripada
menghadapi risiko beban legal dan kerugian legal yang timbul dari tindakan hukum terhadap
debitor yang sebelumnya sangat berharga. Bentuk restrukturisasi utang yang lain adalah
perjanjian komposisi (composition agreement). Dalam kasus ini, pihak kreditor bersepakat
untuk menerima klaim dengan nilai yang lebih rendah dari nilai pokoknya.
menyetujui untuk membantu pihak debitor dalam mengelola pembayaran yang paling efisien
terhadap klaim kreditor. Pembentukan komite kreditor merupakan tindakan nonyudisial yang
umumnya diawali dengan rencana penyelesaian (plant of settlement), yang diajukan oleh
pihak debitor. Pihak kreditor kemudian bekerja sama dengan debitor untuk melaksanakan
rencana tersebut. Dalam beberapa kasus yang ekstrem, kreditor dapat memutuskan untuk
mengambil alih kendali operasi perusahaan debitor. Pihak kreditor menunjukkan seorang
seorang trustee untuk mengambil alih tanggung jawab manajemen perusahaan debitor.
Pengalihan Aset
melakukan anjak piutang usaha dengan nilai diskon, dan kontrak yang dibuat dapat
menentukan apakah piutang tersebut dijual “bersyarat” atau “tanpa syarat” untuk memperoleh
uang tunai. Masalah akuntansi yang timbul adalah menentukan apakah pengalihan ini harus
dicatat sebegaia penjualan piutang atau sebagai perjanjian pendanaan antara perusahaan
Tindakan Yudisial
pengadilan niaga dan hakim pengadilan niaga dengan menggunakan pedoman dalam
sukarela untuk mendapat perlindungan yudisial dalam dalam bentuk urutan pembebasan dari
inisiasi atau kelanjutan klaim hukum yang diajukan kreditor kepada debitor. Cara yang lain
adalah pihak kreditor mengajukan sebuah petisi pemaksaan atas debitor. Setelah petisi
tersebut diajukan , pengadilan niaga akan mengevaluasi perusahaan dan menentukan apakah
manajemen saat ini tetap mengelola perusahaan atau seorang trustee ditunjuk oleh
pengadilan niaga. Dua alternatif ini sering kita kenal penundaan pembayaran (suspension of
Penundaan Pembayaran
Reorganisasi dilakukan oleh pengadilan niaga dan trustee sering kali diangkat
kesulitan keuangan mengajukan petisi (petition) kepada pengadilan niaga untuk memperoleh
atas utang-utang sebelum petisi diajukan. Perusahaan masih terus beroperasi sambil
dikirimkan kepada seluruh kreditor dan pihak-pihak lain yang berwenang untuk memberikan
masukan terhadap rencana yang diperoleh dari kreditor dan pihak lainnya, dan kemudian
1 Kewajiban prapetisi yang akan dikompromi sebagai bagian dari rencanan reorganisasi
harus dilaporkan secara terpisah dari kewajiban yang tidak akan dikompromikan.
2 Kewajiban harus dilaporkan sebesar perkiraan jumlah yang diperbolehkan oleh pengadilan
niaga.
2 Pendapatan bunga yang diperoleh selama proses reorganisasi harus dilaporkan secara
terpisah sebagai pos-pos reorganisasi. Sejauh mana beban bunga yang dilaporkan berbeda
dari bunga kontraktual atas utang perusahaan harus diungkapkan, baik dalam kurung pada
3 Laba per saham diungkapkan, namun antisipasi perubahan jumlah lembar saham biasa
atau setara saham biasa yang terjadi sebagai akibat proses reorganisasi harus diungkapkan.
Laporan arus kas sebuah perusahaan dalam reorganisasi memiliki karakter khusus
sebagai berikut.
1 PSAK 2 telah menyarankan penggunaan metode langsung untuk menyajikan arus kas dari
aktivitas operasi, namun jika metode tidak langsung yang digunakan, maka perusahaan
harus juga mengungkapkan secara terpisah arus kas dari aktivitas operasi yang berkaitan
2 Arus kas yang berkaitan dengan proses reorganisasi harus dilaporkan secara terpisah dari
perusahaan diwajibkan untuk menghitung nilai reorganisasi aset-aset entitas yang baru
muncul. Nilai reorganisasi ini kemudian dialokasikan untuk aset yang menggunakan alokasi
metode nilai dalam PSAK 22. Nilai reorganisasi yang melebihi jumlah yang dialokasikan
terhadap aset tidak berwujud dilaporkan sebagai aset tidak berwujud yang disebut sebagai
“nilai reorganisasi yang melebihi jumlah yang dialokasikan pada aset yang dapat
diidentifikasi. Kewajiban perusahaan yang baru muncul dicatat sebesar nilai sekarang jumlah
yang akan dibayar. Seluruh saldo laba atau defisit yang ada dihapuskan.
permulaan baru harus menentukan apakah asetnya mengalami penurunan nilai. Selain itu,
mereka harus melaporkan kewajiban sejumlah nilai sekarang jumlah yang dibayarkan,
dengan keuntungan atau kerugian dari penilaian kembali kewajiban dicatat sebagai pos luar
biasa atau biasa. Perusahaan-perusahaan tersebut yang tidak memenuhi untuk akuntansi
Rencana Reorganisasi
Rencana reorganisasi umumnya terdiri dari sebuah dokumen terperinci dengan pembahasan
penuh mengenai tindakan-tindakan utama yang akan ditempuh selama proses reorganisasi.
Kebanyakan rencana ini berisi pembahasan yang terperinci mengenai hal-hal berikut.
4 Pengurangan atau penghapusan klaim pemegang saham terdahulu dan penerbitan saham
Ilustrasi Reorganisasi
Neraca PT Induk pada tanggal 31 Desember 20X6 disajikan dalam figur 17-1.
Pada tanggal 2 Januari 20X7, manajemen PT Induk mengajukan petisi pada pengadilan niaga
menguntungkan.
Proses Reorganisasi