Anda di halaman 1dari 14

178

BAB VIII
LIKUIDASI PERSEROAN

Beberapa perusahaan masih mampu untuk menutup kesulitan keuangannya melalui


perubahan-perubahan internal dalam operasi dan kebijakannya, sebagian utangnya yang
mengalami masalah keuangan yang serius terpaksa harus mencari jalan keluar tambahan.
Suatu perusahaan dianggap tak mampu bayar (insolvent) jika tidak mampu membayar
hutang-hutangnya pada saat jatuh tempo, atau jika total hutang-hutangnya melebihi nilai
wajar aktivanya. Ketidakmampuan untuk membayar pada saat jatuh temponya lazimnya
disebut equity insolvency. Memiliki total hutang yang melebihi nilai wajar aktiva disebut
bankruptcy insolvency. Perusahaan yang meminjam (debitur) yang tak mampu membayar
dari segi modalnya dapat menghindari pailit dengan melakukan negosiasi atas perjanjian
hutangnya secara langsung dengan kreditur. Debitur yang tak mampu membayar dari segi
kepailitan umumnya direorganisasi atau dilikuidasi dalam suatu pengawasan oleh
pengadilan perkara kepailitan.
Suatu permohonan pailit dapat didaftarkan ke pengadilan perkara pailit (di Indonesia
Pengadilan Niaga) baik oleh debitur maupun kreditur. Oleh sebab itu perjanjian langsung
antara debitur dengan kreditur dapat dicapai hanya jika kedua belah pihak setuju untuk
menyelesaikan masalahnya di luar pengadilan sesuai dengan kepentingan terbaik mereka.

UNDANG- UNDANG KEPAILITAN


Dalam sejarahnya, peraturan kepailitan di Indonesia mengacu pada Undang-Undang
tentang kepailitan yang dimuat dalam staatsbald tahun 1905 nomor 217 juncto Staatsbald
tahun 1906 nomor 348. Pada tanggal 22 april 1998, pemerintah menetapkan dan
mengundangkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1
tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang tentang Kepailitan. Perpu ini berlaku
efektif setelah 120 hari sejak tanggal diundangkan (20 Agustus 1998).
Kepailitan adalah sita umum yang mencakup seluruh kekayaan debitur untuk
kepentingan semua krediturnya. Tujuannya adalah pembagian kekayaan debitur oleh
kurator kepada semua kreditur dengan memperhatikan hak-hak mereka masing-masing.
Melalui sita umum tersebut dihindari dan diakhiri sita dan eksekusi oleh para kreditur
secara sendiri-sendiri. Proses kepailitan dimulai dengan adanya pernyataan pailit. Berbeda
dengan ketentuan sebelumnya, pasal 1 Undang-Undang Kepailitan menegaskan bahwa
paling sedikit harus ada dua krediturr, dan debitur sedikitnya tidak membayar satu hutang
yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Pengadilan tidak akan memeriksa alasan debitur
tidak mau membayar tetapi yang penting ada bukti tidak membayar. Keharusan adanya
minimal dua kreditur sesuai menimbulkan masalah bagaimana mengatur pembagiannya

W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
179

apabila kepailitan tersebut disetujui oleh pengadilan niaga. Oleh karena itu sesuai dengan
ketentuan pasal dalam pasal 1132 KUHP Perdata yang menyatakan bahwa pembagian
kekayaan debitur antara para krediturnya harus dilakukan secara pari passu rata parte
yang berarti bahwa proses pembagiannya dilakukan tanpa menentukan prioritas atau
dengan kata lain para kreditur mendapatkan kesempatan yang sama sesuai dengan
besarnya tagihan mereka masing-masing (proporsional).
Bagi debitur, kepailitan meliputi seluruh kekayaan milik debitur pada saat putusan
pernyataan pailit ditetapkan dan juga mencakup seluruh kekayaan yang diperoleh debitur
selama masa berlangsungnya kepailitan, semisal karena hibah atau warisan. Sejak putusan
pernyataan pailit dinyatakan oleh Pengadilan Niaga, pengurusan dan pemberesan atas
kekayaan debitur ditugaskan kepada kurator dengan didampingi oleh Hakim Pengawas
yang ditunjuk dari Hakim Pengadilan yang bertugas mengawasi pengurusan dan
pemberesan oleh kurator. Apabila debitur maupun kreditur tidak mengajukan usul
pengangkatan kurator, maka Balai Harta Peninggalan bertindak selaku kurator. Sedangkan
bagi kreditur, mereka memiliki hak yang sama atas hasil eksekusi kekayaan debitur.
Bila ada putusan pernyataan pailit dibatalkan sebagai akibat kasasi atau peninjauan
kembali, maka kepailitan debitur berakhir. Pembatalan putusan pernyataan pailit tersebut
tidak mempengaruhi keabsahan perbuatan yang telah dilakukan oleh kurator sebelum atau
pada tanggal kurator menerima pemberitahuan tentang putusan pembatalan tersebut.
Dengan berakhirnya kepailitan, debitur sepenuhnya berhak untuk melakukan perbuatan
pengurusan dan pengalihan hak atas kekayaanya. Berakhirnya kepailitan tidak berarti
membebaskan debitur dari hutang-hutang yang belum dilunasi. Setiap kreditur yang
piutangnya belum sepenuhnya dilunasi berhak untuk menuntut pembayaran kepada
debitur yang kepailitannya telah berakhir.

LIKUIDASI
Likuidasi merupakan akyivitas lanjutan apabila debitur pailit tidak dapat menunjukkan
pada pengadilan niaga yang memiliki otoritas untuk menghentikan kepailitan. Tujuan
utama dari likuidasi adalah melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta pailit.
Proses likuidasi juga mengacu pada Perpu No. 1 tahun 1998 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang tentang Kepailitan.
Dalam pernyataan pailit yang ditentukan oleh pengadilan niaga sudah harus
ditentukan adanya Hakim Pengawas dan Kurator. Sebelum melakukan pengurusan dan
pemberesan, pengadilan wajib untuk mendengar nasihat dari Hakim Pengawas karena
Hakim Pengawas adalah pihak yang memiliki tugas untuk mengawasi proses pengurusan
dan pemberesan harta pailit. Hakim Pengawas perlu melakukan penahanan terhadap
debitur pailit. Penahanan tersebut dapat ditangguhkan apabila ada jaminan bahwa debitur
W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
180

akan selalu hadir apabila ada panggilan dari pengadilan. Kemudian Balai Harta
Peninggalan melakukan uraian mengenai harta pailit dan melakukan penilaian terhadap
harta tersebut. Operasional pengurusan dan pemberesan harta pailit dilakukan oleh
kurator. Kurator adalah perorangan atau persekutuan perdata yang berdomisili di wilayah
Indonesia yang memiliki keahlian khusus untuk melakukan pengurusan dan pemberesan
harta pailit dan telah terdaftar di Departemen Kehakiman. Setiap 3 bulan kurator
berkewajiban untuk menyampaikan laporan kepada hakim pengawas yang berisi keadaan
harta pailit dan kemajuan dari pelaksanaan pengurusan dan pemberesan harta pailit.
Para kreditur yang memiliki piutang pada debitur pailit dapat membentuk suatu oanitia
sementara. Panitia para kreditur ini memberikan nasihat kepada Balai Harta Peninggalan
(kurator) dan membantu proses pengawasan. Meskipun panitia para kreditur tersebut
dapat memberikan nasihat kepada kurator, tetapi kurator tidak terikat dengan nasihat
tersebut.
Debitur pailit berhak untuk menawarkan perdamaian kepada semua kreditur secara
bersamaan. Perdamaian ini dapat diterima apabila disetujui dalam rapat kreditur oleh lebih
dari 50% jumlah kreditur yang hadir dalam rapat yang mewakili 2/3 dari jumlah seluruh
piutang yang diakui atau yang untuk sementara diakui dari kreditur. Apabila perdamain
yang ditawarkan oleh debitur ditolak maka debitur tidak boleh menawarkan lagi
perdamaian baru.
Bila dalam rapat pencocokan hutang-piutang tidak ditawarkan perdamaian, atau bila
perdamaian yang ditawarkan telah ditolak atau pengesahan perdamaian tersebut pasti
ditolak, maka harta pailit berada dalam keadaan tidak mampu membayar. Kondisi ini
menuntut dilanjutkannya proses pailit dengan proses likuidasi. Sebelum melakukan
likuidasi, kurator melakukan inventarisasi terhadap kekayaan dan kewajiban debitur pailit.
Kurator melakukan inventarisasi terhadap kekayaan dan kewajiban berdasarkan neraca
penutupan per tanggal izin usaha dicabut dan diaudit oleh akuntan publik. Setelah proses
inventarisasi selesai maka tim likuidasi yang dibentuk akan menyusun rencana likuidasi
dan tata cara pencairan harta.
Dalam melakukan penjualan assets hal-hal berikut ini harus diperhatikan:
1. Aset tidak memiliki cacat hukum dan marketable
2. Harga patokan adalah penilaian dari independen appraisal
3. Diupayakan lebih dari satu penawar
4. Penawaran secara tertulis
5. Keputusan penjualan di pusat dan diputuskan setelah mendapatkan
persetujuan dari seluruh anggota tim likuidasi.
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproses kepailitan tersebut dibebankan pada
tiap bagian harta pailit.
W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
181

ILUSTRASI KASUS LIKUIDASI


PT Serba Salah (perusahaan fiktif) mengalami kerugian operasi yang besar pada tahun
19X1 dan pada tengah tahun pertama 19X2. Sampai bulan Juli 19X2 hutang dagangnya
telah jatuh tempo dan piutang dagangnya telah dijaminkan untuk pinjaman bank yang
telah jatuh tempo. Kreditur PT Serba Salah tidak setuju untuk memberi tambahan kredit
atau memperpanjang jangka waktu pinjaman tersebut, dan pada tanggal 1 Agustus 19X2
PT Serba Salah dengan sukarela menyatakan diri pailit.
Neraca yang dibuat pada tanggal diajukan pernyataan pailit disajikan pada Peraga 18-
1. Meskipun neraca tersebut menunjukkan ekuitas pemegang saham dengan basis
kelangsungan usaha sebesar Rp13.000.000, penilaian harga perolehan bukanlah
merupakan indikator yang baik untuk kondisi keuangan perusahaan yang dilikuidasi.
Laporan akuntansi untuk perusahaan yang dilikuidasi semacam ini disebut laporan
keuangan likuidasi dengan basis likuidasi (selanjutnya disebut ―laporan keuangan
likuidasi‖).

Laporan Keuangan Likuidasi


Kewajiban tim likuidasi diantaranya adalah membuat laporan laporan keuangan
likuidasi untuk pengadilan perkara kepailitan. Laporan ini adalah dokumen yang
disediakan secara legal untuk pengadilan perkara kepailitan. Laporan keuangan likuidasi
yang dibuat Akuntan adalah laporan keuangan yang menekankan nilai likuidasi dan
menyediakan informasi yang relevan bagi tim likuidasi dalam melikuidasi perusahaan.
Laporan ini juga menyediakan informasi yang mungkin berguna untuk kreditur dan untuk
pengadilan perkara kepailitan.
Laporan Keuangan Likuidasi disajikan pada tanggal tertentu, dan memberikan
informasi neraca dimana aktiva diukur berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasi ( net
realizable value) dan digolongkan berdasarkan urutan ketersediaan bagi kreditur yang
dijamin penuh, yang dijamin sebgain, yang diprioritaskan, dan yang tidak dijamin. Hutang
digolongkan pada laporan keuangan likuidasiberdasarkan prioritas, dijamin penuh,
dijamin sebagian, dan tidak dijamin. Penilaian harga perolehan dimasukkan dalam laporan
untuk tujuan referensi.
ILUSTRASI Laporan Keuangan Likuidai untuk PT Serba Salah disajikan dalam Peraga
18-2. Informasi untuk laporan tersebut diperoleh dari Neraca (Lihat Peraga 18-1) pada
tanggal pernyataan pailit dan dari sumber lain seperti, penilaian nilai likuidasi aktiva yang
diharapkan dan persetujuan kontrak dengan kreditur mengenai jaminan atas hutangnya.
Hutan hipotik, dan juga hutang bunga Rp5.000.000 dijamin dengan tanah dan bangunan.
Semua piutang dagang digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank, ditambah biaya
bunga yang belum dibayar Rp2.000.000 yang termasuk dalam hutang bunga.
W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
182

PT. SERBA SALAH


NERACA
PER 1 AGUSTUS 19X2
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas 3.000.000
Surat-surat Berharga 7.000.000
Piutang Dagang-Bersih 25.000.000
Persediaan 50.000.000
Biaya Dibayar Dimuka 4.000.000 89.000.000
Aktiva Tetap
Tanah 15.000.000
Bangunan-bersih 40.000.000
Peralatan-bersih 30.000.000
Aktiva Tidak Berwujud 6.000.000 91.000.000
Total Aktiva 180.000.000
Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban Lancar
Hutang Dagang 65.000.000
Hutang Gaji 13.000.000
Hutang PBB 2.000.000
Hutang Wesel-bank 25.000.000
Hutang Wesel-pemasok 5.000.000
Hutang Bunga 7.000.000 117.000.000

Kewajiban Jangka Panjang


Hutang Hipotik 50.000.000 50.000.000
Total Kewajiban 167.000.000

Ekuitas
Modal Saham 200.000.000
Laba Ditahan -187.000.000
Total Ekuitas 13.000.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 180.000.000
Peraga 18-1 Neraca pada saat Mengajukan Pernyataan Pailit kepada Pengadilan Kepailitan

Diharapkan aktiva PT Serba Salah dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu tiga bulan
dan nilai yang dapat direalisasikan akan sebagai berikut :

Kas Rp 3.000.000
Surat berharga 7.000.000
Piutang dagang 22.000.000
Persediaan (setelah dikurang
biaya penjualan) 55.000.000
Biaya dibayar dimuka -
Tanah dan bangunan 60.000.000
Peralatan -
Aktiva tak berwujud 12.000.000
159.000.000

Aktiva yang dijaminkan untuk klaim kreditur di-offset terhadap klaim kreditur yang
dijamin pada kelompok aktiva dalam laporan keuangan likuidasi. Selisih lebih nilai aktiva
yang dijaminkan dapat direalisasi atas klaim yang berhubungan dicatat pada kolom kanan
W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
183

dari laporan untuk menunjukkan jumlah yang tersedia untuk kreditur yang tidak dijamin.
Selisih lebih klaim kreditur yang dijamin atas nilai realisasi aktiva yang dijaminkan sebagai
jaminan menunjukkan bahwa klaim tersebut hanya dijamin sebagian. Bagian yang tidak
dijamin ditunjukkan pada bagian hutang dari laporan sebagai klaim yang tidak dijamin
dan tidak diprioritaskan. (Perhatikan bahwa offset untuk kreditur yang dijamin sebagian
ditunjukkan baik pada bagian aktiva maupun kewajiban dari laporan tersebut).
Jumlah defisiensi yang diperkirakan Rp 8.000.000 ditunjukan dalam laporan keuangan
sebagai angka penyeimbagan yang mencerminkan selisih lebih klaim yang tidak dijamin
atas jumlah yang diharapkan tersedia bagi pemilik klaim tersebut. Alternatif lain, defisiensi
yang diperkirakan Rp 8.000.000 dapat dihitung dengan mengurangkan nilai aktiva yang
dapat direalisasi dari total kewajiban Rp 21.000.000 (yakni Rp 167.000.000–Rp
159.000.000) atau dengan mengurangkan kerugian aktiva yang diperkirakan Rp
21.000.000 (yakni nilai buku Rp 159.000.000 nilai yang dapat direalisasikan Rp
180.000.000) dari modal saham Rp. 13.000.000, seperti ditunjukan dalam neraca historis.

PT. SERBA SALAH


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PER 1 AGUSTUS 19X2
Aktiva
Nilai Nilai yang Nilai yang direalisasi
Buku direalisasi Tersedia untuk
Kewajiban yang kreditur tidak dijamin
dioffset untuk
Kreditur dijamin
Untuk kreditur dijamin penuh
55.000.000 Tanah dan bangunan-neto - 60.000.000 -
Dikurangi : Hutang hipotik 50.000.000
Hutang bunga 5.000.000 55.000.000 5.000.000
Dijaminkan untuk kredit
dijamin sebagian
25.000.000 Piutang dagang 22.000.000
Dikurangi : hutang wesel pada 25.000.000
bank
Hutang bunga 2.000.000 27.000.000 -
Tersedia untuk kreditur
prioritas dan tidak dijamin
3.000.000 Kas 3.000.000
7.000.000 Surat-surat berharga 7.000.000
50.000.000 Persediaan 55.000.000
4.000.000 Biaya dibayar dimuka -
30.000.000 Peralatan-neto 12.000.000
6.000.000 Aktiva tak berwujud -
Jumlah yang tersedia untuk 82.000.000
kreditur prioritas dan tidak
dijamin
Dikurangi : kewajiban prioritas 15.000.000
Total untuk kreditur tidak 67.000.000
dijamin
Perkiraan defisiensi 8.000.000
180.000.000 75.000.000

W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
184

PT. SERBA SALAH


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PER 1 AGUSTUS 19X2
Kewajiban dan Ekuitas
Nilai Klaim Prioritas dan Klaim bukan Prioritas
Buku Dijamin dan
Tidak Dijamin
Kewajiban Prioritas
13.000.000 Hutang Gaji 13.000.000
Hutang PBB 2.000.000
15.000.000
Kreditur Dijamin Penuh
50.000.000 Hutang hipotik 50.000.000
5.000.000 Hutang bunga 5.000.000
55.000.000
Kreditur Dijamin Sebagian
25.000.000 Hutang wesel-bank 25.000.000
2.000.000 Hutang bunga 2.000.000
27.000.000
Dikurang : Piutang dagang 22.000.000 5.000.000
dijamin
Kreditur tidak dijamin
65.000.000 Hutang dagang 65.000.000
5.000.000 Hutang wesel pada pemasok 5.000.000
Ekuitas
200.000.000 Modal Saham
-187.000.000 Laba Ditahan
180.000.000 75.000.000
Peraga 18-2 Laporan Keuangan Likuidasi

Akuntansi Tim Likuiditas


Tim likuidasi dalam kasus kepailitan mengambil alih aktiva dari perusahaan yang
pailit. Tim likuidasi bertanggungjawab atas aktiva-aktiva tersebut sampai dilepaskan
pengadilan perkara pailit. Undang-undang kepailitan tidak memuat prosedur akuntansi
yang terinci seperti bagaimana tim likuidasi tersebut sebaiknya membuat pencatatan
akuntansi baru untuk membentuk akuntabilitas atas harta pailit dan menunjukan
pelepasan tanggungjawab atau apakah catatan akuntansi perusahaan yang ada harus
dilanjutkan dibawah petunjuk tim likuidasi.
Tim likuidasi PT Serba Salah dalam ilustrasi ini membuat catatan akuntansi yang baru.
Aktiva dicatat dalam buku likuidasi pada nilai buku, bukan nilai yang diharapkan dapat
direalisasi, karena pangaruh subjektivitas dalam menilai jumlah yang dapat direalisasi
pada saat pernyataan pailit diajukan. Perkiraan kontra aktiva dihilangkan dari buku karena
mereka tidak mempunyai pengaruh dalam likuidasi dan juga karena akan
menyederhanakan tim likuidasi. Jurnal berikut ini dibuat untuk pembukuan tim likuidasi
PT Serba Salah :

W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
185

Kas 3.000.000
Surat-surat berharga 7.000.000
Piutang dagang 25.000.000
Persediaan 50.000.000
Biaya dibayar dimuka 4.000.000
Tanah 15.000.000
Bangunan 40.000.000
Peralatan 30.000.000
Aktiva tak berwujud 6.000.000
Hutang dagang 65.000.000
Hutang Gaji 13.000.000
Hutang pajak properti 2.000.000
Hutang wesel-bank 25.000.000
Hutang wesel-pemasok 7.000.000
Hutang hipotik 50.000.000
Modal harta pailit 13.000.000
Untuk mencatat kustodi PT Serba Salah dalam proses likuidasi

Setelah membukukan kustodi harta pailit, tim likuidasi mencatat keuntungan dan
kerugian dan biaya likuidasi langsung pada perkiraan modal harta pailit. Aktiva dan
kewajiban yang tidak tercatat ditemukan oleh tim likuidasi juga masuk dalam perkiraan
modal harta pailit. Untuk membedakan aktiva dan kewajiban yang termasuk dalam harta
pailit awal dengan yang dibeli karena likuidasi, aktiva, dan kewajiban dicatat setelah harta
pailit dibebankan pada tim likuidasi diidentifikasi sebagai ‗‘baru‘‘.
Transaksi dan peristiwa selama bulan pertama likuidasi PT Serba Salah dijelaskan dan
jurnal umum untuk mencatatnya dalam buku tim likuidasi diberikan sebagai berikut :

1 Diterima tagihan untuk biaya utilitas yang sebelumnya tidak tercatat sebesar Rp500.000.
Modal harga pailit 500.000
Hutang biaya utilitas— 500.000
baru
2 Aktiva tak berwujud dihilai tidak berharga dan dihapuskan
Modal harta pailit 6.000.000
Aktiva tak berwujud 6.000.000
3 Semua item persediaan terjual seharga Rp48.000.000, dimana Rp18.000.000 secara kredit
dan Rp30.000.000 secara tunai
Kas 30.000.000
Piutang dagang—baru 18.000.000
Modal harta pailit 2.000.000
Persediaan 50.000.000
4 Peralatan dijual tunai sebesar Rp.14.200.000
Kas 14.200.000
Modal harta pailit 15.800.000
Peralatan 30.000.000
5 Gaji dan pajak bumi bangunan yang terhutang pada tanggal 1 Agustus dibayar
Hutang gaji 13.000.000
Hutang PBB 2.000.000
Kas 15.000.000
6 Tanah dan bangunan terjual seharga Rp64.000.000 tunai, dan hutang hipotik serta hutang
bunga yang berhubungan yang dibayar.
Kas 64.000.000
Tanah 15.000.000
Bangunan 40.000.000

W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
186

Modal harga pailit 9.000.000


Hutang hipotik 50.000.000

Hutang bunga 5.000.000


Kas 55.000.000
7 Polis asurasi (termasuk didalam biaya dibayar dimuka) daibatalkan, dan kas dikembalikan
sebesar Rp1.000.000 diterima.
Kas 1.000.000
Biaya dibayar dimuka 1.000.000
8 Piutang dagang sebasar Rp21.000.000 barhasil ditagih dari jumlah yang terhutang pada PT
Serba Salah tanggal 1 Agustus. Sisa Rp4.000.000 tadak dapat ditagih.
Kas 21.000.000
Modal harta pailit 4.000.000
Piutang dagang 25.000.000
9 Penerimaan Rp21.000.000 dipakai untuuk membayar hutang wesel bank dan bunganya
Hutang bunga 2.000.000

Hutang wesel—bank 19.000.000


Kas 21.000.000
10 Biaya administrasi yang diperkirakan Rp3.000.000 dibayar
Modal harta pailit 3.000.000
Kas 3.000.000
11 Biaya tim likuidasi Rp2.000.000 diakui
Modal pailit 2.000.000
Hutang biaya 2.000.000

Setelah transaksi dan peritiwa sampai tanggal 31 Agustus dimasukkan dalam buku tim
likuidasi, laporan keuangan dapat dibuat jika dibutuhkan untuk menunjukkan kemajuan
likuidasi dan posisi keuangan tanggal 31 Agustus 19X2.

Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas. Laporan ini dibuat langsung dari jurnal
perkiraan kas yang muncul dalam bentuk sebagai berikut :
KAS
Saldo, 1 Agustus 19X2 3.000.000 Gaji dan pajak bumi
Persediaan terjual 30.000.000 dan bangunan 15.000.000
Peralatan terjual 14.200.000 Pembayaran hipotik dan bunga 55.000.000
Tanah dan banguna terjual 64.000.000 Wesel bank dan bunga 21.000.000
Pengembalian asuransii 1.000.000 Biaya administratif 3.000.000
Piutang dagang 21.000.000 saldo 39.200.000
133.200.000 133.200.000
Saldo, 31 Agustus 19X2 39.200.000

Peraga 18-3 menggambarkan laporan interim penerimaan kas dan pengeluaran kas
tim likuidasi untuk periode 1 Agustus 19X2. Karena semua pengeluaran memerlukan
persetujuan pengadilan, laporan sebaiknya merupakan ikhtisar keuangan yang berguna.

Laporan Perubahan Modal Harta Pailit. Data yang termuat dari perkiraan moda harta pailit
menjadi dasr untuk pembuatan laporan perubahan modal hartapailit (atau defisit).
Perkiraan tersebut nampak dalam ikhtisar sebagai berikut :

W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
187

MODAL HARTA PAILIT (DEFISIT)


Tagihan utilitas yang ditemukan 500.000 Saldo 1 Agustus 19X2 13.000.000
Aktuva tak berwujud dihapuskan 6.000.000 Keuntungan tanah dan bangunan 9.000.000
Kerugian persediaan 2.000.000
Kerugian peralatan 15.800.000
Piutang dagang yang dihapuskan 4.000.000
Biaya administratif 3.000.000
Biaya tim likuidasi 2.000.000 Saldo (defisit) 11.300.000
33.300.000 33.300.000
31 Agustus 19X2 11.300.000

Peraga 18-4 menggambarkan perubahan dalam modal harta pailit PT Serba Salah
untuk periode 1 Agustus sampai 31 Agustus 19X2. Perhatikan bahwa laporan itu
memisahkan keuntungan dan kerugian atas realisasi aktiva dari biaya yang berhubungan
dalam melikuidasi perusahaan.

Neraca. Neraca dibuat langsung dari buku saldo buku besar tim likuidasi dan disajikan
dalam Peraga 18-5. Dua jumlah penting yang muncul di neraca—kas dan defisit harta
pailit didukung oleh jumlah dari laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas (peraga18-
3) dan perubahan dalam modal harta pailit (peraga 18-4). Laporan yang disajikan pada
Peraga 18-3, 18-4, 18-5 adalah dalam bentuk yang sangat dikenal oleh akuntan, tapi anda
akan ingin untuk membandingkan laporan keuangan ini dengan laporan tradisional
realisasi dan likuidasi yang disajikan dalam Peraga 18-6.

PT. SERBA SALAH DALAM LIKUIDASI


LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
DARI 1 AGUSTUS SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 19X2
Saldo kas 1 Agustus 3.000.000
Tambah : Penerimaan Kas
Penjualan persediaan 30.000.000
Penjualan peralatan 14.200.000
Penjualan tanah dan bangunan 64.000.000
Pengembalian dana dari asuransi 1.000.000
Penagihan piutang 21.000.000
Total penerimaan kas 130.200.000
133.200.000
Dikurang : Pengeluaran kas
Hutang gaji 13.000.000
Hutang pajak properti 2.000.000
Hutang hipotik dan bunga 55.000.000
Hutang wesel dan bunga 21.000.000
Biaya administrasi 3.000.000
Total pengeluaran kas 94.000.000
Saldo kas 31 Agustus 39.200.000

W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
188

PT. SERBA SALAH DALAM LIKUIDASI


LAPORAN PERUBAHAN MODAL HARTA PAILIT
DARI 1 AGUSTUS SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 19X2
Modal harta pailit, 1 Agustus 13.000.000
Dikurang : Kerugian bersih atas likuidasi aktiva 18.800.000
Kewajiban atas utilitas yang ditemukan 500.000
Biaya administrasi 3.000.000
Biaya tim likuidasi 2.000.000
Penurunan bersih untuk periode -24.300.000
Defisit harta pailit, 31 Agustus 11.300.000

SKEDUL KERUGIAN BERSIH ATAS LIKUIDASI AKTIVA


Nilai Buku - Hasil = Keuntungan
1 Agustus Realisasi atau Kerugian
Piutang dagang 25.000.000 21.000.000 -4.000.000
Persediaan 50.000.000 48.000.000 -2.000.000
Tanah dan bangunan 55.000.000 64.000.000 9.000.000
Peralatan 30.000.000 14.200.000 -15.800.000
Aktiva tak berwujud 6.000.000 0 -6.000.000
Kerugian bersih pada likuidasi aktiva 18.800.000

Laporan realisasi dan likuidasi Tujuan memperkenalkan laporan realisasi dan likuidasi
dalam bab ini adalah untuk membuat para pembaca sadar akan laporan dan pengunaan
serta keterbatasannya. Laporan ini tidak wajib dibuat, tapi akan berguna untuk
memberikan informasi kepada pengadilan.
Laporan realisasi dan likuidasi adalah sebuah laporan aktivitas yang ditujukan untuk
menggambarkan kemajuan proses likuidasi. Tujuan sebenarnya adalah memberikan
keterangan kepada pengadilan perkara pailit dan kreditur yang berkepentingan. Laporan
realisasi dan likuidasi untuk PT Serba Salah disajikan pada perga 18-6. Laporan tersebut
ditampilkan dalam bentuk tradisional, kecuali penjelasan dalam kurung pada beberapa
kategori.

PT SERBA SALAH
NERACA PER 31 AGUSTUS 19X2
Kas 39.200.000
Surat berharga 7.000.000
Piutang dagang-baru 18.000.000
Biaya dibayar dimuka 3.000.000
Total aktiva 67.200.000
Kewajiban dan Defisit
Hutang dagang 65.000.000
Hutang utilitas - ditemukan 500.000
Hutang biaya tim likuidasi - baru 2.000.000
Hutang wesel-bank (porsi tak terjamin) 6.000.000
Hutang wesel-pemasok 5.000.000
Total Kewajiban 78.500.000
Dikurang: defisit harta pailit 11.300.000
Total kewajiban dikurangi defisit 67.200.000

W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
189

Pemeriksaan pada Laporan Likuidasi dan Realisasi PT Serba Salah menunjukkan bahwa
laporan tersebut rumit dan bentuknya tidak umum. Tambahan lagi, logika penyusunan
laporan tersebut tidak langsung terlihat. Dengan pertimbangan ini bersama dengan fakta
bahwa laporan menghasilkan kerja yang buruk dalam memperlihatkan kemajuan likuidasi,
mengakibatkan kemunduran laporan. Meskipun sebagai bentuk alternatif laporan telah
diajukan, banyak yang merasa bahwa laporan keuangan dasar dengan skedul pendukung
menghasilkan lebih banyak informasi yang berhubungan dengan aktivitas likuidasi.

PT. SERBA SALAH DALAM LIKUIDASI


LAPORAN REALISASI DAN LIKUIDASI
DARI 1 AGUSTUS 19X2 SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 19X2 (DALAM RUPIAH)
Aktiva
Aktiva akan direalisasi (aktiva nonkas pada 1 Aktiva yang direalisasi (dari penjualan, pembuangan
Agustus) atau penghapusan)
Surat berharga 7.000.000 Piutang dagang 21.000.000
Piutang dagang 25.000.000 Persediaan 48.000.000
Persediaan 50.000.000 Biaya dibayar dimuka 1.000.000
Biaya dibayar 4.000.000 Tanah dan bangunan 64.000.000
dimuka
Tanah 15.000.000 Peralatan 14.200.000
Bangunan 40.000.000 Aktiva tak berwujud - 148.200.000
Peralatan 30.000.000
Aktiva tak berwujud 6.000.000 177.000.000 Aktiva yang tidak direalisasi
Surat berharga 7.000.000
Aktiva diperoleh : (Aktiva baru nonkas diterima) Jangka pendek 3.000.000
Piutang dagang-baru 18.000.000 Piutang dagang-baru 18.000.000 28.000.000
Biaya dibayar 3.000.000
dimuka
Hutang
Hutang dilikuidasi Hutang yang dilikuidasi
Hutang gaji 13.000.000 Hutang dagang 65.000.000
Hutang PBB 2.000.000 Hutang gaji 13.000.000
Hutang wesel-bank 19.000.000 Hutang pajak properti 2.000.000
Hutang bunga 7.000.000 Hutang wesel-bank 25.000.000
Hutang hipotik 50.000.000 91.000.000 Hutang wesel- 5.000.000
pemasok
Hutang bunga 7.000.000
Hutang yang tidak dilikuidasi Hutang hipotik 50.000.000 167.000.000
Hutang dagang 65.000.000
Hutang wesel-bank 6.000.000 Hutang terjadi atau ditemukan
Hutang wesel- 5.000.000 Hutang ditemukan 500.000
pemasok untuk utilitas
Hutang ditemukan 500.000 Hutang biaya tim 2.000.000 2.500.000
untuk utilitas likuidasi-baru
Hutang biaya tim 2.000.000 78.500.000
likuidasi
Laba atau rugi dan item tambahan
Biaya tambahan Pendapatan tambahan
(biaya diluar kerugian aktiva dan penghapusan)
Hutang ditemukan 500.000 Rugi bersih 24.300.000
untuk utilitas
Biaya tim likuidasi 2.000.000
Biaya administrasi 3.000.000 5.500.000
370.000.000 370.000.000

W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
190

Penyelesaian Masalah
Selama bulan September 19X2, Tim Likuidasi PT Serba Salah berhasil menagih piutang
dagang RRp 18.000.000, menjual syrat berharga sebesar Rp 7.300.000, menjual
perlengkapan (termasuk dalam biaya dibayar dimuka) untuk tahun 19X5, menghapus
biaya dibayar dimuka yang tersisa, dan mendistribusikan kas sebagai akhir likuidasi harta
pailit tersebut. Jurnal dalam buku tim likuidasi untuk mencatat transaksi dan peristiwa
tersebut adalah sebagai berikut :

Kas 18.000.000
Piutang dagang-baru 18.000.000
Penagihan seluruh piutang
Kas 7.300.000
Surat-surat berharga 7.000.000
Modal harta pailit 300.000
Penjualan surat berharga secara tunai
Kas 995.000
Modal harta pailit 2.005.000
Biaya dibayar dimuka 3.000.000
Penjualan perlengkapan dan penghapusan biaya dibayar dimuka

Setelah jurnal tersebut dimasukan ke dalam pembukuan tim likuidasi, saldo, perkiraan
adalah sebagai berikut :
Debit Kredit
Kas 65.495.000 -
Hutang dagang - 65.000.000
Hutang utilitas - 500.000
Hutang biaya tim likuidasi-baru - 2.000.000
Hutang wesel-bank - 6.000.000
Hutang wesel-pemasok - 5.000.000
Modal harta pailit 13.005.000 -
78.500.000 78.500.000

Karena biaya tim lokuidasi merupakan tagihan prioritas maka dibayar penuh dan klaim
yang tersisa sebesar Rp 76.500.000 (semua kreditur rangking pertama yang tidak
terjamin) menerima Rp 0,83 (Rp 63.495.000 : Rp 76.500.000) dalam penyelesaian akhir
klaim mereka. Jurnal untuk mencatat distribusi kas adalah :

Hutang biaya tim likuidasi-baru 2.000.000


Kas 2.000.000
Untuk mencatat pengeluaran biaya tim likuidasi
Hutang dagang 53.950.000
Hutang biaya utilitas 415.000
Hutang wesel-bank 4.980.000
Hutang wesel-pemasok 4.150.000
Kas 63.495.000
Untuk mencatat pembayaran Rp 0,83 untuk kreditur yang tidak dijamin

W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211
191

Jika debitur adalah perorangan, pengadilan akan membebaskan hutang-hutang yang


ada atau klaim kecuali debitur telah : mentransfer, memindahkan, menghancurkan
properti harta pailit dengan niat untuk menghambat, menunda atau merusak, membuat
laporan curang di bawah sumpah, menyajikan klaim yang salah, menyembunyikan
informasi atau gagal untuk menemukan kondisi yang tertentu.
Tetapi perusahan tidak diperbolehkan untuk lepas tangan karena kewajiban mereka
terbatas pada aktiva perusahaan. Kasus yang berhubungan dengan perusahaan di tutup
pada saat harta pailit telah diselesaikan dan tim likuidasi dibubarkan. Tim likuidasi
membuat jurnal berikut ini untuk menutup kasus PT Serba Salah :

Hutang dagang 11.050.000


Hutang utilitas 85.000
Hutang wesel-bank 1.020.000
Hutang wesel-pemasok 850.000
Modal harta pailit 13.005.000
Untuk menutup pembukuan tim likuidasi

W
Wiinnssttoonn PPoonnttoohh,, BBaahhaann AAjjaarr,, 22002211

Anda mungkin juga menyukai