MENGAKHIRI SUATU
PERUSAHAAN BARU
PENGERTIAN KEBANGKRUTAN — KEPAILITAN
• Bangkrut (bankcruptcy) didefinisikan sebagai kondisi
perusahaan, toko, atau bisnis yang menderita kerugian besar
sehingga harus jatuh atau gulung tikar. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) Menurut Mahkamah Konstitusi, penyebab
kebangkrutan bisa ditandai dengan terjadinya miss
management dan faktor eksternal di luar kewenangan pemilik
usaha.
Alternatif Posisi dalam Kebangkrutan
1. Reorganisasi
Ini adalah alternatif kebangkrutan yang paling ringan. Biasanya situasi
ini terjadi ketika sebuah perusahaan mengalami masalah arus kas,
sementara para kreditor mulai menekan perusahaan tersebut dengan
gugatan hukum. Pengusaha merasa bahwa jika diberikan beberapa
waktu, perusahaannya dapat menjadi lebih likuid untuk memenuhi
kewajiban utangnya.
2. Rencana Perpanjangan Waktu Pembayaran
Dalam hal kebangkrutan, pengusaha dimungkinkan membuat suatu
rencana pembayaran kembali hutangnya di bawah pengawasan
pengadilan.
3. Likuidasi
Kasus kebangkrutan yang paling ekstrem mewajiban pengusaha
melikuidasi, baik secara sukarela maupun terpaksa, semua aset yang
termasuk dalam bisnis tersebut.
a) Jika pengusaha melaporkan kebangkrutan sukarela (voluntary
bankcruptcy), biasanya pengadilan juga akan meminta laporan
laba/rugi dan laporan pengeluaran terbaru dari perusahaan
tersebut.
b) Kebangkrutan terpaksa (involuntary bankcruptcy) adalah petisi
kebangkrutan yang dilaporkan oleh para kreditor tanpa persetujuan
pengusaha. Kebangkrutan terpaksa dapat menjadi sangat rumit dan
lama penyelesaiannya. Akan tetapi, likuidasi adalah untuk
kepentingan terbaik pengusaha, jika tidak ada harapan untuk pulih
dari situasinya.
STRATEGI SELAMA REORGANISASI
Keputusan-keputusan yang bisa dibuat dalam rencana reorganisasi:
a) Ekstensi.
Hal ini terjadi ketika dua kreditor terbesar atau lebih setuju untuk
menangguhkan semua klaim. Hal ini berperan sebagai stimulus bagi
kreditor-kreditor yang lebih kecil untuk menyetujui juga rencana
tersebut.
b) Substitusi.
Jika potensi masa depan perusahaan terlihat cukup menjanjikan,
maka dimungkinkan untuk menukar saham atau hal lain dengan
utang yang ada.
c) Penyelesaian komposisi.
Utang dibagi secara prorata kepada para kreditor sebagai
penyelesaian untuk semua utang.
Selamat dari Kebangkrutan—Reorganisasi
Beberapa usulan untuk bertahan hidup apabila pengusaha mendapati
indikasi ke arah kebangkrutan :
Kebangkrutan dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan
tawar-menawar yang memungkinkan pengusaha merestrukturisasi
dan mereorganisasi perusahaannya secara sukarela.
Berikan izin untuk para kreditor memeriksa semua transaksi
keuangan selama 12 bulan terakhir, untuk mencari kemungkinan
kecurangan debitor.
Pertahankan pencatatan yang baik.
Pahami sepenuhnya bagaimana cara kerja proteksi terhadap
kreditor dan apa yang diperlukan untuk menjaga keberadaannya.
Jika proses pengadilan ditempuh, alihkan kepada pengadilan
kebangkrutan (Pengadilan Niaga; Indonesia) yang mungkin
merupakan forum yang lebih baik bagi pengusaha.
Fokuskan usaha untuk mempersiapkan rencana reorganisasi
keuangan yang realistis.
Strategi selama Reorganisasi
Selama periode ini, pengusaha dapat mempercepat proses tersebut
dengan berinisiatif, sebagai berikut:
Memberitahukan kepada para kreditor tentang perkembangan
bisnis dan menekankan pentingnya dukungan mereka selama
proses tersebut.
Meningkatkan kredibilitas pengusaha di depan para kreditor akan
menolong usaha tersebut keluar dari kesulitan-kesulitan keuangan
tanpa stigma kegagalan.
Sebaiknya hindari pertemuan dengan kelompok-kelompok kreditor.
Semua usaha harus dilakukan untuk menghindarinya dan bisnis
tetap beroperasi.
Kebangkrutan seharusnya menjadi jalan terakhir bagi pengusaha.
TANDA-TANDA BAHAYA KEBANGKRUTAN