Anda di halaman 1dari 18

X.

STRATEGI UNTUK BERKEMBANG DAN

MENGELOLA IMPLIKASI DARI PERKEMBANGAN


Strategi Pertumbuhan
• Strategi Penetrasi (penetration strategy)
Strategi untuk tumbuh dengan cara mendorong para
konsumen lama untuk membeli lebih banyak produk
perusahaan dalam pasar yang sudah ada.
• Strategi Pengembangan Pasar (market development strategy)
Strategi untuk tumbuh dengan cara menjual produk-produk
yang sudah ada pada kelompok konsumen yang baru.
> Pasar Geografis Baru : mengacu pada penjualan produk yang
sudah ada ke lokasi-lokasi yang baru dalam skala regional
atau domestik.
> Pasar Demografis Baru : demografis digunakan untuk
mengarakterisasi konsumen (potensial) berdasarkan
pendapatan, tempat tinggal, pendidikan, usia, jenis kelamin,
dsb.
Strategi Pengembangan Berdasarkan Pengetahuan tentang Produk
dan/atau Pasar

Strategi Penetrasi Strategi


Sudah ada Pengembangan
Pasar

Pasar

Strategi Strategi
Baru Pengembangan Diversifikasi
Produk

Sudah ada Baru

Produk
> Penggunaan Produk Baru : penggunaan produk memberikan
pengetahuan bagaimana suatu produk memberikan nilai
bagi kelompok pembeli yang baru.
• Strategi Pengembangan Produk (product development
strategy)
Strategi untuk tumbuh dengan cara mengembangkan dan
menjual produk-produkbaru pada orang-orang yang telah
membeli produk-produk lama dari perusahaan.
Keuntungannya adalah memanfaatkan sistem distribusi dan
reputasi perusahaan dengan para konsumennya.
• Strategi Diversifikasi (diversification strategy)
Strategi untuk tumbuh dengan cara menjual produk baru ke
pasar yang baru.
> Integrasi Mundur (backward integration) : Suatu langkah ke
belakang (naik) ke arah bahan mentah pada rantai nilai
tambahan.
> Integrasi Maju (forward integration) : suatu langkah maju
(turun) pada rantai nilai tambahan ke arah konsumen.
> Integrasi Horizontal (horizontal integration) : terjadi pada
tingkatan yang sama pada rantai nilai tambahan tetapi
melibatkan rantai nilai lain yang berbeda namun bersifat
komplementer.
Implikasi Pertumbuhan Bagi Perusahaan
Pertumbuhan membuat perusahaan menjadi lebih besar dan
berimplikasi terhadap konsumen, investor, dan pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai perusahaan yang lebih stabil dan
prestisius.
Perubahan ini memunculkan tantangan manajerial yang harus
ditanggapi, antara lain:
• Tekanan terhadap Sumber Daya Keuangan yang Sudah Ada.
Perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar yang berarti
sumber daya keuangan direntangkan hingga meng-cover
kebutuhan perusahaan. Tekanan ini rentan terhadap biaya
tidak terduga yang dapat membuat kebangkrutan. Sehingga
kelonggaran sumber daya dibutuhkan untuk melindungi
goncangan dan untuk mengembangkan inovasi.
• Tekanan terhadap Sumber Daya Manusia.
Pertumbuhan juga disokong oleh jumlah tenaga kerja. Jika
tenaga kerja terlalu banyak, perusahaan akan menghadapi
masalah moral kerja, kejenuhan dan perputaran yang
meningkat. Persoalan ini mengakibatkan dampak negatif bagi
budaya kerja, terutama jika perusahaan bergantung pada
kultur organisasi sebagai keunggulan kompetitifnya.
• Tekanan terhadap Pengelolaan Tenaga Kerja.
Seiring dengan perkembangan perusahaan, pengusaha
membutuhkan perubahan gaya manajemen terutama cara
menghadapi pekerja. Terkadang pengusaha sulit untuk
merealisasikannya, karena pekerja telah dilibatkan dalam
keputusan penting sejak bisnis tersebut dibuat.
• Tekanan terhadap Waktu Pengusaha.
Pertumbuhan memakan waktu pengusaha, tetapi ketika
pengusaha mengalokasikan waktu untuk berkembang, maka
waktu itu harus dialokasikan dari aktivitas lainnya. Hal ini dapat
menimbulkan masalah.
Mengatasi Tekanan Implikasi Pertumbuhan Perusahaan
 Mengatasi Tekanan Pada Sumber Keuangan Yang Sudah Ada
Tekanan pada sumber daya keuangan dapat diatasi melalui
penerapan kontrol keuangan yang efektif, antara lain:
 Mengelola Arus Kas : Mempersiapkan arus kas bulanan dan
membandingkan proforma atau yang dianggarkan dengan
hasil sesungguhnya. Perbandingan ini dapat memberikan
sebuah penilaian penting mengenai kebutuhan uang tunai
dengan cepat dan mengindikasikan kemungkinan adanya
masalah pada manajemen aset atau pengendalian biaya.
 Mengelola Persediaan : Dari sudut akuntansi, pengusaha
perlu menentukan nilai persediaan dan bagaimana
persediaan tersebut memengaruhi harga pokok penjualan
yang terjual (laporan laba rugi).
 Mengelola Aset-aset Tetap : Aset tetap biasanya meliputi
komitmen jangka panjang dan investasi besar untuk
perusahaan baru. Pengusaha dapat mengambil sewa guna
(leasing) untuk periode pendek, mengurangi kewajiban
jangka panjang untuk berbagai aset yang spesifik.
 Mengelola Biaya dan Laba : Ketika biaya atau pengeluaran
lebih besar dari yang dianggarkan, penting bagi pengusaha
untuk menganalisis secara hati-hati perhitungan untuk
menentukan penyebab pasti dari kelebihan biaya tersebut.
 Mengatasi Tekanan Terhadap Sumber Daya Manusia Yang
Sudah Ada
Tekanan pada sumber daya manusia dapat diatasi dengan
memiliki proses evaluasi pekerja yang adil untuk menjustifikasi
jika harus melakukan pemberhentian pekerja. Kultur organisasi
perusahaan harus dijaga dan senantiasa ditanamkan kepada
pekerja.

 Mengatasi Tekanan Dalam Manajemen Tenaga Kerja


Mengelola perubahan merupakan tugas yang kompleks,
sehingga lebih baik dilakukan dengan gaya manajemen
partisipatif (participative style of management) dimana
pengusaha mengikutsertakan orang lain dalam proses
pengambilan keputusan.
Beberapa aktivitas dapat dilakukan untuk melakukan gaya
manajemen partisipatif :
 Ciptakan Semangat Tim
 Bicara dengan Pekerja
 Berikan Umpan Balik
 Delegasikan Beberapa Tanggung Jawab ke Orang Lain
 Berikan Pelatihan Berkala Bagi Pekerja

 Mengatasi Tekanan Terhadap Waktu Pengusaha


Pengusaha perlu menjalankan Manajemen Waktu (time
management) yaitu proses meningkatkan produktivitas
melalui penggunaan waktu yang lebih efisien. Pengusaha
mendapatkan berbagai keuntungan dari manajemen
waktunya secara efektif, sebagai berikut:
 Meningkatnya Produktivitas :
Manajemen waktu membantu pengusaha menentukan
tugas-tugas yang paling penting dan memfokuskan
perhatiannya untuk menyelesaikannya.
 Meningkatnya Kepuasan Kerja :
Menyelesaikan banyak hal penting akan memberikan
kepuasan kerja bagi pengusaha.
 Meningkatnya Hubungan Interpersonal :
Melalui manajemen waktu yang baik, waktu yang
dihabiskan akan berkualitas, membuatnya dapat
memperbaiki hubungan yang lebih baik di dalam dan di luar
perusahaan.
 Berkurangnya Kegelisahan dan Ketegangan Soal Waktu :
Manajemen waktu yang efektif mengurangi kegelisahan,
yang dapat “membebaskan” pemrosesan informasi dan
meningkatkan kualitas keputusan pengusaha.
 Kesehatan yang Lebih Baik :
Manajemen waktu juga meliputi penjadwalan waktu untuk
bekerja dan berolahraga.
Kategorisasi Pengusaha dan Pertumbuhan Perusahaan
 Pertumbuhan Aktual Perusahaan
Pengusaha pada kuadran kanan atas, mempunyai kemampuan
yang diperlukan untuk membuat transisi pada pendekatan
manajemen yang lebih profesional maupun keinginan untuk
mengembangkan bisnisnya. Ini adalah pengusaha yang tampaknya
perusahaannya akan berkembang.
 Potensi yang Tidak Digunakan untuk Pertumbuhan
Pengusaha pada kuadran kiri atas, mempunyai kemampuan yang
diperlukan untuk transisi tetapi tidak berkeinginan untuk
melakukannya. Ini adalah pengusaha yang mempunyai potensi
yang tidak digunakan. Umumnya sebagian besar perusahaan gaya
hidup terdapat paa kualifikasi ini.
Empat Jenis Pengusaha dan Pertumbuhan Perusahaan

Potensi yang tidak Pertumbuhan


Kemampuan digunakan
wirausahawan untuk Tinggi
melakukan praktik
praktikmanajemen
yang profesional

Rendah Potensi Kecil Terbatas

Tidak Ya

Keinginan wirausahawan untuk tumbuh


 Pertumbuhan yang Terbatas
Pengusaha pada kuadran kanan bawah, mempunyai keinginan
untuk mengembangkan bisnisnya tetapi tidak mempunyai
kemampuan yang cukup untuk memenuhi keinginannya.
Pengusaha dapat memekerjakan seorang manajer profesional
untuk menggantikan posisinya sebagai CEO. Ini dapat membuat
keinginannya terpenuhi (pindah ke kuadran kanan atas). Ini tidak
berarti bahwa pengusaha akan meninggalkan bisnisnya, tetapi
pengusaha mungkin akan mengelola unit litbang, produk baru,
dan/atau pasar yang baru dimana kekuatannya dihargai dengan
tinggi dan dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
 Potensi Kecil untuk Pertumbuhan Perusahaan
Pengusaha pada kuadran kiri bawah, tidak mempunyai
kemampuan untuk melakukan transisi kepada pendekatan
manajemen yang profesional dan tidak berkeinginan untuk
mengembangkan bisnisnya. Bisnis ini mempunyai potensi kecil
untuk tumbuh, tetapi karena kemampuan yang terbatas dari
pengusaha untuk menangani pertumbuhan, perusahaan ini malah
akan berkinerja baik jika tetap berada dalam skala yang lebih kecil.
Pertumbuhan dapat diperoleh melalui mekanisme eksternal, ,
seperti joint venture, akuisisi, merger, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai