Anda di halaman 1dari 57

KORPORAT STRATEGI

Oleh:
Harmanda Berima Putra SE., M.Sc
Corporate level Strategy VS Business Level
Strategy
Strategi korporasi/ Corporate Level Strategy

Strategi korporasi menangani seluruh ruang


lingkup strategis perusahaan terutama dalam
menentukan tujuan dan sasaran suatu
perusahaan.
Strategi Unit Bisnis (Unit Business Level Strategy)

• strategi yang digunakan untuk mencapai


tujuan dari setiap unit bisnis seperti unit bisnis
layanan, produk, divisi ataupun anak
perusahaan.
• Strategi ini dijalankan oleh masing-masing
unit bisnis namun harus bersinergi dan
mendukung strategi korporasi yang telah
ditetapkan oleh perusahaan induk
Strategi Fungsional (Functional Level Strategy)

• Strategi di Tingkat Fungsional adalah strategi yang


dirumuskan secara spesifik pada area fungsional tertentu
untuk mendukung strategi unit bisnis.
• Area fungsional ini meliputi departemen-departemen
yang terdapat di unit bisnis seperti pemasaran, produksi,
keuangan, sumber daya manusia, IT serta R & D.
• Setiap lini memastikan bahwa departemen menjalankan
elemen strategis yang ditetapkan serta memastikan
komponen-komponen di fungsional ini membantu
mendukung strategi di tingkat unit bisnis maupun strategi
di tingkat korporasi.
Konsep Kebijakan bisnis
• Kebijakan bisnis adalah pedoman yang dikembangkan oleh suatu
organisasi untuk mengatur tindakan-tindakan bisnis, dengan
mendefinisikan batas-batas dimana keputusan bisnis harus dibuat.
• Kebijakan bisnis: akuisisi sumber daya untuk mencapai tujuan
organisasi.
• kebijakan bisnis mendefinisikan ruang lingkup atau bidang dimana
suatu keputusan dapat diambil juga oleh para bawahan dalam suatu
organisasi.
• suatu pedoman yang memungkinkan manajemen pada tingkatan
yang lebih rendah (bawahan) dapat menangani sejumlah isu dan
fenomena relevan tanpa harus selalu berkonsultasi dengan
manajemen pada tingkatan yang lebih atas dalam setiap kali
pengambilan keputusan.
Kebijakan vs Strategi
Kebijakan Strategi

“cetak biru” dari kegiatan organisasional strategi berkaitan dengan keputusan-


yang relatif berulang dan rutin. keputusan organisasional yang belum
Formulasi kebijakan: tanggung jawab ditangani atau dihadapi sebelumnya;
manajemen tingkat atas. perumusan: manajemen tingkat
Formulasi kebijakan penting sebagai menengah ke atas;
pedoman kegiatan rutin sehari-hari untuk formulasi strategi diperuntukkan untuk
menjalankan roda organisasi secara efektif keperluan keputusan-keputusan
dan efisien. strategik;
Suatu kebijakan berkaitan dengan dua strategi sebagian besar lebih berkaitan
aspek, baik pikiran maupun tindakan. dengan aspek tindakan; dan Suatu
apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan. kebijakan adalah apa yang bisa dan tidak
bisa dilakukan.
metodologi yang digunakan untuk
mencapai tujuan atau target seperti
yang telah ditetapkan oleh suatu
kebijakan.
• Kebijakan bisnis: peran, fungsi, wewenang
dan tanggung jawab dari jajaran manajemen
tingkat atas dalam menanggapi sejumlah isu
dan fenomena signifikan yang mempengaruhi
keputusan dan keberhasilan suatu organisasi
dalam jangka panjang
• Strategi organisasi: strategi yang
dikembangkan dan diimplementasikan untuk
tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu
kebijakan bisnis
Cakupan Kebijakan bisnis
• Kebijakan bisnis meliputi aspek fungsional
dan operasional bisnis seperti:
 kebijakan produksi/operasional,
 Kebijakan pemasaran dan promosi.
Kebijakan harga
kebijakan produksi/operasional
• Proses Transformasi: Proses ini merupakan serangkaian kegiatan
yang dapat mengubah masukan menjadi keluaran (produk dan
jasa), dengan memberikan tambahan manfaat berupa nilai tambah.
• Efektivitas: Ini merupakan upaya mengerjakan semua pekerjaan
secara tepat (doing the right job), dengan menggunakan seluruh
potensi sumber daya yang dimiliki dan sesuai dengan tujuan
operasional.
• Efisiensi: Ini merupakan upaya mengerjakan semua pekerjaan
secara optimal (doing the job right) dan sebaik-baiknya dengan total
biaya paling rendah dan menghasilkan tingkat kesalahan nol (zero
defect).
 
• Penggunaan Sumber Daya secara Terpadu: Karena potensi sumber
daya semakin mahal dan ketersediaannya sangat terbatas,
pemakaian sumber daya ini harus dipergunakan 50 sebaik-baiknya
dan secara proporsional, sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan.
• Pencapaian Ukuran Kinerja Tertentu: Kinerja diukur berdasarkan
perhitungan minimalisasi biaya, kualitas yang baik, jangka waktui
pengiriman yang cepat, dan fleksibilitas yang tinggi.
• Produk atau Jasa, Proses Teknologi, dan Tujuan Pasar: Fungsi
operasional adalah membuat produk atau jasa yang mernberikan
kontribusi sangat besar terhadap tujuan organisasi. Hasilnya dapat
diukur dengan jelas baik berdasarkan produk atau jasa yang
dihasilkan, proses teknologi yang dipergunakan dan tujuan pasar
yang ingin dicapai.
Kebijakan pemasaran dan promosi
Strategi promosi memadukan periklanan, Penjualan pribadi,
promosi penjualan, dan publisitas kedalam suatu program yang
terkoordinasi.

Kebijakan pemasaran
• Jumlah dana yang digunakan untuk promosi Jumlah dana yang
tersedia
• Luas pasar secara geografis
• Kosentrasi pasar.
• Jenis pembeli
• Jenis produk
• Jenis Komunikasi
Kebijakan Harga
Kebijakan harga produsen
Kebijakan harga produsen ada 2 bentuk, yaitu :
Skimming Price
Penetration Price.

.
Kebijakan harga grosir
Cara yang dilakukan misalnya
memberikan potongan harga,
baik karena pembayaran
tunai atau pembelian dalam
jumlah banyak
Kebijakan Harga Retailer

Prestige Price
menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas
produk yang tinggi
Lining Price
berdasarkan pada barang yang sejenis dari 1 merek, dengan diberikan
harga yang berbeda
Competitor Price
Menerapkan harga murah dibanding pesaing, tujuannya memperoleh
reputasi sebagai toko termurah.
Judgement Price
berdasarkan perkiraan, dalam satu kotak ada satu/dua potong barang
yang bagus
• Customary Price
harga produk stabil dan tidak ada perubahan. Jika
bahan baku meningkat maka harga pokok
meningkat.
• Odd Price
penetapan harga ganjil untuk menarik pembeli.
• Combination price
dilakukan dengan kombinasi barang, misal produk
sampho dengan sisir
STRATEGI PERTUMBUHAN
/EKSPANSI
Integrasi ke depan (Forward Integration)

Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas penjalur


atau penjual eceran.
Srategi ini digunakan ketika :
a. jalur distribusi yang ada sangat mahal, kualitasnya terbatas dan tidak dapat
mendistribusikan dengan cepat.
b. Organisasi mempunyai kemampuan modal dan sumberdaya manusia yang
dibutuhkan untuk mengelola bisnis baru.
c. bisnis distribusi atau eceran mempunyai marjin keuntungan yang tinggi.
d. produk yang stabil lebih di utamakan, sehingga dapat diprediksi permintaan
akan produk perusahaan melalui distributor .
• Contoh,Group H.M. Sampoerna mendirikan
alfamart
Integrasi ke belakang
(Backward Integration)
Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas
Pemasok (supplier)
Strategi ini digunakan ketika :
• Jumlah pemasok sedikit sedangkan pesaing sangat banyak.
• Perusahaan menginginkan pasokan bahan baku yang cepat
sedangkan pemasok yang ada tidak mampu menyediakan dan
sangat mahal.
• Kestabilan harga lebih diutamakan, karena dengan strategi ini
perusahaan dapat menekan biaya bahan baku.
• Pemasok yang ada memiliki marjin keuntungan yang tinggi dan
perusahaan mempunyai modal dan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Grup Salim mendirikan pabrik tepung bogasari untuk
mendukung kegiatan produksi produk indofood
Integrasi horisontal (Horizontal
Integration)

Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing


(competitor).
Strategi ini digunakan ketika :
perusahaan dapat menjadi monopolistik di suatu daerah tanpa
melanggar peraturan pemerintah.
perusahaan bersaing di industri yang sedang berkembang.
dapat meningkatkan skala ekonomi untuk mendukung
keuntungan bersaing.
memiliki modal dan sumber daya manusia yang cukup untuk
melakukan ekspansi.
Contoh : Indofood menguasai pasar produk ime instan, mereka membeli Supermi dan
Sarimi yang menjadi pesaing bagi produk indofood yaitu indomie
Pengembangan Pasar
(Market Development)
.
.

Memperkenalkan produk-produk yang sudah ada ke


daerah pemasaran yang baru (pangsa pasa bertambah).
Strategi ini digunakan ketika:
a. jaringan distribusi tersedia, berkualitas dan tidak
mahal.
b. perusahaan memiliki kelebihan kapasitas produksi.
c. perusahaan saat ini sangat berhasil atas apa yang
dikerjakan.
d. muncul pasar yang baru atau pasar belum jenuh
Pengembangan Produk (Product Development)

Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau


mengembangkan produk-produk yang sudah ada.
Strategi ini digunakan ketika :
a.memiliki produk-produk yang berhasil/sukses dan telah berada
pada tahap jenuh (maturity stage).
b.pesaing menawarkan produk dengan kualitas lebih baik dan
harga lebih murah.
c.perusahaan memiliki kemampuan riset dan pengembangan
produk.
d. bersaing di industri yang sedang bertumbuh.
Penetrasi Pasar (Market Penetration)
Meningkatkan pangsa pasar yang ada untuk produk
tertentu melalui usaha pemasaran secara besar-
besaran.
Strategi ini digunakan ketika :
a.dapat meningkatkan skala ekonomi untuk mendukung
keuntungan bersaing.
b.terdapat hubungan yang tinggi antara pengeluaran
untuk pemasaran terhadap kenaikan penjualan.
c.pangsa pasar pesaing menurun sedangkan total
penjualan industri meningkat.
d.pasar yang ada belum jenuh oleh produk dan jasa
.
Diversifikasi Kosentrik
(Concentric Diversification)

Menambah produk-produk baru yang saling berhubungan


untuk pasar yang sama.
Strategi ini digunakan ketika:
a.bersaing di suatu industri yang tidak tumbuh atau
pertumbuhannya lambat.
b.produk yang ada telah mengalami tahap penurunan.
c.produk yang baru dapat di tawarkan dengan harga yang lebih
kompetitif dan dapat meningkatkan penjualan produk yang
sudah ada.
d.produk yang baru memiliki tingkat penjualan musiman
sehingga dapat menutup kerugian pada saat produk yang ada
memasuki musim penurunan.
Merger adalah dengan menggabungkan dua perusahaan menjadi satu.
.
Akuisisi adalah sebuah perusahaan membeli asset perusahaan lain dan
menggabungkan dengan operasinya.
Contoh : Danone mengakuisis Aqua dan mengoperasikannya
Diversifikasi Konglomerat
(Conglomerate Diversification)

Menambah produk-produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang
berbeda.
Strategi ini digunakan ketika :
a.industri mengalami penurunan dalam penjualan tahunan dan
keuntungan.
b.pasar untuk produk yang ada telah jenuh.
c.perusahaan mempunyai peluang untuk membeli bisnis yang
tidak berkaitan dan merupakan peluang investasi yang
menarik.
d.mempunyai modal dan kemampuan manajemen yang
dibutuhkan dalam bersaing di industri baru.
Diversifikasi Horisontal
(Horizontal Diversification)

Menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan memuaskan


pelanggan yang sama.

Strategi ini digunakan ketika :


produk baru akan meningkatkan penerimaan dari produk yang sudah ada.
bersaing dalam industri yang tidak tumbuh tetapi persaingan sangat ketat.
jaringan industri yang ada dapat digunakan untuk memasarkan produk
baru ke pelanggan yang ada.
produk baru memiliki musim penjualan yang berbeda dengan produk yang
ada.
Usaha Patungan (Join Venture)
Dua atau lebih perusahaan bekerjasama membentuk suatu perusahaan
baru yang terpisah dari kedua induknya.
Strategi ini digunakan ketika :
a.dua atau lebih perusahaan kecil tidak mamp bersaing dengan
perusahaan besar.
b.muncul kebutuhan untuk secepatnya memperkenalkan teknologi
baru.
c.keunggulan yang berbeda dari kedua perusahaan dapat saling
melengkapi.
d.perusahaan masuk ke pasar internasional sehingga akan mendapatkan
kemudahan-kemudahan dari
pemerintah setempat.
Pengurangan (Rentrenchment)

Penghematan biaya dengan cara mengurangi sebagian dari asset


perusahaan untuk menanggulangi turunnya penjualan dn keuntungan.

Strategi ini digunakan ketika :


 Mempunyai kemampuan tertentu tetapi selalu gagal memenuhi
tujuan dan sasaran.
 Perusahaan merupakan salah satu pesaing yang paling lemah di
dalam industri.
 mengalami ketidakefisienan, moral karyawan yang buruk,
keuntungan yang rendah dan mendapat tekanan dari pemegang saham
untuk memperbaiki diri.
 Perusahaan tumbuh menjadi besar dengan sangat cepat hingga
memerlukan reorganisasi internal.
 
Penciutan ( Diversiture)
Menjual sebuah unit bisnis atau sebagian dari perusahaan
kepada pihak lain.

Strategi ini digunakan ketika :


a.Perusahaan telah memakai strategi pengurangan,tetapi tidak
ada perbaikan.
b.sebuah divisi memerlukan lebih banyak sumber daya untuk
bersaing.
c.Sejumlah besar dana diperlukan secara mendesak sedangkan
dana tidak diperoleh darisumber-sumber lain.
d.Suatu divisi bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan
secara keseluruhan.
Likuidasi ( Liquidation )
Menjual seluruh asset perusahaan atau menutup perusahaan
Strategi ini digunakan ketika likuidasi merupakan satu-satunya alternatif.
Contoh : Johnson & Johnson menutup perusahaannya yang ada di Indonesia
dan menjual seluruh asetnya karena menganggap Indonesia tidak aman dan
merugikan.
Kombinasi (Combination)
Mengikuti dua atau lebih strategi secara simultan pada waktu yang sama atau
waktu yang berurutan.
Strategi ini digunakan ketika perusahaan ingin tumbuh dengan cepat dan
mempunyai sumber daya yang cukup.
Pepsi pada saat yang sama mengadopsi strategi pengembangan produk
(menciptakan produk “Diet” Pepsi), Integrasi Horisontal (mengakuisisi 7-Up dan
Mountain) dan diversivikasi Kosentrik (mendapatkan kontrol atas Pizza Hut dan
Taco Bell,KFC )

Anda mungkin juga menyukai