Managemen Strategik
Pengertian Manajemen Strategi
• Manajemen strategi (Hungler dan Wheelen, 2003)→
serangkaian keputusan dan tindakan manajemen yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
• Manajemen strategi meliputi: pengamatan lingkungan,
perumusan strategi (perencanaan strategis atau
perencanaan jangka panjang), implementasi strategi dan
evaluasi serta pengendalian.
Ruang Lingkup Manajemen Strategik
Sejarah dan perkembangan manajemen Strategi
Strategi korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak dan dirancang sedemikian rupa guna
mencapai tujuan organisasi. Memformulasikan strategi korporasi di dalam perusahaan besar akan
sangat sulit sekali sebab banyak sekali strategi tingkat bisnis yang sangat berbeda dan memerlukan
koordinasi guna mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan. Demikian model strategi yang
dipakai adalah portofolio bisnis, sebagai berikut:
▪ Strategi Portofolio Strategi portofolio adalah tipe strategi tingkat perusahaan yang berhubungan
dengan bauran antara unit-unit bisnis dan lini-lini produk yang sesuai satu sama lain dalam cara-
cara yang masuk akal sehingga memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. UBS (Unit
Bisnis Strategi) merupakan suatu divisi organisasi yang memiliki misi bisnis, lini produk, pesaing
dan pasar berbeda terhadap UBS lain dalam organisasi yang sama.
▪ Matriks BCG Matriks BCG (Boston Consulting Group) mengorganisir bisnis-bisnis dalam dua
dimensi yaitu pertumbuhan bisnis dan pangsa pasar (market share). Tingkat pertumbuhan bisnis
(Business Growth Rate) berkaitan dengan seberapa cepat industri mengalami peningkatan.
Pangsa pasar (market share) mendefinisikan apakah sebuah unit bisnis memiliki pangsa yang
lebih kecil atau lebih besar dibandingkan dengan pesaingnya.
Hirarki Strategik
B. Strategi Bisnis
Merumuskan strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat unit bisnis. Di dalam strategi tingkat ini yang
ditujukan adalah bagaimana cara bersaingnya. Pendekatan yang berguna di dalam merumuskan strategi bisnis sebaiknya
didasarkan atas analisis persaingan yang dicetuskan oleh Michael Porter:
▪ Ancaman Pendatang Baru, Perusahaan yang memasuki industri yang membawa kapasitas baru dan ingin memperoleh pangsa
pasar yang baik dan laba, akan tetapi semua itu sangat tergantung kepada rintangan atau kendala yang mengitarinya.
▪ Daya Tawar Menawar Pemasok, Pemasok dapat juga menjadi ancaman dalam suatu industri sebab pemasok dapat menaikkan
harga produk yang dijual atau mengurangi kualitas produk. Jika harga produk pemasok naik maka harga pokok perusahaan
juga naik sehingga akan menaikkan harga jual produk. Jika harga jual produk naik maka sesuai dengan hukum permintaan,
permintaan produk akan menurun. Begitu pula jika pemasok menurunkan kualitas produk, maka kualitas produk penghasil
juga akan turun, sehingga akan mengurangi kepuasan konsumen.
▪ Daya Tawar Menawar Pembeli, Pembeli akan selalu berusaha mendapat produk dengan kualitas baik dan dengan harga yang
murah. Sikap pembeli semacam ini berlaku universal dan memainkan peran yang cukup menentukan bagi perusahaan. Jika
suatu produk dinilai harganya jauh lebih tinggi dari kualitas (harganya tidak mencerminkan yang sepantasnya) maka pembeli
(konsumen) tidak akan membeli produk perusahaan.
▪ Daya Tawar Produk Pengganti, Produk pengganti secara fungsional mempunyai manfaat yang serupa dengan produk utama
(asli), namun memiliki kualitas produk dan harga yang lebih rendah. Umumnya, produk pengganti disenangi oleh orang yang
berpenghasilan rendah akan tetapi ingin tampil dengan status lebih tinggi dari keadaan sebenarnya.
▪ Persaingan Antar Pesaing, Persaingan konvensional selalu berusaha sekeras mungkin untuk merebut pangsa pasar perusahaan
lain. Konsumen merupakan objek persaingan dari perusahaan yang sejenis yang bermain di pasar. Siapa yang dapat memikat
hati konsumen maka perusahaan akan dapat memenangkan persaingan. Untuk dapat memikat konsumen maka berbagai cara
dilakukan mulai dari memberikan fasilitas khusus, pemberian kredit dengan syarat ringan, harga murah atau diskon.
Hirarki Strategik
c. Strategi Kompetitif
Berikut ini merupakan strategi kompetitif bisnis yang dicetus oleh Michael Porter. Strategi
ini melibatkan pengambilan keputusan pada intepretasi peran dari fungsi atau
departemen.
▪ Diferensiasi (Differentiation), adalah salah satu tipe strategi kompetitif di mana organisasi
berupaya membuat produk atau jasa yang ditawarkannya berbeda dengan pesaing.
Organisasi dapat menggunakan periklanan, fitur produk yang berbeda, pelayanan atau
teknologi baru untuk meraih persepsi produk yang dianggap unik.
▪ Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership), merupakan salah satu tipe strategi kompetitif di
mana organisasi secara agresif berupaya menjadi lebih efisien (melakukan reduksi biaya)
dari pesaing-pesaingnya dengan memotong biaya produksi dan pengawasan biaya yang
sangat ketat.
▪ Fokus (Focus), adalah salah satu tipe strategi kompetitif yang menekankan pada
konsentrasi terhadap suatu segmen pasar atau kelompok pembeli tertentu.
Pertemuan 2
DEFINISI VISI :
Adalah deskripsi tentang apa yang ingin dicapai oleh
organisasi setelah organisasi tersebut menimplementasikan
strateginya dan mencapai potensi sepenuhnya.
Atau visi adalah pandangan jauh kedepan atau wawasan luas,
kemana dan bagaimana perusahan harus dibawa dan
berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif,
innovatif, serta produktif
VISI berisi gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan dan merupakan kondisi
yang ideal, berisikan cita dan citra yang ingin
diwujudkan perusahan.
DASAR-DASAR PERUMUSAN VISI
• Mencerminkan apa yang hendak dicapai organisasi.
• Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas.
• Mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan
strategis.
• Memiliki orientasi terhadap masa depan
• Mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam
organisasi
• Mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi
• Tanpa keterbatasan dimensi waktu.
MERUMUSKAN MISI
PERUSAHAAN
PENGERTIAN MISI :
Adalah tatanan atas nilai dan kepercayaan yang bisa
menjadi pernyataan usaha yang harus diemban atau
dilaksanakan oleh perusahaan , sesuai visi yang ditetapkan,
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dengan baik.
Misi bermanfaat memberikan pedoman kepada pihak
manajemen dalam memusatkan kegiatannya.
DASAR-DASAR MERUMUSKAN MISI PERUSAHAAN
• Mengejawantahkan alasan dan keberadaan perusahaan.
• Mengejawantahkan kegiatan usaha yang sedang dilakukan atau
diupayakan : produk, konsumen, sasaran.
• Harus memperhatikan masukan Stakeholder.
• Tidak selalu mecerminkan suatu kinerja , kendati ada dasar
pengalokasian sumber daya dan penetapan tujuan.
• Tanpa ada dimensi waktu dan tolak ukur tertentu.
UNSUR-UNSUR MISI ORGANISASI
c) Kemampuan menghasilkan laba Laba bersih yang akan dicapai hendaknya bisa meningkatmelebihi indeks biaya hidup. Jika
tidak demikian, maka wirausahawan akan ketinggalan dalam usahanya.
d) Kedudukan pasar Wirausahawan harus bisa menentukan apakah perusahaannya mempunyai kedudukan di pasarnya
sebagai penguasa pasar atau sebagai pengikut pasarnya saja.
e) Sarana kerja Sarana kerja yang dimiliki dan telah digunakan dalam waktu lama akan diganti atau diperbaiki.
f) Pengembangan usaha Seorang wirausahawan yang mengelola usahanya perlu meningkatkan penjualan, laba, aset, unit
usaha, dan organisasi kerja
g) Tanggung jawab Wirausahawan harus mampu menjawab apakah usahanya semata-mata mencari keuntungan atau
mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan. Sehingga, ia diterima oleh masyarakat sekitar.
FALSAFAH PERUSAHAAN
• Falsafah perusahaan merupakan milai – nilai yang ditanamkan dan
dijadikan sebagai acuan dalam setiap gerak dan langkah
perusahaan
• Orientasi falsafah perusahaan :
❑ Profesionalisme
❑ Integritas
❑ Pelanggan
❑ Perbaikan dilakukan tanpa henti
halo.Batam
FORMULASI STRATEGI IMPLEMENTASI STRATEGI
Strategi
Corporate
Bisnis Governanace
Strategi Strategi Struktur & Kepemimpinn
Korporat Internasional Desain Strategik
Organisasi
Aliansi Pengendalian
Strategi Strategik
EVALUASI KINERJA
PROSES MANAJEMEN STRATEGIK
❖Analisis Lingkungan :
Meliputi deteksi dan evaluasi konteks organisasi , lingkungan
eksternal dan internal organisasi.
❖Formulasi Strategi :
Menckup desain dan pilihn strategi yang sesuai
❖ Implementasi Strategi :
Proses bagaimana melaksanakan strategi yang telah
diformulasikan dengan tindakan nyata
❖Evaluasi Strategi
Proses mengevaluasi bagaimana strategi diimplementasikan
dan sejauh mana mempengarugi kinerja
PENGAMATAN LINGKUNGAN
• Pengamatan lingkungan ini didasarkan pada faktor-faktor strategi
yang sering disebut dengan S.w.o.t, yang merupakan singkatan dari
strenghts (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (
peluang), threats (ancaman). Pengalamatan lingkungan secara garis
besarnya, terdiri dari 2 jenis analisis yang harus dilakukan yaitu:
a)ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
b)ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
• Yaitu analisis lingkungan didalam perusahaan itu sendiri, dengan cara
melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan itu sendiri.
Analisis lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel yang berada
didalam perusahaan itu sendiri yang berupa kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki perusahaan. Variabel ini membentuk suasana dimana
pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel itu meliputi:
a)STRUKTUR
b)BUDAYA
c)SUMBER DAYA
• STRUKTUR
Adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan yang berkenaan
dengan komunikasi, wewenang dan arus kerja. Struktur ini sering
disebut rantai perintah dan gambaran secara grafis dengan
menggunakan bagan organisasi.
• BUDAYA
Pola keyakinan, pengharapan dan nilai-nilai yang dibagikan kepada
anggota perusahaan. Norma haruslah memunculkan dan
mendefenisikan perilaku yang dapat diterima oleh seluruh anggota
perusahaan.
• SUMBER DAYA
Aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang atau jasa
perusahaan. Aset itu berupa sumber daya alam, sumber daya manusia.
Tujuan utama dari strategi perusahaan adalah memadukan variabel-
variabel internal perusahaan untuk memberikan kompetensi yang unik,
yang dapat menjadikan perusahaan untuk mencapai keunggulan
kompetitif secara terus-menerus, sehingga mencetak laba yang besar.
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
• yaitu analisis lingkungan diluar perusahaan, dengan cara mengamati
kesempatan dan ancaman yang ada diluar perusahaan. Analisis
lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel yang berada diluar
lingkungan perusahaan yang berupa peluang dan ancaman bagi
perusahaan. Variabel-variabel tersebut membentuk keadaan dalam
organisasi dimana organisasi tersebut berdiri. Lingkungan eksternal
terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a)LINGKUNGAN KERJA
b)LINGKUNGAN SOSIAL
• LINGKUNGAN KERJA • LINGKUNGAN SOSIAL
Terdiri dari elemen-elemen yang Terdiri dari kekuatan umum, dimana
langsung berpengaruh dan kekuatan ini tidak berpengaruh
dipengaruhi oleh operasi-operasi langsung dengan aktivitas-aktivitas
utama perusahaan. jangka pendek perusahaan, namun
Beberapa elemen-elemen tersebut seringkali berpengaruh pada
adalah pemegang saham, keputusan-keputusan jangka panjang
pemerintah, pemasok,komunitas perusahaan.
lokal, Lingkungan sosial meliputi, kekuatan
pesaing,pelanggan,kreditur,buruh,kel ekonomi, sosiokultural, teknologi,
ompok kepentingan khusus dan dan politik-hukum yang berlaku.
asosiasi perdagangan. Lingkungan
kerja atau lingukungan tugas
perusahaan disebut dengan industri.
Formulasi Strategi
Analisis situasi yang berhasil diikuti oleh penciptaan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka panjang
menunjukkan sasaran yang dapat meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dalam jangka
panjang. Tujuan jangka panjang bertindak sebagai arah untuk pemilihan strategi tertentu. Dalam
sebuah organisasi, strategi dipilih pada 3 level yang berbeda:
1. Strategi tingkat bisnis. Jenis strategi ini digunakan ketika strategi unit bisnis (SBU), divisi atau
usaha kecil dan menengah memilih strategi hanya untuk satu produk yang dijual dan hanya
dalam satu pasar. Contoh strategi tingkat bisnis diilustrasikan dengan baik oleh Tropicana slim
yang menjual gula rendah kalori. Perusahaan dapat memilih antara 3 strategi generik Porter:
kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan strategi fokus. Alternatifnya, strategi dari jam strategi
Bowman dapat dipilih (Johnson, Scholes, & Whittington, p. 224 ).
2. Strategi tingkat perusahaan. Pada tingkat ini, para eksekutif di perusahaan induk teratas memilih
produk mana yang akan dijual, pasar mana yang akan dimasuki dan apakah akan mendapatkan
pesaing atau bergabung dengannya. Mereka memilih antara integrasi, intensif, diversifikasi, dan
strategi defensif.
3. Strategi Global / Internasional. Pertanyaan utama yang harus dijawab: Pasar baru mana yang
perlu dikembangkan dan cara memasukkannya? Seberapa jauh diversifikasi yang akan dilakukan?
(Thompson dan Martin, hal. 557 , Johnson, Scholes, & Whittington, p. 294)
Manajer dapat memilih di antara banyak alternatif strategis. Itu tergantung pada tujuan perusahaan,
hasil analisis situasi, dan tingkat strategi yang dipilih.
Pertemuan 4
• Manajemen Puncak
• Corak Manajemen Puncak
DIREKSI CORPORATE
• Menurut UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 5 tentang Perseroan
Terbatas (PT) atau yang biasa disebut UUPT, pengertian Direksi adalah
Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam
maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
• Menurut UUPT Pasal 92 Ayat 1 dan 2, Direksi menjalankan
pengurusan Perseroan harus sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan, kebijakan yang dipandang tepat, dalam batas yang
ditentukan dalam UUPT dan/atau anggaran dasar.
• Pengurusan Perseroan wajib dilaksanakan setiap anggota Direksi
dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab (UUPT Pasal 97 Ayat 2).
• Direksi Perseroan terdiri atas 1 orang anggota Direksi atau lebih (UUPT
Pasal 92 Ayat 3).
• Namun jika jenis Perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan
menghimpun dan/atau mengelola dana masyarakat, Perseroan yang
menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat, atau
Perseroan terbuka (PT) wajib mempunyai paling sedikit 2 orang
anggota Direksi (UUPT Pasal 92 Ayat 4).
• Menurut UUPT Pasal 92 Ayat 5, keputusan Direksi terdiri atas 2
anggota atau lebih ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
• Untuk pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi, ditetapkan
berdasarkan keputusan Direksi (UUPT Pasal 92 Ayat 6).
• Menurut UUPT Pasal 107, dalam anggaran dasar diatur ketentuan
mengenai tata cara pengunduran diri anggota Direksi, tata cara
pengisian jabatan anggota Direksi yang lowong, dan pihak yang
berwenang menjalankan pengurusan dan mewakili Perseroan
dalam hal seluruh anggota Direksi berhalanagan atau
diberhentikan untuk sementara.
Syarat direksi
• Syarat untuk menjadi anggota Direksi adalah orang Perseroan yang cakap
melakukan perbuatan hukum.
• dalam UUPT Pasal 93 Ayat 1, ada syarat pengecualian bagi calon anggota
Direksi jika dalam kurun waktu 5 tahun sebelum pengangkatannya
pernah:
a. Dinyatakan pailit;
b. Menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit; atau
c. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan
negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
Ketentuan persyaratan di atas wajib diberlakukan oleh semua Perseroan
namun tidak menutup kemungkinan pula jika instansi teknis yang
berwenang ingin menetapkan persyaratan tambahan (UUPT Pasal 93 Ayat
2).
Tata cara pengangkatan, penggantian dan
pencalonan direksi
• Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian, dan pencalonan anggota Direksi diatur
oleh anggaran dasar (UUPT Pasal 94 Ayat 4).
• Pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi ditentukan oleh keputusan
RUPS.
• Pengangkatan anggota Direksi memiliki jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali
(UUPT Pasal 94 Ayat 3).
• Untuk pertama kali, pengangkatan anggota Direksi dilakukan oleh pendiri Perseroan sesuai
yang tertera dalam akte pendirian Perseroan (UUPT Pasal 94 Ayat 2).
• Keputusan RUPS yang menetapkan tentang pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian
anggota Direksi berlaku sejak ditutupnya RUPS (UUPT Pasal 94 Ayat 6).
• Jadi jika terjadi adanya pengangkatan, penggantian, dan/atau pemberhentian anggota Direksi,
maka menurut UUPT Pasal 94 Ayat 7 Direksi Perseroan wajib memberitahukan perubahan
anggota Direksi kepada Menteri dalam jangka waktu paling lambat 30 hari terhitung sejak
keputusan RUPS berlaku untuk dicatat dalam daftar Perseroan.
• Di luar dari jangka waktu tersebut, Menteri berhak menolak setiap permohonan yang diajukan
atau pemberitahuan yang disampaikan kepada Menteri oleh Direksi yang belum tercatat
dalam daftar Perseroan (UUPT Pasal 94 Ayat 8).
Wewenang direksi
• Direksi memiliki wewenang untuk mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan (UUPT Pasal 98 Ayat 1).
• Direksi yang berwenang untuk mewakili Perseroan adalah setiap anggota Direksi,
kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar (UUPT Pasal 98 Ayat 2).
• Kewenangan Direksi tersebut tidak terbatas dan tidak bersyarat, kecuali ditentukan
lain dalam undang-undang No. 40 tahun 2007, anggaran dasar, atau keputusan RUPS.
• Direksi juga memiliki wewenang dalam memberi kuasa tertulis kepada 1 orang
karyawan Perseroan atau lebih atau kepada orang lain untuk dan atas nama
Perseroan melakukan perbuatan hukum tertentu sebagaimana yang diuraikan dalam
surat kuasa (UUPT Pasal 103).
• Walau begitu, ada pengecualian bagi anggota Direksi yang akan mewakili Perseroan.
Pengecualian itu antara lain (UUPT Pasal 99 Ayat 1):
a. Dalam hal terjadi perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi
yang bersangkutan; atau
b. Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan
Perseroan.
Dalam keadaan seperti itu, maka yang berhak mewakili Perseroan adalah
(UUPT Pasal 99 Ayat 2):
• a. Anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan
dengan Perseroan;
• b. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai
benturan kepentingan dengan Perseroan; atau
• c. Pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi
atau Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan
Perseroan.
• Menurut UUPT Pasal 104, Direksi juga tidak memiliki wewenang atas
pengajuan permohonan pailit atas Perseroan sendiri kepada Pengadilan
Niaga sebelum memperoleh persetujuan RUPS, dengan tidak mengurangi
ketentuan sebagaimana diatur dalam UU No.37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
• Sesuai dengan Pasal 1 Ayat 1 UU No. 37 Tahun 2004, kepailitan adalah sita
umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan dan
pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim
Pengawas.
• Kepailitan terjadi karena kesalahan atau kelalaian Direksi dan harta pailit
tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan dalam kepailitan
tersebut, setiap anggota Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab
atas seluruh kewajiban yang tidak terlunasi dari harta pailit tersebut dalam
jangka waktu 5 tahun sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan (UUPT
Pasal 104 Ayat 2 dan 3).
Tanggung jawab direksi
• Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS.
• Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
• Tanggung jawab Direksi melekat penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan, apabila anggota Direksi yang bersangkutan bersalah atau
lalai dalam menjalankan tugasnya (UUPT Pasal 97 Ayat 3).
• Jika Direksi terdiri atas 2 anggota atau lebih, maka tanggung jawab berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Direksi (UUPT
Pasal 97 Ayat 4).
• Pengecualian terhadap tanggung jawab secara renteng oleh anggota Direksi terjadi apabila dapat membuktikan (UUPT Pasal 97 Ayat 5):
a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;
b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan;
c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atau tindakan pengurusan yang mengakibatkan
kerugian; dan
d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
Tugas direksi
• Tugas pokok Direksi Perseroan secara umum adalah:
• a. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan
tujuan Perseroan; dan
• b. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perseroan.
Lebih lanjut, menurut UUPT Pasal 102 sehubungan dengan tugas Direksi
mengurus kekayaan Perseroan di mana Direksi berkewajiban untuk
memperoleh persetujuan RUPS untuk:
a. Mengalihkan kekayaan Perseroan; atau
b. Menjadikan kekayaan Perseroan sebagai jaminan utang.
• Menurut Porter ( 1985 ) , konsep rantai nilai menyediakan suatu kerangka yang
sesuai untuk menjelaskan bagaimana suatu kesatuan organisasi dapat mengelola
pertimbangan yang substansial dalam mengalokasikan sumber dayanya,
menciptakan pembedaan dan secara efektif mengatur biaya-biayanya.
• Porter selanjutnya mengajukan suatu model rantai nilai sebagai alat untuk
mengidentifikasi cara-cara menghasilkan nilai tambah bagi konsumen, yang mana
ada model ini ditampilkan keseluruhan nilai yang terdiri dari aktifitas- aktifitas
nilai dan keuntungan (margin), aktifitas nilai dibagi menjadi lima aktifitas utama
(primary activities) dan empat aktifitas pendukung (support activities).
• Aktifitas utama digambarkan secara berurutan yaitu membawa bahan baku ke
dalam bisnis (inbound logistic), diubah menjadi barang jadi (operation), mengirim
barang yang sudah jadi (outbound logistic), menjual barang tersebut (marketing
and sales) dan memberikan layanan purna jual (service).Lebih jelasnya kegiatan
Rantai nilai ( Value Chain) dapat di gambarkan sebagai berikut:
• Rantai nilai (value chain) adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan
suatu perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa.
• Konsep ini dipopulerkan oleh Michael Porter pada buku Competitive
Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance (1985).
• Menurut konsep ini, kegiatan perusahaan dibagi menjadi dua bagian besar,
yaitu kegiatan utama (primary activities) dan kegiatan pendukung (support
activities).
• Kegiatan utama dibagi menjadi lima, yaitu logistik masuk (inbound
logistics), manajemen operasi(operations), logistik keluar (outbound
logistics), pemasaran dan penjualan (marketing and sales), serta pelayanan
(service). Kegiatan pendukung dibagi empat, yaitu infrastruktur perusahaan
(firm infrastructure), manajemen SDM (human resource
management), teknologi (technology), serta pengadaan (procurement).
Pertemuan 6
PERUMUSAN STRATEGI
• Proses perumusan strategi
• Strategi Dasar Induk
• Metode Perumusan Strategi : Matriks SWOT
PROSES PERUMUSAN STRATEGI
Menurut Olsen dan Eadi (1982) proses perumusan strategi terdiri dari 5komponen dasar yaitu :
1)Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan olehmanajemen eksekutif organisasi dan
memberikan rerangka pengembanganstrategi serta target yang akan dicapai
2)Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan pengukuran faktor-faktor eksternal yang
sedang dan akan terjadi dan kondisiyang harus dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi
3)Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan strategik
4)Perumusan, evaluasi dan pemilihan strategi
5)Implementasi dan pengendalian rencana strategik.
Sedangkan menurut Bryson Jm model 8 langkah untuk memfasilitasi proses Perumusan strategi yaitu:
1)Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategi
2)Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi
3)Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
4)Menilai lingkungan eksternal
5)Menilai lingkungan internal
6)Identifikasi isu strategi yang sedang dihadapi organisasi
7)Perumusan strategi untuk me- manage isu-isU
8)Menetapkan visi organisasi untuk masa ke depan.
STRATEGI DASAR INDUK
Ada 14 strategi induk yang sering • penetrasi pasar,
digunakan dalam pengembangan • Usaha patungan,
lembaga pendidikan atau
perusahaan, yaitu: • diversifikasi konsentrik,
• konsentrasi, • Diversifikasi konglomerasi,
• Pengembangan pasar, • pengurangan/perubahan haluan,
• pengembangan produk, • penciutan,
• inovasi, • likuidasi, dan kombinasi.
• Integrasi horizontal,
• integrasi vertikal,
METODE PERUMUSAN STRATEGI (MATRIKS
SWOT)
• PT TELKOM INDONESIA