Anda di halaman 1dari 14

Bab 5:

Strategies In Action
Fred R David. Strategic Management: Concept and Case. 13th Edition: Salemba Empat

Present By:
Nurfalika Budiarti
01011281722065
PEMBAHASAN:

1 TUJUAN JANGKA PANJANG


Definisi, susunan, dan tujuan penyusunan tujuan jangka panjang.

TUJUAN FINANSIAL VS TUJUAN STRATEGIS


2

3 TIPE STRATEGI
Integration, Intensive, Diversification, dan Defensive

4 STRATEGIK GENERIK MICHAEL PORTER


Cost leadership, Differentiation, dan Focus
TUJUAN JANGKA PANJANG
(LONG-TERM OBJECTIVE)
• Tujuan jangka panjang menggambarkan hasil yg diharapkan dari penetapan strategi
tertentu. Sedangkan strategi menggambarkan tindakan yang diambil untuk mencapai
tujuan jangka panjang.
• Susunan tujuan jangka panjang harus memiliki karakteristik yg kuantitatif, measurable,
realistis, understandable, challenging, hierarchial, obtainable, dan congruent yang di
hubungkan dengan timeline.
• Tujuan jangka panjang dapat memberikan petunjuk, sinergi, membantu dalam evaluasi,
menetapkan prioritas, mengurangi ketidakpastian, meminimalkan konflik, mendorong
penyelenggaraan usaha dan membantu dalam alokasi sumber daya serta mendesain
pekerjaan.
• Tujuan jangka panjang diperlukan setiap level organisasi karena penting utk mengukur
kinerja manajemen. Tanpa tujuan jangka panjang organisasi akan menyimpang tanpa
ada tujuan yang jelas.
TUJUAN FINANSIAL VS TUJUAN STRATEGIS
Dua macam tujuan yang umum di suatu organisasi yaitu tujuan finansial dan tujuan
strategis. Meski tujuan finansial penting bagi perusahaan namun kadang ada trade-
off antara tujuan finansial dan tujuan strategis dalam pengambilan keputusan yang
krusial.

Tujuan Finansial Tujuan Strategis


1. Growth in revenues 1. Larger market share
2. Growth in earnings 2. Quicker on-time delivery than rivals
3. Higher dividends 3. Shorter design-to-market times than rivals
4. Larger profit margins 4. Lower costs than rivals
5. Greater ROI 5. Higher product quality than rivals
6. Higher earnings per share 6. Wider geographic coverage than rivals
7. Rising stock price 7. Achieving technological leadership
8. Improved cash flow 8. Consistently getting new or improved
products to market ahead of rivals
TIPE STRATEGI
1. Integration Strategis, teridiri dari
- Forward Integration  Menambah porsi kepemilikan /meningkatkan kontrol terhadap distributor atau retailer.
- Backward Integration  Mencari kepemilikan/meningkatkan kontrol terhadap perusahaan supplier.
- Horizontal Integration  Mencari kepemilikan/meningkatkan kontrol terhadap kompetitor.
2. Intensive Strategis, terdiri dari
- Market Penetration  Mencari peningkatan harga pasar dari produk/jasa dipasar saat ini dengan usaha marketing yg
lebih besar.
- Market Development  Mengenalkan produk baru atau jasa pada are geografis yang baru.
- Product Development  Meningkatkan penjualan dengan memperbaiki/mengembangkan produk/jasa saat ini.
3. Diversification Strategis, terdiri dari
- Related Diversification  Menambahkan sesuatu yang baru tetapi produk atau jasa yang masih berhubungan.
- Unrelated Diversification  Menambahkan sesuatu pada produk atau jasa yang tidak berhubungan.
4. Defensive strategis, terdiri dari
- Retrenchment  Menyusun kembali cost dan pengurangan aset utk mengembalikan penurunan penjualan dan profit.
- Divestiture  Menjual divisi atau bagian dari perusahaan.
- Liduidation  Menjual semua aset perusahaan yang bernilai.
1. Forward Integration
Merupakan strategi dgn cara menambah porsi kepemilikan /meningkatkan kontrol
terhadap distributor/retailer. Kriterianya:
• Distributor saat ini terlalu mahal/tidak dapat dipercaya/tidak mampu memenuhi kebutuhan
INTE distribusi perusahaan.
• Ketika jumlah distributor terbatas sehingga memberikan keuntungan yang kompetitif bagi
GRAT perusahaan yg melakukan forward integration.
ION • Ketika organisasi bersaing dalam industri yang berkembang dan diharapkan untuk terus
berkembang pesat, ini merupakan faktor krn forward integration mengurangi kemampuan
STRA organisasi untuk membuat variasi jika basic industri goyah.
TEGI • Ketika sebuah organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia yang diperlukan
untuk mengelola bisnis baru yaitu mendistribusikan produk mereka sendiri.
ES • Ketika keuntungan dari produksi stabil tinggi, ini menjadi pertimbangan karena organisasi
dapat meningkatkan prediksi permintaan.
• Ketika distributor atuu retailer mempunyai profit margin yang tinggi.
2. Backward Integration
Merupakan strategi dengan mencari atau meningkatkan kontrol terhadap supplier.
Strategi ini diterapkan ketika supplier tidak dapat dipercaya, terlalu mahal / tidak
dapat memenuhi kebutuhan. Kriterianya:
INTE • Ketika supplier terlalu mahal atau tidak dapat dipercaya
• Ketika jumlah supplier sedikit dan jumlah pesaing banyak
GRAT • Ketika organisasi bersaing dalam industri yang berkembang dengan cepat
ION • Ketika organisasi mempunyai modal dan SDM untuk mengelola bisnis baru dalam
menyediakan bahan baku sendiri
STRA • Ketika keuntungan harga stabil penting
TEGI • Ketika supplier saat ini mempunyai profit margin yang tinggi
• Ketika organisasi membutuhkan sumber daya dengan cepat
ES
3. Horizontal Integration
Merupakan srategi dengan cara mencari kepemilikan/meningkatkan kontrol thdp
perusahaan kompetitor. Horizontal integration menjadi efektif apabila:
• Ketika perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari karekteristik monopolistik dalam
INTE area tertentu tanpa disaingi oleh pemerintah.
• Kerika perusahaan pesaing dalam sebuah industri yang berkembang.
GRAT • Ketika peningkatan skala ekonomi memberikan keuantungan bagi pesaing.
ION • Ketika perusahaan mempunyai modal dan bakat yang dibutuhkan untuk mengelola dengan
sukses perluasan organisasi.
STRA • Ketika pesaing sedang terguncang karena kekurangan keahlian manajerial atau sumber
TEGI daya tertentu yang dibutuhkan oleh organisasi.
ES
INTENSIVE STRATEGIES
1. Market Penetration 2. Market Development
Strategi untuk meningkatkan penjualan dgn cara Strategi untuk meningkatkan penjualan dengan
usaha-usaha pemasaran seperti: penambahan mengenalkan produk di pasar baru.
personil pemasran dan biaya iklan, promosi yang Pedoman yang memungkinkan pengembangan
lebih ekstensif, dan publikasi yang lebih banyak. pasar strategi efektif:
Pedoman yang memungkinkan penetrasi pasar • Saluran distribusi yang baru dapat dipercaya,
strategi yang efektif: murah, dan berkualitas baik.
•Pasar tidak dipenuhi dengan barang khusus • Perusahaan menjalankan usahanya dengan baik
•Persentase konsumen saat ini bisa • Ada pasar yang belum digunakan/belum penuh
ditingkatkan • Perusahaan membutuhkan sumber daya untuk
•Porsi perusahaan competitor menurun, mengatur pasar yang baru.
sedangkan penjualan dalam industi naik. • Perusahaan memiliki kelebihan kapasitas
•Korelasi biaya penjualan dan biaya pemasaran produksi.
secara historis tinggi. • Industri dasar perusahaan telah menjadi global.
•Kenaikan skala ekonomi menyediakan
keuntungan besar yang bersaing.
INTENSIVE STRATEGIES
3. Market Penetration
Strategi untuk meningkatkan penjualan dgn cara
usaha-usaha pemasaran seperti: penambahan
personil pemasran dan biaya iklan, promosi yang
lebih ekstensif, dan publikasi yang lebih banyak.
Pedoman yang memungkinkan penetrasi pasar
strategi yang efektif:
•Pasar tidak dipenuhi dengan barang khusus
•Persentase konsumen saat ini bisa
ditingkatkan
•Porsi perusahaan competitor menurun,
sedangkan penjualan dalam industi naik.
•Korelasi biaya penjualan dan biaya pemasaran
secara historis tinggi.
•Kenaikan skala ekonomi menyediakan
keuntungan besar yang bersaing.
DIVERSIFICATION STRATEGIES
1.Related, menambah produk baru yang berhubungan dengan produk yang sudah ada. Pedoman related
diversifikasi startegi memungkinkan menjadi strategi yang efektif:
• Perusahaan bersaing dalam industry yang lambat.
• Produk baru akan menaikkan penjualan produk yang ada.
• Produk baru akan ditawarkan dengan harga yang bersaing.
• Produk baru memiliki tingkat penjualan musiman yang akan mengimbangi titik tertinggi dan terendah
penjualan produk yang ada.
• Produk yang ada berada pada tahap penurunan dalam siklus.
• Perusahaan memiliki managemen yang kuat.
2. Unrelated, menambah produk baru yg tidak berhubungan dengan produk yang sudah ada. Pedoman:
• Pendapatan dari produk yang sudah ada bertambah dengan menambah produk baru yg tidak berhubungan.
• Perusahaan berkompetisi dalam pasar dengan persaingan tinggi dan dapat bersaing dalam industryiyang baru.
• Saluran distribusi produk yang sudah ada dapat digunakan untuk produk yang baru.
• Produk yang baru dapat menyeimbangkan pola siklus produk yang sudah ada.
• Terdapat sinergi antara perusahaan yang membutuhkan dan dibutuhkan.
• Pasar produk yang sudah ada telah penuh
• Perusahaan dapat mendapatkan pertentangan dari “antitrust” yg secara historis hanya berkonsentrasi dalam satu
industri
DEFENSIVE STRATEGIES
1. Retrenchment. Inti dari strategi ini adalah mengurangi biaya dan penurunan aset yg tidak me-
naikkan penjualan/profit. Pedoman :
• Perusahaan memiliki kompetensi khusus tapi tidak konsisten dalam mencapai tujuan.
• Perusahaan adalah competitor yang lemah.
• Perusahaan terganggu oleh ketidakefisienan, profi yang rendah, dan semangat karyawan yang rendah.
• Perusahaan gagal mengkapitalisasi kesempatan, memperkecil hambatan.

2. Divestiture, menjual aset produktif seperti bagian/divisi perusahaan utk memenuhi kebutuhan
cash untuk berinvestasi lain yang lebih menguntungkan. Pedoman:
• Perusahaan telah melakukan retrenchment namun gagal mencapai peningkatan
• Sebuah divisi memerlukan sumber daya lebi daripada yang perusahaan dapat sediakan
• Sebuah divisi bertanggung jawab atas performa buruk perusahaan
• Kas sangat diperlukan dan tidak dapat disediakan dari sumber daya yang lain.
• Golongan antitrust menentang perusahaan.

3. Likuidasi, menjual seluruh asset perusahaan. Pedoman:


• Perusahaan telah melakukan retrenchment dan divestiture tapi tetap gagal
• Pilihan akhir hanya kebangkrutan.
• Pemegang saham dapat meminimalkan kerugian mereka dengan menjual asset perusahaan.
STRATEGI GENERIK MICHAEL PORTER
Menurut Porter, strategi memungkinkan organisasi untuk memperoleh keunggulan kompetitif dari tiga
landasan yang berbeda : kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan fokus.
1. Keunggulan/kepemimpinan biaya (cost leadership)
Menekankan pemroduksian produk-produk yang distandarisasi dengan biaya per unit yang sangat
rendah untuk para konsumen yang peka terhadap harga. Agar cost leadership berhasil, perusahaan
harus memastikan bahwa total biaya di seluruh rantai nilainya lebih rendah dari total biaya pesaing.
2. Diferensiasi
Menghasilkan produk/jasa yang dianggap unik yang diarahkan kepada konsumen yang relatif peka
terhadap harga. Strategi Diferensiasi yg berhasil memungkinkan perusahaan membebankan harga
yg lebih tinggi untuk produknya dan tetap mempertahankan keloyalan konsumen karena konsumen
sudah terpikat fitur diferensiasi produk tersebut.
3. Fokus
Memproduksi produk/jasa yang memenuhi kebutuhan sekelompok kecil konsumen. Strategi fokus
paling efektif ketika konsumen mempunyai preferensi/kebutuhan khusus dan ketika
perusahaan pesaing tidak berusaha menspesialisasi diri di segmen target yang sama
Thank you

Anda mungkin juga menyukai