Cara:
a. Perpanjangan (extension): dilakukan dengan memperpanjang
jatuh tempo utang-utang.
b. Komposisi (Composition): dilakukan dengan mengurangi
besarnya tagihan, misal klaim utang diturunkan menjadi 60%.
Kalau utang awal besarnya Rp1 juta, maka utang yang baru
menjadi Rp600.000 (60% Rp1 juta)
c. Likuidasi: jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan nilai
going concern, perusahaan bisa dilikuidias secara informal.
Pemecahan Secara Formal
Cara:
a.Apabila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi, dilakukan
Reorganisasi, dengan merubah struktur modal menjadi struktur
modal yang layak. Perubahan bisa dilakukan melalui perpanjangan,
perubahan komposisi, atau keduanya.
b.Apabila nilai perusahaan < Nilai perusahaan dilikuidasi, likuidasi
lebih baik dilakukan. Likuidasi dengan menjual aset-aset perusahaan,
kemudian didistribusikan ke pemasok modal di bawah pengawasan
pihak ketiga.
Perbaikan Informal
Z = a + a1 X1 + …… + an Xn
dimana
X1 = (Aset lancar – utang Lancar) / Total Aset
X2 = Laba yang ditahan / Total Aset
X3 = Laba sebelum bunga dan pajak / Total aset
X4 = Nilai pasar saham biasa dan saham preferen/Nilai
buku total utang
X5 = Penjualan / Total Aset
Klasifikasi Z Model Altman
Pada tahun 1984, Altman melakukan penelitian kembali di berbagai negara. Mengingat
bahwa tidak semua perusahaan melakukan go public dan tidak memiliki nilai pasar, maka
untuk mengganti nilai pasar, Altman kemudian menggunakan nilai buku saham biasa dan
saham preferen sebagai salah satu komponen variabel bebasnya, dan kemudian
mengembangkan model diskriminan kebangkrutan, dan memperoleh model sebagai berikut:
Z = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,42 X4 + 0,998 X5
Jika nilai Z < 1,23 maka termasuk perusahaan yang akan bangkrut
(financial distress).
Jika nilai 1,23 < Z < 2,9 maka termasuk grey area (tidak dapat
ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami
kebangkrutan). Pada kondisi ini, perusahaan mengalami masalah
keuangan yang harus ditangani dengan
penanganan manajemen yang tepat. Kalau terlambat dan tidak
tepat penanganannya, perusahaan dapat mengalami kebangkrutan.
Jika nilai Z > 2,9 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut
atau dalam keadaan sehat (safe).
Prediksi Kebangkrutan Model Altman Modifikasi
Terlihat bahwa X5 tidak digunakan karena pada perusahaan non manufaktur, umumnya
menawarkan jasa dan bukan menjual barang.
Model ini bisa digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan non manufaktur
yang tidak go public (privat non manufacturing companies)
Prediksi Kebangkrutan Model Altman Modifikasi
Jika nilai Z < 1,1 maka termasuk perusahaan yang akan bangkrut
(financial distress).
Jika nilai 1,1 < Z < 2,6 maka termasuk grey area (tidak dapat
ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami
kebangkrutan). Pada kondisi ini, perusahaan mengalami masalah
keuangan yang harus ditangani dengan
penanganan manajemen yang tepat. Kalau terlambat dan tidak
tepat penanganannya, perusahaan dapat mengalami kebangkrutan.
Jika nilai Z > 2,6 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut
atau dalam keadaan sehat (safe).
Prediksi Kebangkrutan Edward I. Altman
Objek Penelitian
Enam Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif tahun 2006-2008
2006 2007
Koefisien (Nilai Rasio) * Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien) Z-Score (Koefisien)
X1 0.182 1.2 0.218 X1 0.263 1.2 0.315
X2 0.458 1.4 0.641 X2 0.513 1.4 0.718
X3 0.140 3.3 0.463 X3 0.176 3.3 0.581
X4 2.114 0.6 1.268 X4 2.342 0.6 1.405
X5 1.114 1 1.114 X5 1.211 1 1.211
Overall Indeks Z-Score 3.704 Overall Indeks Z-Score 4.231
2008
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien)
X1 0.249 1.2 0.298
X2 0.558 1.4 0.781
X3 0.200 3.3 0.659
X4 2.266 0.6 1.360
X5 1.341 1 1.341
Overall Indeks Z-Score 4.439
P.T. GOODYEAR INDONESIA Tbk.
2006 2007
Koefisien (Nilai Rasio) * Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien) Z-Score (Koefisien)
X1 0.375 1.2 0.450 X1 0.148 1.2 0.177
X2 0.528 1.4 0.739 X2 0.446 1.4 0.624
X3 0.081 3.3 0.269 X3 0.106 3.3 0.350
X4 1.559 0.6 0.935 X4 1.903 0.6 1.142
X5 2.160 1 2.160 X5 1.878 1 1.878
Overall Indeks Z-Score 4.553 Overall Indeks Z-Score 4.171
2008
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien)
X1 0.143 1.2 0.171
X2 0.250 1.4 0.350
X3 0.011 3.3 0.037
X4 0.283 0.6 0.170
X5 1.217 1 1.217
Overall Indeks Z-Score 1.946
P.T. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk.
2006 2007
2008
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien)
X1 -0.056 1.2 -0.067
X2 -0.067 1.4 -0.094
X3 0.055 3.3 0.182
X4 0.233 0.6 0.140
X5 1.469 1 1.469
Overall Indeks Z-Score 1.631
P.T. MULTI PRIMA SEJAHTERA Tbk.
2016 2017
2018
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien)
X1 0.160 1.2 0.192
X2 -0.186 1.4 -0.261
X3 0.061 3.3 0.201
X4 0.280 0.6 0.168
X5 0.324 1 0.324
Overall Indeks Z-Score 0.624
P.T. NIPRESS Tbk.
2006 2007
2008
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien)
X1 0.019 1.2 0.023
X2 -0.036 1.4 -0.051
X3 0.058 3.3 0.192
X4 0.174 0.6 0.104
X5 1.478 1 1.478
Overall Indeks Z-Score 1.746
P.T. PRIMA ALLOY STEEL Tbk.
2006 2007
2008
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien)
X1 0.006 1.2 0.007
X2 0.031 1.4 0.043
X3 -0.010 3.3 -0.032
X4 0.169 0.6 0.102
X5 0.740 1 0.740
Overall Indeks Z-Score 0.859
Kesimpulan
Tahun 2017
Tahun 2018
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien) Hitung Overall Indeks Z-Score
pada posisi mana perusahaan
X1 0.160 1.2
tersebut
X2 -0.186 1.4 Dengan kriteria penilaian sebagai
berikut:
X3 0.061 3.3
>2,90 Non-bankrupt
X4 0.280 0.6 1,23-2,90 Gray Area
<1.23 Bankrupt
X5 0.324 1
Bagaimana pendapat saudara
Overall Indeks Z-Score tentang kondisi perusahaan