Anda di halaman 1dari 3

Reoganisasi

Terkadang ada situasi ekonomi dan bisnis yang tidak menggembirakan atau sedang ada
dimasa sulit, sehingga mengharuskan perusahaan untuk tetap bertahan dengan apa yang telah
ada, atau dengan “memperkecil diri”, agar tidak menalami kesulitan yang semakin parah.
Reorganisasi dalam aspek finansial dilakukan untuk memperkecil beban finansial. Perusahaan
melakukan reorganisasi finansial apabila dinilai prospek perusahaan masih baik, sehingga dapat
tertolong. Untuk menyelamatkan perushaan pengorbanan adalah hal yang harus dilakukan.

Pengorbanan yang dilakukan bisa saja dari kreditur yang mungkin akan kehilangan
sebagian tagihannya, mungkin harus merubah kreditnya menjadi penyertaan. Para kreditur
mungkin harus bersedia menerima jumlah yang lebih sedikit dari pada tagihan semula. Pemilik
modal harus kehilangan kepemilikan atas perusahaan tersebut. Cara seperti ini mungkin untuk
dipilih apabila dinilai lebih baik daripada lewat proses likuidasi.

Rencana reorganisasi didasarkan pada prinsip keadilan dan kelayakan. Keadilan berarti
semua pihak harus diperlakukan secara adil (fair). Kelayakan artinya rencana yang dibuat harus
layak untuk dilakukan. Contoh, jika perusahaan memiliki beban hutang yang terlalu tinggi
sedangkan kemampuan penjualan kecil, maka reorganisasi akan tidak layak untuk dilakukan.

Beberapa perusahaan melakukan reorganisasi dengan mengadakan restrukturisasi utang


perusahaan. Hal ini dilakukan dengan mengadakan extention (menunda jatuh tempo utang
perushaan), atau composition (mengurangi jumlah klaim atau tingkat bunga yang seharusnya
diterma kreditur). Langkah yang bisa ditempuh dalam melakukan reorganisasi finansial adalah,
sebagai berikut.

1. Menentukan Nilai Perusahaan


Penilaian yang paling sederhana dan sering dilakukan adalah menghitung nilai perusahaan
berdasarkan tingkat kapitalisasi. Misalkan kurator atau pihak penilai memperkirakan
perusahaan setelah direorganisasi mampu menghasilkan pendapatan bersih pertahunnya
adalah Rp10 milyar. Tingkat kapitalisasi untuk perusahaan yang serupa adalah 20%. Nilai
perusahaan tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini :

Nilai perusahaan
Contoh lainnya, misalkan pihak pengadilan dan kurator mengestimasi penjualan di masa
mendatang bisa mencapai Rp7,5 juta pertahun. Marjin keuntungan (profit margin) yang bisa
dicapai diperkirakan sekitar 10%. Dengan kata lain keuntungan yang diperkirakan diperoleh
perusahaan tersebut adalah sekitar Rp7,5 juta pertahun.
2. Meghitung Tingkat Kapitalisasi atau Tingkat Multipel, Nilai Perusahaan
Misalkan saja tingkat kapitalisasi perusahaan yang sejenis adalah sekitar 12% maka,

Nilai

Teknik multiple (seperti PER) juga bisa digunakan. Misalkan saja rasio PER (Price Earning
Ratio) untuk perusahaan lain adalah sekitar 8 kali. Pihak penilai menganggap rasio tersebut
cukup wajar untuk perusahaan tersebut. Dengan menggunakan Teknik tersebut nilai
perusahaan adalah :

Nilai perusahaan

Dengan menggunakan teknik dan cara yang berbeda tentu akan menghasilkan nilai yang
berbeda, oleh karena itu pemilihan teknik ini diserahkan sepenuhnya kepada manajemen
perusahaan, kebijakan untuk menentukan teknik mana yang akan digunakan.
3. Menentukan Struktur Modal yang Baru
Menentukan struktur modal tersebut bertujuan untuk mengurangi beban tetap (bunga) agar
perusahaan bisa beroperasi dengan lebih fleksibel. Untuk mengurangi beban tetap, total
hutang biasanya akan dikurangi.
Misalkan pada contoh-contoh sebelumnya diatas, jumlah Rp60 juta tersebut digunakan, maka
jumlah Rp60 juta tersebut lebih rendah dibandingkan total klaim (total pasiva), maka struktur
modal yang baru perlu ditentukan. Struktur modal yang baru diharapkan akan lebih
meringankan beban tetap perusahaan.

Reorganisasi finansial sering kali dibarengi dengan konsolidasi, yaitu membuat


perusahaan jadi lebih “ramping” secara operasional. Hal ini dapat dilakukan dengan, beberapa
hal berikut ini.

a. Melakukan penghematan biaya. Pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, ditunda atau


dibatalkan.
b. Menjual aktiva yang tidak diperlukan lagi.
c. Divisi (unit bisnis) yang tidak menguntungkan dihilangkan atau digabungkan
d. Menunda rencana expansi sampai situasi dinilai telah menguntungkan.
e. Memanfaatkan kas yang ada, tidak menambah hutang, dan menjaga likuiditas. Dalam jangka
pendek mungkin sekali profitabilitas dikorbbankan.

Anda mungkin juga menyukai