1
organisasi akan menggunakan sumber daya-sumberdayanya secara tidak
efektif.
2. Merumuskan Keadaan Saat Ini
Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak
dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan
adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang
akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana
dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap
kedua ini memerlukan informasi, terutama keuangan dan data statistik yang
didapat melalui komunikasi dalam organisasi.
3. Mengidentifikasi Segala Kemudahan dan Hambatan
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai
tujuan. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan
ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang
mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi
keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di
waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan
4. Mengembangkan Rencana atau Serangkaian Kegiatan untuk Pencapaian
Tujuan
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangaan
berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-
alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) di
antara berbagai alternatif yang ada.
2
5. Mengevaluasi arah-arah tindakan alternatif
6. Memilih suatu arah tindakan alternatif
7. Merumuskan rencana-rencana turunan
8. Mengurutkan rencana-rencana berdasarkan anggaran
3
7. Tetapkanlah urutan-urutan dan penetapan waktu secara terinci bagi
rencana yang diusulkan itu.
8. Laksanakanlah pengecekan tentang kemajuan rencana yang diusulkan.
C. Contoh Kasus
Pada tahun 2013, Kota Y memiliki 55 SMA dengan jumlah siswa sebanyak
35.000 siswa. Sedangkan pada tahun 2016, jumlah siswa Kota Y meningkat
menjadi 40.000 siswa, dan Kota Y juga melakukan penambahan sebanyak 5
gedung SMA baru.
Diketahui jumlah total ruang kelas seluruh SMA di Kota Y saat ini adalah 800
kelas. Pada tahun ini Kota Y akan melakukan penambahan gedung dan ruang
kelas baru. Gedung yang dibangun adalah gedung bertipe B dengan 18 ruang
kelas. Rasio siswa per kelas adalah 40 siswa, rasio kelas per ruang kelas sebanyak
1,15, dan rasio siswa per sekolah sebanyak 700 siswa.
Tahap-tahap perencanaan sangat diperlukan dalam pembangunan gedung dan
ruang kelas baru tersebut. Penentuan tujuan serta rumusan keadaan saat ini telah
diketahui dari uraian di atas. Langkah selanjutnya adalah membuat kerangka serta
mengembangkan rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut,
yakni penambahan gedung dan ruang kelas baru.
Di bawah ini diuraikan proses perhitungan jumlah gedung dan ruang kelas
baru yang harus dibangun.
1. Menghitung Kebutuhan Jumlah Ruang Kelas baru Seluruhnya
PS
RKB= −RKL
( S/ K )×(K /RK )
Keterangan:
RKB = Kebutuhan jumlah ruang kelas baru
PS = Proyeksi siswa SMA
(S/K) = Rasio siswa per kelas
(K/RK) = Rasio kelas per ruang kelas
RKL = Jumlah ruang kelas lama
Maka:
4
40.000
RKB= −800=70
40 ×1,15
Jadi, kebutuhan jumlah ruang kelas yang baru seluruhnya adalah 70 ruang
kelas.
5
Maka:
1,428
TG= ×70=2,287 ≈ 3
18(1+1,428)
Jadi, tambahan gedung baru adalah 3 gedung.
6
DAFTAR PUSTAKA