Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sarana dan
Prasarana Pendidikan

Di susun oleh :

Linatus Sofiyah (201231004)

Fakultas Keagamaan Islam

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali Cilacap Jawa Tengah


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Perencanaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan" Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Sarana
dan Prasarana Pendidikan Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.Penulis mengucapkan terima kasih kepada guru
Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Islam.Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Cilacap,7 Oktober 2022

Linatus Sofiyah
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Suatu lembaga pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya sarana dan prsarana yang
dapat digunakan peserta didik untuk melaksanakan pendidikan dengan baik. Sarana
adalah salah satu bagian yang terpenting yang dibutuhkan peserta didik maupun pengajar
untuk dapat menjalankan kegiatan belajar mengajar. Mengingat peran sarana dan
prasarana yang menjadi hal pokok dalam belajar. Namun banyak sekali sekolah-sekolah
yang tidak memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang memadai untuk peserta didik
maupun pengajar, dalam Peraturan Menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007 telah dijelaskan standar dari sarana dan prasarana untuk setiap
jenjang pendidikan. Dalam peraturan tersebut telah dijelaskan minimum dari sarana dan
prasarana yang ada di sekolahan termasuk standar untuk ruang kelas dan perpustakaan
yang telah ditentukan standar-standarnya dan idealnya. Telah kita ketahui bersama bahwa
ruang kelas dan ruang perpustakaan adalah bagian penting dalam pelaksanaan
pembelajaran. Bukan hanya saja ruangannya yang penting bagi pendidikan, namun
standar pun tidak kalah penting mengingat betapa pentingnya kenyamanan dan
ketenangan yang dibutuhkan peserta didik dan pengajar ketika melaksanakan suatu
pembelajaran.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa itu perencanaan sarana prasarana?
2.      Bagaimana yang dimaksud dengan perencanaan sarana prasarana?
3.      Apa sajakah yang dianalisis dalam perencanaan sarana prasarana?
4.      Apa tujuan dan manfaat dari perencanaan sarana prasarana?
C.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dari perencanaan sarana prasarana
2.      Mengetahui apa-apa saja dalam perencanaan sarana prasarana
3.      Mengetahui yang dianalisis dalam perencanaan sarana prasarana
4.      Mengetahui tujuan dan manfaat dari perencanaan sarana prasarana
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perencanaan
Perencanaan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses perkiraan dan penetuan
secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan (Sondang P. Siagian). Menurut Roger A.
Kauffman seperti yang dikutip oleh Nanang Fatah, perencanaan adalah proses penentuan
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber-sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.
Menurut Ibrahim Bafadal, perencanaan pendidikan dapat didefenisikan sebagai
suatu proses memikirkan dan menetapkan program pengadaan fasilitas pendidikan baik
yang berbentuk sarana maupun prasarana pendidikan di masa yang akan untuk mencapai
tujuan yaitu memenuhi kebutuhan dan ketersediaan perlengkapan pendidikan.
Sedangkan menurut penulis pengertian dari perencanaan ialah keseluruhan proses
penentuan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dengan seefisien dan seefektif mungkin.
Perencanaan adalah pola perbuatan menggambarkan dimuka hal-hal yang akan
dikerjakan kemudian. Dengan kata lain, planning adalah memikirkan sekarang untuk
tindakan yang akan datang. Perencanaan yang dimaksud adalah merinci rancangan
pembelian, pengadaan rehabilitasi, distribusi sewa atau pembuatan peralatan dan
perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.
Dalam hal ini penulis akan menjelaskan perencanaan dalam sarana prasarana, jadi
Perencanaan sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai keseluruhan proses perkiraan
secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa atau
pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan dari Perencanaan kebutuhan merupakan rincian fungsi perencanaan yang
mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam menentukan
kebutuhan diperlukan beberapa data diantaranya adalah distribusi dan komposisi, jenis,
jumlah, dan kondisi (kualitas) sehingga berhasil guna, tepat guna, dan berdaya guna dan
kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besaran pembiayaan dari dana
yang tersedia.
Dalam istilah lain ialah bahwa perencanaan dari sarana prasarana dan
perencanaan kebutuhan harus lebih dipikirkan dan dikaji sebaik mungkin, karena awal
dari sebuah keefektifan ialah dari perencanaan.
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan harus memenuhi prinsip-prinsip yaitu :
 Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan harus betul-betul merupakan
program intelektual
 Perencanaan didasarkan pada analisis kebutuhan melalui studi komprehensif
mengenai masyarakat pendidikan dan kemungkinan pertumbuhan serta prediksi
populasi sekolah
 Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan harus realistis sesuai dengan
kenyataan anggaran
 Visualisasi hasil perencanaan sarana dan prasarana pendidikan harus jelas dan
rinci baik jumlah, jenis, merek, dan harganya
B.     Karekteristik Perencanaan sarana prasarana
Sebuah perencanaan harus didasarkan dari sebuah karekteristik dan kareketeristik dari
perencanaan ialah harus dilandaskan atas perhitungan dan selalu mengandung
kegiatan/tindakan/usaha. Sasaran perencanaan kerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Salah satu bagian dari karekteristik dari perencanaan ialah menganalisis, menurut Jame J
Jones (1969) menegaskan bahwa perencanaan pengadaan sarana dan prasana pendidikan
harus diawali dengan menganalisis jenis pengalaman pendidikan yang diberikan sekolah
itu. Jones mendeskripsikan langkah-langkah perencanaan pengadaan perlengkapan
pendidikan di sekolah sebagai berikut :
 Menganalisis kebutuhan pendidikan suatu masyarakat dan menetapkan program
untuk masa yang akan datang sebagai dasar untuk mengevaluasi keberadaan
fasilitas dan membuat model perencanaan sarana dan prasarana yang akan dating
 Melakukan survei ke seluruh unit sekolah untuk menyusun master plan untuk
jangka waktu tertentu
 Memilih kebutuhan utama berdasarkan hasil survey
Mengembangkan atau menguatkan tawaran atau kontrak dan melaksanakan sesuai
dengan gambaran kerja yang diusulkan.
Nah, ketika perencanaan diawali dengan sebuah analisis seperti yang dikatakan oleh jame
j jones, maka sebuah perencanaan dalam sarana prasarana akan berjalan dengan baik.
Ibrahim Bafadal (2004) mengklasifikasi karakteristik perencanaan sarana dan parasana
pendidikan sekolah ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut :
 Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan proses memikirkan dan
menetapkan
 Objek pikir dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan adalah upaya
memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah
C.     Prosedur perencanaan
Dalam sebuah perencanaan dalam sarana prasarana juga harus memiliki prosedur agar
sebuah perencanaan itu akan berjalan dengan baik dan seefisien dan seefektif mungkin.
Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan beberapa prosedur perencanaan sarana
prasarana dalam pendidikan, yaitu:
·         Menganalisis kebutuhan
·         Menginventarisasi sarana dan prasarana yang ada
·         Mengadakan seleksi
·         Menyediakan dana
·         Pemberian wewenang untuk melaksanakan tugas penyediaan sarana dan prasarana.
Dalam Pandangan lain juga dikemukakan oleh Emery Stoops dan Russel E Johnson
(1969), keduanya menegaskan bahwa prosedur perencanaan pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan, sebagai berikut:
·         Pembentukan panitia pengadaan barang atau perlengkapan.
·         Penetapan kebutuhan perlengkapan
·         Penetapan spesifikasi.
·         Penetapan harga satuan perlengkapan.
·         Pengujian segala kemungkinan.
·         Rekomendasi.
·         Penilaian kembali.
D.    Analisis perencanaan sarana prasarana
Dalam sebuah perencanaan sarana prasarana juga harus mengadakan analisis agar
perencanaan itu berjalan dengan baik. Departemen pendidikan nasional merinci analisisis
kebutuhan sarana dan prasarana sebagai berikut :
Analisis kebutuhan dan perencanaan pengadaan alat, Analisis kebutuhan alat dan
pengadaannya dilaksanakan melalu pendekatan sebagai berikut :
·         Tuntutan kompetensi yang tertuang dalam dokumen kurikulum. Kegiatan analisis
ini lebih difokuskan pada pencermatan berbagai keteknikan atau praktek keterampilan
yang tersirat dan tersurat dalam semua kompetensi yang telah terformulasikan dalam
kurikulum.
·         Jumlah kelompok belajar atau kelompok praktik. Jumlah kelompok belajar teori
klasikal (36 atau 40 peserta didik pada setiap tingkat). Jumlah kelompok belajar praktek
disesuaikan dengan pola pengetahuan peserta didik secara seri, paralel, atau semi paralel.
·         Komposisi kelas praktek. Pada dasarnya, kebutuhan alat dalam komposisi kelas
paralel adalah sama dengan jumlah alat yang digunakan untuk satu kelas paralel.
·         Alokasi waktu untuk mencapai kompetensi yang tertuang dalam dokumen
kurikulum pada dasarnya merupakan satuan waktu total untuk mencapai kompetensi
dalam program pendidikan.
·         Faktor guna alat, merupakan koefisien dari jam alat yang disediakan dengan jam
alat yang dipergunakan.
·         Spesifikasi alat, ditentukan berdasarkan tuntutan kompetensi. Selain itu juga
didasarkan pada tuntutan memenuhi kapasitas, kemampuan, keamanan, dan kenyamanan,
serta kelestarian desain alat agar tidak kadaluarsa (out of date).
Berdasarkan pendekatan tersebut, sekolah perlu menentukan jenis, spesifikasi dan jumlah
alat yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus :
JKA= JAD/JAS X FGA
Keterangan :
JKA ; Jumlah Kebutuhan Alat
JAD ; Jumlah Alat yang Dibutuhkan
JAS ; Jumlah Alat yang Disediakan
FGA : Faktor Guna Alat
E.     Tujuan dan Manfaat perencanaan sarana prasarana
            Tujuan Perencanaan Sarana dan Prasarana Adalah demi menghindari terjadinya
kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan dan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dalam pelaksanaannya. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas kegiatan untuk
dilaksanakan yang disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingan.
            Sedangkan Manfaat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan adalah dapat
membantu dalam menentukan tujuan, meletakkan dasar-dasar dan menetapkan langkah-
langkah, menghilangkan ketidakpastian, dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau
dasar untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan bahkan juga penilaian agar
nantinya kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pemaparan uraian pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan,
adalah sebagai berikut :
a.       Perencanaan sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai keseluruhan proses
perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa
atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.
b.      Seorang Perencana harus memahami beberapa prosedur dalam perencanaan sarana
dan prasarana pendidikan. Untuk perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah dilakukan melalui tahapan berikut:
·         Menganalisis kebutuhan
·         Menginventarisasi sarana dan prasarana yang ada
·         Mengadakan seleksi
·         Menyediakan dana
·         Pemberian wewenang untuk melaksanakan tugas penyediaan sarana dan prasarana.
DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya.


Jakarta:           Bumi Aksara.
Jones, James J. 1969. Secondary School Adminisration. New York: McGraw
Hill:              Book Company.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan,(2007), Pengelolan Pendidikan,Bandung
Jurusan                               Administrasi Pendidikan UPI.
Arikunto,Suharsimi,Dr.,(1993),Organisasi dan administrasi Pendidikan Teknologi
dan                              Kejuruan, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai