Oleh :
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................2
C. Tujuan Masalah....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................3
A. Pengertian Konstruksi Instrument Evaluasi atau Penilaian
Pembelajaran..............................................................................3
B. Tujuan Konstruksi Instumen Evaluasi.................................6
C. Tahap Prosedur Evaluasi Hasil Belajar................................7
D. Langkah-langkah Menyusun Evaluasi Tes...........................9
BAB III PENUTUP ....................................................................15
A. Kesimpulan........................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
siswa untuk belajar yang lebih baik. Sebagai pengajar, guru
diharapkan tidak hanya dapat memberikan pelajaran di kelas
tetapi juga mampu mengevaluasi pembelajaran dengan baik.
Kegiatan evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran
perlu lebih dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada
penilaian hasil belajar, namun perlu penilaian terhadap input,
output, dan kualitas proses pembelajaran itu sendiri. Untuk itu,
dalam makalah ini akan dijelaskan tentang konstruksi
instrument evaluasi/penilaian pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka
rumusan masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apa itu konstruksi instrument evaluasi atau penilaian
pembelajaran ?
2. Bagaimana konstruksi instrument evaluasi atau penilaian
pembelajaran ?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengertian konstruksi instrument evaluasi atau
penilaian pembelajaran.
2. Menjelaskan bagaimana konstruksi instrument evaluasi
atau penilaian pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek
keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur.
Misal, Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun
secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain:
Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi
Kapal, dan lain lain.
Secara umum yang dimaksud dengan instrument
adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis,
sehingga dapat dipergunakan sebagai alat ukur atau
pengumpulan data mengenai suatu variabel. Dalam bidang
penelitian instrument diartikan sebagai alat untuk
mengumpulkan data mengenai variabel-variabel penelitian
untuk kebutuhan penelitian, sedangkan dalam bidang
pendidikan instrument digunakan untuk mengukur prestasi
belajar siswa, faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan
atau berpengaruh terhadap hasil belajar, perkembangan hasil
belajar, keberhasilan proses belajar-mengajar dan keberhasilan
pencapaian suatu program tertentu (Djaali & Pudji Mulyono,
2007).
Instrument penilaian hasil belajar yang digunakan
pendidik memenuhi persyaratan :
a. substansi, merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
b. konstruksi, memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan
bentuk instrument yang digunakan; dan
4
c. bahasa, menggunakan bahasa yang baik dan benar serta
komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta
didik.
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan
oleh guru secara sistematis, terarah dan terencana dalam upaya
mengetahui sampai sejauh mana terjadi perubahan perilaku
pada diri siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
sehingga guru dapa tmenentukan tindakan yang tepat.
Bloom, cs (1971:8) mendefinisikan bahwa evaluasi
atau penilaian pembelajaran adalah kegiatan mengumpulkan
fakta atau bukti-bukti secara sistematis untuk menetapkan
apakah telah terjadi perubahan pada diri siswa, dan sampai
sejauh mana perubahan yang terjadi. Melalui kegiatan evaluasi
ini guru akan mengetahui apakah proses pembelajaran yang
telah dilakukannya dapat memberikan perubahan kompetensi
siswa. Sedangkan menurut Stufflebeam (1971) kegiatan
evaluasi merupakan proses yang menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk
menilai alternatif keputusan. (Evaluation is the process of
delineating, obtaining, and providing useful information for
judging decision alternatives.)
Dengan demikian, evaluasi memiliki fungsi untuk
mengetahui gambaran kondisi siswa dalam proses
pembelajaran serta memberikan umpan balik bagi guru
berdasarkan hasil kegiatan evaluasi ini. Dengan adanya
5
evaluasi akan diketahui kelemahan dan kelebihan proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
konstruksi instrument evaluasi atau penilaian pembelajaran
merupakan studi cara penyusunan alat ukur psikologis (tes)
secara ilmiah (sistematis, obyektif, dan standard) guna untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan proses pembelajaran
yang telah dilakukan. 1
1
Sudijono, Anas, 2009, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada)
6
5. Memotivasi siswa bekerja lebih giat di dalam dan di luar
kelas.
6. Mempertahankan individu, kelompok dengan program
yang terstandar.
7. Menilai efektivitas guru dalam mengajar, sesuai isi
kurikulum dengan menggunakan metode mengajar tertentu.
8. Memberikan pengalaman pendidikan bagi guru dan siswa
melalui pengambilan dan penyusunan instrument tes.
9. Mengumpulkan data yang dibutuhkan sebagai pelaksana
penilaian di sekolah seperti pengembangan norma-norma.
10. Membandingkan program lokal dengan standar
tertentu yang telah diterima dalam skala luas.2
2
Winarno, M. E. 2014. Evaluasi Hasil Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan. Universitas Negeri Malang
7
a. Menetapkan pertimbangan dan keputusan yang
dibutuhkan.
b. Menggambarkan informasi yang dibutuhkan dan,
c. Menetapkan informasi yang tersedia.
Menetapkan pertimbangan dan keputusan yang akan
dibuat yakni suatu kegiatanyang dilakukan oleh seseorang
evaluator untuk mendeskripsikan pertimbangan dankeputusan
yang sekiranya akan dibuat dari hasil evaluasi.
Menggambarkan informasi yang dibutuhkan
merupakan kegiatan yang berikutnyadalam persiapan evaluasi
hasil belajar, evaluator mendeskripsikan secara rinci
segalainformasi yang dibutuhkan utuk mencapai
tujuan/sasaran evaluasi hasil belajar.Menetapkan informasi
yang sudah tersedia pada sumber-sumber informasi
yangdigunakan.
2. Penyusunan Instrument Evaluasi. Instrument evaluasi hasil
belajar yang disebut juga alat penilaian yang akan
digunakan, tergantung dari metode/teknik evaluasi yang
dipakai. Prosedur yang perlu ditempuh untuk menyusun
alat penilaian tes :
a. Menentukan bentuk tes yang akan disusun yakni
kegiatan yang dilaksanakan evaluator untuk memilih
dan menentukan bentuk tes yang akan disusun dan
digunakan sesuai dengan kebutuhan.
8
b. Membuat kisi-kisi soal yaitu kegiatan yang dilaksanakan
evaluator untuk membuat suatu table yang memuat
tentang perincian aspek isi dan aspek perilaku beserta
imbangan atau proporsi yang dikehendakinya
c. Menulis butir soal, yakni kegiatan yang dilaksanakan
evaluator setelah membuat kisi-kisi soal.
d. Menata soal yaitu kegiatan terakhir dari penyusunan alat
penilaian tes yang harus dilaksanakan oleh evaluator
berupa pengelompokkan soal berdasarkan bentuk soal
dan sekaligus melengkapi petunjuk pengerjaannya.
9
butir soal harus disusun mulai dari yang mudah sampai
kepada yang sulit.
2. Analisis Kurikulum.
Isi bahan pengajaran yang disajikan di kelas
senantiasa mengikuti kurikulum yang berlaku. Pemahaman
dan pendalaman akan kurikulum merupakan langkah
pertama untuk menyusun dan mengembangkan suatu
perangkat tes yang baik. Dengan pemahaman dan
pendalaman akan kurikulum tersebut, maka indikator
kemampuan atau keterampilan yang dituntut untuk dikuasai
subjek didik akan dapat dirumuskan dengan baik dan akan
dapat dituangkan pula dalam bentuk kisi-kisi.
Tes prestasi belajar adalah mengenai sejauh mana
subjek didik menyerap atau menguasai isi pelajaran, karena
itu materi tes harus didasarkan pada kurikulum sebagai
patokan dalam kegiatan pembelajaran. Sudah barang tentuk
tidak semua isi GBPP diambil sebagai dasar penulisan butir
soal atau bobot tiap pokok dan sub pokok bahasan dalam
GBPP tidak sama dalam penulisan butir soal. Sehingga
analisis ini dilakukan guna dapat menyusun seperangkat tes
yang benar-benar representatif. Cara yang dapat digunakan
untuk memilih, dan menetapkan pokok dan sub pokok
bahasan sebagai materi penulisan butir soal adalah dengan
menelusuri seluruh isi GBPP sambil menilai essensial
tidaknya suatu pokok atau sub pokok bahasan. Sesuai
10
dengan tingkatan essensial pokok atau sub pokok bahasan
itulah ditetapkan pembobotan materi butir soal.3
3. Analisis Buku Pelajaran
Analisis buku pelajaran disebut juga timbangan
buku, yang berarti bahwa penyusunan soal dapat juga
menggunakan buku sumber (literatures), disamping buku
paket yang sudah ada, selama buku-buku tersebut sesuai
dengan kurikulum yang sedang berlangsung dan buku-buku
tersebut memang digunakan bersama oleh pendidik dan
anak didik secara keseluruhannya.
4. Menentukan Kisi-kisi
Yang dimaksud kisi-kisi adalah suatu
format/matriks yang memuat kriteria tentang butir-butir
soal yang akan ditulis. Kisi-kisi digunakan sebagai desain
atau rancangan penulisan soal yang harus diikuti oleh
penulis soal. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah agar
perangkat tes yang akan disusun tidak menyimpang dari
bahan/materi serta aspek tes yang akan diukur dalam tes
tersebut, atau dengan kata lain bertujuan untuk menjamin
validitas isi dan relevansinya dengan kemampuan siswa.
Kisi-kisi tes bentuk obyektif maupun uraian yang
baik akan memenuhi beberapa hal/persyaratan sebagai
berikut :
a. Dapat mewakili isi kurikulum secara tepat
3
Arifin, Zaenal, 2009, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)
11
b. Memiliki sejumlah komponen yang jelas sehingga
mudah difahami. Komponen-komponen yang dimaksud
adalah:
1) Standar kompetensi merupakan kompetensi secara
umum yang ingin dicapai dari pembelajaran yang
diselenggarakan, yang telah tercantum pada Standar
Isi.
2) Kompetensi dasar yang akan dicapai dari
pembelajaran tersebut, yang terdapat pada Standar
Isi.
3) Uraian materi, merupakan uraian dari materi pokok,
yang mengacu pada kompetensi dasar.
4) Bahan kelas, di kelas mana tes ini akan diberikan.
5. Indikator
Yaitu ciri/tanda yang dijadikan patokan untuk menilai
tercapainya Kompetensi Dasar, atau suatu perumusan
tingkah laku yang diamati untuk digunakan sebagai
petunjuk tercapainya Kompetensi Dasar. Indikator untuk
penilaian ini dapat mengambil konstruksi dari Indikator
Hasil Belajar yang telah dikembangkan pada pada
Pengembangan Silabus, dengan demikian dalam
merumuskan indikator ini harus mengacu pada pada
kompetensi dasar. Indikator harus dirumuskan dengan jelas
dan memperhatikan :
a. Ciri-ciri perilaku kompetensi dasar yang dipilih,
12
b. Satu atau lebih kata kerja operasional,
c. Kaitannya dengan uraian materi, materi pokok, atau
kompetensi dasar,
d. Dapat tidaknya dibuat soal dalam bentuk obyektif
maupun uraian, sesuai dengan bentuk soal yang akan
dibuat.
6. Bobot soal, adalah kedudukan suatu soal dibandingkan
dengan soal lainnya dalam suatu perangkat tes, dengan
memperhatikan :
a. jumlah soal,
b. kedalaman dan keluasan materi,
c. kepentingan soal,
d. kerumitan soal.
Penentuan bobot soal dilakukan apabila kita akan
merakit soal menjadi perangkat tes. Pembobotan soal biasa
dilakukan jika kita akan merakit soal bentuk uraian. Jumlah
bobot untuk suatu perangkat tes bentukuraian ditetapkan,
misalnya 100. Tuliskan besarnya bobot dari tiap-tiap soal
berdasarkan kerumitan dan keluasan jawab yang
diharapkan.
Jumlah dan proporsi butir soal ditentukan oleh
waktu yang disediakan untuk mengerjakan tes tersebut.
Oleh sebab itu perlu ditentukan terlebih dahulu waktu yang
diperlukan mengejakan tes tersebut, sesudah itulah baru
ditentukan jumlah butir soalnya. Namun demikian perlu
13
juga dipertimbangkan daya konsentrasi subjek didik peserta
tes. Disamping waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan
tes, perlu juga dipertimbangkan tingkat kesulitan butir soal.
Untuk butir soal yang sulit dibutuhkan waktu yang lebih
lama dibandingkan dengan mengerjakan butir soal yang
tergolong mudah. Dalam waktu yang sama dapat berbeda
jumlah butir soal yang dapat dikerjakan, karena tingkat
kesulitan butir soal yang berbeda.4
4
Daryanto, 2008, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,),
cet V
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian makalah diatas, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Konstruksi instrument evaluasi pendidikan merupakan
studi cara penyusunan alat ukur psikologis (tes) secara
ilmiah (sistematis, obyektif, dan standard) guna untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan proses pembelajaran
yang telah dilakukan.
2. Tujuan Konstruksi Instumen Evaluasi :
a) Menentukan status siswa, tentang pencapaian dan
kemajuan hasil belajar siswa, sehingga dapat digunakan
sebagai parameter mengembangkan kemampuan siswa
ketingkat yang lebih tinggi.
b) Menggolongkan siswa kedalam kelompok yang sama
berdasarkan ciri-ciri tertentu.
c) Memilih siswa atau mahasiswa yang memiliki
keunggulan atau melakukan seleksi terhadap siswa
karena kuota yang terbatas.
d) Meneliti kekuatan dan kelemahan individu sehingga
program yang tepat dapat dikembangkan.
e) Memotivasi siswa bekerja lebih giat di dalam dan di luar
kelas.
15
f) Mempertahankan individu, kelompok dengan program
yang terstandar.
g) Menilai efektivitas guru dalam mengajar, sesuai isi
kurikulum dengan menggunakan metode mengajar
tertentu.
h) Memberikan pengalaman pendidikan bagi guru dan
siswa melalui pengambilan dan penyusunan instrument
tes.
i) Mengumpulkan data yang dibutuhkan sebagai pelaksana
penilaian di sekolah seperti pengembangan norma-
norma.
j) Membandingkan program lokal dengan standar tertentu
yang telah diterima dalam skala luas.
3. Agar proses evaluasi hasil belajar dapat di adminitrasikan
dilaksanakan oleh seseorang penilai maka ada beberapa
tahapan/langkah kegiatan yang perlu dilakukan oleh
seseorang penilai yaitu persiapan dan penyusunan
instrument evaluasi
4. Untuk menyusun evaluasi tes, langkah-langkah yang perlu
diperhatikan adalah menetapkan tujuan tes, analisis
kurikulum, analisis buku pelajaran, dan menentukan kisi-
kisi.
16
DAFTAR PUSTAKA
17