Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok

EVALUASI PEMBELAJARAN

“Fungsi Dan Tujuan Penilain Sebagai Alat Penempatan”

OLEH
KELOMPOK IV

ANA PRATIWI A1K116131


FIQA FITRIANA A1K116017
MEMO PURNAMA
A1K118098
GEORGE DARSITA PAOTONAN A1K1

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah evaluasi pembelajaran.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan segala pihak,
sehingga kendala-kendala yang dihadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
pengertian penilaian, pengertian penilaian sebagai alat penempatan, fungsi
penilaian sebagai alat penempatan, tujuan penilaian, aspek-aspek dan waktu
penilaian serta teknik-teknik penilaian. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa FKIP
jurusan Pendidikan Fisika. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami
meminta masukan demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Kendari, 14 Maret 2020


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan suatu Negara pendidikan memegang peranan yang


sangat penting untuk menjamin kelangsungan kehidupan berbangsa dan ber-
Negara, karena pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-
anak untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. Dalam artian,
pendidikan adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa (guru
atau orang tua) kepada anak-anak agar menjadi dewasa dalam segala hal.
Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa yang sedang
membangun. Upaya perbaikan dibidang pendidikan merupakan suatu
keharusan untuk selalu dilaksanakan agar suatu bangsa dapat maju dan
berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Beberapa upaya dilaksanakan antara lain penyempurnaan kurikulum,
peningkatan kompetensi guru melalui penataran-penataran, perbaikan sarana-
sarana pendidikan, dan lain-lain.
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang
Pendidikan Nasional (Undang-Undang Sisdiknas), yang mengemukakan
bahwa pendidikan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa (Mulyasa, 2008).
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut, maka dalam
lembaga pendidikan formal yaitu sekolah, keberhasilan pendidikan ditentukan
oleh keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yakni keterpaduan
antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Sebagai seorang pendidik,
proses evaluasi pembelajaran berguna dalam hal pengambilan keputusan
kedepan demi kemajuan anak didik pada khusunya dan dunia pendidikan
pada umumnya. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 pasal 39 ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
pendidik adalah tenaga professional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Dengan demikian,
salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik adalah
kemampuan mengadakan evaluasi, baik dalam proses pembelajaran maupun
penilaian hasil belajar.
Berdasarkan uraian di atas, Mengingat begitu pentingnya materi
evaluasi atau penilaian pembelajaran, maka dalam makalah ini akan dibahas
tentang pengertian, fungsi dan tujuan penilaian pembelajaran sebagai alat
penempatan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan makalah yang dibahas pada makalah ini adalah sebagai


berikut:
1. Apa pengertian penilaian sebagai alat penempatan?
2. Apa fungsi penilaian sebagai alat penempatan?
3. Apa tujuan penilaian sebagai alat penempatan?
4. Apa saja yang menjadi aspek-aspek penilaian?
5. Kapan waktu pelaksanaan penilaian sebagai alat penempatan?
6. Bagaimana teknik penilaian?
C. Tujuan

Tujuan yang dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui pengertian penilaian.
2. Untuk mengetahui fungsi penilaian sebagai alat penempatan.
3. Untuk mengetahui tujuan penilaian sebagai alat penempatan.
4. Untuk mengetahui aspek aspek penilaian.
5. Untuk mengetahui waktu pelaksanaan penilaian sebagai alat penempatan.
6. Untuk mengetahui teknik penilaian.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian sebagai Alat Penempatan

Penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan


berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil
belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan
berdasarkan kriteria dan pertimbanagan tertentu. Definisi dari penilaian juga
disampaikan oleh Ralph Tyler yang mengungkapkan bahwa penilaian
merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana,
dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai.
Menurut Griffin dan Nix, penilaian adalah suatu pernyataan
berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan tentang karakteristik
seseorang atau sesuatu. Haryati berpendapat lain, ia mengungkapkan bahwa
penilaian (assessment) merupakan istilah yang mencakup semua metode yang
biasa dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa dengan cara
menilai unjuk kerja individu peserta didik atau kelompok.
Gronlund dan Linn mendefinisikan tentang sebuah penilaian sebagai
suatu proses yang sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan,
menganalisis, serta menginterpretasikan informasi untuk menentukan
seberapa jauh seorang siswa atau sekelompok siswa mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan, baik aspek pengetahuan, sikap maupun
keterampilan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa penilaian adalah suatu proses pengumpulan informasi secara
menyeluruh yang dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui
kemampuan atau keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan menilai
kinerja siswa baik kinerja secara individu maupun dalam kegiatan kelompok.
Sehingga Penilaian sebagai alat penempatan adalah penilaian yang ditujukan
untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program
belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai
kegiatan belajar untuk program itu. Dengan perkataan lain, penilaian ini
berorientasi kepada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan
kecocokan program belajar dengan kemampuan siswa, dan penilaian
dilaksanakan bilamana ada kebutuhan untuk menempatkan setiap murid pada
program pendidikan/program belajar mengajar yang sesuai dengan
kemampuannya.

B. Fungsi Penilaian sebagai Alat Penempatan

Menurut Sudijono (Uno dan Satria, 2012) mengemukakan bahwa


secara umum, penilaian sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya
memiliki tiga fungsi, yaitu (a) mengukur kemajuan, (b) menunjang
penyusunan rencana, dan (c) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan
kembali. Selain itu, menurut Uno dan Satria (2012) fungsi penilaian
pendidikan bagi guru adalah untuk (a) mengetahui kemajuan belajar peserta
didik, (b) mengetahui kedudukan masing-masing individu peserta didik
dalam kelompoknya, (c) mengetahui kelemahan-kelemahan cara belajar-
mengajar dalam proses belajar mengajar, (d) memperbaiki proses belajar-
mengajar, dan (e) menentukan kelulusan murid. Sedangkan bagi murid,
penilaian pendidikan berfungsi untuk (a) mengetahui kemampuan dan hasil
belajar, (b) memperbaiki cara belajar, dan (c) menumbuhkan motivasi belajar.
Fungsinya bagi sekolah adalah (a) mengukur mutu hasil pendidikan, (b)
mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah, (c) membuat keputusan
kepada peserta didik, dan (d) mengadakan perbaikan kurikulum.
Secara lebih rinci, Purwanto mengelompokkan fungsi penilaian dalam
kegiatan evaluasi pendidikan dan pengajaran, yakni:
1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa
setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu
tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran
sebagai suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan
satu sama lain. Komponen-kompenen yang dimaksud adalah: tujuan,
materi atau bahan pengajaran, metode dan kegiatan belajar mengajar, alat
dan sumber pelajaran, dan prosedur serta alat evaluasi.
3. Untuk keperluan Bimbingan Konseling (BK). Hasil-hasil penilaian dalam
kegiatan evaluasi yang telah dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya
dapat dijadikan sumber informasi atau data bagi pelayanan BK oleh para
konselor sekolah atau guru pembimbing lainnya, seperti halnya:
a. Untuk membuat diagnosis mengenai kelemahan-kelemahan dan
kekuatan atau kemampuan siswa.
b. Untuk mengetahui dalam hal-hal apa seseorang atau sekelompok siswa
memerlukan pelayanan remedial.
c. Sebagai dasar dalam menangani kasus-kasus tertentu diantara siswa.
d. Sebagai acuan dalam melayani kebutuhan-kebutuhan siswa dalam
rangka bimbingan karir.
4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan.
Fungsi penilaian untuk mengetahui keadaan anak termasuk keadaan
pribadinya yang diperlukan agar anak dapat ditempatkan sesuai dengan
kemampuan dan kepribadiannya. Pada SMA sederajat diadakan penjurusan
atau pembagian kejuruan. Pada umumnya sekarang ini pembagian jurusan
SMA sederajat didasarkan atas langkah-langkah yang menonjol pada rapor
semester pertama. Hal ini memang sudah menggambarkan secara sepintas
kemampuan bakat yang dimiliki, namun adalah lebih memberikan harapan
kesuksesan yang lebih tepat apabila dipedomani penilaian kemampuan, bakat
dan aspek kepribadian lainnya.
C. Tujuan Penilaian sebagai Alat Penempatan

Tujuan asesmen oleh Sudjana (2005) yaitu sebagai berikut :


a. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata
pelajaran yang ditempuh
b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,
yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para
siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
c. Menentukan tindak lanjut hasil asesmen, yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanaannya.
d. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, penggunaan
jenis assessment yang tepat akan menentukan keberhasilan dalam
memperoleh informasi yang berkenaan dengan proses pembelajaran.
Tujuan penilaian ini dimaksud untuk menempatkan anak didik pada
kedudukan yang lebih tepat berdasarkan bakat, minat, kemampuan,
kesanggupan serta keadaan-keadaan dari anak, sehingga anak tidak
mengalami hambatan dalam mengikuti program tertentu. Seperti yang
dijelaskan di atas penempatan jurusan berdasarkan hasil belajar masih sangat
lemah mengingat bahwa tinggi rendahnya hasil belajar dapat disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor guru, fasilitas, lingkungan dan faktor kepribadian.
Bila tingginya hasil belajar itu adalah karena 18 faktor sedang bakat, minat,
kemampuan, tidak menunjang jelasnya bahwa kesuksesan mungkin tidak
setinggi yang diharapkan. Oleh karena itu adalah lebih baik apabila dalam hal
penempatan ini test psikis yang sudah standar ikut memainkan peranan
seperti inteligensi, bakat, minat dan tes kepribadian lainnya.
D. Aspek-aspek dan Waktu Penilaian

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaan fisik dan psikologi, bakat,


kemampuan, pengetahuan, pegalaman keterampilan, sikap, dan aspek-aspek
lain yang dianggap perlu bagi kepentingan pendidikan peserta didik
selanjutnya. Kemungkinan penilaian ini dapat juga dilakukan setelah peserta
didik mengikuti pelajaran selama satu semester, satu tahun sesuai dengan
maksud lembaga pendidikan yang bersangkutan. Waktu pelaksanaan
Penilaian ini sebaiknya dilaksanakan sebelum peserta didik menduduki kelas
tertentu sewaktu penerimaan murid baru atau setelah naik kelas pada saat
memilih jurusan.

E. Teknik-Teknik Penilaian

Dalam memperoleh data, pendidik dapat menggunakan berbagai


teknik penilaian secara komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan
kompetensi yang dinilai, sebagaimana diuraikan dalam panduan penilaian
masing-masing kelompok mata pelajaran. Teknik-teknik tersebut antara lain
terdiri atas:
1. Tes kinerja
Tes kinerja dapat berbentuk tes keterampilan tertulis, tes
identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja. Melalui tes kinerja peserta
didik diminta mendemonstrasikan kinerjanya.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif dan
kuantitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai, baik dilakukan secara
formal maupun informal. Observasi formal dilakukan dengan cara
menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya, sedangkan
observasi informal dilakukan tanpa menggunakan instrumen yang
dirancang terlebih dahulu.
3. Penugasan
Penugasan dapat dilaksanakan dalam bentuk proyek atau tugas
rumah. Proyek adalah sejumlah kegiatan yang dirancang, dilakukan, dan
diselesaikan oleh peserta didik di luar kegiatan kelas dan harus
dilaporkan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Tugas
rumah adalah tugas yang harus diselesaikan peserta didik di luar kegiatan
kelas, misalnya menyelesaikan soal-soal dan melakukan latihan.
4. Portofolio
Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta
didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui
minat, perkembangan, prestasi, dan kreativitas peserta didik.
5. Tes tertulis
Tes tertulis dilakukan dalam bentuk tes yang jawabannya berupa
pilihan dan isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi pilihan
ganda, benarsalah, menjodohkan, dll. Adapun tes yang jawabannya berupa
isian berbentuk isian singkat dan uraian.
6. Tes lisan
Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap muka
antara peserta didik dengan seorang atau beberapa penguji. Pertanyaan dan
jawaban diberikan secara lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan
daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran.
7. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran
yang berisi informasi kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait
dengan kinerja ataupun sikap peserta didik yang dipaparkan secara
deskriptif.
8. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi secara
mendalam tentang wawasan, pandangan, atau aspek kepribadian peserta
didik yang jawabannya diberikan secara lisan dan spontan.
9. Inventori
Inventori merupakan skala psikologis yang dipakai untuk
mengungkapkan sikap, minat, dan persepsi peserta didik terhadap sesuatu
objek psikologis. Inventori antara lain berupa skala Thurstone, skala
Likert, atau skala berdiferensiasi semantik.
10. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya
dalam berbagai hal.
11. Penilaian antarteman
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan
temannya dalam berbagai hal.
Kombinasi penggunaan berbagai teknik penilaian akan memberikan
informasi yang lebih akurat tentang kemajuan belajar peserta didik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh pada makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan
hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan
berdasarkan kriteria dan pertimbanagan tertentu.
2. Menurut Sudijono (Uno dan Satria, 2012) mengemukakan bahwa secara
umum, penilaian sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya
memiliki tiga fungsi, yaitu (a) mengukur kemajuan, (b) menunjang
penyusunan rencana, dan (c) memperbaiki atau melakukan
penyempurnaan kembali.
3. Tujuan asesmen oleh Sudjana (2005) yaitu mendeskripsikan kecakapan
belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya
dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuh
4. Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaan fisik dan psikologi, bakat,
kemampuan, pengetahuan, pegalaman keterampilan, sikap, dan aspek-
aspek lain yang dianggap perlu bagi kepentingan pendidikan peserta didik
selanjutnya. Waktu pelaksanaan Penilaian ini sebaiknya dilaksanakan
sebelum peserta didik menduduki kelas tertentu sewaktu penerimaan
murid baru atau setelah naik kelas pada saat memilih jurusan.
5. Teknik-teknik penilaian antara lain terdiri atas : tes kinerja, observasi,
penugasan, portofolio, tes tertulis, tes lisan, jurnal, wawancara, inventori,
penilaian Diri, penilaian antarteman
B. Saran
penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta
masukan demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang
dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Z. 2012. Evaluasi pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan


Islam Kementerian Agama RI.

Asrul. Dkk. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Medan : Citapustaka Media

Hamzah B. Uno dan Satria Koni.2012.Assessment Pembelajaran. Jakarta: PT.


Bumi Aksara

Munadi, Sudji. 2014. Penilaian Hasil Belajar. Yogyakarta: CV Budi Utomo


Zalim. 2016. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris Edisi Pertama. Jakarta :
Kencana.

Anda mungkin juga menyukai