Achmad Hidayat*
PENDAHULUAN
Dalam menjalankan sebuah aktivitas sehari-hari, manusia tidak bisa lepas
dengan adanya sebuah perencanaan. Dengan adanya perencanaan yang bagus,
maka aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Karena perencanaan merupakan suatu rangkaian proses menyiapkan
dan menentukan seperangkat keputusan mengenai apa yang diharapkan dan apa
yang akan dilakukan. Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan
tersebut dapat terwujud menjadi suatu kenyataan.1 Baik buruknya sebuah kegiatan
tercermin pada bagaimana setiap individu merancang perencanaan masing-masing.
If you fail to plan, you are planning to fail.
Perencanaan pendidikan merupakan kunci efektivitas suatu kegiatan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan dan direncanakan. Namun
kenyataannya, perencanaan pendidikan masih banyak dijadikan faktor pelengkap,
*
Guru MTsN Parteker Pamekasan, Email: Syam_ade@yahoo.co.id.
Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 107
Teknik Perencanaan Pendidikan Model BAR CHART....
sehingga sering terjadi tujuan yang direncanakan dan yang ditetapkan tidak tercapai
secara optimal.
Kaitannya dengan perencanaan pendidikan, akan sangat banyak dan
kompleks yang harus dikaji secara mendalam dan komprehensif. Di antaranya
komponen yang akan penulis bahas adalah terkait dengan beberapa teknik yang
biasanya dipakai dalam proses perencanaan pendidikan.
Dalam hal itu, perencanaan pendidikan merupakan suatu proses
menyiapkan kegiatan-kegiatan di masa depan yang diharapkan untuk mencapai
tujuan. Empat hal yang menyangkut perencanaan pendidikan itu, yaitu : a) tujuan
yang akan dicapai dalam perencanaan; b) keadaan sekarang yang terjadi, c)
alternative pilihan kebijakan dan prioritas dalam mencapai tujuan; dan d) strategi
penentuan cara yang lebih baik untuk mencapai tujuan.
Oleh sebab itu, perencanaan khususnya perencanaan pendidikan ini
memerlukan alat kontrol agar perencanaan tersebut dapat berjalan sesuai dengan
proses yang sudah ditentukan dan dapat memberikan hasil sebagaimana telah
digariskan. Alat kontrol tersebut disebut juga sebagai teknik perencanaan.
Teknik perencanaan merupakan suatu alat pengendalian yang baik untuk
memberikan suatu gambaran yang realistis tentang waktu dan uang yang
dibutuhkan untuk setiap aktivitas dan banyaknya sumber daya yang tersedia. Juga
mengindentifikasi urutan aktivitas-aktivitas yang harus diakhiri sebelum aktivitas
lainnya dimulai. Jaringan aktivitas-aktivitas dan kejadian-kejadian membentuk
masa waktu penting untuk penyelesaiannya sehingga perhitungan waktu menjadi
salah satu dari seluruh pekerjaan.
Teknik perencanaan terdiri atas (1) barchart (Ghant Chart), (2) coordinate
graph, (3) block diagram, (4) hanum curve, (5) vector curve, (6) matrix diagram,
(7) time logic diagram bar chart, (8) bar chart which S curve, (9) line of balance,
(10) life circle curve, (11) milstone chart, dan (12) network diagram. Network
Planning (NWP) diagram terdiri dari (a) Arrow Diagram Method (ADM) yang juga
disebut Analysis of Arrow (AoA) atau Critical Path Method (CPM), (2) Program
Evaluation Review Technique (PERT) dan (3) Precedence Diagram Method
(PDM). Tiap jenis penjadwalan memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-
masing. Dari berbagai jenis penjadwalan di atas, yang paling banyak dipakai orang
adalah bar chart dan PERT.2 Kedua jenis teknik perencanaan ini yang akan dibahas
dalam tulisan ini.
A. Definisi Perencanaan
Ada beberapa definisi mengenai perencanaan dan perencanaan
pendidikan, yaitu: Cunningham mengatakan bahwa perencanaan adalah
menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta-fakta, imajinasi-imajinasi,
dan asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang untuk tujuan memvisualisasi
dan memformulasi hasil yang diinginkan. Definisi yang lain tentang
perencanaan adalah suatu cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan
perubahan. Dalam definisi ini ada asumsi bahwa perubahan selalu terjadi.
Perubahan lingkungan ini perlu diantisipasi, dan hasil antisipasi ini dipakai agar
perubahan itu berimbang.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu
cara yang memuaskan untuk membuat organisasi tetap berdiri tegak dan maju
sebagai satu sistem.3 Sedangkan, definisi perencanaan pendidikan dalam arti
yang seluas-luasnya adalah penggunaan analisis yang bersifat rasional dan
sistematik terhadap proses pengembangan pendidikan yang bertujuan untuk
menjadikan pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien dalam menanggapai
kebutuan dan tujuan murid-murid dan masyarakat.4
Para ahli yang lain juga mendefinisikan tentang perencanaan pendidikan
yaitu proses mempersiapkan keputusan-keputusan bagi kegiatan di masa depan
dalam bidang pembangunan pendidikan adalah tugas dari perencanaan
pendidikan. Dan juga dikemukakan oleh Albert Waterston bahwa definisi
pendidikan adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan-
kegiatan pembangunan lain yang didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan
biaya serta keuntungan sosial.
Untuk menetapkan atau menyusun suatu keputusan berupa perencanaan
sebagai suatu kegiatan manajemen administratif dalam semua bidang termasuk
juga dalam bidang pendidikan, pada dasarnya harus mengikuti pola tertentu.
Pola pengambilan keputusan (decission making) secara umum dapat dilukiskan
dalam bagan sebagai berikut.5
Keputusan Operasi
Decission
Analisa Data
Data Oprasional
Pencatatan Penelitian
Pengembangan Data
B. Tujuan Perencanaan
1) Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan
perencanaannya;
2) Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan;
3) Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik
kualifikasinya maupun kuantitasnya;
4) Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas
pekerjaan;
5) Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,
tenaga, dan waktu;
6) Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan;
7) Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan;
8) Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui;
9) Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
C. Manfaat Perencanaan
1) Sebagai standar pelaksanaan dan pengawasan;
2) Pemilihan berbagai alternatif terbaik;
3) Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan;
4) Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi;
5) Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan;
6) Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan
7) Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
berupa jalur, garis atau arsir. Panjang jalur menggambarkan jangka waktu
pelaksanaan kegiatan.12
Tabel 1
Contoh Teknik perencanaan pendidikan model bar chart atau gantt chart
Waktu
APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS dst.
Kegiatan
Keg. A
Keg. B
Keg. C
Keg. D
Keg. E
dst.
Dalam diagram balok di atas terdapat dua macam sumbu, yaitu absis dan
ordinat atau dua dimensi, yaitu vertikal dan horizontal. Dimensi vertical
menunjukkan tugas atau perincian tugas yang harus dikerjakan, sedangkan dimensi
horizontal menunjukkan waktu, mulai dari yang ditentukan.
Dalam suatu proyek biasanya kita menjumpai beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan bersamaan waktunya dan kegiatan yang harus dilakukan secara
berurutan. Yang terakhir ini mengandung arti bahwa suatu kegiatan tidak dapat
dilakukan sebelum kegiatan lain diselesaiakan. Itulah sebabnya suatu diagram
Gannt, garis atau balok dapat diletakkan secara tumpang-tindih atau serial.
Menurut Johanes, Gantt Chart merupakan alat planning yang dinamis,
karena selalu dalam penampilan yang berubah-ubah, dapat ditambah unsur kegiatan
baru dalam rencana itu dan mencabut unsur rencana yang sudah selesai
dilaksanakan.13
Ada beberapa hal yang dipandang sebagai keuntungan dalam penggunaan
teknik ini, antara lain:
1) Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat
komunikasi dalam penyelenggaraan kegiatan.
2) Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan
sesungguhnya pada saat pelaporan.
3) Bila digabungkan dengan metode lain dapat dipakai pada saat pelaporan.
Sedangkan kelemahannya antara lain:
114 Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015
Achmad Hidayat
disebutkan dalam “hari kesekian dari proyek” tetapi tanggal kalender sekian.
Lihat table di bawah ini.
Tabel 2
Penjadwalan dalam Time-Table atau Bar-Chart
WAKTU KETERANG
AKTIVITAS
1 2 3 4 5 6 7 Dst AN
Aktivitas 1-2
Aktivitas 1-2
A B
1 2 3
Jika mempergunakan waktu yang diharapkan dan standar deviasi untuk forward
passes melalui jaringan yang didapat, maka untuk sebarang kejadian atau
selesainya aktivitas, estimasi probabilitas terpenuhinya target dapat terlaksana.
Dalam hal tertentu, dengan mengatur tanggal target sepanjang lintasan kritis,
dapat difokuskan pada aktivitas tertentu yang mempunyai resiko yang terbesar
terhadap jadwal kegiatan.20
PENUTUP
Perencanaan merupakan suatu cara yang memuaskan untuk membuat
organisasi tetap berdiri tegak dan maju sebagai satu sistem. Karena di dalam
perencanaan terkandung unsur peramalan dalam arti memproyeksikan kejadian-
kejadian untuk waktu yang akan datang. Dalam hal ini merupakan campuran antara
pengalaman dan pekerjaan memperkirakan. Peramalan harus bersifat sewajar
mungkin jangan memperkirakan atau mengambil asumsi kalau fakta memang
tersedia. Walaupun ada unsur perkiraan, tetap diperlukan faktor ukuran standar
sebagai dasar pegangan perkiraan. Dengan adanya standar tersebut, maka dapat
dipakai sebagai sarana untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu rencana.
Oleh sebab itu, teknik perencanaan merupakan suatu alat pengendalian yang
baik untuk memberikan suatu gambaran yang realistis tentang waktu dan uang
120 Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015
Achmad Hidayat
yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas dan banyaknya sumber daya yang tersedia.
Juga mengindentifikasi urutan aktivitas-aktivitas yang harus diakhiri sebelum
aktivitas lainnya dimulai. Jaringan aktivitas-aktivitas dan kejadian-kejadian
membentuk masa waktu penting untuk penyelesaiannya sehingga perhitungan
waktu menjadi salah satu dari seluruh pekerjaan.
ENDNOTES
1
Udin Syaifuddin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan: Suatu
Pendekatan Komprehensif (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 3-4.
2
Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara,
2006), hlm. 113.
3
Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipatoris Dengan Pendekatan Sistem (Jakarta:
Rineka Cipta, 1990), hlm. 3 – 4.
4
St.Vembriarto, Pengantar Perencanaan Pendidikan (Yogyakarta: Yayasan Pendidikan
Paramita, 1982), hlm. 39.
5
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan (Jakarta : Gunung Agung, 1983), hlm. 16-27.
6
Djumberansyah Indar. Perencanaan Pendidikan; Srategi dan Implementasinya (Surabaya:
Karya Abditama, 1995), hlm. 7-8.
7
Soebijanto Wirojoedo, Teori Perencanaan Pendidikan (Yogyakarta: Penerbit Liberty,
1985), hlm. 28-31.
8
Ibid., hlm. 12-15
9
Universitas Gunadarma, Manajemen Proyek, (http:/library.gunadarma.ac.id/files/2005),
diakses Selasa 16 Desember 2008.
10
Udin Syaifuddin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan., hlm.
206.
11
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006),
hlm. 61.
12
Johanes, Riset Operasi Untuk Pengambilan keputusan (Jakarta : Universitas Indonesia
Press, 1988), hlm. 234.
13
Ibid., hlm. 235.
14
Nanang Fatah, Landasan Managemen., hlm. 62.
15
Ibid., hlm. 63.
16
Husaini Usman, Manajemen: Teori., hlm. 114.
17
Ali Imran dan Burhanuddin (eds), Manajemen Pendidikan: Analisis Substansi dan
Aplikasinya Dalam Institusi Pendidikan, (Malang : UM Press, 2003), hlm. 139.
18
Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipatoris: Dengan Pendekatan Sistem (Jakarta :
Rineka Cipta, 1990), hlm. 180.
19
Udin Syaifuddin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan., hlm.
207.
20
ITS, Evaluasi Resiko Terhadap Jadwal, (http://www.si.its.ac.id/), diakses Selasa 16
Desember 2008.
21
Johanes, Riset Operasi ., hlm. 235.
22
Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan., hlm. 183.
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, Ali Imran dan (eds), Manajemen Pendidikan: Analisis Substansi dan
Aplikasinya Dalam Institusi Pendidikan, Malang : UM Press, 2003
Fatah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya,
2006
Indar, Djumberansyah, Perencanaan Pendidikan: Srategi dan Implementasinya,
Surabaya: Karya Abditama, 1995
ITS, Evaluasi Resiko Terhadap Jadwal, (http://www.si.its.ac.id/), diakses Selasa 16
Desember 2008
Johanes, Riset Operasi: Untuk Pengambilan Keputusan, Jakarta : Universitas
Indonesia Press, 1988
Makmun, Udin Syaifuddin Sa’ud dan Abin Syamsuddin, Perencanaan Pendidikan:
Suatu Pendekatan Komprehensif, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007
Nawawi, Hadari, Administrasi Pendidikan, Jakarta : Gunung Agung, 1983
Pidarta, Made, Perencanaan Pendidikan Partisipatoris Dengan Pendekatan
Sistem, Jakarta: Rineka Cipta, 1990
Universitas Gunadarma, Manajemen Proyek,
http://library.gunadarma.ac.id/files/2005, diakses Selasa 16 Desember 2008.
Usman, Husaini, Manajemen:Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta : Bumi
Aksara, 2006
Vembriarto, St., Pengantar Perencanaan Pendidikan, Yogyakarta: Yayasan
Pendidikan Paramita, 1982
Wirojoedo, Soebijanto, Teori Perencanaan Pendidikan, Yogyakarta: Penerbit
Liberty, 1985
122 Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015