Anda di halaman 1dari 4

Nama : Annisa Nirwana

NIM : 11200182000067
Mata Kuliah: Perencanaan Pend.

SOAL UJIAN
1. Tulislah 3 definisi perencanaan Pendidikan, 1 dari luar dan 2 dari dalam kemudian berikan
penjelasan mengenai pokok-pokok pikiran yang ada di definisi tersebut
2. Buatlah gambar berupa bentuk hubungan/korelasi antara perencanaan dengan fungsi-fungsi
manajemen yang lain serta berikan penjelasan hubungan/korelasi tersebut dengan
menyebutkan 3 rujukan
3. Sebutkan manfaat-manfaat dari perencanaan? Kemudian jelaskan 3 saja dan disertai contoh
dalam dunia pendidikan dengan menyebutkan 3 rujukan
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip, kemudian hubungkan dengan perencanaan serta
berikan penjelasan dalam konteks dunia Pendidikan dengan menyebutkan 3 rujukan
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dimensi, kemudian hubungkan dengan perencanaan serta
berikan penjelasan dalam konteks dunia Pendidikan dengan menyebutkan 3 rujukan

JAWAB

1. Bateman dan Snell mengemukakan bahwa planning is specifying the goals to be achieved
and deciding in advance the approprioriate actions needed to achieve those goals.
Sedangkan Roger A. Kauffman mengatakan bahwa perencanaan adalah proses penentuan
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai atau sasaran yang akan dicapai dan menetapkan
jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Koontz
menyerahkan perencanaan sebagai suatu proses intelektual yang menentukan secara sadar
tindakan yang akan ditempuh dan mendasarkan keputusan-keputusan pada tujuan yang
hendak dicapai, informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya, serta memperhatikan
perkiraan keadaan yang akan datang. Jadi dapat diambil pengertian bahwa perencanaan
merupakan proses menetapkan kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diharapkan

2. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah saling
berhubungan, saling tergantungdan berinteraksi. – Pengorganisasian dan penyusunan personalia
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya keuangan,
phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan menunjukan sumber daya-
sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi. – Pengarahan Fungsi pengarahan
selalu berkaitan dengan perencanaan. Pengawasan Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan
sangat erat, sehingga sering d sebut sebagai “kembar siam” dalam manajemen. Pengawasan adalah
penting sebagai produk perencanaan efektif. Oleh karena itu, pengawasan bertindak sebagai kriteria
penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana. Tujuan setiap rencana adalah untuk membantu sumber
daya dalam kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
(https://text-id.123dok.com/document/rz3l1m77z-hubungan-perencanaan-dengan-fungsi-fungsi-
manajemen-lainnya-tipe-tipe-perencanaan.html)

3. a. standar pelaksanaan dan pengawasan, Suatu perencanaan memuat standar atau batasan


tindakan dan biaya akan memudahkan pelaksanaan pengawasan. Contoh : untuk membuat
yayasan membutuhkan perencanaan yang matang dan membutuhkan pembiayaan yang
mencukupi disertai pangawasan dan perhitungan yang akurat dalam segi pembiayaan
maupun dalam pengawasan disebuah yayasan. (Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori,
Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.65-66.)
b. mengarahkan pada mencapaian tujuan, Perencanaan bisa dipakai sebagai pedoman untuk
melaksanakan kegiatan sehingga aparat pelaksana mempunyai
irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan dalam pendidikan
contoh : dalam perencanaan pendidikan harus terarah sebagaimana untuk mendapatkan tujuan
sesuai yang diharapkan. (9http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-
perencanaan.html.)
c. mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan, Suatu bentuk perencanaan
dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisir
dengan baik menuju arah yang sama. Contoh : dalam perencanaan pendidikan harus membuat
pelaksaan pekerjaannya agar lebih efisien dan terarah.(Made Pidarta., Perencanaan
Pendidikan Partisipatori
Dengan Pendekatan Sistem).

4. prinsip perencanaan
Pembuatan perencanaan pembelajaran pada dasarnya adalah mengembangkan dari setiap
komponen pembelajaran, yaitu mengembangkan tujuan, materi, atau isi, metode dan media serta
evaluasi.Perinsip pembelajaran merupakan kaidah, hukum atau ketentuan-ketentuan yang harus
di jadikan patokan dalam membuat perencanaan pembelajaran.
1. Planning harus betul-betul membantu tercapainya tujuan, maka kemungkinan tindakan
yang kita lakukan tidak terjadi kekeliruan sehingga tidak menimbulkan pengorbanan yang
lebih besar. Itu hanya dapat terjadi jika kita memikirkan jauh-jauh sebelumnya tindakan
yang akan dilakukan.
2. Planning harus merupakan kegiatan pertama dari seluruh proses manajemen (primary
activity). Seperti yang telah kita ketahui, perencanaan merupakan syarat mutlak untuk dapat
melaksanakan manajemen yang baik. Karena planning di sini memberikan pedoman,
pegangan dan arah, di mana hal tersebut selalu menjadi kegiatan pertama untuk dilakukan.
3.Perencanaan harus mencakup seluruh kegiatan.Telah kita ketahui bersama bahwa
perencanaan merupakan fungsi pokok dari manajemen. Dengan demikian berarti
perencanaan harus mencakup seluruh kegiatan, yaitu organizing, directing, coordinating, dan
controlling.
4. Dalam sebuah perencanaan harus ada alternatif, baik menyangkut bahan, waktu, tenaga
kerja, biaya, dan sebagainya.
5. Perencanaan harus mempunyai nilai efisensi dan penghematan.
6. Perencanaan harus melihat faktor-faktor yang urgen saja sehingga harus jelas, terang tidak
bertele-tele.
7. Perencanaan harus mudah disempurnakan, diperbaiki, atau disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang sewaktu-waktu berubah.
8. Harus mempunyai strategi untuk dapat diterima oleh semua pihak, agar dapat terlaksana
sebagaimana mestinya.
Perencanaan pendidikan mengenal prinsip-prinsip yang dapat dijadikan pegangan, baik dalam
proses penyusunan maupun dalam proses implementasinya. Prinsip-prinsip tersebut antara
lain sebagai berikut
1. Prinsip interdisipliner, yaitu menyangkut berbagai bidang keilmuan atau
beragam kehidupan. Hal ini penting karena hakikat layanan pendidikan kepada peserta didik
harus menyangkut berbagai jenis pengetahuan, beragam ketrampilan dan nilai-norma
kehidupan yang berlaku di masyarakat.
2. Prinsip fleksibel, yaitu bersifat lentur, dinamik dan responsif terhadap perkembangan atau
perubahan kehidupan di masyarakat. Hal ini penting, karena hakikat layanan pendidikan
kepada peserta didik adalah menyiapkan siswa untuk mampu menghadapi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan beragam tantangan kehidupan terkini.
3. Prinsip efektifitas-efisiensi, artinya dalam penyusunan perencanaan pendidikan didasarkan
pada perhitungan sumber daya yang ada secara cermat dan matang, sehingga perencanaan itu
‘berhasil guna’ dan ‘bernilai guna’ dalam pencapaian tujuan pendidikan.
(KONSEP DAN KAJIAN ILMU PERENCANAAN DR. Taufiqurokhman, S.Sos., M.Si.)
Mubin, F. (2019). TAFSIR EMANSIPATORIS: PEMBUMIAN METODOLOGI TAFSIR
PEMBEBASAN. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(1), 131-151.
Mubin, F. MODEL- MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MADRASAH DAN KEGIATAN
LAIN YANG DIPERLUKAN DI DALAMNYA (FAKTOR PENDUKUNGNYA).

5. Dimensi Perencanaan Pendidikan tingkat, ukuran, dan besaran masalah yang terkait dengan
perencanaan pendidikan. Ada sembilan dimensi yang terkait dengan proses perencanaan
pendidikan, yaitu:
1.      Significance, yaitu tingkat kebermaknaan yang tergantung dari kepentingan sosial dari
tujuan pendidikan yang diusulkan.
2.      Feasibility, yaitu kelayakan teknis dan perkiraaan biaya merupakan aspek yang harus
dilihat secara realistik.
3.      Relevance, yaitu konsep relevan mutlak perlu bagi implementasi rencana pendidikan.
4.      Defintiveness, yaitu penggunaan teknik simulasi untuk menjalankan rencana dengan
menggunakan data model buatan, tujuannya adalah untuk meminimumkan kejadian yang
tidak diharapkan yang akan mengalihkan sumber daya dari tujuan yang direncanakan.
5.      Parsimoniousness, yaitu perencanaan  haruslah digambarkan secara sederhana.
6.      Adaptability, yaitu perencanaan pendidikan haruslah dinamis dan dapat berubah sesuai
informasi dengan umpan balik sistem.
7.      Time,  yaitu siklus alamiah pokok bahasan pada perencanaan, kebutuhan untuk merubah
situasi yang tidak dapat dipikul, keterbatasan perencanaan pendidikan dalam meramalkan
masa depan merupakan beberapa faktor berkaitan dengan masa depan.
8.      Monitoring, yaitu melibatkan penegakkan kriteria pendidikan untuk menjamin berbagai
komponen rencana bekerja secara efektif.
9.      Subject matter, yaitu pokok- pokok  bahasan yang akan direncanakan

Udin Syaefuddin dan Abin Syamsuddin Makmun. 


Perencanaan Pendidikan. Cet. IV, Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2009.
http://yogisupra93.blogspot.com/2014/03/makalah-model-dan-metode-perencanaan.html
http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/05/dimensi-dimensi-perencanaan-pengajaran.html

Anda mungkin juga menyukai