Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media Teknologi dan Pendidikan merupakan salah satu mata kuliah yang
dikembangkan dilembaga pendidikan tinggi khususnya lembaga keguruan dan ilmu
pendidikan. Dalam perkembangannya mengalami berbagai perubahan-perubahan
tersebut berjalan seiring dengan perkembangan teknologi pembelajaran yang
didorong oleh tuntutan penggunaan berbagai media dengan maksud untuk
menciptakan kemudahan belajar. Adapun yang melatar belakangi kami dalam
menulis makalah kami adalah Menjelaskan Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Ruang
Lingkup Desain Pembelajaran, dengan harapan seluruh Mahasiswa-Mahasiswi bisa
memahami secara keseluruhan desain pembelajaran.

B. Pokok Masalah

Seiring dengan dikembangkannya berbagai rancangan pembelajaran teori


belajarpun tetap menjadi perhatian para ilmuwan untuk mengembangkannya dan
belakangan ini muncul teori belajar konstruktivisme yang mulai mewarnai sistem
pembelajaran, sehingga dapat diketahui pengertian, fungsi, tujuan dan ruang
lingkup desain pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini masalah-masalah yang kami hadapi tidaklah


rumit, Alhamdulillah kelompok kami dapat mengatasi semua masalah tersebut
sehingga tidak keluar dari pembahasan Desain-Desain Instruksional.

D. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian, tujuan, fungsi dan ruang lingkup desain
pembelajaran .
2. Sebagai bahan diskusi.
3. Menyiapkan mahasiswa yang mampu dan mempunyai keterampilan dalam
desain pembelajaran.

-1-
PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Pembelajaran

Ada beberapa definisi tentang perencanaanyang rumusan nya berbeda-beda


satu dengan yang lain. Cuningham, misalnya mengemukakan bahwa perencanaan
ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi
untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memvormulasi
hasil yang di inginkan, urutan kegiatan yang di perlukan, dan perilaku dalam batas-
batas yang dapat di terima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Perencanaan
disini menekankan pada usaha menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan
kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya. Apa wujud
yang akan datang itu dan bagaimana usaha untuk mencapainya merupakan untuk
perencanaan.

Definisi yang kedua mengemukakan bahwa perencanaan adalah hubungan


antara apa yang ada sekarang ( what is ) dengan bagaimana seharusnya ( what
should be ) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas,program,
dan alokasi sumber bagaimana seharusnya adalah mengacu pada masa yang akan
datang. Perencanaan disini menekankan kepada usaha mengisi kesenjangaan antara
keadaan yang akan datang di sesuaikan dengan apa yang di cita-citakan, ialah
menghilangkan jarak antara keadaan sekarang dengan keadaan mendatang yang di
inginkan. Sementara itu definisi yang lain tentang perencanaan di rumuskan sangat
pendek, perencanaan adalah suatu cara untuk mengantisifasi dan menyeimbangkan
perubahan. Dalam definisi ini ada asumsi bahwa perubahan selslu terjadi perutahan
lingkungan ini selalu diantisifasi, dan hasil antisifasi ini di pakai agar perubahan itu
berimbang. Artinya perubahan yang terjadi di luar organisasi pengajaran tidak jauh
berbeda dengan perubahan yang terjadi. Pada organisasi itu, dengan harapan agar
organisasi tidak mengalami keguncangan. Jadi makna perencanaan disini adalah
usaha mengubah organisasi agar sejalan dengan perubahan lingkungannya. Ketiga
definisi diatas memperlihatkan rumusan dan tekanan yang berbeda, yang satu
mencari wujud yang akan datang serta usaha untuk mencapainya, yang lain
menghilangkan kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan masa

-2-
mendatang dan yang satu lagi mengubah keadaan agar sejalan dengan keadaan
lingkungan yang juga berubah-ubah.

Meskipun demikian pada hakikatnya ketiga nya bermakna sama, yaitu sama-
sama mencari dan mencapai wujud yang akan datang, tetapi, yang pertama dan
kedua tidak dinyatakan secara eksplisit bahwa wujud yang di cari itu akibat
terjadinya perubahan, termasuk perubahan dalam cita-cita.

Berdasarkan rumusan diatas, dapat dibuat rumusan baru tentang apa itu
perencanaan, perencanaan yakni suatu cara yang memuaskan untuk membuat
antisifatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut
mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

B. Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng adalah upaya untuk


membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran
terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk
mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan
pengembangan metode ini di dasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Kegiatan
ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Pembelajaran
yang akan di rencanakan memerlukan berbagai teori untuk merancangnya agar
rencana pembelajaran yang di susun benar-benar dapat memenuhi harapan dan
tujuan pembelajaran. Untuk itu pembelajaran sebagai suatu disiplin ilmu1.

Menaruh perhatian pada perbaikan kualitas pembelajaran dengan


menggunakan teori pembelajaran deskriftif, sedangkan rancangan pembelajaran
mendekati tujuan yang sama dengan berpijak pada teori pembelajaran deskriftif.

C. Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran

Perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana disebutkan diatas


dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan
pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :

1
M. Pd, B. Uno Hamzah, Dr. Perencanaan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara : 2006.

-3-
1. Untuk memeperbaiki kualitas pembelajaran perlu menggunakan pendekatan
sistem.
2. Untuk merancang suatu kualitas pembelajaran perlu diawali dengan
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain
pembelajaran.
3. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang
belajar.
4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara
perorangan.
5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan
tujuan pengiring dari pembelajaran.
6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya
siswa untuk belajar.
7. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran.
8. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode
pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

D. Fungsi Desain Instruksional

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan berbagai fungsi yang
beraktivitas misalnya seorang manusia agar dapat hidup dan menunaikan tugasnya
didalam dirinya diperlukan adanya fungsi koordinasi dan penggerak, fungsi
pernapasan, fungsi perencanaan makanan, fungsi peredaran darah, fungsi
penginderaan, fungsi perlindungan terhadap penyakit dan berbagai bahaya, serta
fungsi pembiakan dll.

Semua komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan


satu sama lain. Sebagai misal dalam proses pembelajaran disajikan penyampaian
pesan melalui media OHP, maka diperlukan adanya aliran listrik untuk membantu
memberikan sinar dalam jaringan OHP, jika aliran listrik tidak berfungsi, akan
menimbulkan kesulitan bagi guru dalam melangsungkan pembelajaran. Dengan
dasar inilah desain pembelajaran memerlukan keterhubungan antara komponen
yang satu dengan yang lain.

-4-
1. Perencanaan, Manajemen dan Administrasi Pada hakikatnya perencanaan
adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa
yang diharapkan terjadi (peristiwa,keadaan, suasana dan sebagainya). Dan
apa yang akan dilakukan (intensisfikasi, eksistensisfikasi, revisi, renovasi,
substitusi, kreasi dsb). Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar
harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan dimasa yang akan datang.
Kajian tentang perencanaan pada dasarnya selalu terkait dengan konsep
manajemen dan atau administrasi. Hal itu dapat dimaklumi karena baik dalam
konsep manajemen maupun administrasi, perencanaan merupakan unsur dan
fungsinya yang pertama dan utama.
2. Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan merupakan upaya yang dapat
mempercepat pengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban
tugas yang dibebankan padanya karena hanya manusia yang dapat dididik dan
mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental,
emosional, moral serta keimanan dan ketaqwaan manusia 2. Proses dimana
seorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku
lainnya dalam masyarakat dimana dia hidup, proses sosial dimana orang
dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol sehingga
mereka dapat memperoleh dan mengalami perkembangan kemampuan sosial
dan kemampuan individual yang optimum. Penggunaan analisis yang bersifat
nasional dan sistematik dalam perencanaan pendidikan. Perencanaan dewasa
ini telah berkembang dengan berbagai pendekatan dan metodologinya yang
cukup kompleks dan rumit. Perencanaan itu dilakukan dalam rangka
reformasi pendidikan, yaitu suatu proses dari status sekarang menuju ke status
perkembangan pendidikan yang dicita-citakan. Perencanaan merupakan suatu
momen kegiatan dalam proses yang kontinyu. Prinsip efektifitas dan efisiensi,
artinya dalam perencanaan secara ekonomis sangat menonjol dan mencakup
aspek internal dan eksternal dari keorganisasian system pembelajaran itu
sendiri. Menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan

2
Ph.D, M.Ed, Sdud Syaefudin Udin, MA, Makmun Syamsudin Abin, Dr. Prof, Perencanaan
Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya: 2005.

-5-
instruksional dan pencapaiannya sesuai dengan indikator-indikator yang telah
ditetapkan, jadi dalam penentuan kebijakan sampai kepada pelaksanaan
desain instruksional ada beberapa hal yang harus diperhatikan siapa yang
memegang kekuasaan (penguasa), siapa yang menentukan keputusan, dan
faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan,
terutama dalam hal pemegang kekuasaan sebagai sumber lahirnya keputusan,
perlu memperoleh perhatian misalnya mengenai sistem kenegaraan yang
merupakan bentuk dan sistem manajemennya, bagaimana dan siapa atau
kepada siapa dibebankan tugas-tugas yang terkandung dalam kebijakan itu.
Juga masalah bobot untuk jaminan dapat terlaksananya desain instruksional.
Hal-hal tadi dapat diketahui melalui output atau hasil sistem dari pelaksanaan
perencanaan pembelajaran itu sendiri, ialah dokumen desain instruksional.
Selanjutnya dalam masalah persiapan perencanaan ada beberapa hal yang
harus diperhatikan :
a) Desain instruksional itu kegiatan untuk masa yang akan datang.
b) Suatu masalah kuncinya adalah bentuk dan isi strategis dan hal ini yang
harus mendapatkan perhatian.
c) Desain instruksional bukan masalah kira-kira, manipulasi atau teoritis
tanpa fakta atau data yang kongkrit, maka dalam prinsipnya harus telah
benar-benar diperhatikan hal-hal tersebut.

E. Ruang Lingkup Desain Instruksional


1. Kebutuhan Akan Desain Instruksional

Kebutuhan akan perencanaan muncul sebagai akibat semakin insentif dan


kompleksnya permasalahan yang muncul dalam masyarakat modern. Suatu
masalah terjadi apabila suatu aktivitas atau kejadian menyimpang dari yang
seharusnya terjadi. Untuk mengatasi desain instruksional yang saat ini masih belum

-6-
memadai maka berikut ini usulan format aktifitas desain instruksional dengan
dipandang dari berbagai segi antara lain 3 :

a) Dari segi umum, desain instruksional adalah suatu penelitian,


pengembanganteori dan teknik, penggambaran rencana pada tingkat lokal,
regional maupun nasional dan global.
b) Dari segi fisik, desain instruksional adalah perencanaan jangka panjang,
jangka menengah dan jangk pendek.
c) Dari segi sosial, desain instruksional adalah tinjauan yang merefleksikan
orang, perencanaan kurikulum, strategi instruksional.
d) Dari segi administrasi, adalah kontrol pengembangan.

2. Pengertian Permasalahan Desain Instruksional


Terdapat 3 (tiga) hal pokok yang harus diketahui dan diperhatikan, untuk
memberikan pemahaman tentang pengertian desain instruksional yang meliputi :
 Karakteristik desain instruksional
 Dimensi desain instruksional
 Hambatan desain instruksional

3. Karakteristik Desain Instruksional


 Suatu proses rasional, dikarakteristrikkan sebagai pengembangan yang
terorganisasi dari kegiatan pembelajaran.
 Menyangkut tujuan sosial, cara dan tujuan, proses-proses dan control
 Merupakan rancangan konseptual dimana kebijakan dan tindakan dibuat
oleh kelompok.
 Konsep dinamis yang menjamin suatu rencana dikonstruksikan dengan
lentur sehingga tidak mungkin terjadi penyimpangan.

3
M. Pd, Yamin Martini, H, Drs. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Gaung Persada Press.
Jakarta : 2008

-7-
Perencanaan pendidikan harus memiliki bidang pengetahuan khusus yaitu
meliputi :

a) Metode ilmiah yang komprehensif dan kemampuan menggunakannya


dengan fasilitas yang ada.
b) Pengetahuan akan nilai-nilai perbandingan dan sistem nilai dengan maksud
dapat memfasilitasi keputusan rasional dan tujuan.
c) Pemahaman akan berkelanjutan dan tidak berkelanjutan kecenderungan dan
arah dari segala urusan manusia sehingga dapat memahami kemungkinan-
kemungkinan yang muncul.

Pengertian desain instruksional melibatkan beberapa komponen proses seperti


tujuan yang akan dicapai, prosedur efiisien untuk mencapainya, alokasi sumber
daya yang tepat yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Desain instruksional hanya dapat mengacu kepada persiapan kedalam oleh


kelompok dan individu, yang biasa disebut dengan pembelajaran. Intisari dari
desain instruksional adalah kepedulian terhadap pendidikan, oleh karena itu
seorang desain harus mengetahui nilai-nilai, tujuan dan struktur sosial dari
komunitas dengan tujuan untuk melayaninya secara memadai.

Ada sembilan dimensi yang terkait dengan proses desain instruksional yakni :

1) Significante, yaitu tingkat kebermaknaan dari tujuan desain instruksional


2) Feasibility, yaitu kelayakan teknis dan perkiraan
3) Relevance, yaitu konsep relevan mutlak perlu bagi implementasi desain
instruksional
4) Definitivenees, yaitu untuk meminimumkan dari tujuan yang direncanakan.
5) Parsimaniousness, yaitu desain haruslah digambarkan secara sederhana
6) Adaptability, yaitu desain instruksional haruslah dinamis dan dapat berubah
sebagai informasi sebagai umpan balik sistem.
7) Time, yaitu siklus alamiah pokok bahasan pada perencanaan
8) Monitoring, yaitu melibatkan penegakkan criteria pendidikan untuk
menjamin berbagai komponen desain insruksional.
9) Subject matter, yaitu pokok-pokok bahasan yang akan direncanakan.

-8-
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan


dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya
pada tercapainya tujuan tersebut. Berbagai model dapat dikembangkan dalam
mengorganisisr pengajaran satu diantara model itu adalah model Dick and Carrey
(1985) dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi tujuan umum pengajaran


2) Melaksanakan analisis pengajaran
3) Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
4) Merumuskan tujuan reformansi
5) Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
6) Mengembangkan strategi pengajaran
7) Mengembangkan dan memilih material pengajaran
8) Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
9) Merevisi bahan pembelajaran
10) Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif

Rumusan tujuan umum pembelajaran menurut Dick and Carrey (1985) harus
jelas dan dapat diukur, berbentuk tingkah laku. Pandangan lain seperti (Uno
Hamzah) mengemukakan rumusan pembelajaran yang baik adalah :

a) Menggunakan istilah yang operasional


b) Berbentuk hasil belajar
c) Berbentuk tingkah laku
d) Hanya mengukur satu tingkah laku

Pembelajaran yang akan direncanakan memerlukan berbagai teori untuk


merancangnya agar rencana pembelajaran yang disusun benar-benar dapat
memenuhi harapan dan tujuan pembelajaran, oleh karena itu pembelajaran
sebagaimana disebut oleg Degeng (1989) sebagai suatu disiplin ilmu menaruh
perhatian pada perbaikan kualitas pembelajaran dengan menggunakan teori

-9-
pembelajaran deskriftif, sedangkan rancangan pembelajaran mendekati tujuan yang
sama dengan berpijak pada teori pembelajaran deskriftif.

B. Saran

Didalam penulisan makalah ini permasalahan-permasalahan yang kami hadapi


sangatlah rumit, oleh sebab itu, tentunya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, tetapi kami masih berusaha untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan tersebut, dan kami sangat mengharapkan masukan dan saran dari
dosen/asisten dosen demi kesempurnaan penulisan-penulisan makalah kami
berikutnya. Kepada seluruh mahasiswa kami juga sangat mengharapkan kritiknya
demi tercapainya study kita. Hendaknya kita semua berada didalam kesuksesan.
Mudah-mudahan kita semua diberikan oleh Allah SWT, kekuatan dan kesabaran
didalam menyelesaikan study kita.

- 10 -
DAFTAR PUSTAKA

M. Pd, B. Uno Hamzah, Dr. Perencanaan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara : 2006.

Ph.D, M.Ed, Sdud Syaefudin Udin, MA, Makmun Syamsudin Abin, Dr. Prof,
Perencanaan Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya: 2005.

M. Pd, Yamin Martini, H, Drs. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Gaung


Persada Press. Jakarta : 2008

- 11 -

Anda mungkin juga menyukai