Anda di halaman 1dari 4

C.

EKUITAS PEMILIK
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan publik dengan
perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan  tertutup yang pemegang sahamnya biasanya hanya
sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode jarang sekali terjadi. Transaksi
yang mempengaruhi ekuitas pemilik hanyalah berupa perubahan ekuitas pemilik karena adanya laba
atau rugi tahunan dan pembagian deviden (kalau ada) . Sebaliknya dalam perusahaan perseroan publik ,
verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena perusahaan memiliki pemegang saham yang
banyak dan sering terjadi perubahan individu yang memegang saham.
Pengujian akun-akun ekuitas pemilik dalam perseroan publik, termasuk :
 Modal saham biasa
 Agio saham
 Laba ditahan dan dividen yang bersangkutan
a. PENGENDALIAN INTERNAL
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik.
Otorisasi Transaksi Secara Tepat
Karena hampir setiap hari transaksi ekuitas pemilik material, banyak transaksi seperti ini harus
mendapatkan otorisasi dari dewan komisaris. Berikut sejumlah transaksi yang biasanya memerlukan
otorisasi khusus:
 Penerbiatan Modal Saham. Pengotorisasian meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan (apakah
saham preferen atau saham biasa), jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai per saham,
preferensi saham yang bukan saham biasa, dan tanggal penerbitan.
 Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham preferen, saat
pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-saham tersebut harus
mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
 Pengumuman Dividen. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen (apakah dividen
tunai atau dividen saham), jumlah dividen per lembar saham, dan tanggal pencatatan dan
tanggal pembayaran dividen.
Pembukuan Dan Pemisahan Tugas Yang Tepat
Apabila perusahaan menangani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang beredar,
pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :
 Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
 Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham perusahaan
pada tanggal pencatatan dividen.
 Potensi terjadinya kecurangan asset diminimalkan.
Penugasan personel yang tepat, prosedur pembukuan yang memadai, dan verifikasi informasi
dalam catatan internal secara independen adalah pengendalian penting. Pada waktu menerbitkan dan
mencatat modal saham, klien harus menaati perpu yang berlaku serta ketentuan-ketentuan dalam
dasar perusahaan (nilai pari saham, jumlah saham yang diotorisasi untuk diterbitkan perusahaan,
pajak yang berkaitan dengan penerbitan saham).
Cara mengawasi modal saham adalah dengan menyelenggarakan buku sertifikat saham dan
master fiile saham para pemegang saham. Catatan sertifikat saham, mencatat saham yang
diterbitkan dan saham yang dibeli kembali sepanjang perjalanan perusahaan. Mencakupn nomor
sertifikat saham, jumlah saham yang diterbitkan, nama pemegang saham, dan tanggal penerbitan.
Master file modal saham para pemegang saham adalah catatan saham beredar pada suatu saat
tertentu. Master file berfungsi sebagai pengecheck ketelitian catatan sertifikat saham dan saldo modal
saham biasa dibuku besar. Selain itu Master File ini juga berguna sebagai dasar untuk pembayaran
dividen.
Registrar Independen Dan Agen Transfer Saham
Tanggung Jawab registrar indenpenden adalah memastikan bahwa saham diterbitkan
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar perusahaan setelah
mendapat otorisasi dari dewan komisaris apabila terjadi perubahan dalam pemilikan saham.
Registrar bertanggung jawab untuk menandatangani semua sertifikat saham baru yang diterbitkan
dan memastikan bahwa sertifikat saham yang lama telah diterima dan dinyatakan tidak berlaku.
Sebelum sertifikat pengganti diterbitkan.
b. PENGAUDITAN MODAL SAHAM DAN AGIO SAHAM
Empat Hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan agio saham :
1. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi kelengkapan)
2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan telah dicatat dengan tepat
(tuujuan audit transaksi keterjadian dan ketelitian )
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo ketelitian)
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat (keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan).
            Dua hal pertama menyangkut pengujian pengendalian dan pengujian substantive golongan
transaksi, sedangkan dua hal berikutnya menyangkut pengujian detil saldo dan pengungkapan yang
bersangkutan.
 Transaksi Yang Terjadi Telah Di Bukukan
Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan klien menggunakan registrar
independen atau agen transfer. Auditor bisa mengirimkan konfirmasi kepada mereka untuk
menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan keakuratan transaksi yang ada, dan kemudian
memastikan apakah semua transaksi itu telah terjadi juga dapat mereview notulen rapat dewan
komisaris.
 Transaksi Modal Saham Terbukukan Sungguh-Sungguh Terjadi Dan Dicatat Dengan
Tepat
Pengujian yang ekstensif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang menyangkut penerbitan
modal saham seperti misalnya penerbitan saham baru secara tunai, merger dengan perusahaan lain
lewat pertukaran saham, saham donasi, dan pembelian kembali saham. Tujuan transaksi kebeberadaan
biasanya dapat diuji dengan memeriksa otorisasi sebagaimana tercantum dalam notulen rapat dewan
komisaris. Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal saham yang dilakukan secara tunai
dengan cara mengirim konfirmasi kepada agen transfer dan menelusur jumlah transaksi yang tercatat
dipembukuan ke penerimaan kas. Setelahnya memeriksa apakah jumlah yang benar telah dikreditkan
ke modal saham dan agio saham dengan mengacu ke anggaran dasar perusahaan untuk menentukan
nilai pari/nilai ditetapkan modal saham.
 Modal Saham Dibukukan dengan Tepat
Auditor memeriksa saldo akhir dalam akun modal saham dengan menentukan jumlah saham
yang beredar dengan benar pada tanggal neraca menggunakan konfirmasi dari agen transfer.
Kemudian nilai pari terbukukan dalam akun modal saham yang dapat diperiksa dengan mengalikan
jumlah lembar saham dengan nilai pari saham dengan saldo akhir dalam agio saham adalah jumlah
residual. Pertimbangan penting ketika mengaudit tujuan audit saldo tentang ketelitian modal saham
adalah memeriksa kebenaran jumlah saham yang digunakan dalam perhitungan laba per lembar
saham.
 Modal Saham Disajikan Dan Diungkapkan Dengan Tepat
Sumber informasi terpenting dalam penentuan tujuan penyajian dan pengungkapam untuk aktivitas
modal saham terpenuhi adalah anggaran dasar perusahaan, notulen rapat dewan komisaris, dan
analisis auditor tentang transaksi modal saham dengan memastikan auditor bahwa setiap golongan
saham telah dideskripsikan dengan tepat termasuk jumlah saham yang diterbitkan dan semua hak
yang melekat pada setiap golongan saham.
(c). PENGAUDITAN DIVIDEN
Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen, bukan pada saldo akhir, kecuali
apabila terdapat utang dividen. Tujuan terpenting termasuk berkaitan dengan utang dividen, yaitu: (1)
Dividen terbuka sungguh-sungguh terjadi (keterjadian), (2) Dividen yang ada telah dicatat
(kelengkapan), (3) Dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian), (4) Dividen dibayarkan kepada
pemegang saham yang ada/yang berhak (keterjadian), (5) Utang dividen telah dicatat (kelenglapan),
(6) Utang dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian).
Auditor bisa memeriksa keterjadian dividen yang telah dibukukan dengan memeriksa otorisasi
pada notulen rapat dewan komisaris tentang dividen per lembar saham dan tanggal pembayaran
dividen. Dalam melakukan hal tersebut, auditor harus waspada terhadap kemungkinan tidak
tercatatnya dividen yang telah diumumkan, terutama beberapa waktu menjelang akhir tahun. Prosedur
audit yang sangat berkaitan adalah mereview arsip audit permanen untuk menentukan apakah terdapat
pembatasan pembayaran dividen dalam perjanjian obligasi atau provisi saham preferen .
Ketelitian pengumuman dividen dapat diaudit dengan melakukan rekalkulasi jumlah
berdasarkan dividen per lembar saham dikalikan dengan jumlah saham beredar. Apabila klien
menggunakan agen transfer untuk mendistribusikan dividen, total dividen dapat ditelusur ke jurnal
pengeluaran kas ke agen tersebut dan juga dikonfirmasi. Pengujian untuk utang dividen harus
dilakukan bersamaan dengan pengumuman utang dividen. Semua dividen yang belum dibayar harus
diperlakukan sebagai kewajiban.
(d). PENGAUDITAN LABA DITAHAN.
Pada kebanyakan perusahaan transaksi-transaksi yang menyangkut laba ditahan hanyalah
pecatatan laba bersih untuk tahun buku yang bersangkutan dan pengumuman dividen. Perubahan lain
dalam laba ditahan bias berupa koreksi laba tahun yang lalu, penyesuaian tahun yang lalu yang
didebetkan atau dikreditkan langsung ke laba ditahan, dan penetapan atau penghentian
penyisihan (appropriation) laba ditahan. Untuk memulai pengauditan atas laba ditahan, auditor
pertama-tama menganalisis laba yang ditahan selama periode yang diaudit.

Anda mungkin juga menyukai