0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
73 tayangan7 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ajaran Tri Hita Karana menekankan pentingnya keseimbangan antara manusia, Tuhan, dan alam sekitar.
2. Umat Hindu di Indonesia telah lama menerapkan ajaran ini melalui berbagai upacara keagamaan dan ritual.
3. Penerapan Tri Hita Karana di Bali meliputi hubungan manusia dengan Tuhan, lingkungan hidup, dan sesama manusia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ajaran Tri Hita Karana menekankan pentingnya keseimbangan antara manusia, Tuhan, dan alam sekitar.
2. Umat Hindu di Indonesia telah lama menerapkan ajaran ini melalui berbagai upacara keagamaan dan ritual.
3. Penerapan Tri Hita Karana di Bali meliputi hubungan manusia dengan Tuhan, lingkungan hidup, dan sesama manusia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ajaran Tri Hita Karana menekankan pentingnya keseimbangan antara manusia, Tuhan, dan alam sekitar.
2. Umat Hindu di Indonesia telah lama menerapkan ajaran ini melalui berbagai upacara keagamaan dan ritual.
3. Penerapan Tri Hita Karana di Bali meliputi hubungan manusia dengan Tuhan, lingkungan hidup, dan sesama manusia.
• Tri Hita Karana adalah salah satu ajaran agama Hindu yang secara harafiah berarti, Tri = tiga, hita = kesejahteraan, kebahagiaan, karena = penyebab. Keseluruhannya berarti tiga penyebab kesejahteraan ( kebahagiaan ). ketika penyebab itu adalah Tuhan, manusia, alam semesta ( lingkungan hidup). • Ajaran ini bersumber pada Weda, Itihasa, dan Purana yang memberikan penjelasan mengenai isinya. 1. Tuhan ( Tuhan Yang Maha 2. Sebagai manusia ciptaan Esa, Sang Hyang Widhi Tuhan hendaklah kita dapat mengerti mengenai Wasa ), Tuhan telah kemanusiaan kita, perilaku menciptakan alam semesta antara sesama manusia yang ini, di mana kita ( manusia ) tidak terbatas pada golongan wajib menyatakan Rasa sendiri, namun hendaknya Terima kasih atas anugerah- bersifat universal, Nya, memuja keagungannya, menciptakan kasih sayang, karena Tuhan sebagai kedamaian untuk bersama- sumber kebahagiaan. sama melenyapkan kebodohan, kemiskinan serta penderitaan. 3 . Alam semesta ( Lingkungan hidup ) • Menurut ajaran Hindu, alam semesta ( Bhuwana Agung , Macrocosmos ) maupun Bhuwana Alit (manusia), microcosmos terdiri dari pada Panca Maha Bhuta ( 5 unsur utama ), yaitu : • Akasa (Ether), Wayu (udara), Teja (api), Apah (air), dan Prathiwi (unsur tanah). • Disamping 5 unsur itu, kita ketahui bahwa di alam ini hidup berbagai ciptaan Tuhan seperti manusia, makhluk halus, binatang dan tumbuh-tumbuhan. • Panca Maha Bhuta merupakan unsur kehidupan yang ada di alam ini ikut mempengaruhi jalannya hidup manusia, keseimbangan, keselarasan serta keharmonisan kehidupan kita. Umat Hindu sejak perkembangan agama Hindu di Indonesia telah mengadakan pelestarian lingkungan ( Alam Semesta ), yang wujudnya dapat kita lihat pada upacara (ritual) yang mengandung nilai religius-spiritual. Upacara (ritual) tersebut antara lain:
1. Setiap tahun, sehari 2. Setiap 210 hari sekali
sebelum Nyepi, umat diadakan Upacara : Tumpek wariga, memuja kehadapan Hindu mengadakan Tahur Tuhan yang telah mengadakan Kesanga yang bertujuan tumbuh-tumbuhan (flora), untuk pembersihan serta dan sebagai rasa terima kasih keseimbangan alam, dan kasih sayang kepada keharmonisan. Upacara tumbuh-tumbuhan ini mengingatkan kita agar memberikan bubuh (bubur) tidak merusak alam kepada pohon kelapa, yang dipandang sebagai perwakilan lingkungan dengan tumbuh-tumbuhan. sewenang-wenang 3. Pada Tumpek Wuye 210 hari sekali, memuja Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) yang mengadakan hewan (Binatang). Umat Hindu menyatakan rasa sayangnya kepada hewan dengan memberikan makanan secara ritual. • Ajaran Trihita Karana sejak dahulu • Penerapan ajaran Trihita kala telah dilaksanakan oleh umat Karana dalam kehidupan umat Hindu di Indonesia dan Bali Hindu di Bali adalah sebagai khususnya. berikut: 1. Hubungan antara manusia dengan Tuharnya diwujudkan 1. Parhyangan : Tempat memuja dengan Dewa Yadnya. Tuhan dan Prabhawanya. 2. Hubungan manusia dengan alam 2. Palemahan : Wilayah, lingkungannya diwujudkan daerah, alam lingkungan dengan Bhuta Yadnya. hidup. 3. Hubungan manusia dengan 3. Pawongan : Wong, berarti sesamanya diwujudkan dengan manusia, pawongan tempat Pitra Yadnya, Resi Yadnya dan tinggal manusia. Manusa Yadnya.