Anda di halaman 1dari 7

Tri Hita Karana dan Tanggung Jawab

Terhadap Alam dan Lingkungan


• Tri Hita Karana adalah salah satu ajaran agama Hindu
yang secara harafiah berarti, Tri = tiga, hita = 
kesejahteraan, kebahagiaan, karena =  penyebab. 
Keseluruhannya berarti tiga penyebab kesejahteraan ( 
kebahagiaan ).  ketika penyebab itu adalah Tuhan, 
manusia,  alam semesta ( lingkungan hidup).
• Ajaran ini bersumber pada Weda, Itihasa, dan Purana 
yang memberikan penjelasan mengenai isinya.
1.  Tuhan ( Tuhan Yang Maha  2. Sebagai manusia ciptaan
Esa,   Sang Hyang Widhi Tuhan hendaklah  kita dapat
mengerti mengenai
Wasa ),  Tuhan telah
kemanusiaan kita, perilaku
menciptakan alam semesta antara sesama manusia yang
ini, di mana kita ( manusia )  tidak terbatas pada golongan
wajib menyatakan Rasa sendiri, namun hendaknya
Terima kasih atas anugerah- bersifat universal,
Nya, memuja keagungannya, menciptakan kasih sayang,
karena Tuhan sebagai kedamaian untuk bersama-
sumber kebahagiaan. sama melenyapkan
kebodohan, kemiskinan serta
penderitaan.
3 . Alam semesta ( Lingkungan hidup )
• Menurut ajaran Hindu,  alam semesta ( Bhuwana Agung ,
Macrocosmos ) maupun Bhuwana Alit (manusia), microcosmos 
terdiri dari pada Panca Maha Bhuta ( 5 unsur utama ),  yaitu :
• Akasa (Ether), Wayu (udara), Teja (api), Apah (air), dan Prathiwi
(unsur tanah).
• Disamping  5 unsur itu,  kita ketahui bahwa di alam ini hidup
berbagai ciptaan Tuhan seperti manusia, makhluk halus, binatang
dan tumbuh-tumbuhan.
• Panca Maha Bhuta  merupakan unsur kehidupan yang  ada di
alam ini  ikut mempengaruhi jalannya hidup manusia, 
keseimbangan,  keselarasan  serta  keharmonisan kehidupan kita.
 Umat Hindu sejak perkembangan agama Hindu di Indonesia telah
mengadakan pelestarian lingkungan ( Alam Semesta ), yang wujudnya dapat
kita lihat pada upacara (ritual) yang mengandung nilai religius-spiritual.
Upacara (ritual) tersebut antara lain:

1. Setiap tahun, sehari 2. Setiap 210 hari sekali


sebelum Nyepi, umat diadakan Upacara : Tumpek
wariga, memuja kehadapan
Hindu mengadakan Tahur
Tuhan yang telah mengadakan
Kesanga yang bertujuan tumbuh-tumbuhan (flora),
untuk pembersihan serta dan sebagai rasa terima kasih
keseimbangan alam, dan kasih sayang kepada
keharmonisan. Upacara tumbuh-tumbuhan
ini mengingatkan kita agar memberikan bubuh (bubur)
tidak merusak alam kepada pohon kelapa, yang
dipandang sebagai perwakilan
lingkungan dengan
tumbuh-tumbuhan.
sewenang-wenang
3. Pada Tumpek Wuye 210 hari sekali, memuja Sang
Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) yang
mengadakan hewan (Binatang). Umat Hindu
menyatakan rasa sayangnya kepada hewan dengan
memberikan makanan secara ritual.
• Ajaran Trihita Karana sejak dahulu • Penerapan ajaran Trihita
kala telah dilaksanakan oleh umat Karana dalam kehidupan umat
Hindu di Indonesia dan Bali Hindu di Bali adalah sebagai
khususnya.
berikut:
1. Hubungan antara manusia
dengan Tuharnya diwujudkan
1. Parhyangan : Tempat memuja
dengan Dewa Yadnya. Tuhan dan Prabhawanya.
2. Hubungan manusia dengan alam 2. Palemahan : Wilayah,
lingkungannya diwujudkan daerah, alam lingkungan
dengan Bhuta Yadnya. hidup.
3. Hubungan manusia dengan 3. Pawongan : Wong, berarti
sesamanya diwujudkan dengan manusia, pawongan tempat
Pitra Yadnya, Resi Yadnya dan tinggal manusia.
Manusa Yadnya.

Anda mungkin juga menyukai