Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS

KEBANGKRUTAN
PT. PERUSAHAAN GAS
NEGARA (PERSERO) TBK
DARI 2009 SAMPAI
DENGAN 2018

MUAFA AS’AD DHARMAWAN


(1705160520)
PENGANTAR

Perusahaan tidak selalu berjalan sesusai dengan rencana.


Pada situasi tertentu, perusahaan mungkin akan
mengalami kesulitan keuangan yang ringan seperti
mengalami kesulitan likuiditas (tidak bisa membayar gaji
pegawai, bunga utang, dsb). Jika tidak diselesaikan
dengan benar, kesulitan kecil tersebut bisa berkembang
menjadi kesulitan yang lebih besar, dan bisa sampai pada
kebangkrutan.
KONSEP
PEMBAHASAN PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA
(PERSERO) TBK DARI 2009 SAMPAI DENGAN 2018
Perusahaan mampu menilai kinerja keuangannya dari laporan keuangan.
Dalam laporan tersebut terlihat bagaimana kemampuan perusahaan dalam
hal likuiditas, perolehan profitabilitas dan memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis laporan keuangan inilah
yang sangat penting dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.Analisis
ini pada umumnya sering didasarkan pada rasio-rasio keuangan,Tanda-
tanda kebangkrutan perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan diukur melalui
laporan keuangan dengan cara melakukan analisis rasio terhadap laporan
keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Analisis
untuk mengukur kinerja keuangan dan analisis kebangkrutan perlu
dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk dari 2009 sampai dengan 2018. Dengan tujuan sebagai
referensi untuk pengambilan keputusan pihak manajemen, selain itu juga
sebagai referensi pengambilan keputusan pihak investor
Jika perusahaan mencapai tahap tidak solvabel, pada
dasarnya ada dua pilihan, yaitu likuidasi (kebangkrutan)
atau reorganisasi.
Likuidasi jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan
nilai perusahaan kalau diteruskan.
Reorganisasi kalau perusahaan masih menunjukkan
prospek yang baik, sehingga nilai perusahaan kalau
diteruskan lebih besar dibandingkan dengan nilai
perusahaan kalau dilikuidasi.
Dilakukan apabila masalah sudah parah, kreditur dan pemasok dana
lainnya ingin mempunyai jaminan keamanan dan keadilan.
Pemecahan secara formal melibatkan pihak ketiga yaitu pengadilan.

Cara:
a.Apabila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi, dilakukan
Reorganisasi, dengan merubah struktur modal menjadi struktur modal
yang layak. Perubahan bisa dilakukan melalui perpanjangan,
perubahan komposisi, atau keduanya.
b.Apabila nilai perusahaan < Nilai perusahaan dilikuidasi, likuidasi
lebih baik dilakukan. Likuidasi dengan menjual aset-aset perusahaan,
kemudian didistribusikan ke pemasok modal di bawah pengawasan
pihak ketiga.
PERBAIKAN INFORMAL PT. PERUSAHAAN GAS
NEGARA (PERSERO) TBK DARI 2009 SAMPAI
DENGAN 2018
Jika prospek perusahaan di masa mendatang cukup baik,
kesulitan keuangan bersifat sementara, maka restrukturisasi
perlu dilakukan. Jika kesulitan tersebut bersifat permanen,
maka kebangkrutan atau likuidasi merupakan pilihan yang
lebih baik. Jika kesulitan perusahaan bersifat permanen,
maka nilai perusahaan yang dilikuidasi akan lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai perusahaan jika dijalankan terus.
LIKUIDASI PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA
(PERSERO) TBK DARI 2009 SAMPAI DENGAN 2018

Dalam beberapa situasi, likuidasi informal juga bisa


dilakukan. Jika nilai perusahaan dilikuidasi lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai perusahaan yang going concern
(berjalan terus), maka perusahaan sebaiknya dilikuidasi.
Likuidasi informal mempunyai kelebihan dibandingkan
dengan likuidasi formal, karena lebih cepat dan bisa
menghemat biaya pengadilan, sehingga nilai likuidasi yang
diperoleh bisa lebih tinggi dibandingkan dengan nilai yang
diperoleh jika likuidasi dilakukan melalui pengadilan.
REORGANISASI PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA
(PERSERO) TBK DARI 2009 SAMPAI DENGAN 2018
Jika nilai perusahaan going concern lebih tinggi dibandingkan dengan
nilai perusahaan dilikuidasi, maka pilihan
reorganisasi/restrukturisasi layak dilakukan. Dalam situasi ini,
operasi perusahaan akan diteruskan setelah dilakukan perbaikan-
perbaikan, terutama perbaikan struktur modalnya. Trustee (kurator)
bisa ditunjuk untuk menjalankan reorganisasi tersebut.
Rencana reorganisasi didasarkan pada prinsip keadilan dan
kelayakan. Prinisip keadilan berarti semua pihak harus
diperlakukan secara adil (fair). Prinsip kelayakan berarti rencana
tersebut harus layak (bisa) dilakukan. Sebagai contoh, jika
perusahaan mempunyai beban utang terlalu tinggi sedangkan
kemampuan penjualan sangat kecil, maka reorganisasi tidak layak
dilakukan.
LIKUIDASI

Kas yang diperoleh dari likuidiasi aset perusahaan akan


didistribusikan dengan urut-urutan tertentu, misal (dari yang
paling berhak memperoleh pertama, sampai yang paling
terakhir memperoleh hak).
1.Biaya administrasi yang berkaitan dengan urusan
likuidasi, termasuk biaya pengacara, kurator (trustee)
2.Klaim dari kreditur (utang) yang muncul dari kegiatan
bisnis mulai dari saat kasus dibawa ke pengadilan sampai ke
saat trustee (kurator) diangkat
LIKUIDASI

3. Gaji pegawai yang diperoleh dalam waktu 90 hari sesudah


(within) petisi kebangkrutan.
4. Premi pensiunan pegawai untuk masa kerja dalam 120 hari petisi
kebangkrutan diajukan.
5. Uang muka dari pelanggan yang membeli barang tetapi belum
memperoleh barangnya
6. Pajak pendapatan sampai tiga tahun sebelum kebangkrutan, pajak
properti sampai setahun sebelum kebangkrutan, dan semua pajak
pendapatan yang masih ditahan oleh perusahaan
7. Kreditur umum
8. Saham preferen
9. Saham biasa
A.PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk memiliki nilai Z-
Scoreyang berada jauh dari angka kriteria kebangkrutan tetapi
untuk empat (4) tahun terakhir yaitu tahun 2015 sampai tahun
2018 nilai ZScore mengalami penurunan yang signifikan dan
mengindikasikan perusahaan dalam kondisi Rawan Bangkrut
karena berada di bawah nilai ZScore untuk kriteria perusahaan
sehat yaitu di bawah 2,99.
b) PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menunjukkan
tingkat likuidasi perusahaan yang kurangbaik dilihat dari hasil
perhitungan rasio X1 sebelumnya menunjukkan nilai modal kerja
yang semakin menurun dibandingkan dengan total aktiva yang
cenderung meningkat menunjukkan bahwa perusahaan kesulitan
untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya, atau dengan kata
lain PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk tidak likuid.
c) Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menunjukkan tingkat
perolehan laba yang kurang baik dilihat dari laba sebelum bunga
dan pajak perusahaan yang mengalami penurunan namun total
aktiva perusahaan terus mengalami peningkatan. Hal ini
menunjukkan pemanfaatan total aktiva dalam memperoleh
laba/keuntungan masih tergolong kurang efisien.
d) PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk untuk tahun 2009-
2014 memiliki nilai ZScore yang tinggi dan lebih dari batas atas
rentang interval dalam setiap tahunnya. Dimana batas atas rentang
interval menentukan skor minimal bagi perusahaan untuk
dinyatakan dalam kondisi sehat atau dengan kata lain, nilai Z-
Scoreyang dihasilkan selalu berada di atas rata-rata 2,99.

Anda mungkin juga menyukai