Anda di halaman 1dari 3

RESTRUKTURISASI

Priskilla Anastasya (122200034) Akuntansi


Akuntansi Manajemen

Restrukturisasi adalah istilah manajemen perusahaan untuk tindakan mereorganisasi struktur


hukum, struktur kepemilikan, struktur operasional, atau struktur lainnya dari sebuah
perusahaan, agar perusahaan tersebut dapat lebih menguntungkan atau agar lebih sesuai
dengan kebutuhan. Alasan lain untuk melakukan restrukturisasi meliputi perubahan
kepemilikan atau struktur kepemilikan, pemisahan, atau untuk merespon krisis atau
perubahan besar yang terjadi pada perusahaan, seperti kebangkrutan, reposisi, atau pembelian.
Restrukturisasi dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Restrukturisasi portofolio/asset.
Restrukturisasi portofolio merupakan kegiatan penyusunan portofolio perusahaan supaya
kinerja perusahaan menjadi semakin baik. Yang termasuk ke dalam portofolio perusahaan
adalah setiap aset, lini bisnis, divisi, unit usaha atau SBU (Strategic Business Unit),
maupun anak perusahaan.
2. Restrukturisasi modal atau keuangan.
Restrukturisasi modal atau keuangan adalah penyusunan ulang komposisi modal
perusahaan supaya kinerja keuangan menjadi lebih sehat. Kesehatan perusahaan dapat
diukur berdasarkan rasio kesehatan, yang antara lain: tingkat efisiensi (efficiency ratio),
tingkat efektifitas (effectiveness ratio), profitabilitas (profitability ratio), tingkat likuiditas
(liquidity ratio), tingkat perputaran aset (asset turnover), leverage ratio dan market ratio.
Selain itu, tingkat kesehatan dapat dilihat dari profil risiko tingkat pengembalian (risk
return profile).
3. Restrukturisasi manajemen/organisasi.
Restrukturisasi manajemen dan organisasi, merupakan penyusunan ulang kompensasi
manajemen, struktur organisasi, pembagian kerja, sistem operasional, dan hal-hal lain
yang berkaitan dengan masalah manajerial dan organisasi. Pada dasarnya setiap
perusahaan dapat menerapkan salah satu jenis restrukturisasi pada satu saat, namun bisa
juga melakukan restrukturisasi secara keseluruhan, karena aktivitas restrukturisasi saling
terkait. Pada umumnya sebelum melakukan restrukturisasi, manajemen perusahaan perlu
melakukan penilaian secara komprehensif atas semua permasalahan yang dihadapi
perusahaan, langkah tersebut umum disebut sebagai due diligence atau penilaian uji
tuntas perusahaan. Hasil penilaian ini sangat berguna untuk melakukan langkah
restrukturisasi yang perlu dilakukan berdasar skala prioritasnya. Ada berbagai macam
alasan perusahaan melakukan restrukturisasi. Alasan tersebut antara lain:
a) Masalah Hukum/Desentralisasi
b) Masalah Hukum/Monopoli
c) Tuntutan Pasar
d) Masalah Geografis
e) Perubahan kondisi perusahaan
f) Hubungan holding-anak perusahaan
g) Masalah Serikat Pekerja
h) Perbaikan image korporasi
i) Fleksibilitas Manajemen
j) Pergeseran kepemilikan
k) Akses modal yang lebih baik

Selain alasan-alasan tersebut, sumber penciptaan nilai dalam restrukturisasi perusahaan


juga meliputi peningkatan penjualan dan operasi yang ekonomis, peningkatan manajemen,
pengaruh informasi, transfer kesejahteraan dari para pemilik utang, dan keuntungan pajak.
Restrukturisasi perusahaan sebenarnya tak harus menunggu perusahaan menurun, namun
dapat dilakukan setiap kali, agar perusahaan dapat bersaing dan tumbuh berkembang.
Dalam keadaan normal, perusahaan perlu melakukan pembenahan dan perbaikan supaya
dapat terus unggul dalam persaingan, atau paling tidak dapat bertahan.
Perusahaan yang dapat bersaing dan tumbuh berkembang, mungkin akan melakukan
perluasan usaha. Perluasan usaha tersebut bisa dilakukan dengan cara ekspansi secara
intern, tetapi juga dapat dilakukan dengan cara menggabungkan usaha yang telah ada
(merger dan consolidation) atau membeli perusahaan yang telah ada (akuisisi). Namun
ketika perusahaan mengalami kesulitan keuangan, maka harus dilakukan penyempitan
usaha. Kesulitan keuangan ini dimulai dari kesulitan likuiditas (kemampuan memenuhi
kewajiban jangka pendek) hingga kesulitan solvabilitas (kemampuan memenuhi kewajiban
jangka panjang). Kesulitan keuangan tersebut dapat diselesaikan dengan cara reorganisasi
ataupun likuidasi. Cara reorganisasi ditempuh apabila kesulitan keuangan perusahaan
tersebut diperkirakan masih bisa diperbaiki, karena prospek perusahaan diperkirakan
masih baik. Dengan kata lain, apabila kondisi perusahaan sudah tidak bisa diperbaiki,
maka likuidasi harus ditempuh.
Soal:
Apa syarat memperoleh restrukturisasi dan bagaimana caranya mengajukan restrukturisasi
mandiri?

Jawaban:
Sebelum menerima restrukturisasi, pihak bank akan melakukan pengecekan terkait layak
tidaknya seseorang untuk memperoleh restrukturisasi. Ada dua syarat yang harus dipenuhi
oleh debitur agar memperoleh restrukturisasi, yakni:
- Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok dan/ atau bunga kredit; dan
- Debitur memiliki prospek usaha yang baik dan dinilai mampu memenuhi kewajiban
setelah kredit direstrukturisasi.

Seseorang bisa menggunakan cara litigasi dan non-litigasi dalam mengajukan relaksasi
kredit mandiri. Bila Anda adalah kreditur yang hanya memiliki angsuran pada satu
lembaga saja, orang tersebut bisa mengajukan relaksasi kredit secara mandiri dengan cara
non-litigasi. Asalkan kreditur mengikuti asas-asas yang ada di KUHPerdata, maka cara
non- litigasi sangatlah efektif.
Namun, bila Anda adalah kreditur yang memiliki kewajiban di beberapa lembaga
keuangan, Anda bisa melakukan cara litigasi.
Cara ligitasi dilakukan dengan memanfaatkan berbagai fasilitas perlindungan hukum
dalam Undang-Undang Tahun 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (UUPKPU).
Ada tiga langkah yang harus ditempuh supaya seseorang bisa menggunakan cara litigasi,
yakni:
- Melakukan penilaian kemampuan usaha yang kemudian dibandingkan dengan
kewajiban yang ada.
- Mengajukan proposal yang berisi proyeksi kemampuan para kreditur supaya utang
dapat terkendali
- Membuat kesepakatan restrukturisasi supaya ada landasan hukum yang jelas terkait
restrukturisasi yang dilakukan.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Restrukturisasi
https://www.academia.edu/8314723/makalah_restrukturisasi
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4277899/5-pertanyaan-yang-sering-diajukan-soal-
restrukturisasi-kredit

Anda mungkin juga menyukai