Jawaban:
Sebelum menerima restrukturisasi, pihak bank akan melakukan pengecekan terkait layak
tidaknya seseorang untuk memperoleh restrukturisasi. Ada dua syarat yang harus dipenuhi
oleh debitur agar memperoleh restrukturisasi, yakni:
- Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok dan/ atau bunga kredit; dan
- Debitur memiliki prospek usaha yang baik dan dinilai mampu memenuhi kewajiban
setelah kredit direstrukturisasi.
Seseorang bisa menggunakan cara litigasi dan non-litigasi dalam mengajukan relaksasi
kredit mandiri. Bila Anda adalah kreditur yang hanya memiliki angsuran pada satu
lembaga saja, orang tersebut bisa mengajukan relaksasi kredit secara mandiri dengan cara
non-litigasi. Asalkan kreditur mengikuti asas-asas yang ada di KUHPerdata, maka cara
non- litigasi sangatlah efektif.
Namun, bila Anda adalah kreditur yang memiliki kewajiban di beberapa lembaga
keuangan, Anda bisa melakukan cara litigasi.
Cara ligitasi dilakukan dengan memanfaatkan berbagai fasilitas perlindungan hukum
dalam Undang-Undang Tahun 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (UUPKPU).
Ada tiga langkah yang harus ditempuh supaya seseorang bisa menggunakan cara litigasi,
yakni:
- Melakukan penilaian kemampuan usaha yang kemudian dibandingkan dengan
kewajiban yang ada.
- Mengajukan proposal yang berisi proyeksi kemampuan para kreditur supaya utang
dapat terkendali
- Membuat kesepakatan restrukturisasi supaya ada landasan hukum yang jelas terkait
restrukturisasi yang dilakukan.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Restrukturisasi
https://www.academia.edu/8314723/makalah_restrukturisasi
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4277899/5-pertanyaan-yang-sering-diajukan-soal-
restrukturisasi-kredit