Anda di halaman 1dari 4

Lecture Note

Sesi 14

Manajemen Keuangan

Bab 25. Restrukturisasi, Reorganisasi, dan Likuidasi

A. Restrukturisasi

Restrukturisasi merupakan kegiatan untuk merubah struktur perusahaan. Apabila

diartikan dalam pengertian yang pertama, maka kegiatan merger dan akuisisi juga

merupakan upaya untuk melakukan restrukturisasi. Restrukturisasi dalam artian ini dapat

dilakukan dengan melakukan penjualan unit-unit kegiatan (sell off) atau pemisah unit-unit

kegiatan tersebut dari kegiatan korporasi (spin-off). Sell-off. Korporasi yang mempunyai

unit kegiatan yang sangat beraneka ragam, mungkin suatu ketika merasa bahwa di antara

unit-unit tersebut ada yang tidak bekerja secara ekonomis, penyebabnya dapat beraneka

ragam.

Salah satunya adalah barangkali tingkat kegiatannya terlalu rendah sehingga sulit

mencapai economies of scale-nya. Penyebab lainnya mungkin karena bukan berada pada

bisnis utama, korporasi kemudian kurang memperhatikan unit tersebut. Spin-off. Cara spin-

off dilakukan apabila unit kegiatan tersebut kemudian dipisahkan dari korporasi dan berdiri

sebagai suatu perusahaan yang terpisah. Dengan demikian perusahaan tersebut akan

mempunyai direksi sendiri, dan independen dalam mengambil keputusan. Kepemilikan

perusahaan baru tersebut berada di tangan para pemilik (pemegang saham) korporasi, dan

proporsi kepemilikan dilakukan secara pro-rata.


B. Reorganisasi

Dalam situasi ekonomi dan bisnis yang tidak menggembirakan, perusahaan sering

terpaksa harus bertahan dengan apa yang telah ada, atau “memperkecil diri”, agar tidak

mengalami kesulitan yang makin parah. Reorganisasi dalam aspek finansial dilakukan

untuk memperkecil beban finansial yang tetap sifatnya. Perusahaan masih mempunyai

kemampuan operasional yang baik, kegiatan operasi masih mampu menutup biaya-biaya

operasi.

Apabila biaya operasi variabel sudah lebih besar dari penghasilan, maka situasi sudah

sangat parah. Reorganisasi finansial tidak cukup untuk menolong perusahaan. Perusahaan

perlu melakukan reorganisasi operasional. Perusahaan perlu mengganti mesin-mesin

dengan jenis yang lebih efisien, mengurangi tenaga kerja, dan memotong berbagai biaya

yang mungkin dipotong

Dalam reorganisasi finansial sering dibarengi dengan konsolidasi, yaitu membuat

perusahaan jauh lebih “ramping” secara operasional. Reorganisasi dan konsolidasi

dilakukan dengan cara

1. Melakukan penghematan biaya

2. Menjual aktiva-aktiva yang diperlukan

3. Divisi (unit bisnis yang tidak menguntungkan dihilangkan atau digabung

4. Memanfaatkan kas yang ada, tidak menambah hutang dan menjaga likuiditas.
C. Likuidasi

Likuiditas ditempuh apabila kreditur berpendapat bahwa prospek perusahaan tidak lagi

menguntungkan. Kadang-kadang sebelum para kreditur memutuskan untuk meminta

perusahaan likuiditasi, mereka bersedia melakukan penyelesaian sukarela. Apabila

perusahaan dinilai tidak punya prospek lagi, para kreditur bersedia menempuh cara

composition dalam penyelesaian kewajiban finansial perusahaan

Bab 26. Keuangan Internasional

Keuangan internasional (juga disebut ekonomi moneter internasional atau ekonomi

makro internasional) adalah cabang ekonomi keuangan yang mempelajari keterkaitan

dua negara atau lebih dari sisi moneter dan ekonomi makro. Keuangan internasional

mempelajari dinamika sistem keuangan global, sistem moneter internasional, neraca

pembayaran, nilai tukar, investasi asing langsung, dan hubungannya dengan perdagangan

internasional.

Keuangan internasional, kadang disebut keuangan multinasional, menangani manajemen

keuangan internasional. Investor dan perusahaan multinasional harus menilai dan

mengelola risiko internasional seperti risiko politik dan risiko valuta asing, termasuk

keterpaparan transaksi, keterpaparan ekonomi, dan keterpaparan penerjemahan.

Contoh konsep utama dalam keuangan internasional adalah model Mundell–Fleming,

teori wilayah mata uang optimum, paritas daya beli, paritas suku bunga, dan efek Fisher

internasional. Kajian perdagangan internasional menggunakan konsep-konsep ekonomi


mikro, sedangkan penelitian keuangan internasional menggunakan konsep-

konsep ekonomi makro.

Keuangan Internasional adalah kegiatan USAha dan bagian dari pengetahuan. Fungsi

keuangan Internasional tersebut semakin transparan dalam kegiatan bisnis di era pasar

bebas dan pasar keuangan terintegrasi, seperti lembaga pembiayaan, investasi. Era global

membawa implikasi yang signifikan terhadap perdagangan dan investasi, hal itu

menyebabkan proses pembayaran dapat melintasi wilayah Negara. Namun, implikasi

kepada lembaga keuangan semakin signifikan. Kenyataan itu, maka hukum memiliki

peran penting dalam menentukan aturan permainan dan lapangan bermain, sehingga

keuangan Internasional ini bisa sejalan dengan bunganya.

Anda mungkin juga menyukai