BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mampu bersaing dan tetap survive. Cara yang bisa ditempuh perusahaan agar tetap
dari strategi bisnis untuk melakukan penataan ulang untuk mewujudkan visi dan misi
juga dipandang sebagai salah satu pendekatan pemulihan kembali kegiatan ekonomi,
usaha dan investasi (economic recovery), serta kesempatan kerja. 2 Untuk itu, upaya
dengan cara melakukan penataan ulang atau rekayasa ulang sehingga perusahaan
1
Nugroho Riant. & Siahaan, Ricky, Bumi Indonesia: Isu, Kebijakan, dan Strategi, Jakarta:
Elex Media Komputindo, 2005, hlm. 97.
2
Ginting, Elvira Dewi, Analisis Hukum Mengenai Reorganisasi Perusahaan dalam Hukum
Kepailitan, Medan: USU Press. 2010, hlm.15.
2
seimbang) yang dimiliki oleh pihak manajemen dan pasar secara umum, alasan yang
lainnya adalah masalah keuntungan. Para pelaku usaha sebagai subjek ekonomi,
tersebut akan diupayakan oleh para pelaku usaha dengan berbagai cara, salah satu
PT. Samudra Alam Raya, yang merupakan perusahaan angkutan laut yang
beralamat di Jl. Indrapura No. 49, Surabaya. Dari hasil wawancara dengan Pemilik
PT. Samudra Alam Raya, Adi Haryanto, mengenai efisiensi dan efektivitas, dapat
diketahui bahwa masalah yang selama ini terjadi adalah masalah pada saat
pemasukan barang ke kontainer, dan karyawan selalu harus menunggu kontainer full
(penuh) baru bisa diberangkatkan, juga keadaan-keadaan yang tidak diduga-duga. Hal
kerusakan barang dari pelanggan untuk tiap kali pengiriman. Hal ini juga dibuktikan
dengan adanya data pada tanggal 14 Desember 2011 yang sudah menerima ketiga
kalinya berita acara yang harus dibayar yaitu biaya stapel tidak bisa dibongkarnya
3
Hariyani, Iswi.,Serfianto, & Cita, Yustisia Sefiyani. Merger, Konsolidasi, Akuisisi &
Pemisahan Perusahaan: Cara Cerdas Mengembangkan & Memajukan Perusahaan, Cetakan Pertama.
Jakarta: Visimedia. 2011. hlm.6.
3
ekonomi dalam proses produksi. Skala ekonomi manjadi penting bila di dalam suatu
pasar, biaya produk yang diperlukan sangat tinggi dibandingkan besarnya pasar.
B. Identifikasi Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Restrukturisasi
perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat bersaing. Perbaikan ini akan dilaksanakan
secara terus menerus, sehingga kinerja perusahaan makin baik dan dapat terus unggul
keluar bagi perusahaan yang tidak berkembang, sakit atau adanya ancaman bagi
umumnya melakukan perubahan dalam tim unit manajemen, perubahan strategi, atau
masuknya teknologi baru dalam perusahaan. Selanjutnya sering diikuti oleh akuisisi
untuk membangun bagian yang kritis, menjual bagian yang tidak perlu, guna
mengurangi biaya akuisisi secara efektif. Hasilnya adalah perusahaan yang kuat, atau
maksimalisasi nilai perusahaan dicirikan oleh tingginya harga saham perusahaan, dan
harga tersebut dapat bertengger pada tingkat atas. Bertahannya harga saham tersebut
bukan permainan pelaku pasar atau hasil goreng menggoreng saham, tetapi benar-
bagi yang belum go public, maksimalisasi nilai perusahaan dicerminkan pada harga
B. Jenis-Jenis Restrukturisasi
dalam portofolio perusahaan adalah setiap aset, lini bisnis, divisi, unit usaha
dari neraca, rugi/laba, laporan arus kas, dan posisi modal perusahaan.
rasio kesehatan, antara lain tingkat efisiensi (efficiency ratio), tingkat efektifitas
6
(liquidity ratio), tingkat perputaran aset (asset turn over), leverage ratio dan
market ratio. Selain itu, tingkat kesehatan dapat dilihat dari profil risiko tingkat
operasional, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah managerial dan
kinerja dapat diperoleh melalui berbagai cara, antara lain dengan pelaksanaan
yang lebih efisien dan efektif, pembagian wewenang yang lebih baik sehingga
1. Merger
atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada
atau lebih, dan nama perusahaan tersebut merupakan salah satu nama
penggabungan dari dua perusahaan atau lebih, dan nama perusahaan tersebut
kuat dan lebih besar, serta menghindari persaingan antar perusahaan sehingga
kelompok yaitu:
a. Horizontal Merger, adalah penggabungan dari dua unit usaha atau lebih
yang memiliki produk sejenis baik barang atau jasa. Hal ini dilakukan
b. Vertikal Merger, adalah penggabungan antara dua unit usaha atau lebih
c. Congeneric Merger, adalah merger antara dua unit usaha atau lebih
pelanggan.
8
lebih dalam industri yang berbeda dan tidak ada keterkaitan satu sama
mengurangi resiko.
2. Kecukupan modal.
merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain
2. Akuisisi
Akuisisi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris acquisition yang
pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan
dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambil alih atau yang diambil alih tetap
eksis sebagai badan hukum yang terpisah (Abdul Moin, 2004). Peraturan
sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang
perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh atau sebagian besar saham
motif ekonomi. Trasaksi pembelian tersebut hanya akan terjadi kalau pembelian
yang paling umum ditemui dalam hampir setiap kegiatan akuisisi. Cara
BAPEPAM tahun 1995, upaya penguasaan 20% atau lebih dari saham
sebagian dari aktiva perusahaan maka hal ini dinamakan akuisisi parsial.
tukar menukar antara aset yang diakuisisi dengan suatu kebendaan lain
milik dan pihak yang melakukan akuisisi jika akuisisi tidak dilakukan
pertama, akuisisi saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara
pemegang saham. Sehingga jika pemegang saham tidak setuju maka pemegang
saham dapat menahan sahamnya dan tidak menjualnya kepada pihak bidding
saham minoritas yang tidak menyetujui akuisisi saham, maka akuisisi tersebut
batal. Kedua, apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli
maka terjadi merger. Ketiga, pada dasarnya saat perusahaan telah berhasil
melakukan akuisisi maka seluruh aset dan saham tersebut harus dibalik nama
3. Divestasi
a. Divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial
atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh
perusahaan. Ini adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru. Alasan-
perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat
dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak
ini.
lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan melebihi nilai pasar
13
sebelum divestasi.
b. Metode Divestasi
divisi mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga
dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli
untuk membiayai divisi yang bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan
urusan pertemuan.
4. Defenses
menghindarkan diri dari pembelian oleh perusahaan lain. Secara umum taktik
a. Sebelum penawaran
seperti halnya IBM dan Exxon, skala perusahaan yang begitu besar akan
dana yang sangat besar. Namun demikian cara terbaik lainnya adalah dengan
perusahaan lain adalah melalui persyaratan merger yang makin ketat. Misalnya
alih yang disebut juga dengan poison pill. Poison pill ini dilakukan dengan
memberikan hak kepada pemegang saham perusahaan yang akan dibeli untuk
15
menjual sahamnya dengan harga yang tinggi atau pemberian hak untuk
memperoleh saham baru dengan discount yang cukup besar atau bahkan gratis.
b. Sesudah penawaran
ataupun jika dirasa harga penawaran tidak wajar, perusahaan dapat meminta
untuk dilakukan penawaran yang lebih baik. Cara lain yang dapat dilakukan
menciptakan utang yang semakin besar dengan cara membeli kembali sebagian
sangat besar apabila terjadi penggabungan perusahaan. Ini disebut juga dengan
payung emas atau golden parachute. Dengan cara ini tentunya manajer tidak
khawatir akan kehilangan pekerjaan, kalau saja pembelian ini akan dilakukan,
maka manajer akan melakukan negosiasi untuk menentukan harga yang wajar
5. Leverages Buyouts
semua saham atau aktiva perusahaan, anak perusahaan atau divisi perusahaan
kepemlikan yang dilakukan melalui hutang. LBO disebut juga pendanaan dasar
Ciri khas LBO adalah pembelian dilakukan dengan kas, bukan dengan saham.
Dalam LBO calon-calon perusahaan yang akan dibeli memiliki ciri yang
dilibatkan dalam LBO adalah arus kas operasi, kinerja historis dan posisi dalam
pasar, kualitas dan pengalaman manajemen, dan aktiva perusahaan (baik fisik
BAB III
PEMBAHASAN
seperti berikut:
A. Portofolio Perusahaan
divisi dan unit usaha yang telah dilakukan. Dari lini bisnis PT. Samudra Alam Raya
diketahui adanya ekspansi atau pengembangan usaha selain pengangkutan barang dan
dimana jika divisi bisa berfungsi dengan maksimal maka kinerja perusahaan juga
Uraian tugas dan fungsi divisi ekspor impor pada PT. Samudra Alam Raya
adalah sebagai berikut: 1) merencanakan dan mengatur proses ekspor barang agar
dapat berjalan dengan baik. 2) merencanakan dan mengatur proses impor barang-
B. Keuangan Perusahaan
Samudra Alam Raya agar kinerja keuangan menjadi lebih sehat dibanding dengan
sebelumnya. Hal senada juga disampaikan oleh manajer keuangan yang menyatakan
bisa ditata dan dipantau dengan pasti, transparansi laporan juga diterapkan agar tidak
kas PT. Samudra Alam Raya setelah adanya restrukturisasi, diketahui bahwa arus kas
C. Manajemen Perusahaan
dilakukan oleh PT. Samudra Alam Raya pada komposisi manajemen. Dalam hal ini
restrukturisasi berarti perbaikan kinerja yang bisa diperoleh dari pelaksanaan yang
lebih efisien dan efektif, pembagian wewenang yang lebih baik, keputusan yang tidak
tepat pada jabatan yang tepat, agar pelaksanaan fungsi juga bisa berjalan dengan
Seperti pepatah bilang the right man in the right place bahwa orang-orang yang tepat
19
ditempatkan pada posisi yang tepat maka akan membawa dampak positif dan
kelancaran pada kinerja perusahaan. Karena orang yang tepat sudah tentu mau dan
tugas dan fungsi. Hal ini berarti bahwa susunan pembagian kerja yang dahulu sudah
cukup baik dan bisa meng-cover semua bagian-bagian kerja yang ada di dalam
perusahaan. Pekerjaan akan menjadi lebih mudah dan ringan apabila dikerjakan
sesuai dengan SOP yang ditetapkan. Karena dengan adanya SOP pekerjaan sudah
perubahan struktur organisasi, serta penyesuaian SOP bagi tiap-tiap divisi tentu akan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Surabaya sudah dilakukan sesuai dengan kriteria yang tercermin dari tingkat kinerja
peningkatan tersebut berjalan setahap demi setahap, hal ini karena diperlukan waktu
dan peningkatan pemanfaat aset yang ada, penambahan lini dan divisi bisnis,
lebih kuat.
produktivitas aset perusahaan. Namun proses yang ada untuk sementara ini
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Hariyani, Iswi.,Serfianto, & Cita, Yustisia Sefiyani. Merger, Konsolidasi, Akuisisi &
Pemisahan Perusahaan: Cara Cerdas Mengembangkan & Memajukan
Perusahaan, Cetakan Pertama. Jakarta: Visimedia. 2011.
Nugroho Riant. & Siahaan, Ricky, Bumi Indonesia: Isu, Kebijakan, dan Strategi,
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2005.
Jurnal